All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 281 - Chapter 290

373 Chapters

Bab 281 - Nexus Dalam Krisis

Alicia terdiam sejenak, merenungi ucapan kakaknya, Regis. Ia tahu alasan di balik sikap protektif kakaknya itu terselip kekhawatiran yang mendalam. Ia menerka kalau penolakan yang diberikan Reinhard terhadap dirinya dulu pasti masih membekas di dalam benak kakaknya tersebut.“Kamu masih tidak percaya kalau Xavier sangat mencintaiku, Kak?” Alicia mencoba memastikan pikiran kakaknya.Regis pun tersenyum simpul mendengar pertanyaan tersebut. Di dalam hatinya, ia memang belum sepenuhnya percaya bahwa Reinhard sudah menerima perasaan Alicia.Namun, ia turut merasa senang dengan perubahan tersebut. Hanya saja ia perlu memastikan apakah Reinhard benar-benar bisa menjaga Alicia dengan baik untuknya.Ia tidak ingin Alicia terluka lagi dan berakhir dalam penderitaan seperti sebelumnya. Karena itulah, Regis perlu memastikan dengan jelas perasaan Reinhard.Dengan lembut, Regis mengusap kepala Alicia. “Percayalah sama Kakak. Semua yang kulakukan adalah demi kebahagiaanmu. Kakak tidak akan pernah m
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 282 - Meminta Maaf

“Mari ikut saya. Tuan Besar Alexei sudah menunggu Anda di ruangannya, Tuan Muda,” ujar seorang pria berpakaian formal seraya membungkuk hormat kepada Reinhard.Reinhard mengangguk kecil tanpa banyak bicara, lalu mengikuti pria tersebut menuju lift yang berada di sisi dalam lobi gedung Nexus.Suasana di dalam lift terasa menegangkan karena tidak ada suara apa pun yang terdengar selain mesin lift yang bergerak naik dan dentingan saat mereka telah mencapai lantai yang dituju.Pria pemandu mereka mempersilakan Reinhard untuk melangkah keluar lebih dulu dari lift, lalu disusul Owen. Mereka pun berjalan menyusuri koridor yang diapit oleh beberapa ruangan bersekat kaca transparan di mana Reinhard dapat melihat beberapa staf senior yang masih berada di dalam ruangan tersebut seolah sedang mendiskusikan masalah yang sangat penting.Namun, setelah melewati ruangan tersebut, suasana di sekeliling mereka terasa sangat berbeda. Tiba-tiba terdengar suara bentakan keras di dalam ruangan yang terhala
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 283 - Pesan Ancaman

“Aku akui sejak dulu aku selalu terobsesi untuk menjadi yang terbaik dan melebihi ayahmu,” gumam Alexei seraya tersenyum miris. “Karena obsesiku itu, aku malah menumpukan segala harapanku kepada Nick dan malah mendesaknya terlalu jauh hingga membuatnya merasa tertekan.”Reinhard tertegun, mengamati ekspresi pamannya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Pria paruh baya itu terlihat sangat rapuh seolah ia dapat langsung meruntuhkannya dalam sejentik jarinya.“Yang berlalu tidak usah diungkit lagi, Paman,” timpal Reinhard dengan tetap berekspresi datar.Akan tetapi, Alexei menggeleng pelan. “Ambisiku membuat Nick jadi terlalu terobsesi untuk membuktikan dirinya. Dia ingin menunjukkan bahwa dia pantas mendapatkan kepercayaanku dan tidak akan menghancurkan harapanku. Tapi, ternyata ….”Alexei menghela napas panjang sejenak, lalu melanjutkan dengan suara yang terdengar getir, “akhirnya dia malah menghancurkan dirinya sendiri dan malah mengorbankan Nexus.”Alexei tertunduk dalam, menunjukk
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 284 - Tawaran yang Penuh Risiko

