Gagak Jiwa melakukan serangan demi serangan main - main penuh kegembiraan disertai tawa mengejek yang tidak pernah berhenti."Hahahahah! Ayo manusia - manusia sombong dan penuh iri dengki, di mana kesombongan kalian sebelumnya?" ejek Gagak Jiwa sambil terus menyerang.Pan Liang merasa sangat kesal meskipun menyadari dia tidak akan mampu meski hanya menghadapi kekuatan main - main Gagak Jiwa. Namun rasa egois dan angkuh yang sudah membatu dalam hatinya membuat dia lupa daratan dan memandang tinggi dirinya sendiri."Ayo gunakan formasi tempur kita! Aku yakin bisa membuat gagak sialan ini terluka!" teriak Pan Liang kepada teman - temannya.Mereka pun membentuk formasi tempur yang selama ini mereka banggakan dalam pertarungan berkelompok. Mereka bergerak dinamis saling silang menyusun serangan yang memang sedikit berhasil membuat Gagak Jiwa kerepotan. Akan tetapi dengan kecepatannya, Gagak Jiwa mampu membalikkan keadaan.Setiap kibasan tongkat Gagak Jiwa terus mereduksi kesadaran jiwa Pan
Read more