Semua Bab Kembalinya sang Putri Pewaris : Bab 111 - Bab 120

178 Bab

Bab 111 Sinyal Tak Baik

Bianna menghela napas panjang setelah menyelesaikan pekerjaannya. Matanya melirik ke arah jam dinding, dan alisnya langsung berkerut. Sudah pukul sebelas siang? Dengan cepat, dia meraih ponselnya dan langsung menelepon Esma. "Siapkan mobil. Aku akan pergi sebentar lagi." Suaranya terdengar tegas. Tanpa menunggu jawaban panjang dari Esma, Bianna segera mengambil tas dan coat-nya dan melangkah keluar dari ruangan. Saat sampai di luar, Esma sudah menunggunya dengan ekspresi sedikit cemas. "Tuan Tian sudah mengkonfirmasi mobil akan siap dalam lima menit," kata Esma. "Apa aku perlu menemanimu?" Bianna menggeleng cepat, lalu tersenyum tipis. "Tidak usah, aku bisa pergi sendiri." "Tapi, Nyonya—" "Aku baik-baik saja, Esma. Jangan khawatir." Esma masih tampak ragu, tetapi dia akhirnya mengangguk pelan. "Baiklah. Hati-hati di jalan, Nyonya Bianna."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 112 Kecurigaan

Sean baru saja selesai makan siang di kantin perusahaan ketika langkahnya terhenti karena mendengar percakapan yang menarik perhatiannya.Di salah satu sudut kantin, Esma dan Inez sedang berbicara dengan ekspresi khawatir.“Aku masih tidak mengerti kenapa Nyonya Bianna menolak ditemani,” kata Esma dengan cemas. “Aku sudah menawarinya, tapi dia bilang bisa pergi sendiri.”Inez mengangguk, “Aku juga merasa tidak tenang. Apalagi dia bertemu dengan Mr. Robert, semua orang tahu bagaimana reputasi pria itu. Dia sangat genit dan pintar memanipulasi orang. Aku hanya berharap dia tidak bertindak berlebihan.”Mendengar nama Bianna dan Robert dalam satu kalimat, Sean yang awalnya hanya mendengarkan, dengan cepat dia melangkah ke arah mereka dan tanpa ragu, menyentuh pundak Esma.Esma tersentak kaget dan langsung menoleh. “Tuan Sean?”“Apa maksudmu tadi?” Sean bertanya dengan nada serius. “Bianna pergi menemui R
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 113 Usai Sudah

Sementara itu, Damian yang sudah sampai di hotel segera melangkah cepat melewati koridornya, matanya tajam menelusuri setiap sudut restoran tempat Bianna dan Robert seharusnya bertemu. Rasa tidak tenang yang menghantuinya sejak tadi semakin menjadi-jadi. Dia tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang terus mengganggunya.Saat memasuki area restoran lebih dalam, Damian menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Akan tetapi, dia tidak menemukan Bianna di mana pun. Jantungnya berdegup lebih cepat. Ke mana perginya wanita itu? Apa sesuatu telah terjadi? pikirnya kalut.Kemudian, di sudut ruangan, dia melihat sosok pria yang sangat dikenalnya, Robert. Dan yang lebih mengejutkan, pria itu tampak duduk terlalu dekat dengan seorang wanita. Damian memicingkan mata, mencoba melihat lebih jelas. Robert bahkan terlihat seperti sedang mencium wanita itu.Darahnya langsung mendidih.Tanpa berpikir panjang, Damian melangkah cepat menuj
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 114 Bianna yang Tegas

