Semua Bab TERIMA KASIH SUDAH MEREBUT SUAMIKU: Bab 121 - Bab 130

173 Bab

Bab 0121

“Ngomong apa kamu, Mir?” Dengan setengah berlari Mumun mengejar langkah Amira yang sudah jauh ada di depannya. Dadanya terlihat naik turun, emosi menguasai seluruh darah yang mengalir dalam tubuhnya. Perempuan tua itu merasa sakit hati, tak terima anaknya yang cantik jelita dijelek-jelekkan oleh A
Baca selengkapnya

Bab 0122

“Dasar gila!” Dengan langkah lebar, dada yang naik turun, napas yang tak beraturan Mumun meninggalkan parkiran setelah menghentakkan kakinya. Perempuan tua pergi meninggalkan area apotek begitu saja, seolah lupa dengan tuhan awalnya datang ke sana. “Amira! Aku bersumpah kamu tidak akan pernah menem
Baca selengkapnya

Bab 0123

“Apa itu, Ra?” Sekali lagi Tama menyentak adiknya yang kini terlihat menundukkan kepalanya. Aira menyembunyikan tangannya di bawah meja dengan rapat saat tahu kakaknya mau merampas. Tama yang hendak mengambil benda tersebut dari tangan Aira pun urung karena suara ibunya yang menggelegar. “Kamu apa
Baca selengkapnya

Bab 0124

“Amira?” Tama menatap ibunya dengan kening berkerut-kerut. “Amira berarti tahu semuanya, Bu?” Mumun melemparkan pandangannya ke arah lain. Ada setitik rasa malu mengingat perdebatannya dengan Amira waktu itu. Ternyata apa yang dikatakan Amira benar adanya. “Kamu hamil dengan laki-laki beristri,
Baca selengkapnya

Bab 0125

Amira yang baru pulang kerja mencium punggung tangan ibunya dengan hormat setelah mengucapkan salam. Wanita yang telah melahirkan Amira itu menunggu putrinya di ruang tamu dengan senyum yang mengembang. “Bu, Ibu sudah makan?” “Belum. Ibu sengaja ingin makan bareng sama kamu, Nduk. Biasanya bareng
Baca selengkapnya

Bab 0126

“Nggak, ah. Nggak jadi Abang kasih tahu.” “Ah, Abang mah nggak seru!” protes Amira dengan wajah jutek. Fikri tergelak melihat ekspresi adiknya. “Dia siapa, Bang?” Amira tidak sabaran. Ia berjalan meninggalkan meja makan setelah izin pada ibunya. Bu Sumi mengangguk pasrah saat melihat Amira yang
Baca selengkapnya

Bab 0127

“Boleh aku masuk, Mir?” Tama memohon dengan suara lembut. Tanpa suara, Amira mengangguk. Perempuan yang malam ini mengenakan baju setelan bercorak bunga sepatu itu minggir dari posisinya, memberikan jalan pada Tama untuk masuk ke dalam rumah. Melihat sorot mata Tama yang lemah dan penuh beban, Ami
Baca selengkapnya

Bab 0128

“Apa Aira hamil, Nduk?” tanya Bu Sumi begitu melihat anak perempuannya masuk ke kamarnya. Bu Sumi menarik selimut hingga menutupi separuh tubuhnya. Sudah menjadi kewajiban Amira, sebelum tidur ia akan mengunjungi kamar ibu dan bibinya, memastikan keadaan mereka berdua. “Ibu dengar? Kirain Ibu su
Baca selengkapnya

Bab 0129

Di kamarnya, Santi tersenyum menyeringai membaca pesan Aira. “Aku yakin apa yang terjadi dalam hidup kalian, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderita ibuku waktu itu, Ra! Maaf, kamu aku jadikan alat untuk balas dendam.” Santi berbicara sendiri. [Kenapa bertanya padaku, Ra? Hadapi!
Baca selengkapnya

Bab 0130

“Bu, usahakan nanti makan malam bersama. Tanpa terkecuali. Aku tidak mau ada yang tidak ikut. Aku ingin ngobrol dengan kalian semuanya.” Tama berpesan pada ibunya sebelum berangkat kerja. Mumun mengangguk, menatap Tama yang sedang memakai sepatu, di depan teras. Sepatu yang sudah dipakai disimpan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status