Home / Pendekar / Giok Langit / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Giok Langit: Chapter 11 - Chapter 20

49 Chapters

Bab 11 : Bertemu Setan Sakti

Menurut keterangan dari tuan Xi Yan—lelaki yang ditolongnya—, orang yang saat sini sedang mengepung mereka adalah murid-murid dari perkumpulan Ular Iblis. Tampak simbol ular berwarna putih dan bertanduk di punggung masing-masing orang, awalnya Cang Er tak tahu tanda apa itu sebelum diberi tahu.Putri mereka yang masih berumur lima tahun menangis keras melihat kekacauan ini, tapi Xi Yan segera menarik istri dan anaknya untuk bersembunyi. Kini hanya tinggal Cang Er yang berdiri gagah menghadapi tujuh orang berwajah kasar dari perkumpulan Ular Iblis.“Kau cari mati, Nona,” kata sosok tinggi besar dan gundul. Dia membawa senjata berupa rantai panjang yang ujungnya dipasangi bola berduri, kelihatan berat sekali. “Kami datang hanya mengincar orang marga Xi itu. Kenapa kau ikut campur?”“Kalian berharap aku akan membiarkan kejahatan lewat di depan hidungku begitu saja? Jangan mimpi!” bentak Cang Er. “Sekarang akulah lawan kalian.”Mata lelaki botak tadi berkedut. “Kalau kau memaksa.” Lalu ta
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 12 : Setan Sakti

Tentu saja para pengunjung jadi ribut karenanya. Baru kali ini mereka melihat pemilik warung yang bertubuh sebesar gajah mampu dilemparkan orang, apalagi yang melemparnya adalah seorang kakek bongkok.Mulailah rasa takut menyebar kepada setiap orang, hinggap dan mengeram di hati siapa saja yang melihat. Mereka mulai bertanya-tanya, siapa kakek bongkok ini? Apakah seorang penjahat sakti yang baru turun gunung? Ataukah hanya orang gila yang sedang iseng saja?Rasa takut itu berhasil dibuyarkan oleh Yang Feng yang tertawa tergelak. “Kau msasih saja suka cari keributan, ingat umurmu.”Sejenak, Setan Sakti memandang marah kepada si pemilik warung, tapi tatapannya langsung cerah begitu melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu. “Oh, kau rupanya. Dari mana saja?” Seolah melupakan kejadian tadi, dia melangkahi pemilik warung dan menepuk-nepuk pundak Yang Feng. Wajahnya langsung mengerut. “Kau tidak sehat.”Yang Feng menjura hormat. “Aku sedang merantau seperti biasa.”“Merantau?” Setan
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 13 : Dua Minggu

Long Wei sungguh tak menyangka jalan hidupnya akan berbelok sejauh ini. Dia dulu berpikir akan menjadi bajak laut sampai mati, mewarisi kelompok Hantu Samudera menggantikan ayahnya dan menjadi raja bajak laut yang ditakuti.Namun, kini dia justru dipercaya oleh dua tokoh sakti yang namanya sangat besar. Dalam sakunya pun, Long Wei membawa benda berharga paling dicari di seluruh dunia persilatan. Sungguh, beberapa kali Long Wei berpikir kalau semua itu hanya mimpi, tapi nyatanya tidak.Tentu saja dia amat girang dan berterima kasih mendengar Setan Sakti akan menurunkan ilmu padanya. Dengan demikian, otomatis ia akan jadi tambah kuat dan kesempatan untuk membalas dendam makin besar.Seperti yang dijanjikan, sore hari itu juga setelah Setan Sakti selesai mengobati Yang Feng, dia langsung menjelaskan teori dari ilmu silat yang hendak ia turunkan.“Namanya adalah Silat Sakti Im-Yang. Di mana Im adalah tenaga dingin dan Yang adalah tenaga panas. Seingatku, tak ada satu manusia pun di bumi in
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 14 : Perjodohan

