Semua Bab Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama : Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11 Penyebab utama Aditya suka

Delon tidak melawan pukulan Aditya, dia ingin membuktikan kalau dia pria baik. Dibalik semua itu, ada rencana terselubung di dalam pikirannya.Sedangkan Aisyah tidak menghiraukan mereka berdua, dia masuk ke kamar. Dia mengontrol perasaan takut yang muncul dalam dirinya. Di luar kamar, Aditya sudah puas memukul adik angkat yang selalu berencana buruk. "Awas jika kamu menyentuh istriku!" kata Aditya geram. 'Hem, istrimu adalah poin pertama untuk menghancurkanmu, Aditya,' batin Delon sambil menghapus darah di bibirnya. Aditya langsung masuk kamar. Terlihat istrinya termenung duduk di ranjang."Aisyah, maafkan aku!" Aditya mendekati sang istri. "Apakah harus dengan kekasaran setiap kamu bertindak." Aisyah pindah di sofa sebelah kanan."Aku akui, aku memang kasar dan gampang marah. Itu memang sifatku," kata Aditya tanpa mendekati istrinya. Dia sadar kalau Aisyah belum memaafkan dirinya dengan penuh."Aisyah, aku tidak suka dengan Delon," kata Aditya lagi."Hem." Aisyah mengambil buka
Baca selengkapnya

Bab 12 Aditiya menginginkannya lagi

Saat ini Aisyah memang menguji kesabaran dan perubahan suaminya. Apakah suami punya rencana lain? atau memang benar-benar tulus kepadanya. Aditya berangkat kerja, sementara Aisyah masih duduk di dalam kamar. Dia menghubungi kakek Joseph, mereka asyik berbicara di saluran telpon. Di luar kamar, terdengar suara gaduh, seperti orang-orang yang sedang bertengkar. Suara mereka saling bersahutan, semakin lama semakin keras, seolah-olah ketegangan di antara mereka mencapai puncaknya. Setiap kata yang terlontar terdengar tajam, penuh amarah. Aisyah membuka pintu sedikit, ternyata mertua saling tuduh mereka sama-sama selingkuh. Tiba-tiba kakek Glazer datang ingin melerai mereka. Berhubung Fransisco–ayah Aditya, sangat emosi menghembaskan kakek Glazer hingga jatuh. Tubuhnya menghantam dinding. Aisyah melihat itu, langsung keluar kamar. Frans dan Elsa tidak memperdulikan sang kakek pingsan. Aisyah terperanjat ketika melihat tubuh kakek Glazer tergeletak tidak sadarkan diri di ruang t
Baca selengkapnya

Bab 13 Mimpi basah

"Apa yang kamu inginkan." Aisyah ingin beranjak dari tubuh Aditya, dengan cepat tangan Aditya menekan tubuhnya dengan erat. Tubuh mereka berdua menjadi satu, seakan Aditya tidak ingin melepas pelukannya. Seketika Aditya melumat bibir sang istri dengan ganas. Tubuhnya dibalik, posisi Aditya berada di atas. "Aku sudah tidak tahan lagi, Ais." Aditya dengan pelan meraba dan menciumi leher istrinya. Kedua tangan Aisyah dia genggam erat, seperti saat malam pertama dulu. Bedanya saat ini Aditya melakukan dengan sangat lembut. "Em, em, dasar pria b@jingan. Pria mesum," kata Aisyah masih memberontak terhadap perlakuan Aditya. "Istriku, tolonglah. Aku akan pelan, tidak akan menyakitimu. Jika kamu kesakitan bilang saja, akan berhati-hati memuaskan dirimu," kata Aditya dengan mata berkaca-kaca. Saat ini memang dia sangat menginginkan s3ksual. Dia melihat kebencian di mata Aisyah, langsung berhenti bermain. "Maaf." Aditya langsung keluar dari kamar tersebut. Dia sangat malu atas perlaku
Baca selengkapnya

