Share

Bab 295 - Penyesalan dan Harapan

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2025-02-15 18:28:37
“Papa,” cicit Alicia dengan suara yang bergetar.

Diego tersenyum lembut. Ia membuka lebar kedua tangannya dan berkata, “Kemarilah, Putriku.”

Alicia menatap ayahnya dengan ragu. Matanya berkaca-kaca, hatinya dipenuhi campuran emosi yang sulit dijelaskan.

Liliana, yang berdiri di sampingnya, menepuk bahunya dengan lembut. “Pergilah dan peluk papamu, Alicia.”

Dorongan halus itu akhirnya membuat Alicia melangkah cepat, lalu menghambur ke dalam pelukan sang ayah.

“Selamat datang kembali di rumah, Alicia. Kamu adalah putri Papa yang hebat,” Suara Diego terdengar penuh kehangatan, akhirnya membuat tangis Alicia pecah. Tubuhnya bergetar dalam dekapan ayahnya yang selama ini dirindukan.

Liliana pun tak kuasa menahan air matanya melihat momen mengharukan itu.

Diego mengusap lembut punggung putrinya sebelum perlahan melepas pelukannya. Dengan suara tenang, ia berkata, “Masuklah. Nenek masih menantimu.”

“Ah, ya benar. Masuklah, Alicia,” Liliana ikut menimpali, baru menyadari hal terpenting yang ha
AliceLin

Kayaknya kebanyakan bawang deh T.T

| 7
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
sedih bgt......
goodnovel comment avatar
santi
sedih ya..
goodnovel comment avatar
NH.
aaahh,,,siapa yg sedang mengiris bawang dsni🥹🥹
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 296 - Menanti Keajaiban

    Di luar ruang ICU, keluarga yang menunggu segera menghampiri Regis dengan penuh kecemasan. Liliana, yang melihat Alicia tak sadarkan diri, menatap Regis dengan khawatir."Regis, apa yang terjadi dengan Alicia?" tanya wanita itu dengan suara yang masih terisak lirih.Regis menghela napas panjang. "Dia terlalu emosional. Aku terpaksa membuatnya pingsan agar tidak mengganggu yang lainnya"“Dia pasti sangat terpukul,” gumam Amora yang dapat merasakan kesedihan adik iparnya tersebut.Regis hanya mengangguk kecil. Ia segera memerintah Mark untuk membantunya membawa Alicia ke ruang rawat terlebih dahulu. Mark pun dengan sigap mematuhi perintahnya.Setelah Alicia dibawa pergi, Regis berdiri di depan pintu ruang ICU dengan wajah tegang. Dari celah kaca, ia melihat para dokter dan perawat bekerja dengan cepat.Suara langkah kaki perawat yang berlalu lalang di koridor dan suara teriakan Noel beserta tim dokter di dalam ruangan semakin menambah kecemasan para anggota keluarga pasien.Liliana mengg

    Last Updated : 2025-02-15
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 297

    Alicia perlahan membuka matanya, masih merasa linglung. Pandangannya menangkap sosok Amora yang duduk di samping tempat tidurnya, menggenggam tangannya dengan erat."Alicia, kamu sudah sadar. Bagaimana perasaanmu?" tanya Amora dengan lembut.Alicia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan, lalu menatap Amora dan Regis bergantian dengan kebingungan. "Ini di mana? Kenapa aku bisa .…""Kamu masih di rumah sakit, Alicia," jawab Amora dengan suara menenangkan.Walaupun banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada adik iparnya tersebut, tetapi saat ini Amora berusaha membendung rasa ingin tahunya tersebut. Saat ini, yang terpenting adalah memastikan kondisi Alicia.Alicia menyipitkan matanya, tangannya terangkat ke tengkuknya yang masih terasa nyeri. "Apa yang terjadi? Bukannya tadi aku masih di ru—"Ia mendadak terdiam. Mata birunya melebar, seketika teringat sesuatu. "Nenek …," gumamnya lirih.Dengan panik, Alicia menatap Regis dan Amora. "Bagaimana keadaan Nenek, Kak?”Regis dan Amora sali

