Share

Bab 85

Gigi mendesak, "Ayo, Tante."

"Oke, oke. Ucapkan selamat tinggal pada Kakek Edsel, lalu kita pergi."

Gigi berteriak dengan cepat, "Selamat tinggal, Kakek Edsel." Lalu dia menarik Madeline ke sayap lain.

Setelah masuk ke dapur, Madeline memberi tahu para pembantu. Mereka pun keluar. Madeline bertanya kepada Gigi. "Kamu mau makan apa?"

"Ayo kita bungkus pangsit, Tante."

"Kamu mau bungkus pangsit lagi ya?"

"Ya, kali ini aku yang bungkus. Kita kasih Kakek dan Nenek Buyut ya."

"Tentu saja boleh. Madeline menggulung lengan bajunya. Mereka mengenakan celemek. Madeline mulai menguleni adonan dan membuat isinya.

Ketika Zayden kembali, dia melihat dua orang di dapur. Satu berdiri di lantai, satu berdiri di kursi. Mereka sedang membuat pangsit dengan serius.

Melihat Zayden, Gigi pun pamer. "Paman Zayden, cepat masuk. Lihat, aku yang membungkus deretan ini, lho."

Zayden sedikit terkejut. Pangsit yang dibuat oleh Gigi kali ini jelas jauh lebih bagus dari sebelumnya.

Dia memandang Madeline. "Apakah k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status