Home / Pendekar / Kaisar Pedang Tertinggi / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kaisar Pedang Tertinggi: Chapter 31 - Chapter 40

48 Chapters

Bunga Lily Ungu

Gelombang binatang iblis dibantai habis oleh serangan Zhi Shenzhen tengah terkesan begitu santai dan malas. Mata semua orang melotot melihat hal yang terjadi. Bahkan beberapa dari mereka sampai melongo melihat apa yang terjadi.GLEK!"Ini mustahil. Bagaimana bisa gelombang binatang iblis disapu habis dengan satu serangan saja?""Orang ini benarkah di ranah penciptaan setengah langkah?"Hun Shenan yang melihat itu juga tertegun. Baru kali ini ia melihat orang yang setingkat dengannya namun punya serangan yang sangat gila dan mematikan. Ia saja jika disuruh bertarung. Kemungkinan ia hanya bisa membunuh satu satu dua bintang iblis diluar gelombang binatang iblis yang ada.Jika berhadapan langsung dengan gelombang binatang iblis tadi tentu saja ia sudah mati duluan."Dia benar-benar menghabisi semuanya?" Pekik Hun ShenanYe Biang Chang yang melihat hal itu tersenyum lebar. Ia sudah sangat yakin jika apanyang dihadapannya in
Read more

Kota Dangzhou

Matahari mulai manampakan diri dari sebelah timur, berkas cahaya menyusup diantara rerimbunan daun pepohonan.Zhi Shenzhen bersama Ye Biang Chang dan rombongan Hun Shenan kembali melanjutkan perjalanan.Mereka menyusuri hutan untuk menuju kota Duanzhou."Nona Shenan, kita kembali tanpa membawa bunga Lily ungu. Kita pergi sudah terlalu lama. Aku khawatir jika patriak akan marah pada kita apalagi jumlah kita hanya tersisa beberapa orang saja dari puluhan yang kita bawa."ujar seorang anggota rombonganMendengar perkataan itu Hun Shenan hanya bisa menghela napas. Ia juga tak tahu harus berbuat apa.Perjalanan yang cukup lama dan jauh dengan kehilangan banyak orang tentu memberikan tekanan tersendiri untuknya. Ia yang mempunyai ide untuk pergi mencari obat namun ditemani oleh anggota keluarga atas perintah patriak keluarga Hun yang tak lain adalah ayahnya. Tentu semakin membuatnya tertekan.Apalagi bunga Lily ungu yang mereka cari tid
Read more

Pembunuh Dingin

Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang masuk ke aula keluarga Hun. Bunga Lily ungu yang hendak diberikan pada Du Tong diambil kembali oleh Zhi Shenzhen."Siapa kamu? Berani sekali memasuki aula keluarga Hun!" Hun Gao mengkerutkan keningnya melihat kedatangan kedua orang asing."Kembalikan bunga Lily ungu milikku!"seru Du TongSementara Hun Shenan melihat Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Ia terkejut apalagi mendengar perkataan Zhi Shenzhen tersebut."Tuan Shenzhen.",Hun Gao melirik pada Hun Shenan."Kamu mengenalnya shen'er?" Tanya Hun Gao"Iyaa ayah, dia adalah tuan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Orang yang aku temui di hutan berkabut. Mereka berdua yang membawa aku dan rombongan keluar dari tempat yang menjebak kami selama sebulan penuh. Bisa dibilang mereka adalah penyelamat ku. Selain itu, bunga Lily ungu juga diberikan olehnya." Jelas Hun Shenan"Apa? Dia penyelamatmu dan juga pemilik bunga Lily ungu?"pekik Hun
Read more

Menyembuhkan Hun Wang

Seketika pandangan Hun Shenan, Hun Gao dan Ye Biang Chang tertuju pada Zhi Shenzhen yang perlahan bangkit berdiri. Kakinya melangkah, tiba tiba ia menghilang dan kini beradadidebakah Ye Biang Chang.Ye Biang Chang terkejut melihat Zhi Shenzhen yang sudah ada disebelahnya."Antarkan aku ke tempat istirahat.", ujar Zhi Shenzhen.Hun Gao dan Hun Shenan menoleh kebelakang, mereka melihat Zhi Shenzhen yang berdiri membelakangi mereka disamping Ye Biang Chang."B..baik tuan Shenzhen." Balas hun ShenanHun Shenan menikah pada ayahnya yang mengganggukan kepalanya.Segera hub Shenan berjalan menuju Zhi Shenzhen dan ye Biang Chang."Mari aku antarkan ke tempat istirahat."Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mengikuti jalan yang ditunjukan oleh Hun Shenan. Ketiganya meninggalkan aula keluarga Hun."Zhi Shenzhen? Siapa sebenarnya orang ini? Basis kultivasinya rendah tapi apa yang dia lakukan sangat diluar nalar." Hun G
Read more

Kedatangan Fang Longye

Tiba-tiba Hun Gao datang dengan beberapa tetua yang juga penasaran dengan apa yang terjadi."Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Hun GaoSeketika anggota keluarga Hun membuka jalan."Salam pada patriak ."Hun Gao menganggukkan kepalanya."Lapor patriak, kami juga tidak tahu apa yang terjadi. Sepertinya tadi terdengar suara teriakan keras tuan muda Wang, selain itu munculnya pilar cahaya seperti lonjakan terobosan dari rumah. Kami tak ada yang berani masuk." Jelas salah satu orang"Begitu ya "Tiba-tiba dari dkana rumah keluar dua orang yang membuat semua orang waspada dan terkejut.Mata Hun Gao melotot melihat kedua orang itu adalah orang dibawa iemh anaknya tadi.Anggota keluarga yang lain tak mengenal mereka."Siapa kalian berdua? Kenapa keluar dari rumah tuan muda Wang!" Tanya seorang anggota keluargaTAP!Kedua orang yang merupakan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang berhenti t
Read more

Menolak Pernikahan

"Fang Longye?"Perhatian Ye Biang Chang beralih pada pria yang memegang kipas dengan terlihat manja .Fang Longye melirik ke arah Ye Biang Chang yang berdiri di sebaelah Hun Shenan. Seketika lidahnya menjilat ujujng bibirnya."Siapa wanita ini? Cantik juga." Gumam Fang LongyeMerasa tatapan Fang Longye yang terliuhat tertuju padanya membuat Ye Baing Chang merasa tidak nyaman." Ada keperluan apa kamu kemari?"tanya Hun Shenan dengan nada tinggiZe Yong yang mendengar perkataan tidak sopan itu ingin bergerak, namun tangan Fang lonye segera menghentikannya."Lama tidak bertemu, sepertinya kamu masih begitu kaku padaku ya. Tentu saja aku kemari untuk menjemputmu sayangku."Jelas Fang Longye dengan mengulurkan tangannyaCUIH!Hun Shenan membuang ludah kesamping. Sontak hal itu membvuat semua orang terkejut. Fang Longye bahakan samapai mengekrutkan keningnya."Jangan pernah memanggilku dengan sebutan
Read more

Penculikan

Setelah rombongan sekte yonjing pergi , perlahan anggota keluarga Hun menyimpan pedangnya dan kembali ke tempatnya masing masing."Kita kembali!." ujar Hun Gao."Baik patriak."Hun Gao menghampiri Hun Wang yang terluka.""Ayah!""Jangan banyak bicara dan bergerak dulu. Segera bawa kerumah unti diobati."Hun Shenan dan Ye Biang Chang menganggukan kepalanya.Semantara itu di jalanan kota, rombongan Fang Longye berjalan menuju gerbang kota,"Tuan muda.."Fang longye melirik pada Ze Yong."Kenapa kita malah pergi dan mundur. Kita bisa mengalahkan mereka semua tadi!" ujar Ze Yong"Inilah yang aku sering katakan padamu tetua Yong, kepercyaan dirimu terlalu tinggi. Anggota keluarga Hun secara kuantitas memang tidak cukup kuat tetapi jumlah mereka sangaat banyak . Kita akan kerepotan melawan mereka." jelas Fang Longye,"Lalu apa kita akan pergi begitu saja?"Senyuman menyerin
Read more

Mengancam dengan Sandera

Pedang darah bentrok dengan ranting kayu berlapis energi Qi. Sontak saja mata Fang Longye melotot tajam."Kenapa kamu tidak menggunakan pedang es milikmu?" Seru Fang Longye"Untuk melawanmu , ranting kayu sudah cukup." Balas Zhi Shenzhen dengan santainya"KURANG AJAR!"Fang Longye mencoba mendorong mundur Zhi Shenzhen, namun hal itu tak berguna. Zhi Shenzhen berdiri tanpa bergeming sedikitpun. Bahkan ranting kayu yang amat kecil dan rapuh nampak biasa saja padahal bentrok dengan pedang kelas hitam yang berselimut energi Qi juga."Aku tidak percaya. Serangan ku ditahan dengan ranting kayu!" Gumam Fang Longye dengan sangat kesal.HIYAA!!Perlahan Fang Longye melonjakan energi Qi miliknya. Ia menarik pedangnya lalu mengayunkannya berulang kali kearah Zhi Shenzhen.KLANG! KLANG!Suara pedang beradu dengan keras. Padahal beso tengah menghantam ranting kayu. Energi Qi berbenturan dengan percikan gelombang uda
Read more

Pembantaian Rombongan Fang Longye

SRATT!!SERR!!Gorokan pedang disertai cipratan darah kemana mana terjadi. Pakaian Fang Longye bahkan sampai kena darah tersebut.BRUK!Tiba-tiba suara kepala jauh lalu berguling di tanah terjadi. Fang Longye dengan agak ngeri dan ragu melirik kesamping. Bagaimanapun juga ia sangat menyesal melakukan hal tersebut pada wanita yang dia sukai."Maafkan aku Shenan."gumamnyaNamun matanya terbelalak melihat kepala yang berguling ditanah bukankah kepala Hun Shenan maupun kepala Ye Biang Chang. Melainkan kepala anggota sekte Yonjing yang bertugas mengorok leher keduanya."Hemm ingin membunuh orang didepanku? Kamu terlalu percaya diri. Aku cukup salut dengan keberanianmu tapi dengan ini selesai riwayatmu."Perkataan itu membuat Fang Longye semakin terkejut. Ia menoleh kesamping dimana tubuh kedua orang bawahannya itu perlahan ambruk kebelakang tanpa kepala. Sementara Hun Shenan dan Ye Biang Chang telah tiada ditanah.
Read more

Desa Yang Hampir Musnah

Disebuah ruangan tempat plat giok milik para tetua Sekte Yonjing. TAR! Plat giok milik Ze Yong pecah. Zhi Shenzhen dalam perjalanan menuju sekte Yonjing. "Hemm 7 hari perjalanan. Seharusnya aku bisa lebih cepat sampai sana."gumamnya dengan melesat di langit * * * * * Pagi harinya, di sekte Yonjing. Seorang pria tengah duduk santai di sebuah ruangan dengan menikmati teh. GRUDUK! GRUDUK! Suara orang berlarian terdengar. "Ketua..ketua ...ketua ." Pria di dalam ruangan mengkerutkan keningnya. Ia menoleh kearah pintu ruangan. BUK! Suara orang berlutut didepan pintu yang masih tertutup terdengar. "Ketua..." "Ada apa pagi pagi sudah berisik begini!" Ujar pria di dalam ruangan dengan sedikit kesal "Ampun ketua, aku membawa berita buruk." Pria di dala
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status