Azura ragu sejenak. Meskipun Rayyan sangat mencintai Amara, Azura masih merasa khawatir membiarkan anak sekecil Rayyan menggendong bayi itu tanpa pengawasan penuh. "Kamu bisa memangkunya, tapi Bibi yang akan memegangi Amara, ya?" jawab Azura dengan hati-hati.Rayyan mengangguk penuh semangat. "Iya, aku janji akan hati-hati."Azura dengan lembut menempatkan Amara di pangkuan Rayyan, sambil tetap menopang bayi itu dengan tangannya. Rayyan menatap adiknya dengan penuh cinta, bibirnya tersenyum lebar. "Amara, kamu cantik sekali. Kakak akan selalu menjagamu," bisiknya dengan nada penuh kasih sayang.Melihat interaksi ini, Azura merasa terharu. Meskipun Rayyan masih sangat kecil, cinta yang ia tunjukkan kepada Amara begitu tulus dan tanpa syarat. Namun, di balik momen ini, Azura juga mulai merasakan bahwa Rayyan menjadi semakin terobsesi dengan Amara. Setiap hari, Rayyan selalu ingin berada di dekat Amara, seolah-olah tidak ingin ada orang lain yang mendekati adiknya."Aku ingin membawa Ama
Read more