“Maafkan aku, Kak, Ayah. Aku… aku tahu kalau aku sudah banyak melakukan kesalahan pada kalian berdua.” Desi menangis dan minta maaf, berlutut melipat tangan didepan Vanesha dan Bayu.“Desi, apa yang kamu lalukan?! Ayo bangun!” Vanesha tidak tega ada orang yang berlutut padanya, walau orang itu pernah bersalah padanya, begitu juga dengan Bayu.“Desi, kami sudah memaafkanmu, Nak.” Bayu, begitu tulus dan ikhlas. Dia mengusap kepala Desi, “Tidak pernah sekalipun Ayah membeda-bedakan kau dan Vanesha, kalian bertiga, sama, adalah puteriku. Sekarang, asalkan kamu sudah baik-baik saja sekarang, itu lebih baik daripada kamu terpisah dari ibu dan saudaramu dan tidak punya tempat tinggal.”“Desi, apa kamu sudah makan? Mau Kakak bikinkan makanan?”“Gak usah Kak. Kakak juga kan, baru pulang bekerja, aku gak mau merepotkan Kakak.”Kkrryyuukkk…kkryyuukkk…“Gak kok, gak merasa direpotkan. Tuh, perutmu sudah bunyi. Tunggu sebentar ya, Kakak buatkan makanan.” Vanesha pergi ke dapur, lalu Desi mengikuti
Last Updated : 2024-10-20 Read more