Matahari mulai manampakan diri dari sebelah timur, berkas cahaya menyusup diantara rerimbunan daun pepohonan.
Zhi Shenzhen bersama Ye Biang Chang dan rombongan Hun Shenan kembali melanjutkan perjalanan.Mereka menyusuri hutan untuk menuju kota Duanzhou."Nona Shenan, kita kembali tanpa membawa bunga Lily ungu. Kita pergi sudah terlalu lama. Aku khawatir jika patriak akan marah pada kita apalagi jumlah kita hanya tersisa beberapa orang saja dari puluhan yang kita bawa."ujar seorang anggota rombonganMendengar perkataan itu Hun Shenan hanya bisa menghela napas. Ia juga tak tahu harus berbuat apa.Perjalanan yang cukup lama dan jauh dengan kehilangan banyak orang tentu memberikan tekanan tersendiri untuknya. Ia yang mempunyai ide untuk pergi mencari obat namun ditemani oleh anggota keluarga atas perintah patriak keluarga Hun yang tak lain adalah ayahnya. Tentu semakin membuatnya tertekan.Apalagi bunga Lily ungu yang mereka cari tidZhi Shenzhen dan Ye Biang Chang masuk ke aula keluarga Hun. Bunga Lily ungu yang hendak diberikan pada Du Tong diambil kembali oleh Zhi Shenzhen."Siapa kamu? Berani sekali memasuki aula keluarga Hun!" Hun Gao mengkerutkan keningnya melihat kedatangan kedua orang asing."Kembalikan bunga Lily ungu milikku!"seru Du TongSementara Hun Shenan melihat Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Ia terkejut apalagi mendengar perkataan Zhi Shenzhen tersebut."Tuan Shenzhen.",Hun Gao melirik pada Hun Shenan."Kamu mengenalnya shen'er?" Tanya Hun Gao"Iyaa ayah, dia adalah tuan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Orang yang aku temui di hutan berkabut. Mereka berdua yang membawa aku dan rombongan keluar dari tempat yang menjebak kami selama sebulan penuh. Bisa dibilang mereka adalah penyelamat ku. Selain itu, bunga Lily ungu juga diberikan olehnya." Jelas Hun Shenan"Apa? Dia penyelamatmu dan juga pemilik bunga Lily ungu?"pekik Hun
Seketika pandangan Hun Shenan, Hun Gao dan Ye Biang Chang tertuju pada Zhi Shenzhen yang perlahan bangkit berdiri. Kakinya melangkah, tiba tiba ia menghilang dan kini beradadidebakah Ye Biang Chang.Ye Biang Chang terkejut melihat Zhi Shenzhen yang sudah ada disebelahnya."Antarkan aku ke tempat istirahat.", ujar Zhi Shenzhen.Hun Gao dan Hun Shenan menoleh kebelakang, mereka melihat Zhi Shenzhen yang berdiri membelakangi mereka disamping Ye Biang Chang."B..baik tuan Shenzhen." Balas hun ShenanHun Shenan menikah pada ayahnya yang mengganggukan kepalanya.Segera hub Shenan berjalan menuju Zhi Shenzhen dan ye Biang Chang."Mari aku antarkan ke tempat istirahat."Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mengikuti jalan yang ditunjukan oleh Hun Shenan. Ketiganya meninggalkan aula keluarga Hun."Zhi Shenzhen? Siapa sebenarnya orang ini? Basis kultivasinya rendah tapi apa yang dia lakukan sangat diluar nalar." Hun G
Tiba-tiba Hun Gao datang dengan beberapa tetua yang juga penasaran dengan apa yang terjadi."Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Hun GaoSeketika anggota keluarga Hun membuka jalan."Salam pada patriak ."Hun Gao menganggukkan kepalanya."Lapor patriak, kami juga tidak tahu apa yang terjadi. Sepertinya tadi terdengar suara teriakan keras tuan muda Wang, selain itu munculnya pilar cahaya seperti lonjakan terobosan dari rumah. Kami tak ada yang berani masuk." Jelas salah satu orang"Begitu ya "Tiba-tiba dari dkana rumah keluar dua orang yang membuat semua orang waspada dan terkejut.Mata Hun Gao melotot melihat kedua orang itu adalah orang dibawa iemh anaknya tadi.Anggota keluarga yang lain tak mengenal mereka."Siapa kalian berdua? Kenapa keluar dari rumah tuan muda Wang!" Tanya seorang anggota keluargaTAP!Kedua orang yang merupakan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang berhenti t
