Dua buah tamparan Liar layangkan untuk salah satu tetua kelima pemuda itu."Anggap saja sebagai salam perkenalan dariku dan semoga dengan tamaparan ringanku bisa sedikit mengobati otakmu yang idiot. Para senior, ayo kita lanjutkan perjalan pulang.." ujar Liar memberikan peringantan pada tetua yang sombong dan mengajak teman - temannya untuk segera pulang.Saat Liar dan teman - temannya baru saja melangkah, tetua yang di tampar Liar menyerang Liar dengan niat membunuh dengan tusukan pedang mengarah ke jantung Liar. Namun sungguh sial bagi tetua itu karena Liar sudah mengetahui rencana pengecutnya dan mengerahkan teknik Pertahanan Badai Jiwa.Pedang tetua itu berhenti tepat satu jengkal dari dada Liar dan tidak bisa digerakan sedikit pun. "Kau benar - benar orang tua idiot bahkan lebih idiot dari babi yang hanya tahu makan! Dan kau sudah memaksaku untuk memberikan pelajaran yang tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu!" amarah Liar mulai meledak.Liar mengacungkan jari telunjukny
Setelah menempuh perjalanan selama tiga minggu penuh akhirnya mereka sampai di tempat kompetisi yang sudah ramai dihadiri para peserta dari berbagai daerah. Mereka mengirimkan masing - masing sepuluh generasi muda terbaiknya untuk unjuk kebolehan.Rombongan Klan Xiang tampak menuju sebuah penginapan yang sudah mereka pesan bahkan enam bulan yang lalu sehingga mereka tidak perlu repot - repot mencari penginapan hingga berebut dengan Klan lain. Tiba - tiba liar menatap pada satu sudut ruangan dan mengerahkan energi jiwanya untuk mengunci aura yang sangat akrab baginya."Bocah beku! hentikan.. Aku Patua Shi!" ucap Patua Shi melalui transmisi suara."Bukankah banyak kamar untuk kau bersembunyi dan kenapa harus kamarku?" balas Liar kesal.Namun Patua Shi tidak menjawabnya dan auranya hilang begitu saja membuat Liar sedikit lega. Tidak mau ada yang mengganggu dalam waktu seminggu ke depan. Liar pun mendirikan formasi pertahanan dan penyerangan serta penghilang aura.Karena merasa belum men
Hari yang di nanti akhirnya tiba, tempat diadakannya kompetisi sudah dipenuhi para penonton. Total dari peserta ada sekitar seribu orang dari berbagai Klan dengan berbagai kelas. Namun diantara semua Klan yang hadir, hanya Klan Xiang saja yang jumlah pesertanya kurang dari sepuluh, sedangkan yang lainnya rata - rata sepuluh orang.Saat mereka memasuki tempat khusus para peserta dan pendamping, Liar menjadi sorotan utama dan mendapatkan cibiran dari semua orang."Kau lihat Klan kelas tiga Klan Xiang, mereka hanya membawa tujuh orang termasuk sampah tak berguna yang tidak memiliki basis kultivasi""Ya kau benar..., sungguh malang nasib Klan ini hingga sampah pun mereka bawa..""Aku dengar salah satu jenius muda terbaik mereka telah tewas.. sungguh malang mereka tidak bisa menjaga harta paling berharganya.."Suara - suara cibiran dan cemoohan membuat Xiang Rong naik darah dan ingin menghajar mereka semua. Akan tetapi pundaknya dicengkeram begitu kuat oleh Liar."Kak Rong... ini bukan tem
Pengadil lapangan bahkan ikut terdiam dan tidak langsung mengumumkan hasilnya hingga suara Liar menyadarkannya."Senior! Kenapa tidak ada pengumuman apa pun?!""Eh... Oh.. iya.. Pemenangnya Klan Xiang!" teriak pengadil lapangan dengan suara menggelegar.Liar dan yang lainnya pun melesat turun ke tempat awal mereka yang langsung disambut oleh Tetua Agung Klan Xiang. Beberapa anggota Klan yang sedari tadi mengolok - olok Liar menjadi ketar ketir terlebih saat Liar menatap mereka karena juga satu arena."Bersiaplah jika kalian bertemu kami, aku tidak akan pernah melepaskan mulutmu yang seperti jamban itu.." ucap Liar dingin sambil menunjuk generasi muda yang awalnya begitu provokatif kepadanya.Tetua Klan mereka merasa tidak terima dengan ucapan Liar dan berusaha untuk menindasnya namun penindasannya tidak berarti karena dihalangi oleh leluhur Klan Xiang yang bersembunyi di lipatan dimensi."Orang tua jelek..., setelah kompetisi berakhir maka bersihkan lehermu supaya lebih mudah untuk ak
