Home / Fantasi / Legenda Semesta Beladiri / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Legenda Semesta Beladiri: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

11. Kultivasi Badai Jiwa

Liar kembali memasuki kultivasinya dan lebih dalam lagi. Kali ini dia mengerahkan seluruh kemampuan jiwanya dan membakarnya hingga ke titik tertinggi. Jiwanya terus bergetar dan berdengung saat kembali menjalankan Kultivasi Badai Jiwa yang merupakan teknik pertama dari Teknik Bada Jiwa.Sedikit demi sedikit Liar mulai menggabungkan dengan teknik pemahaman jiwa yang diberikan oleh pamannya. Liar menarik napas dalam kemudian menggunakan teknik pernapasan naga yang diwarisinya dari Sang Ibu. Dengan memadukan dua teknik kuno itu, Liar berhasil mengendalikan gejolak jiwanya serta membuatnya sangat tenang namun kekuatannya terus meningkat.Liar terus mengamati gumpalan energi yang mulai terbentuk di ruang jiwanya. Energi tersebut hanya sebesar kelereng awalnya dan kini sudah sebesar kepalan tangan bayi."Energi jiwa yang sangat unik, energi ini mengandung unsur kekerasan, unsur kekacauan dan unsur ketajaman. Mungkinkah unsur ketajaman ini yang bisa membuat seseorang mampu meguasai Dao Ped
Read more

12. Menembus Dua Teknik

"Seharusnya kau jawab pertanyaanku bu... bukannya melempar begitu banyak pertanyaan... Apa otakmu menjadi rusak setelah mempelajari Teknik Badai Jiwa?" gumam Patua Shi.BUUUZZZ!Enenrgi jiwa yang begitu kuat menerjang ke arah Patua Shi hingga dia mengeratkan gigi dan bertahan menggunakan Pertahanan Badai Jiwa. Melihat itu Liar cukup puas dan menarik kembali energi jiwanya, dia hanya tersenyum ke arah Patua Shi."Patua Shi.., waktuku sangat terbatas dan aku harus segera mempelajari teknik kedua yaitu Pertahan Badai Jiwa, karena belum tentu aku bisa mempelajarinya dengan sepat secepat Kultivasi Jiwa.."Patua Shia alias leluhur Klan Xiang hanya bisa menghela napas karena apa yang dikatakan Liar juga adalah apa yang dia inginkan. Akhirnya dengan berat hati Patua Shi kembali ke tempatnya di atas jurang. Liar sendiri memasuki kembali goa tempatnya berlatih.'Jiwa adalah segalanya dan segalanya berasal dari jiwa.
Read more

13. Penyambutan Anggota Klan

Dengan lambaian tangannya dia membawa Liar menuju ke tempat pengasingan tertutupnya. Meski cukup kesal dengan sikap Liar, namun dia sangat bangga karena jika dibandingkan dengan para anggota klan Xiang, Liar yang paling sempurna mempelajari Teknik Badai Jiwa meskipun baru menguasai teknik pertama dan teknik kedua."Liar... kau suah menguasai dua teknik dari Teknik Badai Jiwa. Aku rasa itu sudah cukup untuk bekal mengikuti kompetisi kultivator muda yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Berikan giok ini pada Patriakmu..., ingat selesai kompetisi kau harus kembali lagi ke tempat ini" ujar Patua Shi.Liar hanya mengangguk dan di kirim keluar dari dunia independen Luluhur Klan Xiang.Liar melangkah ringan keluar dari area terlarang milik Klan Xiang, bahkan para penjaga area tersebut hanya bisa menggelengkan kepala melihat kepergian Liar. Mereka masih tidak mengerti dengan Leluhur mereka kenapa mengundang bocah yang seperti bongkahan es itu ke pengasingannya.
Read more