    Last Updated : 2025-02-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 298 - Kecemasan Alicia

    Baru saja Alicia meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur, nada dering tiba-tiba memenuhi ruang rawatnya. Niatnya untuk kembali berbaring pun terhenti. Tanpa ragu, ia meraih ponselnya dan tersenyum saat melihat nama Reinhard terpampang di layar. Dengan cepat, ia menerima panggilan itu. “Halo?” suaranya terdengar sedikit gugup. “Pagi, Sayang,” suara berat Reinhard menyapa, terdengar agak serak, seolah baru saja bangun tidur. Alicia terkekeh pelan. Padahal baru sehari mereka tidak bertemu, tetapi mendengar suara pria itu saja sudah membuat jantungnya berdebar tak karuan. “Apa aku membangunkanmu?” tanya Reinhard dengan suara yang terdengar lembubt. “Di sini baru jam sebelas malam, Suamiku,” jawab Alicia mengingatkan pria itu mengenai perbedaan waktu di antara mereka. “Ah, iya.” Reinhard bergumam seraya mendesah berat di ujung telepon tersebut. “Aku lupa.” Alicia merengutkan bibirnya. ‘Ya, sampai kamu pun melupakanku,’ sungutnya di dalam hati. “Jadi kamu belum tidur?” tan

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 299 - Saling Merindu

    Reinhard terdiam sejenak, kemudian menghela napas. “Semalam … ada sedikit kerjaan yang perlu melakukan sedikit pemanasan,” akunya.Kening Alicia mengernyit. Netra birunya telah menatap Reinhard dengan tajam. “Kamu─”“Tenang saja. Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Istriku,” potong Reinhard dengan cepat. “Tidak ada hubungannya dengan wanita lain. Ini benar-benar murni masalah pekerjaan.”Alicia langsung memahami “pekerjaan” yang dimaksud suaminya tersebut. Apalagi kalau bukan berkaitan dengan organisasi bawah tanah?Alicia tahu masalah semacam ini bukan sesuatu yang asing. Hanya saja hatinya terasa perih setiap kali melihat pria itu terluka.Insiden kebakaran yang terjadi seminggu lalu masih belum bisa Alicia lupakan. Ia benar-benar khawatir dengan keselamatan Reinhard. Hal tersebut masih meninggalkan trauma yang mendalam untuknya.Alicia menghela napas dalam-dalam sebelum berbicara dengan suara lebih lembut. "Aku tahu pekerjaanmu penting, dan terkadang kekerasan tidak bisa dihindari

    Last Updated : 2025-02-17
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 300 - Serigala Berbulu Domba

    Setelah mendengar suara Alicia, rasa kantuk Reinhard seakan menguap. Wajah malu-malu Alicia memberikan sedikit kehangatan di dalam hatinya setelah ia kelelahan karena berkutat dengan pekerjaannya.Demi mengetahui informasi yang dirahasiakan ayahnya mengenai Ken Stewart, semalam Reinhard mendatangi markas besar Dark Wolf dan menemui salah satu rekan dekat Hans Miller yang diyakini Reinhard juga terlibat dalam tugas tersebut.Dengan menggunakan sedikit kekerasan dan pemaksaan, Reinhard berhasil mendapatkan informasi persembunyian Ken Stewart yang sebelumnya ditemukan oleh bawahan ayahnya tersebut.Owen segera mencari rekaman CCTV di sekitar kediaman Ken untuk mengidentifikasi sosok yang dimaksud oleh Hans.Sementara, Owen memeriksa rekaman CCTV yang didapatkannya, Reinhard melacak alur keuangan Nicholas dengan meretas sistem perbankan yang terhubung dengan Nexus.Saat melakukan pelacakan tersebut, Reinhard merasa sangat mengantuk dan memutuskan untuk berbaring sejenak. Akan tetapi, ia m

