All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 291 - Chapter 300

373 Chapters

Bab 291 - Wanita yang Sangat Berarti

Sorot mata Jason pun memicing tajam. Ia meletakkan gelas yang dipegangnya di atas meja, lalu dengan cepat ia menarik kerah baju Ken dan mendorongnya dengan keras hingga papan di belakangnya bergetar akibat benturan tubuh pria tua itu.Gelas whisky yang dipegang Ken pun terjatuh dan pecah berkeping-keping di lantai. Namun, ia tetap tersenyum meskipun Jason tengah memandangnya dengan penuh amarah.“Aku tidak akan memaafkanmu kalau kamu sekali lagi melibatkannya dalam bahaya, Ken Stewart,” desis Jason memperingatkannya dengan penuh intimidasi.Jason masih belum bisa melupakan kejadian minggu lalu, ketika Ken bertindak di luar batas dengan mengutus orang untuk menculik Alicia tanpa sepengetahuannya.Jason sangat murka setelah mengetahuinya. Untungnya, tidak ada luka serius yang dialami wanita itu, tapi bagi Jason, itu tetap tidak bisa dimaafkan—meskipun Ken mengklaim bahwa ia tidak memerintahkan hal semacam itu.“Bukan aku mau membungkamnya, tapi kamu kan tahu kalau dari awal dia sudah te
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 292 - Welcome Home

“Ternyata kamu sudah setinggi ini. Apa kamu makan pohon setiap hari?” ledek Alicia seraya mengukur tinggi keponakannya yang sudah hampir menyamainya. Padahal mereka baru tiga tahun tidak bertemu, tetapi Alicia seperti melihat wajah asing.Rayden tersenyum kecut. “Di kelas aku termasuk yang pendek,” gerutunya.Alicia tertawa kecil sembari ikut mengacak rambut keponakannya. “Makanya rajin-rajinlah berenang dan minum susu. Jangan hanya bermain dengan komputermu saja,” ledeknya.“Jangan perlakukan aku seperti bocah ingusan lagi, Tante. Aku sudah tiga belas tahun,” tukas Rayden seraya berkacak pinggang.“Iya, iya. Kamu sudah besar. Beberapa tahun lagi kamu pasti akan menyaingi ayahmu,” ujar Alicia seraya menepuk lembut kepala keponakannya itu. “Pasti akan lebih tampan daripada ayahmu.”Rayden mengangkat dagunya dengan penuh kebanggaan atas pujian bibinya tersebut.“Hei, gen ketampanannya juga diturunkan dariku,” protes Regis, tidak dapat menerima dirinya dianggap kalah tampan dari putranya
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 293 - Kabar Buruk

Setelah beberapa saat diselimuti keheningan yang terasa mencekiknya, Alicia pun menoleh ke samping, menatap keponakan laki-lakinya yang baru saja menerima pesan singkat pada ponselnya.Tak ingin larut dalam kesunyian, Alicia akhirnya bersuara, "Bagaimana kabar Mamamu dan adikmu, Ray?"Sudah cukup lama Alicia tidak bertemu dengan kakak iparnya dan keponakannya yang lain. Ia ingat saat ia pergi dari kediaman Lorenzo, Ryuji masih berusia sekitar dua tahun.Mungkin Ryuji tidak akan ingat padanya, pikir Alicia."Ryuji pasti sudah besar ya. Apa dia sudah sekolah sekarang?" tanya Alicia masih dengan nada antusias.Akan tetapi, pertanyaannya hanya disambut dengan keheningan. Alicia mengerutkan kening, lalu menjulurkan tangan untuk mencubit pipi Rayden agar remaja itu mengalihkan pandangan dari ponselnya.“Aku sedang bicara denganmu, Ray. Apa kamu tidak dengar?” gerutu Alicia, merasa dikucilkan setelah tadi Regis juga tidak menggubrisnya.Rayden mendesah pelan, menepis tangannya. “Aku dengar,”
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 294 - Pertemuan yang Mengharukan