14. Keganasan Liar

Raungan binatang iblis Serigala Darah menghadang langkah Liar yang berada di bagian paling dalam dari hutan yang mereka masuki. Dengan gesit Liar menghindari cakar maut Serigala Darah yang mengincar kepalanya. Dengan tatapan dingin Liar mengukur kekuatan lawannya.AAAUUUUUU!Mendapati serangan dan keganasannya di abaikan manusia di depannya, Serigala Darah itu melolong panjang memanggil kawanannya. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka mengeluarkan lolongan yang bersahutan dan berlarian ke arah sumber suara pertama.Mata - mata bersinar merah dengan geraman menakutkan kini mengelilingi Liar dengan moncong - moncong terbuka memamerkan taring tajam dengan air liur menetes. Gerombolan serigala itu mengencangkan otot masing - masing untuk menerjang Liar.Sementara Liar masih berdiri tenang dengan tatapan yang semakin dingin dan mematikan."Ini saatnya aku mempraktikkan teknik ketiga Serangan Badai Jiwa.." batin Liar sambil sedikit merendahkan p
Read more

15. Hati Yang Baik

Harimau Cakar Besi menerkam dengan ganas ke arah Xiang Rong yang sudah mulai kehabisan tenaga. Hingga dangan mudah tubuhnya di tekan ke tanah oleh kaki depan Harimau Cakar Besi dan tidak bisa bergerak lagi. Harimau Cakar Besi menyeringai kejam dan mengangkat tinggi cakar kanannya.Ujung - ujung cakarnya diselimuti cahaya merah redup dan siap dilayangankan untuk mengoyak tubuh mangsa.WUUUUTTT!Cakar ganas itu menderu ke arah tubuh Xiag Rong yang hanya bisa memejamkan mata pasrah untuk menerima kematian. Namun saat cakar itu dua jari lagi sempurna menembus dan mengoyak tubuh Xiang Rong, sebuah hembusan angin penuh energi kekacauan berdesing membawa sumon telapak tangan sebesar daun pintu menampar kepala Harimau Cakar Besi.PAAANNGG!PYYAAARR!Harimau besi terlempar dengan kepala pecah dan isi kepalanya berhamburan ke segala arah. Xiang Rong yang sudah memejamkan mata pun terkejut dan membuka matanya yang langsung terbelalak melihat Harimau Cakar Besi tergeletak tidak jauh darinya deng
Read more

16. Persiapan Kompetisi

Dua buah tamparan Liar layangkan untuk salah satu tetua kelima pemuda itu."Anggap saja sebagai salam perkenalan dariku dan semoga dengan tamaparan ringanku bisa sedikit mengobati otakmu yang idiot. Para senior, ayo kita lanjutkan perjalan pulang.." ujar Liar memberikan peringantan pada tetua yang sombong dan mengajak teman - temannya untuk segera pulang.Saat Liar dan teman - temannya baru saja melangkah, tetua yang di tampar Liar menyerang Liar dengan niat membunuh dengan tusukan pedang mengarah ke jantung Liar. Namun sungguh sial bagi tetua itu karena Liar sudah mengetahui rencana pengecutnya dan mengerahkan teknik Pertahanan Badai Jiwa.Pedang tetua itu berhenti tepat satu jengkal dari dada Liar dan tidak bisa digerakan sedikit pun. "Kau benar - benar orang tua idiot bahkan lebih idiot dari babi yang hanya tahu makan! Dan kau sudah memaksaku untuk memberikan pelajaran yang tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu!" amarah Liar mulai meledak.Liar mengacungkan jari telunjukny
Read more

17. Memahami Serangan Badai Jiwa

Setelah menempuh perjalanan selama tiga minggu penuh akhirnya mereka sampai di tempat kompetisi yang sudah ramai dihadiri para peserta dari berbagai daerah. Mereka mengirimkan masing - masing sepuluh generasi muda terbaiknya untuk unjuk kebolehan.Rombongan Klan Xiang tampak menuju sebuah penginapan yang sudah mereka pesan bahkan enam bulan yang lalu sehingga mereka tidak perlu repot - repot mencari penginapan hingga berebut dengan Klan lain. Tiba - tiba liar menatap pada satu sudut ruangan dan mengerahkan energi jiwanya untuk mengunci aura yang sangat akrab baginya."Bocah beku! hentikan.. Aku Patua Shi!" ucap Patua Shi melalui transmisi suara."Bukankah banyak kamar untuk kau bersembunyi dan kenapa harus kamarku?" balas Liar kesal.Namun Patua Shi tidak menjawabnya dan auranya hilang begitu saja membuat Liar sedikit lega. Tidak mau ada yang mengganggu dalam waktu seminggu ke depan. Liar pun mendirikan formasi pertahanan dan penyerangan serta penghilang aura.Karena merasa belum men
Read more