    Last Updated : 2025-02-18
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 301 - Permainan Berbahaya

    Owen terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh Reinhard. “Maksud Anda … pengalihan saham ini memang jebakan Tuan Alexei?” Reinhard tersenyum sinis. “Kamu tahu … semalam diam-diam pamanku itu ternyata sudah menarik sebagian besar modalnya dari Nexus.” Reinhard mengetahui hal tersebut saat melakukan peretasan ke dalam sistem keuangan Nexus. Sama seperti Owen, ia juga sangat terkejut dan hampir tidak percaya dengan hal yang ditemukannya. Owen menatapnya, tak percaya. "Padahal Anda adalah keponakannya, tapi kenapa beliau begitu tega menjerumuskan Anda?" geramnya, ikut terluka dan marah atas tindakan Alexei tersebut. Reinhard dapat memahami peraaaan asistennya tersebut. Ia menghela napas panjang dan berkata, “Tapi, saya rasa Paman Alexei bukan orang seperti ini.” Owen cukup terkejut mendengar pemikiran positif tuan mudaya tersebut. “Tuan Muda, Anda masih saja membelanya. Padahal dia─” Sebelum Owen sempat menyelesaikan kalimatnya, Reinhard telah memotongnya den

    Last Updated : 2025-02-18
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 302 - Pengalihan Kekuasaan

    Reinhard melirik sekilas ke arah Alexei yang duduk di ujung meja. Wajah pamannya tampak tenang, tetapi ada ketegangan samar di balik sorot matanya.Pria paruh baya itu bergegas menghampiri Reinhard, lalu menjabat tangannya.“Rein, akhirnya kamu datang juga,” sapa Alexei dengan nada ramah, tetapi Reinhard bisa merasakan kegugupan yang tersirat dalam suara pamannya tersebut.“Sepertinya Paman takut aku tidak datang dan berubah pikiran.”Meskipun Alexei cukup terkejut dengan sindiran dingin yang menusuk tersebut, tetapi pria paruh baya itu tetap mempertahankan senyumannya. “Mana mungkin. Aku tahu kamu adalah orang yang menepati janji, Rein.”Reinhard menatap Alexei lurus-lurus. Ia tidak menanggapi ucapannya.Alexei pun mempersilakannya duduk, kemudian mereka pun memulai perbincangan tentang proses pengalihan saham.Saat notaris Alexei hendak menyerahkan dokumen, Reinhard mengangkat tangan, menghentikannya.“Ada apa?” tanya Alexei dengan bingung.“Aku membawa notarisku sendiri dan dia sud

    Last Updated : 2025-02-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 303

    Setelah tiga jam membahas beberapa perkembangan dan proyek yang dilakukan Nexus, akhirnya pertemuan tersebut pun berakhir. “Serahkan laporannya kepada tim saya dan silakan kembali ke ruangan masing-masing,” ucap Reinhard sebelum berdiri dari tempat duduknya. Tanpa menunggu tanggapan semua orang, Reinhard langsung melangkah keluar, diikuti oleh Owen. Begitu pintu ruangan tertutup kembali, semua orang pun menarik napas lega. Selama rapat berlangsung, mereka merasa sedang mengikuti interogasi daripada diskusi bisnis. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan baru yang diambil oleh Reinhard membuat mereka yakin Nexus dapat kembali bangkit di bawah kepemimpinan Reinhard. Sayangnya, tidak semua orang berpikiran yang sama. Ada beberapa orang yang merasa terancam, tetapi mereka hanya bisa menyembunyikan kegelisahan mereka di balik ekspresi tenang dan mencoba mencari cara untuk mendapatkan kepercayaan Reinhard. Saat Reinhard turun ke lobi, matanya menangkap kerumunan wartawan yang sudah menunggu

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status