All Chapters of Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO: Chapter 91 - Chapter 97

97 Chapters

91. Ditawan

Campeche, Meksiko3 Juli 2024Ia terbaring di ranjang, telanjang. Air mata kemarahan menggenangi matanya yang memerah akibat terus menangisi nasibnya, setelah kering oleh kipas putih tergantung di langit-langit ruang itu, air mata selanjutnya akan turun lagi. Dengan lengan di tarik ke atas kepala dan diikat ke tiang ranjang. Tali itu mengelupas karena berkali-kali ia coba tarik dengan putus asa. Semakin ditarik ikatannya akan semakin mengencang, membuat kulitnya yang seputih susu memerah, terasa sangat perih. Tapi kepedihan itu belum seberapa dibandingkan dengan kehormatannya yang telah dicampakkan direlung paling dasar. Ikatan di kedua kakinya juga begitu kencang, kedua kaki itu sampai terasa kebas.Serasa hendak gila rasanya, merutuki nasib malangnya. Ia selalu bertanya-tanya dosa apa yang telah dilakukannya di kehidupan sebelumnya? sampai harus menanggung derita sepahit ini.Jika saja ia membiarkan kakinya bebas, ia bisa melumpuhkan kawanan yang telah menyekapnya itu. Dan mereka ta
Read more

92. Penggerebekan

Audrey mendelik. Otot-ototnye menegang. Bahkan kematian jauh lebih baik dari ini.“Jangan lakukan itu! Kumohon, jangan! Kau ambillah seluruh harta ayahmu. Aku tidak butuhkan itu. Tapi tolong lepaskan aku, kumohon. Biarkan aku hidup tenang.” Audrey menghiba, ia tahu ia akan hancur tapi ia berharap ini satu-satunya cara yang dapat membuat keadaan berubah.”“Audrey, Sayang. Kau sudah terlambat untuk memohon.” Benigno tersenyum, dia mendekati wajah Audrey, mencium bibir wanita cantik itu.Audrey memalingkan wajahnya menghindar. Merasa jijik.Benigno sadar, hati wanita ini sejak dulu tidak pernah bisa ia miliki walaupun raganya kini dalam kekuasaanya.Akhirnya Benigno betul betul meluruskan niatnya. “Harus kuakui, ini keputusan yang sulit.” Benigno menautkan alisnya. “Tapi setelah membunuh anakmu dan pengasuhnya, adikmu pun juga mengangguku.”Adikku? Satu-satunua adikku adalah Jonash. Apa betul yang Benigno katakan? Apa yang Jonash lakukan terhadapnya? Dimana dia sekarang? Berbagai pertanya
Read more

93. Merasakan Sendiri Bagaimana Rasanya

WTC, New York2 Agustus 2024Pukul delapan lima puluh pagi dan ia seorang diri. Ia belum pernah merasa seyakin ini dalam hidupnya. Iya, waktunya telah tiba. Kesempatan yang telah lama ia tinggu. Dengan tekad kuat dalam hatinya. Bergegas ia melintasi lobi luas World Trade Center yang berlapis marmer dan batu. Menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.Ia mengeluarkan sebuah pistol otomatis Ingram. Senjata itu keluar dari balik jaket sport hitamnya. Kejadian itu berlangsung cepat, ia mendorong sebuah kereta produk roti O.“Jangan ada yang bergerak. Terutama kau dan kau.” Ia menunjuk dua orang disebelah lelaki itu. “Tidak ada gunanya mencoba menjadi pahlawan. Tidak perlu mati untuk sampah seperti ini.”Germaine Abraham dapat mengenali detektif Anthony Parker sedetik sebelum ia melihat pistol otomatis itu. Parker mencapai pintu lift pada saat yang sama Germaine Abraham dan rombongannya itu.Rencana telah tersusun dengan detil tanpa kesulitan. Tidak ada opsi tidak berhasil.Parker
Read more

