Share

98. Mengambil Audrey

Penulis: Solane
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-15 17:41:19
Mark melambaikan tangan ke arah SUV biru gelap yang berkilauan pada matahari senja itu. “Mari kita melanjutkan perjalanan. Kami baru mendapatkan sejumlah informasi baru yang kurasa kau akan senang mengetahuinya.

Pengaruh besar agennya membuatnya ia bisa menghindari pabean.

Anne mengemudi kendaraan itu. Mark menyerahkan sebuah paket padanya dan menginformasikan tentang apa yang mereka ketahui. Kami yakin dia berada dalam kamp, sekitar empat puluh enam kilometer di luar Campeche. Tanah itu milik perusahaan yang terkubur dalam beberapa perusahaan lain, hampir dipastikan Benigno pemilik properti itu.”

“Dan benarkah, istri saya terlihat di kamp itu? Apa kita punya orang dalam?”

Anne melirik dengan pandangan penuh sesal pada Nathan. “Orang-orang kami melihat seseorang sangat mirip dengan Mrs. Diangello berjalan-jalan dalam area itu. Tapi kami tidak dapat menembus kamp itu. Kami melihat anak buah Benigno mondar-mandir, jadi kami cukup yakin dia ada di sana. Benigno itu penyendiri dan tak seor
Solane

Ceritanya makin seru ya Readers, jangan lupa dukung saya dengan bintang lima ya😘

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   99. Bersikap Destruktif

    Dini hari dingin itu masih belum pukul tiga. Nathan harus memukul pinggul indah wanita yang menggeliat-geliat di pundaknya agar tidak terus menyulitkan ia menempuh kegelapan di hadapan mereka, “Jangan bergerak-gerak!”Langkah-langkah lebarnya melahap jarak saat ia berlari menyusuri jalanan di luar kamp dan menembus tumbuhan rimbun dimana dia mwnyembunyikan jipnya. Darah merembes dari sisi tubuhnya. Rasa sakitnya tidak ia pedulikan dibanding amarah yang mengejutkannya. Audrey telah mencoba membunuhnya. Ia susah mempercayai itu, karena jika ada yang mengatakan ini terjadi, hal itu bisa membuatnya gila. Tapi ia melihat wanita itu, paras jelita dengan ekspresi datar tanpa berkedip sama sekali, yang telah tega membidik senjatanya.Jika indra ke enam, tidak muncul memberitahukanya agar ia bergerak, niscaya tadi ia telah luruh bersimbah darah di karpet kamarnya. Akankah itu mempengaruhi Audrey? Akankah itu tidak menumbuhkan penyesalan di hatinya? Ataukah dia hanya mengangkat bahu dan mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   100. Tidak Kenal

    Saat melewati semak-semak. Geram dan erangan ia dengar dari mulut istrinya itu, tali di pergelangan tangan dan kaki tidak membuatnya berhenti menggeliat. Hanya dengan tekat baja, Nathan berhasil menahan amarahnya.Saat mereka sudah dalam jarak aman, ia akan menjatuhkan Audrey hingga terduduk, membuka sumpal dan harus mendapatkan jawaban. Hingga saat itu, Audrey hanya dapat menggeram dan mengerang sebanyak yang ia mau.Meski darah mengalir pelan pada sisi tubuhnya saat ia melangkah, Nathan berharap itu hanya luka kecil yang bisa segera ia balut nanti. Tapi tidak sekarang, karena mereka perlu masuk sejauh mungkin ke dalam hutan. Karena anak buah Benigno tidak akan berhenti mencari mereka. Sampai saat itu, Nathan tak punya pilihan lain selain melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara. Binatang buas yang mungkin bersemayam di sana tak membuatnya gentar. Dengan memastikan tekad, Nathan terus berlari.…..Audrey mengabaikan lebam-lebam dan rasa letih sembari merencanakan serangannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   101. Ingin Lari Darinya

    Tidak sulit sekarang. Ia merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Tatapannya tertuju pada sepatu boot pria itu.Saat pria itu melambat ia akan melambat dan ketika ia berhenti ia juga turut serta. Ia dalam kondisi prima, berkilo-kilo perjalanan bukanlah hal yang sulit. Pepohonan yang rapat menghalangi sinar matahari. Tumbuhan rimbun di sekeliling, hijau dengan udara yang memenuhi aroma tanah dengan kelembaban yang melingkupi mereka. Tapi tidak berdampak apapun padanya. Ia sering berlatih di medan yang sulit dengan cuaca panas terik selama berjam-jam.Dahan dan ranting yang rapat berjatuhan waktu pria itu membuka jalannya dengan sebuah pisau besar. Mahluk-mahluk liar memekik di sekeliling mereka.Waktu pria itu berhenti untuk memandang sekeliling, itu kali pertama ia melihat pria itu di hadapannya. Dia memang pria yang besar. Dengan pundak yang lebar dan pinggang yang ramping. Ia juga sangat tinggi. Ia sendiri yang memiliki tinggi seratus tujuh puluh dua, merasa yakin pria itu lebih tinggi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   102. Kenapa Panggil Aku Audrey?

