Dorrrr Dorrrr Dorrrr Dalam sekali waktu, Jihan berhasil melepaskan tembakan. Kegiatan yang sangat baru untuknya, tapi semua bidikannya tepat pada sasaran. "Awesome ...." Ariel bertepuk tangan untuk keberhasilan Jihan. "Kamu hebat, Jihan, tidak heran Alex memilihmu, kamu sangat berbakat," pujinya. "Terima kasih." Jihan membungkukkan badannya. Setelah itu, Jihan kembali mengambil ancang-ancang. Sambil menyipitkan mata, dia mulai menarik pelatuk. Di depan sana, tampak sebuah objek dengan jarak ratusan meter. Dengan latihan dan pelajaran yang didapatkannya, Jihan yakin dengan feeling-nya. Benda itu harus jatuh karena satu tembakan darinya. Anggap saja benda itu adalah Bram, dan Jihan ingin fokus menjatuhkan pria itu. Duarr. Suara tembakan itu adalah bidikan terkahir Jihan. Skill yang baru digelutinya itu membuat Jihan berbangga diri. "Yes, berhasil." "Selamat , Jihan." Ariel mengulurkan tangannya. "Terima kasih," ucap Jihan sembari menjabat tangan rekannya itu.
Read more