Semua Bab Sang Presdir Terbawa Perasaan dalam Kesepakatan: Bab 81 - Bab 90

100 Bab

Bab 81

Manajer pergi selama beberapa menit, kemudian keluar dari kantor. Dia berjalan ke arah Madeline dengan selembar formulir."Nyonya, kami menemukan kalau rekening ini adalah rekening deposito sementara yang dibuka oleh Grup Sinclair, cabang pembangunan rel, jembatan dan jalan enam tahun lalu. Masa berlaku rekening ini paling lama dua tahun.""Rekening deposito sementara?" Madeline menyentuh dahinya. "Kalau begitu apakah bisa mengetahui riwayat transaksi rekening ini?""Ini." Manajer menyerahkan formulir itu kepada Madeline.Madeline melihat sekilas dan menemukan bahwa hanya ada beberapa transaksi di rekening ini. Di antaranya masuk sejumlah besar uang. Madeline langsung mengenalinya. Itu adalah jumlah uang yang bertambah di rekening ayahnya.Madeline tersenyum pada manajer bank lalu berdiri. "Bolehkah aku membawa kertas ini?""Tentu.""Terima kasih." Madeline meninggalkan bank.Artinya ... orang yang mentransfer uang untuk ayahnya dan memfitnah ayahnya memang Grup Sinclair.Saat makan ma
Baca selengkapnya

Bab 82

Entah kenapa ketika Madeline tahu bahwa masalah ini mungkin tidak ada hubungannya dengan Zayden, dia merasa lega.Keesokan harinya, Madeline datang ke lokasi pembangunan. Luffy langsung berlari mendekat. "Madeline, kamu sudah kembali."Madeline tersenyum santai pada Luffy. "Kak Luffy, sudah beberapa hari nggak bertemu. Apakah kamu merindukanku?""Tentu saja."Madeline melihat seraut wajah asing, kemudian dia bertanya dengan bingung. "Siapa orang itu?"Luffy berjalan ke sisi Madeline lalu berbisik, "Briggs Colter, kepala teknisi yang diutus oleh Grup Clover. Pak Zayden bilang Pak Kane terluka, jadi Briggs yang akan bertanggung jawab atas tempat ini dulu."Luffy tampak kesal ketika membahas orang itu.Madeline bertanya, "Kamu nggak menyukainya?""Bukan hanya aku. Semua orang di tim tiga nggak menyukainya. Dia itu pria yang sombong. Setelah dia datang ke lokasi konstruksi, dia mengatai para pekerja. Tapi begitu Pak Zayden datang, dia langsung menjilat Pak Zayden dan perhatian pada semua o
Baca selengkapnya

Bab 83

Para pekerja yang bekerja di sekitar merasa sangat puas mendengar omelan Madeline.Setelah Tobias pergi, Madeline duduk di atas kantong semen yang tak jauh di belakangnya. Dia menyilangkan kaki sambil memandang Briggs. "Pak Briggs, apakah kamu nggak mendengar apa yang aku katakan tadi? Aku ingin kamu melaporkan pengoperasian lokasi konstruksi selama beberapa hari terakhir.""Nyonya Muda, perbuatanmu kurang pantas. Aku nggak perlu melapor kepadamu."Madeline tidak berbasa-basi. Dia langsung mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Zayden. Lalu dia berkata dengan sedih. "Suamiku, aku sudah beberapa hari nggak datang ke lokasi pembangunan. Pak Kane nggak ada, jadi sepupumu mengutus insinyur dari Grup Clover untuk mengambil alih. Aku memintanya untuk melaporkan kemajuan di lokasi konstruksi selama dua hari terakhir kepadaku. Tapi bisa-bisanya dia bilang nggak perlu melapor kepadaku.""Kamu berjanji kepadaku kalau aku yang bertanggung jawab atas proyek ini. Aku yang paling tinggi di lokasi kon
Baca selengkapnya