Setelah kompetisi berjalan selama satu minggu, Liar dan Xiang Rong masuk ke dalam daftar lima terbaik. Diikuti jenius dari tiga Klan besar seperti Klan Jing, Klan Zhao dan Klan Chen. Liar menatap ramah jenius dari Klan Zhao yang pernah dia tolong beberapa waktu lalu."Saudara Liar.., kita bertemu lagi dan sepertinya aku harus mengalah jika berhadapan denganmu nanti.." ucapnya dengan senyum pahit."Jika kau lakukan itu dengan sengaja maka aku akan membunuhmu!" jawab Liar dingin.Jenius Klan Zhao itu hanya bisa menunduk dan berusaha membulatkan tekadnya untuk melawan Liar secara adil jika memang bertemu. Biar bagaimana pun dia sadar tidak akan mampu mengalahkan Liar yang dia tahu memiliki kemampuan jauh di atasnya.Jenius nomor satu Klan Jing pun sedikit khawatir jika harus berhadapan dengan Liar di awal pertandingan, jelas akan merugikannya dan tentunya Liar akan balas dendam dengan segala hinaan yang sudah dia lontarkan saat baru bertemu.Liar pun menatap jenius nomor satu Klan Jing d
Liar dan Jing Shen jenius nomor satu Klan Jing saling berhadapan dengan tatapan dingin dan penuh intimidasi. Pengadil lapangan pun mengaktifkan formasi pelindung supaya serangan - serangan spiritual mereka tidak keluar arena dan menyasar penonton.Namun saat pengadil lapangan akan memulai pertandingan, Jing Shen berteriak."Aku menginginkan pertarungan hidup dan mati!"Teriakkan Jing Shen membuat semua orang kaget dan tidak mengerti dengan keinginannya itu."Permohonan di tolak! Jika kau memaksa maka kau akan di coret dan tidak mendapatkan penghargaan apa pun bahkan kau akan jadi petarung generasi muda diurutan paling akhir! Dan Klan Jing akan menjadi Klan kelas empat!" tegas penguasa Kota.BOOOMM!Tetua Agug Klan Jing tampak sangat murka dengan kecerobohan jenius nomor satunya."Tuan Penguasa! Aku Tetua Agung Klan Jing sangat menghormati ketegasan Penguasa dan mulai detik ini aku tidak lagi bertanggung jawab terhadap jenius nomor satu Klan Jing. Jadi jika dia tetap ingin bertarung sa
Setelah pil yang di telannya melewati tenggorakan dan meleleh, tubuh Jing Shen tampak membengkak dengan aura iblis terasa begitu menyesakkan. Bahkan Penguasa Kota berdiri dari tempat duduknya dan melesat ke arah arena pertarungan untuk menyelamatkan Liar.Akan tetapi sebelum Penguasa Kota masuk dalam arena pertandingan, Liar sudah mengangkat tangannya."Tuan Penguasa, biarkan junior ini menghadapi iblis terkutuk itu! Jika aku tewas tolong kebumikan jasadku dengan layak!" ucap Liar tegas membuat Penguasa Kota terkejut."Liar, kau jangan gegabah! Cepat keluar dari arena pertandingan! Kau sudah menjadi pemenangnya!" teriak Tetua Agung Klan Xiang khawatir.Namun Liar tidak perduli dan membuat segel tangan untuk memperkuat formasi bahkan dengan kekuatan jiwanya dia melemparkan pengadil lapangan keluar arena. Setelah formasi diperkuat tidak ada seorang pun yang bisa memasukinya karena liar menyatukan dengan teknik Pertahanan Badai Jiwa.Tetua Agung Klan Xiang dan Penguasa Kota berusaha meng
Namun ketika Penguasa Kota sudah hampir menggapai tubuh Liar, terlihat dua bayangan yang juga menyerbu ke arah tubuh Liar. Akan tetapi tiba - tiba waktu seolah berhenti dan satu sosok misterius menangkap tubuh Liar dengan lembut serta menyambar Tombak Petir Hitam milik Liar.Sosok misterius itu melayang ke udara lagi dan Penguasa Kota serta sosok lainnya yang adalah leluhur Klan Xiang pun bisa bergerak kembali."Tuan tolong kembalikan cucuku!" ucap Leluhur Klan Xiang memohon.Sosok misterius itu menatap tajam ke arah Leluhur Klan Xiang dan Penguasa Kota."Sudah aku katakan.., aku akan menjadikan bocah ini sebagai murid pribadiku! Dan sebagai kompensasinya pun aku sudah menjelaskan padamu orang tua... Selamat tingal semuanya..!" ujar sosok misterius itu dan menghilang begitu saja seperti ditelan cakrawala.Leluhur Klan Xiang dan Penguasa Kota hanya saling tatap, sementara para generasi muda Klan Xiang merasa syok pahlawan Klan mereka dibawa kabur oleh sosok misterius tanpa bisa berbuat