94. Germaine Abraham Selesai

"A-aku tidak pernah memakai itu. Aku tidak memakai narkotika.”Parker memberi tanda dengan pistolnya. “Sekarang kau akan mencobanya...”Dalam keheningan yang mengerikan. Lelaki itu sudah tidak punya pilihan lain.Germaine Abraham mencampur bubuk dan dimasukkan ke dalam peralatan suntik diawasi Parker.Bau tajam segera mengisi ruang lift itu. Ketika jarum suntik itu terisi, Anthony Parker bicara lagi. Tidak dengan intonasi tinggi. Tapi memerintah dengan tegas.“Barang bagus. Sangat populer di tempatku.” Dengan senyum getir, berkata lagi, “Sekarang cicipilah, Germaine Abraham. Lakukan!”Germaine Abraham mengangkat jarum hipodermis itu, pendorong suntikannya sudah siap.“Cicipilah sekarang!” ujar Parker. “Lalu kita akan mengobrol lagi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, anak umur dua belas tiga belas biasa pakai itu di tempatku.”Dengan kepasrahan, perlahan dan hati-hati, Germaine Abraham menyuntikkan jarum berwarna perak itu ke dalam pembuluh darahnya. Senyum congkaknya mulai memudar.
Read more

95. Terpisah

Campeche, Meksiko2 Oktober 2024“Mulai.”Seorang pemuda menyerang ke arahnya. Menghunjam dan cepat. Dengan mulut rapat dan penuh tekat. Menggambarkan kegugupan dan ketakutan sebagai anggota baru. Ia menunggu. Pada detik berikutnya, ia berputar dan mengelak. Si Pemuda tersandung matras, terhuyung, tidak mampu menyeimbangkan diri. Ia berputar dan melayangkan tendangan dengan cepat, terkendali ke arah kepala si pemuda dengan sisi kakinya. Kekosongan melintas di wajah pemuda itu sesaat sebelum roboh ke matras.Ia berputar mengahadap lawan lain dan menjatuhkannya dengan sama mudahnya. Akhirnya kedua lelaki itu menyerangnya sekaligus. Tanpa emosi dan berlama-lama, ia menjatuhkan mereka berdua satu persatu ke matras. Cepat dan terlatih.Dengan tersengal sedikit ia menghadap pelatihnya dan membungkuk memberi penghormatan. Mata si Pria memancarkan penghargaan juga hasrat. Ia memiliki kemampuan untuk mengenal emosi tanpa harus mengalaminya sendiri. Kadang ia bertanya-tanya, apa itu emosi. Tapi
Read more

96. Apakah Benar Audrey?

"Sial,” dengus lelaki berotot itu menahan kesal. Bernardo Ralp Dalessandro, sepupunya. Terakhir kali putra kakak ayahnya itu menemuinya atas perintah dari sang paman, Arthur Diangello. Ia memaksa Nathan pulang. Perusahaan sangat membutuhkannya. Berkali-kali ia menolak tapi tetap tidak diindahkan. Pantang menyerah.Sepeninggal istri tercintanya yang saat itu pergi mencari putrinya yang hilang dan tanpa pernah lagi memberinya kabar sudah lebih dari setengah tahun ini, dia sangat frustasi. Nathan tidak memikirkan apapun selain ingin menjauh dari kehidupan duniawi dan keluarga ayahnya. Usaha yang telah ia rintis bersama teman karibnya, ayah kandung Audrey Abellard, istri terkasihnya ia tinggalkan begitu saja. Begitu juga dengan FAMA dan usaha-usaha lainnya. Dia membunuh sepi dan melampiaskan segala kegundahan serta emosinya dengan mempelajari ilmu bela diri dari salah satu agen Divisi Operasi Elite. Ia terus berlatih, sampai akhirnya ia mengasingkan diri di sebuah bukit yang ia beli, untu
Read more

97. Nathan Turun Gunung

Nathan tidak bisa menyembunyikan depresinya. Dia berpikir apakah Benigno dengan suatu cara berhasil menciptakam robot hidup dengan membuat pahatan dengan kemiripan hampir sembilan puluh sembilan prosen dengan wajah istrinya?Ia menyadari kebencian menggunung akibat dari apa yang telah ia dan istrinya lakukan sehingga dendam itu telah menjelma menjadi gunung tinggi tak terbayangkan.Sebuah getar mengganggu ponsel baru Nathan yang baru diberikan oleh Bernardo. Kemudian dia terima panggilan itu. “Ya.”“Etika menerima telponmu masih seperti dulu.”“Apa kabar, Pak Tua?”Patrick Hampton mendengus. “Aku selalu muda, Man.” Direktur DOE itu selalu memperlakukan Nathan seperti anaknya, seperti perlakuannya terhadap Cecilia Amethyst Diangello. Mereka berdua telah sabahatnya, Arthur Diangello titipkan kepadanya.Tapi rahasia Cecilia tetap ia jaga, Cecilia yang memintanya tidak memberitahukan tentang andil adiknya itu menyelamatkan Audrey disaat jatuh ke lembah di Staten Island. Perang dingin yang
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status