"Fang Longye?"Perhatian Ye Biang Chang beralih pada pria yang memegang kipas dengan terlihat manja .Fang Longye melirik ke arah Ye Biang Chang yang berdiri di sebaelah Hun Shenan. Seketika lidahnya menjilat ujujng bibirnya."Siapa wanita ini? Cantik juga." Gumam Fang LongyeMerasa tatapan Fang Longye yang terliuhat tertuju padanya membuat Ye Baing Chang merasa tidak nyaman." Ada keperluan apa kamu kemari?"tanya Hun Shenan dengan nada tinggiZe Yong yang mendengar perkataan tidak sopan itu ingin bergerak, namun tangan Fang lonye segera menghentikannya."Lama tidak bertemu, sepertinya kamu masih begitu kaku padaku ya. Tentu saja aku kemari untuk menjemputmu sayangku."Jelas Fang Longye dengan mengulurkan tangannyaCUIH!Hun Shenan membuang ludah kesamping. Sontak hal itu membvuat semua orang terkejut. Fang Longye bahakan samapai mengekrutkan keningnya."Jangan pernah memanggilku dengan sebutan
Setelah rombongan sekte yonjing pergi , perlahan anggota keluarga Hun menyimpan pedangnya dan kembali ke tempatnya masing masing."Kita kembali!." ujar Hun Gao."Baik patriak."Hun Gao menghampiri Hun Wang yang terluka.""Ayah!""Jangan banyak bicara dan bergerak dulu. Segera bawa kerumah unti diobati."Hun Shenan dan Ye Biang Chang menganggukan kepalanya.Semantara itu di jalanan kota, rombongan Fang Longye berjalan menuju gerbang kota,"Tuan muda.."Fang longye melirik pada Ze Yong."Kenapa kita malah pergi dan mundur. Kita bisa mengalahkan mereka semua tadi!" ujar Ze Yong"Inilah yang aku sering katakan padamu tetua Yong, kepercyaan dirimu terlalu tinggi. Anggota keluarga Hun secara kuantitas memang tidak cukup kuat tetapi jumlah mereka sangaat banyak . Kita akan kerepotan melawan mereka." jelas Fang Longye,"Lalu apa kita akan pergi begitu saja?"Senyuman menyerin
Pedang darah bentrok dengan ranting kayu berlapis energi Qi. Sontak saja mata Fang Longye melotot tajam."Kenapa kamu tidak menggunakan pedang es milikmu?" Seru Fang Longye"Untuk melawanmu , ranting kayu sudah cukup." Balas Zhi Shenzhen dengan santainya"KURANG AJAR!"Fang Longye mencoba mendorong mundur Zhi Shenzhen, namun hal itu tak berguna. Zhi Shenzhen berdiri tanpa bergeming sedikitpun. Bahkan ranting kayu yang amat kecil dan rapuh nampak biasa saja padahal bentrok dengan pedang kelas hitam yang berselimut energi Qi juga."Aku tidak percaya. Serangan ku ditahan dengan ranting kayu!" Gumam Fang Longye dengan sangat kesal.HIYAA!!Perlahan Fang Longye melonjakan energi Qi miliknya. Ia menarik pedangnya lalu mengayunkannya berulang kali kearah Zhi Shenzhen.KLANG! KLANG!Suara pedang beradu dengan keras. Padahal beso tengah menghantam ranting kayu. Energi Qi berbenturan dengan percikan gelombang uda
