Share

Bab 86

"Oke, kalau begitu kita main dengan kemampuan masing-masing besok."

Rupert mendengus. Gadis ini masih berani begitu sombong. Dia akan menyikat Madeline besok malam.

Setelah meninggalkan sayap yang ditempati Rupert dan Audrey, Zayden bertanya sambil berjalan. "Bagaimana pertempuran malam ini?"

"Seri."

"Kamu hebat juga." Zayden memandang Madeline kemudian merangkul bahu wanita itu. "Keterampilan catur kakekku jarang ditandingi oleh lawan."

"Jarang bukan berarti nggak ada."

"Hm, benar. Kamu telah memenangkan hatiku."

Madeline tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.

Zayden bertanya, "Tahukah kamu apa yang paling aku sukai darimu?"

Madeline memandang Zayden. "Aku nggak tahu kalau aku bisa menarik perhatian Pak Zayden yang terhormat."

"Kamu berbeda dari wanita lain. Setelah wanita lain mengenalku, tujuan mereka adalah menyenangkan dan menyanjungku. Tapi kamu bahkan nggak memandangku. Sebaliknya kamu memenangkan hati kakek dan nenekku hingga mereka memihakmu."

Madeline tidak setuju. "Mana ada? Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status