Sean baru saja turun dari mobilnya ketika matanya menangkap pemandangan yang cukup menarik di depan hotel. Dari kejauhan, dia melihat Bianna keluar dari pintu utama dengan langkah cepat, wajahnya tampak kesal. Tepat di belakangnya, Damian berjalan dengan ekspresi datar, tetapi jelas ada ketegangan di bahunya.Sean mengangkat alis, penasaran dengan apa yang baru saja terjadi. Namun, sebelum dia bisa mendekat, dia melihat seorang pria yang tidak asing lagi, Robert.Robert berdiri di depan restoran hotel dengan wajah merah padam, jelas sekali dia sedang menahan amarah. Para tamu yang ada di dalam masih memperhatikannya dengan tatapan penasaran.Sean mendecak pelan. “Sepertinya aku terlambat,” pikirnya.Matanya kembali tertuju pada Bianna yang berjalan menuju mobilnya bersama Damian. Bianna tampak tegas, tidak seperti biasanya. Dia tidak menoleh ke belakang sama sekali, benar-benar mengabaikan Damian.Sean ingin tahu lebih banyak, tetapi dia juga tidak ingin mencampuri urusan yang sudah s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 115 Bianna Menangis

Setelah semua pemeriksaan selesai, Damian akhirnya diperbolehkan pulang. Saat mereka berjalan di koridor rumah sakit, Bianna menoleh ke Damian dengan ekspresi sedikit lega.“Jadi sekarang, kamu mau sedikit lebih hati-hati?”Damian hanya tersenyum miring. “Tidak ada jaminan.”Bianna mendengkus. “Astaga … laki-laki ini benar-benar.”Ketika langkah mereka sampai di teras rumah sakit, Bianna tiba-tiba menghentikan langkahnya. Matanya tertuju pada taman kecil di sisi bangunan, dengan pepohonan rindang dan bangku-bangku kayu yang tampak nyaman. Suasana di sana begitu tenang, jauh dari hiruk-pikuk rumah sakit yang selalu sibuk.Damian menyadari Bianna berhenti dan menatapnya dengan raut bingung. “Kenapa?”Bianna masih menatap taman itu, lalu menghela napas pelan. “Aku ingin tinggal di sini sebentar.”Damian mengernyit. “Untuk apa?”“Aku hanya ingin menikmati udara segar,” jawab B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 116 Di Luar Dugaan

Mobil berhenti di halaman rumah dengan perlahan. Keduanya turun tanpa banyak bicara, suasana masih terasa canggung sejak dari rumah sakit.Saat Bianna hendak masuk ke rumah, ponselnya tiba-tiba bergetar di tangannya. Dia melirik layar dan langsung terkejut. Nama yang muncul di sana membuatnya refleks menghentikan langkah.Kevin.Jantungnya sedikit berdebar, bukan karena takut, tetapi lebih karena kaget. Apa yang pria itu inginkan sekarang?Tanpa pikir panjang, Bianna segera melangkah ke arah samping rumah, mencari tempat yang lebih tenang untuk menerima panggilan ini. Dia tidak ingin Damian mendengar percakapannya.Sementara itu, Damian yang baru saja hendak masuk ke dalam rumah sempat melihat layar ponsel Bianna sebelum dia pergi. Tatapan matanya berubah dingin sesaat, tetapi dia tidak mengatakan apa pun.Alih-alih bertanya atau menahan Bianna, Damian hanya melanjutkan langkahnya ke dalam rumah, seo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 117 Godaan Itu

Bianna masuk ke kamarnya dengan langkah cepat. Begitu dia menutup pintu belakang, matanya langsung menangkap sosok Damian yang sudah duduk santai di sofa kamar. Pria itu sudah berganti pakaian, mengenakan kaos hitam polos dan celana santai.Bianna mengerutkan kening, mengingat tadi tangannya terluka. Dengan sedikit rasa ingin tahu, dia bertanya, “Sudah tidak sulit mengganti pakaian?”Damian menoleh dengan santai, mengangkat alisnya sebelum menjawab, “Tidak juga.”Bianna hanya mengangguk kecil, berpikir untuk langsung masuk ke ruang ganti, tetapi sebelum dia sempat melangkah, Damian tiba-tiba menyeringai kecil dan menambahkan, “Kenapa? Kamu kecewa karena tidak bisa membantuku mengganti pakaian lagi?”Bianna, yang awalnya tidak berniat memperpanjang percakapan, langsung mendelik. “Apa?”Damian menyandarkan tubuhnya ke sofa, ekspresi menggoda masih terpampang di wajahnya. “Aku hanya bertanya, siapa tahu kamu diam-diam menikmati tugas itu kemarin.”Bianna mendengus keras. “Jangan mengada-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 118 Pemilik Saham