“Tiga hari yang lalu, nenek menjalani operasi. Tapi, kondisinya malah semakin memburuk dan sekarang beliau koma di ICU,” ujar Regis dengan suara bergetar, meski wajahnya tetap berusaha terlihat tegar. “Tim medis baru saja memberi kabar kalau keadaannya semakin kritis. Mereka meminta keluarga untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.”Alicia menggeleng pelan, matanya membesar seakan menolak kenyataan. “Kak, ini semua… bohong, kan?” suaranya lirih. “Nenek tidak mungkin meninggalkan kita, kan?”Regis menghela napas, sorot matanya melembut. “Aku juga ingin percaya begitu, Alicia. Tapi…” Kalimatnya menggantung. Ia mengalihkan pandangan ke luar jendela, tidak sanggup menatap wajah adiknya.Isakan kecil akhirnya pecah dari bibir Alicia. Air matanya mengalir semakin deras, teringat dengan kasih sayang yang diberikan neneknya selama ini. Wanita tua itu selalu berada di pihaknya setiap kali Alicia dihukum oleh ayahnya atas semua kenakalannya semasa kecil dan remaja dulu.Neneknya adalah ca
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 295 - Penyesalan dan Harapan

“Papa,” cicit Alicia dengan suara yang bergetar.Diego tersenyum lembut. Ia membuka lebar kedua tangannya dan berkata, “Kemarilah, Putriku.”Alicia menatap ayahnya dengan ragu. Matanya berkaca-kaca, hatinya dipenuhi campuran emosi yang sulit dijelaskan.Liliana, yang berdiri di sampingnya, menepuk bahunya dengan lembut. “Pergilah dan peluk papamu, Alicia.”Dorongan halus itu akhirnya membuat Alicia melangkah cepat, lalu menghambur ke dalam pelukan sang ayah.“Selamat datang kembali di rumah, Alicia. Kamu adalah putri Papa yang hebat,” Suara Diego terdengar penuh kehangatan, akhirnya membuat tangis Alicia pecah. Tubuhnya bergetar dalam dekapan ayahnya yang selama ini dirindukan.Liliana pun tak kuasa menahan air matanya melihat momen mengharukan itu.Diego mengusap lembut punggung putrinya sebelum perlahan melepas pelukannya. Dengan suara tenang, ia berkata, “Masuklah. Nenek masih menantimu.”“Ah, ya benar. Masuklah, Alicia,” Liliana ikut menimpali, baru menyadari hal terpenting yang ha
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 296 - Menanti Keajaiban

Di luar ruang ICU, keluarga yang menunggu segera menghampiri Regis dengan penuh kecemasan. Liliana, yang melihat Alicia tak sadarkan diri, menatap Regis dengan khawatir."Regis, apa yang terjadi dengan Alicia?" tanya wanita itu dengan suara yang masih terisak lirih.Regis menghela napas panjang. "Dia terlalu emosional. Aku terpaksa membuatnya pingsan agar tidak mengganggu yang lainnya"“Dia pasti sangat terpukul,” gumam Amora yang dapat merasakan kesedihan adik iparnya tersebut.Regis hanya mengangguk kecil. Ia segera memerintah Mark untuk membantunya membawa Alicia ke ruang rawat terlebih dahulu. Mark pun dengan sigap mematuhi perintahnya.Setelah Alicia dibawa pergi, Regis berdiri di depan pintu ruang ICU dengan wajah tegang. Dari celah kaca, ia melihat para dokter dan perawat bekerja dengan cepat.Suara langkah kaki perawat yang berlalu lalang di koridor dan suara teriakan Noel beserta tim dokter di dalam ruangan semakin menambah kecemasan para anggota keluarga pasien.Liliana mengg
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 297

Alicia perlahan membuka matanya, masih merasa linglung. Pandangannya menangkap sosok Amora yang duduk di samping tempat tidurnya, menggenggam tangannya dengan erat."Alicia, kamu sudah sadar. Bagaimana perasaanmu?" tanya Amora dengan lembut.Alicia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan, lalu menatap Amora dan Regis bergantian dengan kebingungan. "Ini di mana? Kenapa aku bisa .…""Kamu masih di rumah sakit, Alicia," jawab Amora dengan suara menenangkan.Walaupun banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada adik iparnya tersebut, tetapi saat ini Amora berusaha membendung rasa ingin tahunya tersebut. Saat ini, yang terpenting adalah memastikan kondisi Alicia.Alicia menyipitkan matanya, tangannya terangkat ke tengkuknya yang masih terasa nyeri. "Apa yang terjadi? Bukannya tadi aku masih di ru—"Ia mendadak terdiam. Mata birunya melebar, seketika teringat sesuatu. "Nenek …," gumamnya lirih.Dengan panik, Alicia menatap Regis dan Amora. "Bagaimana keadaan Nenek, Kak?”Regis dan Amora sali
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 298 - Kecemasan Alicia