Bahkan Xi Yan sekeluarga pun merasa terkejut sekali dengan perkataan Cao Yin. Mereka sama sekali tak menyangka bahwa kakek tersebut akan mengatakan hal tentang perjodohan secara terang-terangan.Melihat kebingungan di wajah Cang Er pula, Cao Yin kembali tertawa. “Hahaha, kau pasti bingung. Baiklah, akan kujelaskan sambil jalan. Kalian hendak menuju ke barat?” tanyanya pada keluarga Xi Yan.Xi Yan hanya mengangguk membenarkan.“Baiklah, berarti kita sekarang satu arah. Lebih baik kita pergi bersama. Kurang lebih sepuluh li dari sini akan ada kota kecil dan kita bisa beli kuda di sana.”“Oh, itu kota yang akan kami tuju, Tuan.”“Bagus, kebetulan yang berlipat ganda.”Maka pergilah orang-orang ini meninggalkan tempat tersebut. Cao Yin yang memimpin jalan di depan sambil Cang Er berjalan di sebelahnya. Dua orang ini segera tenggelam dalam pembicaraan mengenai perjodohan yang masih belum terang.Liang Kun sengaja menjauhkan diri dari mereka berdua karena merasa jengah sekali.“Ayahmu itu,
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 15 : Desa Mingxia

“Kenapa Giok Langit jadi bahan rebutan? Mereka tak berguna kalau tidak bersatu kedelapan-delapannya.”Yang Feng mengedikkan bahu. “Singkatnya begini. Kalau aku berhasil mengumpulkan kedelapan-delapannya, maka naga yang akan turun menjadi milikku.”“Sumpah naga kepada kaisar.” Long Wei merasa bingung karena itu berbeda dari cerita yang ia dengar.“Mungkin siapa pun yang memanggilnya akan mendapat naga,” ungkap Yang Feng. “Tapi naga sudah bersumpah, sekali bersumpah akan tetap dipegangnya terus. Mungkin karena kesaktian naga membuat kedelapan giok tak pernah dapat disatukan sebelum menemukan pewaris kaisar yang pantas.”“Jadi semua ini juga masuk ke dalam permainan sang naga?” Tiba-tiba Long Wei merasakan kemarahan. “Kita dipermainkan!”“Kau salah ... kau salah ....” Dengan lagak seorang bijak, Yang Feng mengibas-ngibaskan tangan kanannya. “Begini cara berpikirnya. Bagaimana kalau kedelapan Giok Langit jatuh ke tangan orang jahat dan sang naga dimanfaatkan untuk berbuat semena-mena?”“K
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 16 : Si Maut Kembar

Gerakan Yang Feng cepat sekali. Baru saja keluar dari pintu rumah, Long Wei hanya mampu melihat bayangan putih yang melesat semakin jauh. Diam-diam dia mengeluh dalam hati karena sampai saat ini belum mampu menggunakan ilmu meringankan tubuh. Walau begitu, gerakan Long Wei sudah sangat cepat dibanding gerakan orang biasa karena pemuda ini tidak sadar bahwa latihan-latihannya dalam ilmu Silat Sakti Im-Yang juga ikut andil dalam hal melatih kecepatan.Mata Long Wei yang tajam terus mengikuti bayangan putih Yang Feng sampai mereka tiba di sebuah rumah besar yang keadaannya terang sekali. Obor-obor di pasang pada setiap sisi tembok rumah, begitu pula di dalam rumah pun keadaan amat terang. Dari jauh, suara-suara gaduh itu semakin jelas terdengar saat mereka kian mendekat.“Tahan senjata!” Long Wei yang masih belum masuk ke halaman mendengar seruan Yang Feng.Seruan ini disusul suara berkelontangnya beberapa logam dan teriakan-teriakan kaget. Ketika Long Wei melompat masuk ke halaman, ia m
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 17 : Wejangan Yang Feng

Long Wei sudah mengitari seluruh rumah pondok itu untuk tidak menemukan apa-apa. Keadaan pondok nyaris tak ada yang berubah kecuali lantai depan yang bersimbah darah dan goresan-goresan di beberapa sisi sebagai tanda kalau beberapa waktu lalu ada pertempuran berlangsung.Api unggung di depan sudah hitam dan berasap tipis, mungkin sudah dimatikan saat malam tadi.Yang Feng yang memeriksa mayat Beng Sui memperkirakan matinya belum begitu lama.“Tidak ada dua batang dupa yang lalu,” katanya dengan sedikit murung karena suling pusaka Setan Sakti sudah lenyap.Long Wei melebarkan mata. “Sungguh?”Kakek itu mengangguk.“Itu artinya baru saja terjadi dan si pembunuh belum pergi terlalu jauh.” Long Wei mengamati mayat keduanya yang menggeletak kaku di halaman pondok. Tampak sepasang mata Beng Sui yang terbelalak lebar. “Kira-kira apa yang pembunuh itu dapat setelah membunuh mereka?”“Sepertinya aku bisa menebak,” ujar Yang Feng serius. “Aku belum menceritakan kejadian sepuluh tahun lalu ketik
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 18 : Mengasingkan Diri

