Campeche, Meksiko3 Juli 2024Ia terbaring di ranjang, telanjang. Air mata kemarahan menggenangi matanya yang memerah akibat terus menangisi nasibnya, setelah kering oleh kipas putih tergantung di langit-langit ruang itu, air mata selanjutnya akan turun lagi. Dengan lengan di tarik ke atas kepala dan diikat ke tiang ranjang. Tali itu mengelupas karena berkali-kali ia coba tarik dengan putus asa. Semakin ditarik ikatannya akan semakin mengencang, membuat kulitnya yang seputih susu memerah, terasa sangat perih. Tapi kepedihan itu belum seberapa dibandingkan dengan kehormatannya yang telah dicampakkan direlung paling dasar. Ikatan di kedua kakinya juga begitu kencang, kedua kaki itu sampai terasa kebas.Serasa hendak gila rasanya, merutuki nasib malangnya. Ia selalu bertanya-tanya dosa apa yang telah dilakukannya di kehidupan sebelumnya? sampai harus menanggung derita sepahit ini.Jika saja ia membiarkan kakinya bebas, ia bisa melumpuhkan kawanan yang telah menyekapnya itu. Dan mereka ta
Read more