    Sambil menuruni bukit, melewati rapatnya pepohonan, dahan dan semak, Nathan terus saja bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi pada istrinya ini? Ia adalah wanita lembut dan penuh kasih sayang, senyum memesona selalu ia tebarkan pada siapa saja. Nathan selalu menganggap Audrey adalah wanita yang bahkan terlalu sempurna. Audrey sangat cantik, suka cita hidup dan kehangatan yang selalu ia pancarkan bahkan membius banyak orang. Itu adalah hal-hal yang paling ia sukai dari wanita ini. Tahun-tahun kesedihan sepeninggal ibunya, kemudian sahabat karibnya yang juga rekan dalam menjalankan usaha Gruppo METRO yang telah ia anggap sebagai ayah, juga tutup usia, segala kesedihannya telah terkikis dengan kehadiran putri sahabatnya yang telah berpulang itu, dengan segala kelembutannya. Hati Audrey yang murni telah mengisi kekosongan tersebut.Tuhan? Apa yang terjadi pada wanita ini?Tubuh terjuntai dipundaknya terjaga dan menggeliat. “Aku merasa tidak sehat. Turunkan aku.”Kalimat permintaam itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   103. Ada Yang Salah Dengan Audrey

    Dengan kalut, Audrey mencakar tali di pinggangnya. “Kita harus pergi... aku harus pergi.”“Akhirnya kau mengatakan sesuatu yang logis.”Ia melepas ikatan Audrey, meletakkan tangan di bawah lengan wanita itu untuk menariknya berdiri. Tubuh Audrey gemetar hebat.“Ada apa?”“Harus...pergi...sekarang.”“Oke baiklah.”Nathan melepaskan ikatan pada pergelangan kaki Audrey dan tetap membiarkan tangan itu terikat. “Lewat sini.”Ia menemukan jalan setapak yang ia lewati beberapa saat lalu menarik Audrey bersamanya. Ia terus menoleh ke belakang untuk melihat Audrey. Ia memiliki penglihatan malam yang bagus.Ada yang salah dengan Audrey.Sekarang bahkan wanita itu bersikap lebih aneh. Jika ia bisa membuatnya berbicara, mungkin ia akan mendapatkan jawaban.“Aku menemukan gua kecil. Bukan hotel Hilton, tapi cukuplah untuk kita beristirahat malam ini.”Hening.“Kau lapar?”Tak ada jawaban. Apa yang dapat ia harapkan. Nathan menyingkirkan ranting-ranting yang ia gunakan untuk menutup jalan masuk k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   104. Hati Nathan Tercabik-cabik

    Gerakan-gerakan Audrey semakin tidak terkontrol. Memaki bedebah kepada siapapun yang melakukan kejahatan luar biasa ini pada istrinya, Nathan melakukan satu-satunya tindakan yang ia tahu. Beringsut mendekat, ia melingkarkan lengan di tubuh wanita terkasihnya itu kemudian memeluk erat.“Audrey, kau akan baik-baik saja. Kau akan baik-baik saja.” Nathan mengulang kalimat itu berkali-kali dengan harapan di suatu tempat dalam benak Audrey, ia mengerti dan merasa nyaman. Selimut yang menyelimutinya basah oleh keringat.“Aku disini, Audrey, aku suamimu. Bukan Nathan namaku kalau tidak bisa membuat orang yang telah membuatmu seperti itu, ia akan mendapatkan balasan setimpal atas perbuatannya. Dengarkan janjiku. Dengarkan janjiku, Audrey. Kau pegang ini kata-kataku.”Keringat Audrey dan keringatnya. Kulit sedingin es Audrey basah kuyup. Air mata dan keringatnya bercucuran. Ia meronta keras, sampai akhirnya lengan dan dada kokoh Nathan berhasil mendekap tubuh bergetar hebat itu.Nathan memeluk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   105. Ingin Pulang ke Rumah Kayu