Baru saja Alicia meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur, nada dering tiba-tiba memenuhi ruang rawatnya. Niatnya untuk kembali berbaring pun terhenti. Tanpa ragu, ia meraih ponselnya dan tersenyum saat melihat nama Reinhard terpampang di layar. Dengan cepat, ia menerima panggilan itu. “Halo?” suaranya terdengar sedikit gugup. “Pagi, Sayang,” suara berat Reinhard menyapa, terdengar agak serak, seolah baru saja bangun tidur. Alicia terkekeh pelan. Padahal baru sehari mereka tidak bertemu, tetapi mendengar suara pria itu saja sudah membuat jantungnya berdebar tak karuan. “Apa aku membangunkanmu?” tanya Reinhard dengan suara yang terdengar lembubt. “Di sini baru jam sebelas malam, Suamiku,” jawab Alicia mengingatkan pria itu mengenai perbedaan waktu di antara mereka. “Ah, iya.” Reinhard bergumam seraya mendesah berat di ujung telepon tersebut. “Aku lupa.” Alicia merengutkan bibirnya. ‘Ya, sampai kamu pun melupakanku,’ sungutnya di dalam hati. “Jadi kamu belum tidur?” tan
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 299 - Saling Merindu

Reinhard terdiam sejenak, kemudian menghela napas. “Semalam … ada sedikit kerjaan yang perlu melakukan sedikit pemanasan,” akunya.Kening Alicia mengernyit. Netra birunya telah menatap Reinhard dengan tajam. “Kamu─”“Tenang saja. Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Istriku,” potong Reinhard dengan cepat. “Tidak ada hubungannya dengan wanita lain. Ini benar-benar murni masalah pekerjaan.”Alicia langsung memahami “pekerjaan” yang dimaksud suaminya tersebut. Apalagi kalau bukan berkaitan dengan organisasi bawah tanah?Alicia tahu masalah semacam ini bukan sesuatu yang asing. Hanya saja hatinya terasa perih setiap kali melihat pria itu terluka.Insiden kebakaran yang terjadi seminggu lalu masih belum bisa Alicia lupakan. Ia benar-benar khawatir dengan keselamatan Reinhard. Hal tersebut masih meninggalkan trauma yang mendalam untuknya.Alicia menghela napas dalam-dalam sebelum berbicara dengan suara lebih lembut. "Aku tahu pekerjaanmu penting, dan terkadang kekerasan tidak bisa dihindari
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 300 - Serigala Berbulu Domba

Setelah mendengar suara Alicia, rasa kantuk Reinhard seakan menguap. Wajah malu-malu Alicia memberikan sedikit kehangatan di dalam hatinya setelah ia kelelahan karena berkutat dengan pekerjaannya.Demi mengetahui informasi yang dirahasiakan ayahnya mengenai Ken Stewart, semalam Reinhard mendatangi markas besar Dark Wolf dan menemui salah satu rekan dekat Hans Miller yang diyakini Reinhard juga terlibat dalam tugas tersebut.Dengan menggunakan sedikit kekerasan dan pemaksaan, Reinhard berhasil mendapatkan informasi persembunyian Ken Stewart yang sebelumnya ditemukan oleh bawahan ayahnya tersebut.Owen segera mencari rekaman CCTV di sekitar kediaman Ken untuk mengidentifikasi sosok yang dimaksud oleh Hans.Sementara, Owen memeriksa rekaman CCTV yang didapatkannya, Reinhard melacak alur keuangan Nicholas dengan meretas sistem perbankan yang terhubung dengan Nexus.Saat melakukan pelacakan tersebut, Reinhard merasa sangat mengantuk dan memutuskan untuk berbaring sejenak. Akan tetapi, ia m
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
38
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status