“Kalian mau ke mana?” Joko baru bangun. Dia melihat Gema dan Melody bersiap pergi dari rumahnya.“Mas, kami mau pulang dulu ya.”“Pulang? Kok cepat sih Sayang?”“Iya nih Mas. Nanti kita main ke sini lagi.”“Oh, iya, iya. Hati-hati di jalan ya. Itu, si Desi gimana? Dia tadi pagi berangkat sekolah kan?”“Iya Mas, aku sudah kirim pesan padanya untuk langsung pulang ke rumah saja nanti.”“Begitu ya. Nanti sampai di rumah, kabarin Mas ya. Jangan ragu untuk datang lagi ke sini, Melody juga.” Joko ingin menyentuh pipi Melody, tapi gadis itu menjauhkan wajahnya karena jijik. Gema menasihati puterinya agar bersikap bosan, dan sebenarnya Joko kesal karena diabaikan, “Tidak apa-apa, jangan marahi Melody. Kalian naik apa? Punya ongkos?” Joko mengeluarkan dompetnya.“Mau naik angkot aja Mas, biar ongkosnya cukup.” Padahal dia masih punya uang untuk bisa naik taksi, dan malah itu masih banyak.“Jangan dong, jangan naik angkot umum, naik taksi saja. Ini, ambil ini buat bayar ongkos kalian ya.” diber
Last Updated : 2024-10-03 Read more