    Audrey mengerjap pelan. Kelopak matanya terasa berat. Kenapa gelap sekali? Ia berada dimana?Apa iblis itu membawanya ke suatu tempat yang gelap begini?Ia berusaha bergerak dan mulutnya mengeluarkan erangan. Sekujur ototnya nyeri, kepalanya berdenyut. Apakah ia telah disiksa?Ia bergeser. Tubuh besar dan keras terbaring di sebelahnya. Iblis itu. Jika dia tidur, ia bisa melarikan diri. Ia abaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia merangkak menuju secercah cahaya itu, berharap itu adalah jalan keluar.Sebuah geram mengantuk, mengagetkannya, “Kau mau kemana?”“Aku...aku perlu...”“Tunggu, aku akan mengantarkanmu.”Untuk ukuran seorang iblis, herannya ia terdengar baik.“Aku bisa pergi sendiri.”“Audrey, kemungkinan kau akan terjatuh sebelum berjalan tiga langkah.”Nama itu lagi? Kenapa pria itu terus-terusan memanggilnya dengan nama itu?Sebelum ia bergerak lagi pria itu sudah di sisinya. Membantunya bangkit, mendorongnya pelan menuju jalan keluar gua. Setelah satu langkah kecil keluar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   106. Audreyku...

    Setelah bisa makan, Audrey terlelap baberapa jam dan saat ia terbangun, sudah menjelang sore.Menjalani pemulihan kecanduan dimanapun bukan hal yang mudah. Dan menjalaninya di dipermukaan gua di sebuah hutan Meksiko dengan seseorang yang dianggap asing yang dikira musuh adalah hal yang mengerikan.“Kau ingin keluar?”Audrey diam. Benaknya bahkan lebih letih daripada tubuhnya. Iblis-iblis dalam mimpinya sudah diam dan rasa sakitnya sedikit berkurang. Tapi keraguan tersembunyi masih tertinggal.Pria di depannya terkesan meyakinkan.Jika lelaki ini memang benar, berarti ia telah dicekoki obat-obatan dan dimanfaatkan. Seluruh ingatannya pergi.Tapi jika pria ini telah berbohong, merencanakan sesuatu yang jahat, sebaiknya ia melarikan diri. Ia merasa bingung sekarang. Apakah ia harus mempercayai lelaki ini, atau pilih melarikan diri?Keraguan bukan sesuatu yang terbiasa ia rasakan, ia bahkan belum memahami itu apa.Masih lemah dan tak berdaya. Ia hanya bisa menunggu dan melihat apa yang ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   120. Kau...betul suamiku

    Ceritakan tentang anakku.” Audrey bertanya saat mereka duduk di teras kecil itu.Audrey tiba-tiba bertanya kepada Nathan.“Beberapa kali kau mengatakan kata ‘anakku’, itu menyiratkan kalau anakku bukan anak kandungmu karena kau bilang kau suamiku.”Sungguh Nathan merasa ini episode tersulit yang harus ia dan istrinya lalui.Lelaki itu menatap ke arah cangkir kopinya yang telah kosong.Audrey tahu, sesuatu yang ia lupakan dan masih menjadi misteri itu bukan suatu kabar baik.“Kau pernah menikah dengan seseorang sebelum aku nikahi.” Akhirnya kata itu keluar dari bibirnya.“Apakah dia, Benigno yang aku cari?” Audrey menatap Nathan dengan ekspresi dalam, rasa ingin tahunya terlihat jelas.“Bukan.”“Lantas?”“Baiklah, aku akan membuka semua identitasmu.”Audrey memposisikan dirinya pada pose senyaman mungkin. Ia telah siap mendengarkan cerita Nathan.“Aku masih berkabung atas berpulangnya sahabatku, rekan kerjaku pada perusahaan yang kami berdua jalankan, ketika seminggu setelah pemakamanny

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   119. Rumah Kayu

    Sinar matahari menyinari kamar tidur nyaman ini. Kehangatan lembut meresap pada permukaan kulitnya.Pernahkah ia merasa lebih aman dan bahagia? Audrey sulit menjawab karena ingatannya hampir tak ada.Tapi ia tak bisa membayangkan merasa lebih aman daripada yang ia rasa sekarang ini.Kemarin, setelah singgah di sebuah desa terdapat sebuah toko bahan pangan, Ia melihat Nathan mengisi dua troli besar dengan sejumlah bahan makanan. Mereka berkendara selama berkilo-kilometer, jauh memasuki daerah pegunungan. Saat kemudian Nathan memasuki jalan berkerikil di puncak bukit, napas Audrey terasa terhenti, ia mengira dirinya telah melihat surga dalam perjalanan tadi, tapi itu hanya awalnya saja.Rumah kayu dua lantai milik Nathan terletak di puncak bukit menjulang. Terdapat teras kecil, di kedua lantai. Mereka menghadap lembah memikat dipenuhi pepohonan hijau menyejukkan. Tinggi dan masiv, pegunungan menjulang di kejauhan, menambah keindahan yang menakjubkan. Ia keluar dari mobil begitu Nathan be