18. Tubuh Kekacauan Misterius

Hari yang di nanti akhirnya tiba, tempat diadakannya kompetisi sudah dipenuhi para penonton. Total dari peserta ada sekitar seribu orang dari berbagai Klan dengan berbagai kelas. Namun diantara semua Klan yang hadir, hanya Klan Xiang saja yang jumlah pesertanya kurang dari sepuluh, sedangkan yang lainnya rata - rata sepuluh orang.Saat mereka memasuki tempat khusus para peserta dan pendamping, Liar menjadi sorotan utama dan mendapatkan cibiran dari semua orang."Kau lihat Klan kelas tiga Klan Xiang, mereka hanya membawa tujuh orang termasuk sampah tak berguna yang tidak memiliki basis kultivasi""Ya kau benar..., sungguh malang nasib Klan ini hingga sampah pun mereka bawa..""Aku dengar salah satu jenius muda terbaik mereka telah tewas.. sungguh malang mereka tidak bisa menjaga harta paling berharganya.."Suara - suara cibiran dan cemoohan membuat Xiang Rong naik darah dan ingin menghajar mereka semua. Akan tetapi pundaknya dicengkeram begitu kuat oleh Liar."Kak Rong... ini bukan tem
Read more

19. Dominasi Klan Xiang

Pengadil lapangan bahkan ikut terdiam dan tidak langsung mengumumkan hasilnya hingga suara Liar menyadarkannya."Senior! Kenapa tidak ada pengumuman apa pun?!""Eh... Oh.. iya.. Pemenangnya Klan Xiang!" teriak pengadil lapangan dengan suara menggelegar.Liar dan yang lainnya pun melesat turun ke tempat awal mereka yang langsung disambut oleh Tetua Agung Klan Xiang. Beberapa anggota Klan yang sedari tadi mengolok - olok Liar menjadi ketar ketir terlebih saat Liar menatap mereka karena juga satu arena."Bersiaplah jika kalian bertemu kami, aku tidak akan pernah melepaskan mulutmu yang seperti jamban itu.." ucap Liar dingin sambil menunjuk generasi muda yang awalnya begitu provokatif kepadanya.Tetua Klan mereka merasa tidak terima dengan ucapan Liar dan berusaha untuk menindasnya namun penindasannya tidak berarti karena dihalangi oleh leluhur Klan Xiang yang bersembunyi di lipatan dimensi."Orang tua jelek..., setelah kompetisi berakhir maka bersihkan lehermu supaya lebih mudah untuk ak
Read more

20. Bola Undian Dan Pesan Pertemanan

Setelah kompetisi berjalan selama satu minggu, Liar dan Xiang Rong masuk ke dalam daftar lima terbaik. Diikuti jenius dari tiga Klan besar seperti Klan Jing, Klan Zhao dan Klan Chen. Liar menatap ramah jenius dari Klan Zhao yang pernah dia tolong beberapa waktu lalu."Saudara Liar.., kita bertemu lagi dan sepertinya aku harus mengalah jika berhadapan denganmu nanti.." ucapnya dengan senyum pahit."Jika kau lakukan itu dengan sengaja maka aku akan membunuhmu!" jawab Liar dingin.Jenius Klan Zhao itu hanya bisa menunduk dan berusaha membulatkan tekadnya untuk melawan Liar secara adil jika memang bertemu. Biar bagaimana pun dia sadar tidak akan mampu mengalahkan Liar yang dia tahu memiliki kemampuan jauh di atasnya.Jenius nomor satu Klan Jing pun sedikit khawatir jika harus berhadapan dengan Liar di awal pertandingan, jelas akan merugikannya dan tentunya Liar akan balas dendam dengan segala hinaan yang sudah dia lontarkan saat baru bertemu.Liar pun menatap jenius nomor satu Klan Jing d
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status