“Jadi dia juga pernah menjadi pemilik Giok Langit?” Long Wei setengah tidak percaya saat mengatakannya.“Dia pemilik Giok Langit bentuk kalung, warisan dari gurunya yang menurunkan ilmu pengobatan sakti itu. Namun ketika bentrok dengan Si Maut Kembar, selain pusaka yang tercuri, juga Giok Langit miliknya.”Kini semua jadi masuk akal, batin Long Wei. Wajar saja bila Setan Sakti amat percaya padanya sampai menurunkan satu ilmu hebat, ternyata dulu dia juga pewaris Giok Langit.Yang Feng mengembuskan napas panjang. “Sejak saat itulah sikapnya jadi agak gila seperti. Dia merasa malu karena tak sanggup melindungi pemberian gurunya yaitu pusaka dan Giok Langit. Kemudian dia pergi entah ke mana, ketika aku bertemu lagi dia sudah berjuluk Setan Sakti dan menjadi orang seperti yang kaulihat.”Long Wei berhenti sejenak. Pikirannya mencerna semua yang dikatakan Yang Feng barusan. Sungguh ini merupakan pengalaman yang amat luar biasa. Baru saja dia tertimpa mala petaka yaitu hancurnya kelompok ba
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 19 : Setuju

Di luar kota Hunnan, kurang lebih dua li di sebelah timur, berdiri bangunan megah yang dikelilingi tembok tinggi. Seluruh bangunan itu didominasi oleh warna putih. Empat menara besar berdiri di setiap sudut tembok dengan mengibarkan bendera bergambar gagak. Tempat inilah markas dari Perguruan Gagak Putih, tempat berkumpulnya para pendekar gagah yang namanya sudah tersohor sekali di Kekaisaran Tian.Lu Cang Er menahan seruannya saat dari jauh sudah melihat kemegahan bangunan itu yang seolah bersinar karena tertimpa cahaya matahari. Di sebelahnya, Liang Kun tersenyum tipis menyadari reaksi gadis tersebut. Tentu saja ada rasa bangga di hatinya.Rombongan keluarga Xi sudah berhenti di kota sebelumnya sehari yang lalu, kemudian mereka melanjutkan perjalanan panjang menuju Kota Hunnan menggunakan kuda.“Selamat datang di tempat kami,” berkata Cao Yin ketika mereka sudah tiba di pintu gerbang.Tak lama kemudian, gerbang besar dari kayu berkualitas itu membuka perlahan, menampakkan halaman l
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 20 : Yang Tak Terduga

Giok Langit dipercaya sebagai pusaka yang melindungi Kekaisaran Tian ini dari apa pun. Banyak pula yang percaya bahwa Giok Langit yang membuat kejayaan kekaisaran ini seolah tak pernah padam sejak zaman kaisar pertama.Akan tetapi, tiba-tiba Giok Langit lenyap entah ke mana tanpa ada yang tahu. Yang pasti, sejak hilangnya Giok Langit, naga pelindung pun lenyap dan Kekaisaran Tian mengalami kemerosotan. Dua ratus tahun terakhir ini kekisaran terus melemah. Setiap kaisar yang duduk di takhta bersusah payah mengumpulkan kedelapan giok tersebut tapi tak pernah mendapatkan hasil.Demikian pula dengan keadaan saat ini. Kekaisaran Tian sedang digempur hebat oleh suku-suku dari utara. Yang menjadi kaisar saat ini adalah Kaisar Tian Hu, dia pun memiliki tujuan yang sama seperti para pendahulunya yaitu mengumpulkan kedelapan Giok Langit, tapi sampai kini pun tak pernah dapat satu pun. Padahal keadaan di utara semakin genting.Bahkan dengan bantuan orang-orang pandai dunia persilatan, hasilnya te
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status