Bab 14 Baru merasakan kehangatan

Langit di atas terhampar luas, gelap namun bertabur bintang. Cahaya bintang-bintang itu berkedip-kedip, seolah memanggil mereka untuk sejenak larut dalam keindahannya. Aditya merapatkan tubuhnya pada pagar balkon, menghela napas pelan sembari memandang langit penuh kekaguman. Di sebelahnya, Aisyah berdiri diam, tersenyum tipis, matanya ikut terpaku pada kelap-kelip di atas sana. “Indah sekali, ya,” bisik Aisyah, suaranya hampir tenggelam oleh lembutnya suara malam. Aditya menoleh, menatapnya dengan lembut. “Iya, seperti kita sedang menyaksikan rahasia semesta yang tak terucapkan.” Mereka berdua terdiam lagi, membiarkan malam dan bintang-bintang menjadi bahasa yang menghubungkan mereka. Tiba-tiba Aisyah teringat bahwa dia tidak seakrab ini, 'Sadar Aisyah, jangan sampai jatuh cinta dengan pria ini.' "Ada apa?" tanya Aditya, dia melihat istrinya sedikit gelisah. "Oh, enggak. Aku mau tidur," balas Aisyah sambil berlalu meninggalkan suaminya. Sementara Aditya masih menatap b
Baca selengkapnya

Bab 15 Terjadi musibah menjadi dekat

"Oh, ya, sekarang kamu sudah menikah?" tanya Aisyah."Belum, setelah kejadian itu. Aku dimarahin sama papa. Hem, jadi aku benar-benar pergi dari rumah," jelas Sera bohong. "Kabar paman bagaimana?" tanya Aisyah. "Entahlah, aku tidak tahu setelah pergi dari rumah aku tak pernah pulang." 'Tampan sekali suami Aisyah, em, aku harus merebutnya kembali,' batin Sera, dia masih memandang wajah tampan suami Aisyah."Sayangku, aku mau ke toilet dulu," ucap Aditya berpamitan. "Hem." Aditya segera pergi menuju toilet yang ada di restoran tersebut. Aditya berjalan menuju toilet yang terletak di ujung restoran, langkahnya mantap tetapi terlihat santai. Sera yang duduk tidak jauh dari sana, memperhatikan gerak-gerik Aditya dengan tatapan penuh minat. Saat Aditya menghilang di balik pintu toilet, Sera menunggu beberapa detik, mungkin sekitar lima atau sepuluh, sebelum berdiri dari kursinya. Tanpa tergesa, dengan niat yang jelas, dia mulai melangkah mengikuti Aditya. Senyumnya tersirat, memperlih
Baca selengkapnya

Bab 16 Disaat sakit masih aja mesum

"Hem, tidak apa-apa." "Bagaimana cara mengobati luka seperti ini?" Aisyah masih bingung. "Gimana kalau kamu bantu agar tidak terasa sakit dengan menyenangkanku, luka tidak akan terasa sakit bila ada yang menyenangkan," ucap Aditya merencanakan sesuatu. "Apa?" "Menurutmu, apa kesenanganku?" "Entahlah. Aku tidak tahu kesenangan kamu, yang aku tahu kamu suka main panas," ucap Aisyah."Nah, itu tau." Aisyah membelalakkan matanya, terkejut tebakannya benar. Dia hanya asal menebak saja."Ayo kita lakukan di sini sebelum Pak Rudy datang," kata Aditya.'Astaga, pria ini memang benar-benar mesum. Aku tidak habis pikir,' batin Aisyah terheran-heran. Dia ingin menolak tetapi ingat tadi malam pura-pura baik pada suaminya. Pikiran Aisyah berputar-putar, 'Jika aku menolaknya otomatis aku tidak bisa menghancurkan dirinya.' "Jika kakimu tambah sakit oleh gesekanku gimana?" tanya Aisyah."Sakit lukaku akan terlewati jika sudah bercinta denganmu. Buruan, entar Pak Rudy datang, ah," ucap Aditya s
Baca selengkapnya

Bab 17 Aisyah tidak kalah nakalnya dengan suami

Aisyah mengikuti Kakek Glazer keluar dari ruang rawat Aditya dengan hati yang masih bercampur aduk. Di luar, Kakek Glazer berhenti sejenak dan menatap Aisyah dengan sorot mata penuh harapan.“Kau tahu, Aisyah,” ujar Kakek Glazer dengan suara lembut namun tegas, “Aditya memang terlihat kasar dan keras. Sering kali dia menunjukkan sikap yang kejam. Tapi, jauh di dalam hatinya, dia adalah orang yang penyayang dan penuh perhatian. Dia butuh seseorang yang bisa melihat itu, seseorang yang bisa membantunya melewati masa-masa sulit ini.”Aisyah terdiam, mencerna kata-kata Kakek Glazer. Dia ingat bagaimana Aditya sering bersikap dingin dan kasar padanya, tetapi ada momen-momen kecil yang menunjukkan bahwa Aditya sebenarnya peduli, meskipun dia tidak pernah mengungkapkannya secara langsung.“Aku tahu dia tidak mudah didekati,” lanjut Kakek Glazer, “Tapi dia membutuhkanmu. Aku memintamu untuk tetap di sini dan merawatnya dengan baik. Tolonglah, Aisyah. Dia bukan orang jahat, hanya seseorang yan
Baca selengkapnya

