"What? Memangnya kamu siapa berani bicara begitu? Heh, Liz. Asal kamu tahu ya, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang telah aku genggam. Ck, kamu kira aku ini bodoh, hah?! Jangan mimpi!" Ayra menatap tajam saudara tirinya. "Halah, kamu nggak tahu aja apa yang kami pegang, Ay. Lihat ini, ini adalah milik kamu bukan?" Sarah mengambil alih map dari tangan putrinya. Tanpa membukanya, ia hanya menunjukan map tersebut pada Ayra sambil tersenyum penuh kemenangan. Mata Ayra menyipit. Apa maksud mama tirinya itu? Jangan-jangan ... ah, gawat. Bagaimana jika mereka telah mengambil semua yang ada pada Papanya tanpa sepengetahuan dirinya? Ayra terdiam, berpikir keras mencari jalan untuk menjatuhkan keluarga tirinya yang begitu licik. "Bagaimana, Ay? Sudahlah, kamu sudah kalah. Lebih baik kamu pergi secepatnya dari sini! Karena semua ini akan menjadi milik kami, paham kamu!" lanjut Sarah menggertak. Ayra mencoba tetap tenang. Ia tersenyum, "Tidak, Ma! Aku tidak akan pergi dari sini se
Baca selengkapnya