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   118. Troy Ferguson dan Nania Torres

    "Enak saja. Jangan berani-beraninya kau menyalahkan dirimu. Ini semua salah Benigno. Sejak dulu bahkan sebelum aku mengenalmu, aku tahu siapa dia.”“Ceritakan bagaimana dia versimu.”Angin lembut menggerakkan rambut sebahu Audrey yang berwarna merah berpadu coklat yang keemasan, tampak kontras dengan pipinya yang bersih tanpa cela yang kini tidak pucat lagi, rona kemerahan telah tampak di situ.Begaimanapun saat ini adalah hari dimana ia merasa usahanya perlahan mulai menampakkan berita baik. Nathan akan menunda dulu cerita mengenai saudara tirinya itu agar tidak merusak suasana hati wanita ini.“Suatu saat aku akan menceritakan semua yang ingin kau katahui, ini hanya masalah waktu, SayangPanggilan itu sekali lagi membuat desir di hati Audrey tak tertahankan. Ia bisa menebak, lelaki di sampingnya tidak ingin suasana hatinya berubah karena mendengar sesuatu yang akan membuat ia tidak suka.Mungkin Nathan benar. Tapi ia tidak dapat mengenyahkan kenyataan bahwa jika ia tak pergi sendiri

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   117. Jadi... Ini Salah Audrey?

    Kau telah banyak membantu menguak tabir ini, Audrey,” ujar Patrick. “Berdasarkan informasi yang kau berikan dari sesi hipnotismu dua hari lalu, kami punya gambaran yang lebih jelas tentang keadaan fasilitas itu. Sepertinya dia punya banyak orang yang di rekrut untuk membantunya. Masalahnya, mereka itu siapa dan darimana asalnya?”“Mereka gelandangan.”“Apa?” Lima orang bertanya sekaligus.“Saat aku melatih, aku mendengar salah seorang pemuda menangis, mengatakan kalau dia ingin pulang. Pria yang memimpin latihan menghardiknya dan berkata, “Kau lupa? Kau tak punya rumah, layaknya idiot-idiot lain di sini. Kami memberi kalian para idiot gelandangan kesempatan tapi kalian bahkan tidak merasa beruntung.”“Itu masuk akal. Begitu banyak anak-anak jalanan sehingga tak ada yang kehilangan mereka saat mereka tak nampak.”Patrick berdiri, menandakan pertemuan hari ini akan usai. “Kau telah memberikan pemahaman baru bagi kami yang bahkan belum pernah kami pertimbangkan. Kerja yang bagus, Audrey.

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   116. Audrey Bercerita

    Audrey mengedarkan pandangannya ke orang-orang dalam ruangan.“Suara lembut, jahat, melengking tapi maskulin, mengatakan padaku...” Audrey menelah ludah. “Dia akan menikmati saat menjinakkanku.”Nathan menahan perutnya yang bergolak, giginya gemeretak. Tapi ia berusaha menyembunyikan reaksi itu.Setelah menghembuskan napas panjang, Audrey berkata pelan. “Aku ingat rasa sakit...siksaan. Dia sangat menikmatinya.” Ia memejamkan mata, menahan gejolak di dadanya. “Aku mendengar tawa melengking...nyaris seperti memekik. Dia menertawakanku. Kurasa dia merancang siksaan berdasarkan yang menurutnya paling merendahkan dan sungguh menyakitkan.”Ketika Audrey membuka mata, Nathan yang memandangnya tidak berkedip, ingin melolong, ikut merasakan penderitaan nyata yang dipantulkan mata itu. Penderitaan dan rasa sakit tak terperi yang ia rasakan.“Aku digantung terbalik dalam kondisi telanjang...dan disirami air dingin. Kemudian dia menyuruh mereka meninggalkanku terbaring di satu tangan dan kakiku y