SRATT!!SERR!!Gorokan pedang disertai cipratan darah kemana mana terjadi. Pakaian Fang Longye bahkan sampai kena darah tersebut.BRUK!Tiba-tiba suara kepala jauh lalu berguling di tanah terjadi. Fang Longye dengan agak ngeri dan ragu melirik kesamping. Bagaimanapun juga ia sangat menyesal melakukan hal tersebut pada wanita yang dia sukai."Maafkan aku Shenan."gumamnyaNamun matanya terbelalak melihat kepala yang berguling ditanah bukankah kepala Hun Shenan maupun kepala Ye Biang Chang. Melainkan kepala anggota sekte Yonjing yang bertugas mengorok leher keduanya."Hemm ingin membunuh orang didepanku? Kamu terlalu percaya diri. Aku cukup salut dengan keberanianmu tapi dengan ini selesai riwayatmu."Perkataan itu membuat Fang Longye semakin terkejut. Ia menoleh kesamping dimana tubuh kedua orang bawahannya itu perlahan ambruk kebelakang tanpa kepala. Sementara Hun Shenan dan Ye Biang Chang telah tiada ditanah.
Disebuah ruangan tempat plat giok milik para tetua Sekte Yonjing. TAR! Plat giok milik Ze Yong pecah. Zhi Shenzhen dalam perjalanan menuju sekte Yonjing. "Hemm 7 hari perjalanan. Seharusnya aku bisa lebih cepat sampai sana."gumamnya dengan melesat di langit * * * * * Pagi harinya, di sekte Yonjing. Seorang pria tengah duduk santai di sebuah ruangan dengan menikmati teh. GRUDUK! GRUDUK! Suara orang berlarian terdengar. "Ketua..ketua ...ketua ." Pria di dalam ruangan mengkerutkan keningnya. Ia menoleh kearah pintu ruangan. BUK! Suara orang berlutut didepan pintu yang masih tertutup terdengar. "Ketua..." "Ada apa pagi pagi sudah berisik begini!" Ujar pria di dalam ruangan dengan sedikit kesal "Ampun ketua, aku membawa berita buruk." Pria di dala
Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar
Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p
Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut
Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu
Keesokan harinya. Zhi Shenzhen, Xiao Yan dan Nie Fan Lu meninggalkan penginapan untuk pergi ke selatan menuju jurang seribu guntur.Nie Fan Lu melihat keanehan pada tahun Xiao Yan yang meluapkan energi Qi. Padahal kemarin ia masih seorang anak biasa yang tak memiliki energi Qi.Namun ia tidak memikirkan hal itu lebih lanjut karena tak ada sangkut pautnya dengannya."Perjalanan ke kita Goyeng akan makan waktu empat hari. Perjalanan kesana tidak akan mudah karena menurut cerita banyak binatang iblis yang mendiami hutan menuju ke kota tersebut. Meskipun kota Goyeng sangat ramai dengan para praktisi yang berniat pergi ke jurang seribu guntur untuk menempa pedang. Tetapi kota itu punya aturan yang ketat , sangat berbeda dengan kota angin hitam ini."jelas Nie Fan Lu"Apa harus melewati kota Goyeng baru bisa ke jurang seribu guntur?"tanya Zhi Shenzhen."Jurnal seribu guntur berada di selatan kota Goyeng. Jelas kita harus melewati kota tersebut b
Ketiganya berjalan pergi menuju penginapan. Namun baru saat di persimpangan jalan. Tiba-tiba beberapa orang datang menghadang.TAP!Langkah ketiganya berhenti akibat dengan beberapa orang tersebut."Fan Lu, akhirnya aku menemukanmu. Serahkan batu kristal api milikmu!"seri salah satu orang dari merekaSeketika Nie Fan Lu merapatkan berdirinya pada Zhi Shenzhen. Xiao Yan yang melihat itu mengkerutkan keningnya dengan penuh kebingungan.Pandangan beberapa orang tersebut beralih dan tertuju pada Zhi Shenzhen yang menjadi tameng bagi Nie Fan Lu."Sodara, ini urusan kami dengan fan Lu. Jika sodara masih ingin hidup, jangan ikut campur masalah kami."ujar orang yang tadi bicaraZhi Shenzhen mengeluarkan ranting kayu miliknya. Tiba-tiba diayunkan kedepan.WUZZ!Tiba-tiba sebuah tebasan pedang energi Qi melesat kearah beberapa orang tersebut. Sontak saja hal itu membuat terkejut beberapa orang tersebut.
