Malam itu, Laras duduk di ruang kerjanya yang sederhana, menatap dokumen yang terserak di atas meja. Meski matanya terasa berat, pikirannya berputar tanpa henti. Ancaman dari pesaing yang terus menghantui mereka tidak hanya merusak semangat tim, tetapi juga memberikan tekanan besar pada dirinya.Dani memasuki ruangan dengan membawa secangkir teh hangat. "Kamu perlu istirahat, Laras. Kalau kamu terus begini, bukan hanya pekerjaan yang akan menderita, tapi kamu juga."Laras tersenyum lemah. "Aku tahu, Dani. Tapi rasanya seperti ada sesuatu yang kita lewatkan. Ancaman ini terasa... terlalu terorganisir. Seolah-olah mereka tahu setiap langkah kita."Dani mengangguk, menyadari kekhawatiran Laras. "Aku juga merasa begitu. Aku sudah meminta Mira untuk menyelidiki lebih dalam. Mungkin ada sesuatu yang bisa kita temukan."---Pagi harinya, Mira membawa kabar baru. "Laras, aku mendapatkan sesuatu," katanya sambil menaruh beberapa foto di atas meja. "Ini diambil oleh seorang kenalanku di acara y
Last Updated : 2024-12-08 Read more