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   115. Mereka Dihukum

    Troy Ferguson melangkahkan kaki ke dalam rumah utama, ia dilanda kebimbangan. Ia bertugas sebagai seorang eksekutor. Kali ini ia harus melakukan tugas itu lagi.Diketuknya pintu lab utama. Pemimpin membentak, “Masuk.”Dua pria berdiri di samping “Pemimpin”, mereka memegangi seorang wanita paruh baya, berambut gelap diantara mereka.Wanita itu telanjang. Tubuhnya lebam-lebam dan berdarah karena telah dipukuli. Penciumannya membawa aroma amis. Anak buah pemimpin sudah memakainya sebagai pelampiasan syahwat... wanita itu telah dihukum. Sungguh suatu pemandangan menyayat hati. Ia tak tahu alasannya, ia pun tak berani bertanya, karena kalau pemimpin sudah berkehendak, tiada yang boleh menghalangi. Jika pemimpin memilih untuk menghukum, itu haknya. Tidak ada yang boleh bertanya apalagi membangkang. Mata wanita itu bengkak dari pukulan bertubi-tubi yang telah ia terima. Dia mendongak, memandangnya dan sesuatu dalam dirinya tersentak, menusuk kebingungan tersebut. Wanita itu tersiksa, terluk

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   114. Pergumulan

    Wanita itu menariknya lagi. Meski pandangannya kabur, Audrey mengingat secangkir teh yang ia minum tadi sebelum tidur. Sambil mengelakkan tangaai yang mencengkeram kuat, Audrey bergerak ke samping wanita itu dan mengulurkan tangan. Jemarinya menggenggam cangkir yang akan ia pergunakan. Sebagai senjata, benda itu bukan berarti apa-apa tapi lebih baik dari pada tak ada sama sekali. Ia menunggu sampai wanita itu mendekatinya lagi. Dan ketika ia sudah mendekat, tangan itu ia ayun sekuatnya. Getaran benturan dan suara gedebug memuaskan, memberi tahu Audrey serangannya mengenai sasaran.Terdengar raungan kemarahan. “Aku akan pergi dari sini!” gumamnya. Ia lari meninggalkan kamar.Titik-titik hitam itu muncul di penglihatan Audrey, bertambah besar. Tapi ia tidak bisa membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Ia harus menghentikannya, dan tak ada orang lain yang dapat melakukan itu...kecuali dia sendiriTapi kakinya kaku tidak mau bekerja sama. Audrey tertatih, tersandung melintasi kamar dan m

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   113. Penyusup

    "Bagaimana keadaanmu pagi ini?” tanya Nathan mengalihkan rasa canggungnya.“Baik, masih sedikit pusing.”“Ada yang kau ingat?”“Sedikit. Tidak ada yang penting.”“Seperti?”Audrey memijit keningnya dan meskipun Nathan lebih rela memakan kaca daripada memberikan lagi kepedihan pada istrinya itu, ia perlu tahu sebanyak yang ia bisa tentang apa yang Audrey ingat.“Ingatan-ingatan samar, bahkan lebih daripada saat aku tiba di sini.”Profesor Dimitri sudah memperkirakan hal itu. Pemulihan kecanduan obat-obatan membuat ingatan-ingatan itu memudar. Kita perlu mendapatkan sebanyak apapun yang bisa didapatkan sebelum ingatan itu memudar.Audrey mengangguk. “Iya, aku tahu… hanya saja sedikit sekali. Aku hanya ingat aku mengenakan pakaian putih…kurasa seragam. Aku ingat ruangan penuh matras, dan ada pertarungan. Tapi wajah-wajah di sana… semua berkabut.”Nathan memberikan sebuah bungkusan plastik kepada Audrey.“Ini apa?”“Peralatan melukis.”“Untuk apa?”“Kau pelukis yang berbakat, Audrey. Apa

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   112. Kehilangan Spontanitas

    "Kami akan melakukan apapun sebisa kami. Pertama kami akan coba menghipnotis. Sampai kami tahu, efek seperti apa yang terus di bawa obat itu. Aku tak suka merawatnya dengan menggunakan banyak macam obat.”Nathan menarik napas, siap dengan ancaman bila memang itu diperlukan. “Lakukan sebisamu. Jika dia tidak mengalami perkembangan, aku akan membawanya pulang bersamaku, akan kusembuhkan dengan caraku. Mungkin aku tidak akan memaksanya untuk sesuatu yang memang sudah betul-betul hilang dari ingatannya."Mata gelap Patrick menelusuri wajah Nathan, kemudian berpaling ke arah Profesor Dimitri. “Bagaimana menurutmu?”Profesor Dimitri mengangguk. “Nathan dan aku sudah membicarakan tentang ini tadi malam. Audrey merasa lebih tenang bersamanya, kurasa ini ide bagus.”Patrick menatap Nathan. “Kau tahu, Beningno sudah pasti akan mencarinya?”“Pasti aku akan menjaganya.” Nathan kembali menoleh ke arah Profesor Dimitri. “Apa yang seharusnya kuharapkan?”Ekspresi Dimitri terlihat frustasi. “Berdasar

DMCA.com Protection Status