“Jadi, sebenarnya apa alasan Paman mengajakku bertemu malam ini? Aku rasa Paman bukan ingin aku datang untuk mendengar curhat Paman saja, kan?” ujar Reinhard dengan nada sarkastik seraya meletakkan ponsel milik pamannya di atas meja.Alexei menghela napas panjang dan menatap Reinhard dengan tatapan serius. Walaupun ucapan Reinhard tidak enak didengar, tetapi saat ini Alexei terpaksa mengesampingkan rasa malunya tersebut.Dengan suara yang lebih berat dan rendah, Alexei berkata, “Aku butuh bantuanmu, Rein.”Reinhard dapat melihat pamannya sedang berjuang untuk menelan harga dirinya bulat-bulat saat mengatakan hal tersebut. Perlahan sudut bibir Reinhard terangkat sinis."Oh?” Satu alis Reinhard terangkat. “Memangnya bantuan seperti apa yang Paman harapkan dari seorang keponakan yang pernah Paman tampar ini?"Alexei terdiam sejenak. Ia tahu jelas jika keponakannya itu sengaja mengungkit hal tersebut. Suara desahan berat pun bergulir dari bibirnya, lalu ia berkata, “Saat ini tidak ada ora
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 285 - Nyawa yang Terancam

“Aku yakin dia tidak mungkin akan mengakhiri nyawanya sendiri, Rein. Aku mengenalnya dengan sangat baik,” imbuh Alexei dengan penuh percaya diri atas putranya."Tapi, bagaimana jika Nick menuntut saham itu dariku? Aku tidak ingin dicap sudah mencuri haknya,” tukas Reinhard dengan blak-blakkan.Alexei menggeleng tegas. "Aku yang akan menghadapi Nick. Saham itu akan menjadi hak mutlakmu. Aku hanya meminta satu hal darimu. Jangan biarkan Nexus jatuh ke tangan orang lain."Reinhard terdiam selama beberapa saat, mempertimbangkan semua tindak tanduk dan ucapan pamannya yang terasa meragukan. Namun, akhirnya ia berkata, “Baiklah, besok paman siapkan saja semua dokumennya dan atur pertemuan dengan petinggi serta pemegang saham."Owen cukup terkejut mendengar keputusan atasannya tersebut. Ia mengira Reinhard akan mempertimbangkan lebih matang lagi, tetapi ternyata tidak.Di satu sisi, wajah Alexei tampak berbinar saat mendengar keputusan Reinhard. Ia pun menjawab dengan antusias, “Tentu saja.
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 286 - Tujuan yang Sama

“Pa-papa …,” Suara serak Nicholas pun terdengar dari seberang teleponnya.Alexei pun bergegas melihat layar ponselnya di mana panggilannya kini telah terhubung dengan panggilan video yang memperlihatkan kondisi Nicholas. Putra Alexei tersebut terikat di sebuah kursi reyot dengan wajah yang terlihat penuh luka.“Nick!” Alexei berteriak dengan panik. Napasnya memburu melihat kondisi putranya tersebut.Namun, Ken kembali menyumpal mulut Nicholas dengan kain sehingga putra Alexei tersebut tidak dapat berbicara sepatah kata pun.Satu hal yang membuat darah Alexei semakin mendidih adalah benda di atas meja di samping Nicholas. Tanpa perlu dijelaskan, Alexei tahu betul bahwa itu adalah seperangkat alat yang digunakan untuk merakit bom!Ingatan Alexei kembali terlintas pada saat-saat kelam di organisasi Joker dulu. Ken Stewart memang memiliki keahlian yang tidak main-main dalam merakit bahan peledak. Namun, Alexei tidak pernah menyangka mantan bawahannya itu akan menggunakan keahliannya ters
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 287 - Kekhawatiran Owen

Alexei terperangah melihat panggilannya diputuskan. Ia pun mencoba untuk menghubungi kembali nomor tersebut, tetapi sayangnya panggilannya tidak dapat terhubung lagi.Alexei pun tertegun. Sebelum tadi panggilan terputus, samar-samar ia sempat melihat bayangan seseorang di dekat Ken. Sayangnya, wajah sosok tersebut tidak terlihat jelas.“Siapa dia? Apa orang itu yang dimaksud Ken tadi?” gumam Alexei, menerka-nerka.Saat ia memikirkan hal itu, ponselnya bergetar, memunculkan pesan baru dari nomor yang berbeda dari sebelumnya. Dengan penasaran bercampur cemas, ia membuka pesan tersebut.[Lakukan saja sesuai kesepakatan kita. Kalau kamu berani melanggarnya, jangan salahkan aku kalau putramu dikirim ke neraka.]Alexei mengepalkan tangannya. "Sial!" geramnya, nyaris melempar ponsel di tangannya itu.Perlahan Alexei menyandarkan tubuhnya pada sofa yang didudukinya. Dadanya bergerak naik turun dengan tidak beraturan karena ketidakstabilan emosinya saat ini. Ia benar-benar kesal karena tidak m
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 288 - Siapa Dalang Utamanya?