Bab 84

Madeline bertanya-tanya. "Terlibat dalam masalah apa? Aku nggak melihatnya di berita.""Perusahaan sibuk menutupinya, bagaimana mungkin membiarkannya masuk berita?" Luffy mencondongkan tubuhnya lalu berbisik, "Sebelumnya, Pak Caden menggelapkan dana perusahaan demi mengejar seorang model. Beberapa hari yang lalu, perusahaan mengadakan rapat dewan untuk membahas masalahnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk memberhentikan Pak Caden dari posisinya di Grup Sinclair agar dia introspeksi diri di rumah."Madeline terkejut, kemudian dia menggelengkan kepalanya. "Bisa-bisanya dia mengejar wanita sampai diberhentikan dari posisinya."Luffy juga tersenyum. "Untung itu dia. Kalau orang lain mungkin sudah dijebloskan ke penjara."Madeline mengangguk. "Begitulah. Relasi bisa membuat seseorang terlepas dari hukum.""Alasan utamanya adalah Pak Zayden murah hati, jadi nggak mengejar lebih lanjut. Kalau bukan karena Pak Zayden mengampuninya, dia nggak akan seberuntung itu. Karena kejadian ini, semua ora
Baca selengkapnya

Bab 85

Gigi mendesak, "Ayo, Tante.""Oke, oke. Ucapkan selamat tinggal pada Kakek Edsel, lalu kita pergi."Gigi berteriak dengan cepat, "Selamat tinggal, Kakek Edsel." Lalu dia menarik Madeline ke sayap lain.Setelah masuk ke dapur, Madeline memberi tahu para pembantu. Mereka pun keluar. Madeline bertanya kepada Gigi. "Kamu mau makan apa?""Ayo kita bungkus pangsit, Tante.""Kamu mau bungkus pangsit lagi ya?""Ya, kali ini aku yang bungkus. Kita kasih Kakek dan Nenek Buyut ya.""Tentu saja boleh. Madeline menggulung lengan bajunya. Mereka mengenakan celemek. Madeline mulai menguleni adonan dan membuat isinya.Ketika Zayden kembali, dia melihat dua orang di dapur. Satu berdiri di lantai, satu berdiri di kursi. Mereka sedang membuat pangsit dengan serius.Melihat Zayden, Gigi pun pamer. "Paman Zayden, cepat masuk. Lihat, aku yang membungkus deretan ini, lho."Zayden sedikit terkejut. Pangsit yang dibuat oleh Gigi kali ini jelas jauh lebih bagus dari sebelumnya.Dia memandang Madeline. "Apakah k
Baca selengkapnya

Bab 86

"Oke, kalau begitu kita main dengan kemampuan masing-masing besok."Rupert mendengus. Gadis ini masih berani begitu sombong. Dia akan menyikat Madeline besok malam.Setelah meninggalkan sayap yang ditempati Rupert dan Audrey, Zayden bertanya sambil berjalan. "Bagaimana pertempuran malam ini?""Seri.""Kamu hebat juga." Zayden memandang Madeline kemudian merangkul bahu wanita itu. "Keterampilan catur kakekku jarang ditandingi oleh lawan.""Jarang bukan berarti nggak ada.""Hm, benar. Kamu telah memenangkan hatiku."Madeline tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.Zayden bertanya, "Tahukah kamu apa yang paling aku sukai darimu?"Madeline memandang Zayden. "Aku nggak tahu kalau aku bisa menarik perhatian Pak Zayden yang terhormat.""Kamu berbeda dari wanita lain. Setelah wanita lain mengenalku, tujuan mereka adalah menyenangkan dan menyanjungku. Tapi kamu bahkan nggak memandangku. Sebaliknya kamu memenangkan hati kakek dan nenekku hingga mereka memihakmu."Madeline tidak setuju. "Mana ada? Ka
Baca selengkapnya

Bab 87

Madeline bertanya-tanya. Bukankah Kane sangat membencinya? Kenapa Kane mau mengingatkannya?"Kenapa kamu bilang begitu?""Kamu hanya perlu ingat kalau orang seperti Briggs punya dua muka. Dia bisa melakukan apa saja saat kamu nggak melihatnya. Ingat, jangan provokasi dia lagi. Lebih baik menyinggung orang baik daripada menyinggung orang jahat, dengar?"Ayahnya juga pernah mengatakan hal itu sebelum dia meninggal.Madeline memegang teleponnya erat-erat. "Pak Kane ...."Tut, tut, tut.Madeline masih ingin bertanya, tetapi panggilan sudah terputus.Madeline menoleh. Zayden, yang telah mengganti pakaiannya pun berbalik. "Kenapa? Kane mencari masalah denganmu?"Madeline tersadar, menatap Zayden, kemudian menggelengkan kepalanya. "Bukan apa-apa. Dia hanya menegurku karena aku membuat masalah di lokasi konstruksi.""Kane sudah terluka, bukannya memulihkan diri, malah ikut campur."Madeline tersenyum. "Aneh. Kane menegurku, aku nggak marah. Tapi ketika Briggs membantahku, aku sangat marah.""K
Baca selengkapnya