"Sayangku!" Teriak si wanita dengan mata yang terus mengeluarkan air mata.Zhi Shenzhen dan Xiao Yan yang kebetulan lewat menoleh pada perkelahian.Nampak ada beberapa orang yang berhenti hanya sekedar melihat jalannya perkelahian yang dari tadi jelas tak setara.Raut wajah Zhi Shenzhen yang begitu datar, menjadi menyipitkan matanya. Ia melihat ranah dari dua orang yang bertengkar tersebut.Ranah roh setengah langkah melawan ranah penempaan awal. Jelas perbedaan ranah yang signifikan."Saatnya mengakhiri."Tiba tiba pria yang berhasil memukul tadi melesat kearah orang yang sudah tak berdaya akibat menghantam bangunan.Saat pria itu hendak melayangkan tinjunya, tiba saja ia kehilangan kendali atas kakinya. Tubuhnya seakan terdorong kedepan dengan perasaan aneh.BRUK!ARGH!Pria tersebut terkejut mengetahui jika kedua kakinya terpotong.ARGH!"Kakiku!" Seru pria tersebut dengan
Beberapa saat kemudian ia sudah berganti pakaian dan menghampiri Zhi Shenzhen yang tengah memanggang beberapa ikan. Aroma ikan panggangan begitu harum membangkitkan selera makan.KRATAK! KRATAK!Suara percikan api yang membakar kayu terdengar."Ambilah!"Zhi Shenzhen memberikan seekor ikan pada Xiao YanDengan sedikit ragu Xiao Yan menerima ikan tersebut. Ia mencium aroma yang begitu harum. Rasa laparnya semakin menjadi jadi."Makan dulu baru kita akan bicara."lanjut Zhi Shenzhen"Hemm baik."Tanpa menunggu lama Xiao Yan makan ikan Bakaran tersebut dengan lahap. Ia mengabaikan panasnha ikan yang baru dibakar.NYAM! NYAM!Zhi Shenzhen tersenyum tipis melihat tingkah tersebut.Beberapa saat kemudian, setelah memakan beberapa ikan, Xiao Yan merebahkan tubuhnya diatas bebatuan dengan mengusap perutnya yang kekenyangan."Ah kenyangnya."ujarnyaZhi Shenzhen hanya diam. Ia mengulik ba
Disebuah hutan , sebuah rombongan keluarga tengah di kepung oleh sekelompok orang berpakaian serba hitam."Tolong jangan bunuh kami. Kami akan berikan apapun yang kalian minta tapi tolong jangan bunuh kami."punya seorang pria."Haha, kami bisa ambil semua barang kalian setelah membunuh kalian semua. Bukankah sama saja." Balas seorang pria dehn tersenyum tipis"Jangan.. kumohon...jangan...""Kalian bunuh mereka semua."perintah pria tersebut"Yaaa!"JLEB!SRAT!"Ampun!!""Tolong jangan __"SRAT!Satu persatu orang dari rombongan keluarga tersebut dibantai oleh kelompok orang berpakaian serba hitam tersebut.Darah mulai mengalir ditanah dengan tubuh yang satu persatu bertumbangan."Hahaha!"Tawa kerasa terdengar dari orang orang berpakaian serba hitam tersebut.TAP!Tiba tiba terdengar suara tapak kaki pada sebuah dahan pohon."He