Home / Urban / Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama / Bab 16 Disaat sakit masih aja mesum

Share

Bab 16 Disaat sakit masih aja mesum

Author: Asma chusna
last update Last Updated: 2024-10-05 07:50:40

"Hem, tidak apa-apa."

"Bagaimana cara mengobati luka seperti ini?" Aisyah masih bingung.

"Gimana kalau kamu bantu agar tidak terasa sakit dengan menyenangkanku, luka tidak akan terasa sakit bila ada yang menyenangkan," ucap Aditya merencanakan sesuatu.

"Apa?"

"Menurutmu, apa kesenanganku?"

"Entahlah. Aku tidak tahu kesenangan kamu, yang aku tahu kamu suka main panas," ucap Aisyah.

"Nah, itu tau."

Aisyah membelalakkan matanya, terkejut tebakannya benar. Dia hanya asal menebak saja.

"Ayo kita lakukan di sini sebelum Pak Rudy datang," kata Aditya.

'Astaga, pria ini memang benar-benar mesum. Aku tidak habis pikir,' batin Aisyah terheran-heran. Dia ingin menolak tetapi ingat tadi malam pura-pura baik pada suaminya. Pikiran Aisyah berputar-putar, 'Jika aku menolaknya otomatis aku tidak bisa menghancurkan dirinya.'

"Jika kakimu tambah sakit oleh gesekanku gimana?" tanya Aisyah.

"Sakit lukaku akan terlewati jika sudah bercinta denganmu. Buruan, entar Pak Rudy datang, ah," ucap Aditya s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 17 Aisyah tidak kalah nakalnya dengan suami

    Aisyah mengikuti Kakek Glazer keluar dari ruang rawat Aditya dengan hati yang masih bercampur aduk. Di luar, Kakek Glazer berhenti sejenak dan menatap Aisyah dengan sorot mata penuh harapan.“Kau tahu, Aisyah,” ujar Kakek Glazer dengan suara lembut namun tegas, “Aditya memang terlihat kasar dan keras. Sering kali dia menunjukkan sikap yang kejam. Tapi, jauh di dalam hatinya, dia adalah orang yang penyayang dan penuh perhatian. Dia butuh seseorang yang bisa melihat itu, seseorang yang bisa membantunya melewati masa-masa sulit ini.”Aisyah terdiam, mencerna kata-kata Kakek Glazer. Dia ingat bagaimana Aditya sering bersikap dingin dan kasar padanya, tetapi ada momen-momen kecil yang menunjukkan bahwa Aditya sebenarnya peduli, meskipun dia tidak pernah mengungkapkannya secara langsung.“Aku tahu dia tidak mudah didekati,” lanjut Kakek Glazer, “Tapi dia membutuhkanmu. Aku memintamu untuk tetap di sini dan merawatnya dengan baik. Tolonglah, Aisyah. Dia bukan orang jahat, hanya seseorang yan

    Last Updated : 2024-10-06
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 18 Cemburu buta

    Di dalam ruang rawat, saat malam gelap gulita terlihat di jendela kamar. Berhubung kamar Aditya VIP tidak ada dokter yang keluar masuk. Hanya dokter khusus saja, mereka menikmati permainan panas dengan santai dan sangat lama. Kaki Aditya masih sakit, tetapi tidak menghilangkan rasa hasrat tinggi yang dia miliki saat ini. Dia berganti posisi di atas, hanya bagian tengah yang masuk di bagian tengah istrinya. Tangan Aditya masuk ke dalam baju Aisyah dengan lembut memainkan sesuatu sang istri bolak balik sambil melumat bibir. Desahan demi desahan suara mereka berdua bergantian. Baru kali ini keduanya sama-sama menikmati momen yang intim. Aditya memasukkan miliknya dengan pelan, lalu menariknya lagi. "Ini enak banget sayang, aku sangat menyukainya. Entah mengapa kamu membuatku candu," kata Aditya lirih.Aisyah tersenyum manis pipi lensung membuat Aditya bertambah napsu. Sesekali menyesep v sang istri, bau khas wanita membuat hasrat liar Aditya memuncak. Dia langsung memompa dengan cepat

    Last Updated : 2024-10-07
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 19 Urusan bercinta saat sakit tak terasa

    Aisyah tidak menghiraukan suaminya ingin marah, seketika piring dan sendok dilempar di lantai. Ada sisa nasi yang berserakan di lantai.Seketika Aisyah langsung terkejut mendengar suara keras tersebut. Dia tidak habis pikir emosi suaminya gampang berubah. Aditya tersadar melihat wajah sang istri sangat ketakutan. "Sayang, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu." Aditya dengan pelan melangkah di dekat Aisyah. Terlintas masa lalu muncul dibenak Aisyah, saat di kamar tersebut. Waktu itu, Aditya sedang sakit. Merawat Aditya sakit dengan dingin dan ketus, Aisyah hanya bisa dengan sabar. Dulu Aditya terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat, matanya memerah karena amarah yang tak tertahan. Saat Aisyah menyodorkan segelas air dan obat kepadanya, