"Fang Longye?"
Perhatian Ye Biang Chang beralih pada pria yang memegang kipas dengan terlihat manja .Fang Longye melirik ke arah Ye Biang Chang yang berdiri di sebaelah Hun Shenan. Seketika lidahnya menjilat ujujng bibirnya."Siapa wanita ini? Cantik juga." Gumam Fang LongyeMerasa tatapan Fang Longye yang terliuhat tertuju padanya membuat Ye Baing Chang merasa tidak nyaman." Ada keperluan apa kamu kemari?"tanya Hun Shenan dengan nada tinggiZe Yong yang mendengar perkataan tidak sopan itu ingin bergerak, namun tangan Fang lonye segera menghentikannya."Lama tidak bertemu, sepertinya kamu masih begitu kaku padaku ya. Tentu saja aku kemari untuk menjemputmu sayangku."Jelas Fang Longye dengan mengulurkan tangannyaCUIH!Hun Shenan membuang ludah kesamping. Sontak hal itu membvuat semua orang terkejut. Fang Longye bahakan samapai mengekrutkan keningnya."Jangan pernah memanggilku dengan sebutanSetelah rombongan sekte yonjing pergi , perlahan anggota keluarga Hun menyimpan pedangnya dan kembali ke tempatnya masing masing."Kita kembali!." ujar Hun Gao."Baik patriak."Hun Gao menghampiri Hun Wang yang terluka.""Ayah!""Jangan banyak bicara dan bergerak dulu. Segera bawa kerumah unti diobati."Hun Shenan dan Ye Biang Chang menganggukan kepalanya.Semantara itu di jalanan kota, rombongan Fang Longye berjalan menuju gerbang kota,"Tuan muda.."Fang longye melirik pada Ze Yong."Kenapa kita malah pergi dan mundur. Kita bisa mengalahkan mereka semua tadi!" ujar Ze Yong"Inilah yang aku sering katakan padamu tetua Yong, kepercyaan dirimu terlalu tinggi. Anggota keluarga Hun secara kuantitas memang tidak cukup kuat tetapi jumlah mereka sangaat banyak . Kita akan kerepotan melawan mereka." jelas Fang Longye,"Lalu apa kita akan pergi begitu saja?"Senyuman menyerin
Pedang darah bentrok dengan ranting kayu berlapis energi Qi. Sontak saja mata Fang Longye melotot tajam."Kenapa kamu tidak menggunakan pedang es milikmu?" Seru Fang Longye"Untuk melawanmu , ranting kayu sudah cukup." Balas Zhi Shenzhen dengan santainya"KURANG AJAR!"Fang Longye mencoba mendorong mundur Zhi Shenzhen, namun hal itu tak berguna. Zhi Shenzhen berdiri tanpa bergeming sedikitpun. Bahkan ranting kayu yang amat kecil dan rapuh nampak biasa saja padahal bentrok dengan pedang kelas hitam yang berselimut energi Qi juga."Aku tidak percaya. Serangan ku ditahan dengan ranting kayu!" Gumam Fang Longye dengan sangat kesal.HIYAA!!Perlahan Fang Longye melonjakan energi Qi miliknya. Ia menarik pedangnya lalu mengayunkannya berulang kali kearah Zhi Shenzhen.KLANG! KLANG!Suara pedang beradu dengan keras. Padahal beso tengah menghantam ranting kayu. Energi Qi berbenturan dengan percikan gelombang uda
SRATT!!SERR!!Gorokan pedang disertai cipratan darah kemana mana terjadi. Pakaian Fang Longye bahkan sampai kena darah tersebut.BRUK!Tiba-tiba suara kepala jauh lalu berguling di tanah terjadi. Fang Longye dengan agak ngeri dan ragu melirik kesamping. Bagaimanapun juga ia sangat menyesal melakukan hal tersebut pada wanita yang dia sukai."Maafkan aku Shenan."gumamnyaNamun matanya terbelalak melihat kepala yang berguling ditanah bukankah kepala Hun Shenan maupun kepala Ye Biang Chang. Melainkan kepala anggota sekte Yonjing yang bertugas mengorok leher keduanya."Hemm ingin membunuh orang didepanku? Kamu terlalu percaya diri. Aku cukup salut dengan keberanianmu tapi dengan ini selesai riwayatmu."Perkataan itu membuat Fang Longye semakin terkejut. Ia menoleh kesamping dimana tubuh kedua orang bawahannya itu perlahan ambruk kebelakang tanpa kepala. Sementara Hun Shenan dan Ye Biang Chang telah tiada ditanah.