Bab 88

"Kamu penasaran apakah aku begitu sembarangan dengan wanita lain?"Madeline mengerutkan bibirnya. "Aku nggak penasaran."Madeline kembali ke kasur, lalu berbaring.Zayden menyusul. Dia berbaring di samping Madeline, memeluk wanitanya, kemudian terkekeh jahat di telinga Madeline. "Aku ini tipe pria yang bisa mengendalikan nafsu."Tipe pria yang bisa mengendalikan nafsu ....Omong kosong. Madeline tidak pernah melihat pria yang bisa mengendalikan nafsu seperti Zayden.Lupakan saja, Madeline tidak akan mengeksposnya. Biarkan saja Zayden membual.Ketika Madeline pergi ke lokasi konstruksi keesokan harinya, dia menyelesaikan pekerjaannya lalu menemui Luffy."Kak Luffy, apakah pekerjaanmu sudah selesai? Aku ingin menanyakan sesuatu padamu."Luffy meletakkan dokumen di tangannya, kemudian menghampiri Madeline. "Ada apa?""Berapa banyak yang kamu ketahui tentang Briggs?""Apakah dia mengganggumu?"Madeline mengangguk. "Bisa dibilang begitu. Jadi, aku ingin mengumpulkan informasi pribadinya.""
Baca selengkapnya

Bab 89

Kane mengerutkan kening saat melihat ekspresi Madeline. "Apa yang terjadi?"Madeline melihat Kane sekilas, kemudian menunduk. "Paman Kane, apakah kematian ayahku ada hubungannya dengan Briggs?"Pupil Kane mengecil seketika, lalu dia berkata dengan tenang. "Jangan berpikir terlalu banyak. Aku mengingatkanmu hanya karena dia memiliki niat jahat. Aku khawatir kalau kamu menyinggungnya akan menimbulkan masalah."Madeline benar-benar merasa bahwa Kane adalah orang tua yang keras kepala. Rasanya begitu sulit mendapatkan sesuatu dari mulutnya.Madeline berdiri dengan marah. "Kamu, ayahku dan Briggs adalah penanggung jawab proyek jembatan lintas sungai. Sekarang, ayahku sudah tiada, tapi kariermu dan Briggs berjalan lancar. Atas dasar apa?"Madeline menggertakkan gigi. "Karena kamu nggak mau memberitahuku, maka aku akan menyelidikinya sendiri. Aku nggak percaya Briggs akan sama sepertimu, nggak menunjukkan jejak apa pun. Paman Kane, sebaiknya kamu berdoa kematian ayahku nggak ada hubungannya d
Baca selengkapnya

Bab 90

Madeline membuang muka, memandang Zayden. "Wanita ini pernah melihatku di berita, tapi aku nggak pernah mendengar namanya. Kamu masih harus memperkenalkan kami."Begitu Madeline usai berbicara, wanita itu menghampiri Madeline lalu mengulurkan tangannya. "Halo, Nona Madeline. Aku Biana Sloan, sekretaris Tuan Zayden sekaligus adik kelasnya. Senang bertemu denganmu."Madeline berjabat tangan dengan Biana. "Halo, senang bertemu denganmu."Zayden duduk, kemudian berkata kepada mereka berdua. "Ayo duduk."Madeline duduk tepat di sebelah Zayden.Biana duduk kembali di tempat tadi.Pelayan menuangkan minuman untuk mereka bertiga.Zayden berkata, "Di mana Cassius? Kenapa dia belum datang? Apakah dia nggak tahu kalau aku benci menunggu?""Cassius nggak akan datang. Aku memintanya untuk jangan menjadi nyamuk di sini." Biana tersenyum. "Aku kira hanya kita berdua yang akan makan bersama malam ini. Maaf, aku sudah mengambil keputusan atas kehendak sendiri."Nyamuk ....Madeline merasa kata-kata itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status