Dengan ekspresi yang dipenuhi kecemasan, Owen kembali berkata, “Tapi, ini sangat berisiko, Tuan Muda. Jika ini memang jebakan, Anda bisa─”“Saya mengerti, Owen. Tapi, kalau tadi kita tidak menerima tawarannya, kita tidak akan tahu permainan apa yang sedang direncanakannya,” timpal Reinhard seraya mengangkat salah satu sudut bibirnya dengan penuh percaya diri. “Kita lihat sejauh mana dia berani bermain.”Owen tertegun. Ia pun memahami bahwa Reinhard memang sengaja menerima umpan yang diberikan agar dapat menyelidiki secara mendalam mengenai keterkaitan Nicholas Hernandez dengan Ken Stewart seperti yang mereka curigai sebelumnya.Helaan napas pelan pun bergulir dari bibir Owen. Ia tidak dapat menentang keputusan bulat yang telah dibuat oleh tuan mudanya.“Kalau begitu, apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang?” tanya Owen, masih menunggu instruksi selanjutnya dari tuan mudanya tersebut.“Aku ingin kamu menyelidiki semua proyek Nexus yang ditangani oleh Nicholas selama ini, baik itu yang
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 289 - Alat Konspirasi

Nicholas menggertakkan giginya dengan penuh amarah. Darahnya terasa mendidih. Ia tidak pernah menyangka kalau Jason dan Ken saling mengenal.Saat Jason tiba-tiba saja masuk ke ruang bawah tanah itu dan menghentikan Ken yang hampir membeberkan alasan di balik semua ini kepada ayahnya, Nicholas sudah sangat terkejut. Ia mengira Jason adalah kaki tangan Ken, tetapi ternyata dugaannya salah besar.‘Sialan! Sejak kapan dia merancang semua ini? Dan kenapa dia melakukannya?’ batin Nicholas yang dipenuhi kebingungan. Ia masih sangat syok setelah mengetahui bahwa Jason adalah dalang utama yang mengendalikan semua ini dari balik layar.Selama ini, Nicholas tidak pernah melihat tanda-tanda kebencian di mata Jason ketika mereka bertemu dan membahas mengenai proyek kerja sama.Pemuda itu seperti pebisnis biasanya yang mengejar keuntungan. Tidak pernah sekalipun Jason mengungkit ataupun mencari tahu tentang keluarga Hernandez dengan mendetail hingga Nicholas tidak menaruh curiga padanya.Nicholas t
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 290 - Tidak Boleh Disentuh

“Se-sebenarnya … kenapa kamu … menargetkan keluarga Hernandez dan … bekerja sama dengan anjing gila ini?” tanya Nicholas dengan suara yang masih terdengar serak dan napas yang belum stabil.Jason menatapnya sejenak sebelum tersenyum tipis. "Baiklah, kurasa tidak ada gunanya menyembunyikannya darimu,” ucapnya, mengingat Nicholas sudah mendengar banyak hal dari percakapannya dengan Ken.Jason melirik Ken sekilas sebelum kembali fokus pada Nicholas. “Kami memiliki alasan yang sama. Kami adalah orang-orang yang kehilangan banyak hal karena ulah ayah dan pamanmu. Karena itu, kami ingin kalian merasakan kehilangan dan rasa sakit yang pernah kami alami dulu.”Nada suara Jason terdengar tenang, tetapi ada rasa sakit yang mendalam yang tersirat dalam kata-katanya.Namun, Nicholas sama sekali tidak merasa bersimpati. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Jason dengan angkuh.Sembari mendengus sinis Nicholas berkata, “Kamu pikir dengan kemampuan kalian sekarang, kalian bisa menghancurkan keluarga H
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
38
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status