Disebuah ruangan tempat plat giok milik para tetua Sekte Yonjing. TAR! Plat giok milik Ze Yong pecah. Zhi Shenzhen dalam perjalanan menuju sekte Yonjing. "Hemm 7 hari perjalanan. Seharusnya aku bisa lebih cepat sampai sana."gumamnya dengan melesat di langit * * * * * Pagi harinya, di sekte Yonjing. Seorang pria tengah duduk santai di sebuah ruangan dengan menikmati teh. GRUDUK! GRUDUK! Suara orang berlarian terdengar. "Ketua..ketua ...ketua ." Pria di dalam ruangan mengkerutkan keningnya. Ia menoleh kearah pintu ruangan. BUK! Suara orang berlutut didepan pintu yang masih tertutup terdengar. "Ketua..." "Ada apa pagi pagi sudah berisik begini!" Ujar pria di dalam ruangan dengan sedikit kesal "Ampun ketua, aku membawa berita buruk." Pria di dala
Beberapa saat kemudian. Ada belasan wanita dan anak anak yang berhasil dikumpulkan.BUK!Anak laki laki membantu anak lakki laki lain yang dibawanya untuk duduk.Anak tersebut memghampiri Zhi Shenzhen yang barusan menyandarkan seorang wanita yang hampir pingsan."Semuanya sudah dibawa kesini."ujar anak ituZhi Shenzhen membalikan badannya. Ia melihat belasan orang yang duduk bersandar di batang pohon."Apakah hanya segini?" Ujar Zhi ShenzhenAnak laki-laki menganggukkan kepalanya dengan murung."Siapa namamu?" Tanya Zhi Shenzhen"Bo Namyu." Jawab anak itu"Namyu. Aku ingin kamu membantuku lagi.."Bo Namyu menganggukkan kepalanya. Ia menyadari jika orang didepannya ini ingin membantu mereka semua.Zhi Shenzhen mengeluarkan ranting kayu. Ia memotong gerbang masuk desa menjad kayu kayu kecil seperti kayu bakat.Segera ia membuat api unggun dengan dibantu Bo Namyu.
Sebuah kaki gunung dengan bebatuan keras, beberapa orang tengah berteriak keras dengan mencambuk beberapa orang pekerja yang terlihat mulai lambat dalam bekerja.PLAK!"Cepat bergerak! Jangan malas!"Sabetan cambuk menenai seorang pekerja yang sudah sangat kelelahan.BRUK!Tiba-tiba dia ambruk usai menerima cambukan tersebut."Hei jangan tidur ditanah. Bangun sialan!PLAK! PLAK!Suara cambuk menghantam punggung pekerja tersebut dengan keras.ARGH!!Suara rintihan terdengar keluar dari mulut pria tersebut. Ia merasakan punggungnya sangat sakit. Aliran darah akiibat cambukan tersebbut juga terasa jelas. Keringatnya bercampur dengan darah membuat rasa perih dan sakit bercampur aduk, belum lagi perut yang keroncongan akibat belum makan beberapa hari tak bisa ditahan lebih lama lagi."Bangun!"PLAK!Pria yang bertugas mengawasi pekerja tersebut langsung kembali m
Di hutan Zhi Shenzhen mempercepat gerakannya."Seharusnya kematian orang yang semalam sudah diketahui oleh sekte Yonjing. Mereka pasti akan mengirim orang untuk menyelidiki dan membalas dendam. Sebelum mereka bergerak lebih jauh. Aku akan mencegat mereka dan membereskan masalah ini."gumam Zhi ShenzhenDEB!Selama sekejap ia sudah sampai di ujung hutan.Sementara itu sebuah kelompok tengah meninggalkan sekte Yonjing untuk menuju kota Duanzhou.Salah satu dari rombongan tersebut adalah Du Jong, salah satu tetua Sekte Yonjing dengan ranah raja puncak."Aku ingin tahu siapa yang membunuh tuan muda Longye. Orang ini pasti kuat. Aku tak sabar ingin bertarung dengannya."gumam Du Jong.Hari mulai menjelang malam, Zhi Shenzhen masih saja melesat kearah sekte Yonjing berada. Persepsi miliknya menangkap sebuah daerah yang sangat banyak energi Qi. Letaknya cukup jauh dari tempatnya saat ini.Senyumannya merekah lebar. Ia su
Formasi pedang terbentuk diatas Du Jong dan bawahannya yang berdiri melingkar."Formasi Pedang Darah."Sebuah pedang raksasa berwarna merah kehitaman dengan kobaran energi Qi menyelimutinya mulai terbnetuk diatras formasi pedang tersebut."Rasakan ini."Perlahan pedang raksasa energi Qi tersebut mulai bergerak menuju Zhi Shenzhen yang berdiri dengan tenang.Tiba-tiba Zhi Shenzhen membentuk pedang energi Qi dengan menyelimuti ranting kayu yang dipegangnya.Pedang energi Qi diayunkan untuk menyambut pedang raksasa energi Qi tersebut.BANG!Gelombang kejut menyebar kesekitaranya akibat bentrokan pedang raksasa tersebut dengan pedang eneergi Qi milik Zhi Shenzhen.Gelombang kejut semakin besar dan menyebar hingga membuat pepohonan yang ada di sekitar area pertarungan mentiung tertiup angin.Mata Du Jong melotot tajam melihat bagaimana pedang darah miliknya ditahan oleh Zhi Shenzhen."Ini t