Bab 18 Cemburu buta

Di dalam ruang rawat, saat malam gelap gulita terlihat di jendela kamar. Berhubung kamar Aditya VIP tidak ada dokter yang keluar masuk. Hanya dokter khusus saja, mereka menikmati permainan panas dengan santai dan sangat lama. Kaki Aditya masih sakit, tetapi tidak menghilangkan rasa hasrat tinggi yang dia miliki saat ini. Dia berganti posisi di atas, hanya bagian tengah yang masuk di bagian tengah istrinya. Tangan Aditya masuk ke dalam baju Aisyah dengan lembut memainkan sesuatu sang istri bolak balik sambil melumat bibir. Desahan demi desahan suara mereka berdua bergantian. Baru kali ini keduanya sama-sama menikmati momen yang intim. Aditya memasukkan miliknya dengan pelan, lalu menariknya lagi. "Ini enak banget sayang, aku sangat menyukainya. Entah mengapa kamu membuatku candu," kata Aditya lirih.Aisyah tersenyum manis pipi lensung membuat Aditya bertambah napsu. Sesekali menyesep v sang istri, bau khas wanita membuat hasrat liar Aditya memuncak. Dia langsung memompa dengan cepat
Baca selengkapnya

Bab 19 Urusan bercinta saat sakit tak terasa

Aisyah tidak menghiraukan suaminya ingin marah, seketika piring dan sendok dilempar di lantai. Ada sisa nasi yang berserakan di lantai.Seketika Aisyah langsung terkejut mendengar suara keras tersebut. Dia tidak habis pikir emosi suaminya gampang berubah. Aditya tersadar melihat wajah sang istri sangat ketakutan. "Sayang, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu." Aditya dengan pelan melangkah di dekat Aisyah. Terlintas masa lalu muncul dibenak Aisyah, saat di kamar tersebut. Waktu itu, Aditya sedang sakit. Merawat Aditya sakit dengan dingin dan ketus, Aisyah hanya bisa dengan sabar. Dulu Aditya terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat, matanya memerah karena amarah yang tak tertahan. Saat Aisyah menyodorkan segelas air dan obat kepadanya, Aditya menepisnya dengan kasar. Gelas tersebut melayang, pecah berkeping-keping di lantai. Suara kaca yang pecah menambah kegaduhan di ruangan itu.Barang-barang di sekitarnya satu per satu dilempar dengan kekuatan penuh; bantal, botol a
Baca selengkapnya

Bab 20 Versi terbaru permainan panas lari-larian

"Lihatlah dengan jelas, dia benar-benar istrimu?" kata Elsa tangannya memegang foto vulgar tersebut. Aditya melihat foto tersebut ingin marah, rasa cemburunya ingin meledak. Namun, terlintas kata-kata Aisyah dibenaknya, 'kamu percaya kepadaku meskipun tanpa kujelaskan.' Dia mencoba mencerna emosinya dan berfikir untuk membalas perkataan Elsa."Jika memang itu Aisyah? Kapan kejadiannya? Selama ini dia tidak pernah tidak bersamaku?" "Di waktu dia kabur dari rumahlah," sahut Shintya."Jika memang seperti itu, kenapa dia mau kembali bersamaku?" Aditya tidak ingin kepercayaannya hilang."Tentu saja ingin menghancurkanmu dan balas dendam," kata Elsa memprovokasinya."Jika ingin balas dendam, apakah dia sekarang mau merawatku dan bercinta setiap malamnya." Aditya tidak ingin kalah debat dengan mereka."Aditya, dia itu wanita nakal. Kenapa kamu selalu membelanya?" Elsa sedikit marah kepada Aditya."Lihatlah Aditya, wanita itu tersenyum." Shintya menunjuk ke arah Aisyah yang terlihat menahan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status