Mendengar ucapan Viella, Damian tertawa sinis. Bisa-bisanya wanita itu berpikir seperti itu. “Yang sebenarnya? Kamu bicara seolah-olah kamu tahu segalanya, padahal kamu hanya ingin mempermainkan aku lagi. Aku memang bodoh dulu karena terus menuntut penjelasan darimu. Tapi aku sudah tidak peduli. Aku tidak punya hati lagi untukmu, Vi.” Sejenak, di seberang telepon terdengar keheningan sebelum suara Viella kembali terdengar. Kali ini nadanya tidak lagi manis, melainkan tajam dan menusuk. “Kamu benar-benar sudah berubah, Damian.” Damian menyeringai dingin. “Tentu saja. Kamu pikir aku akan terus menjadi pria bodoh yang kamu manfaatkan? Aku sudah selesai denganmu.” Viella mendengkus. “Dan kamu pikir istrimu lebih baik dariku? Dia bahkan menggoda pria lain. Kamu hanya akan dipermalukan, Dami. Kenapa bertahan dengan wanita yang seperti itu?” Damian mengepalkan tangannya. “Sekali lagi aku bilang, jangan bicara omong kosong. Kamu tidak tahu apa-apa.” “Aku tahu cukup banyak,” potong
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 119 Tawaran Viella

Damian duduk di ruangannya dengan ekspresi serius. Dia sudah sampai di kantornya lebih awal dari biasanya, pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian kemarin.Pintu ruangannya diketuk, lalu terbuka setelah Damian memberi izin. Innez masuk dengan membawa setumpuk dokumen yang sudah dia siapkan sejak tadi. "Ini informasi yang Anda minta, Tuan," katanya sambil meletakkan map cokelat di atas meja.Damian mengambilnya tanpa banyak bicara dan mulai membuka halaman pertama. Baru saja dia hendak membaca, Inez kembali bersuara."Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang lebih penting yang harus Anda tahu."Damian mengangkat pandangannya dan menatap sekretaris setianya itu dengan ekspresi bertanya. "Apa itu?"Inez tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya dia tetap mengatakannya. "Saham yang dimiliki oleh Mr. Robert ... sudah berpindah tangan."Damian mengernyit. "Sudah? Secepat itu?"Inez mengangguk. "Ya, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 120 Menemui Viella

Bianna duduk di depan meja kerjanya, matanya tertuju pada layar laptop yang menampilkan berbagai data saham Harland Group. Dia mengetuk-ngetukkan ujung penanya ke meja, sedangkan ekspresinya penuh dengan kebingungan dan frustasi.Sudah beberapa jam dia mencari informasi tentang pemilik terakhir saham Harland Group yang masih tersisa. Semua jalur yang dia coba seperti menemui jalan buntu. Bahkan koneksi yang dia miliki tidak bisa melacak siapa pemegang saham misterius itu.Saat itulah pintu ruangannya ada yang mengetuk dan tanpa pikir panjang, Bianna persilakan orang itu masuk. Pintu pun terbuka dan Sean masuk dengan langkah santai. “Kamu terlihat sangat kusut, Bia. Ada masalah?”Bianna menghela napas panjang sebelum menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. “Aku harus mencari pemilik saham terakhir Harland Group, tapi aku tidak bisa mendapatkannya. Setiap informasi yang aku coba cari selalu berakhir dengan jalan buntu.”Sean mengangkat alis, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status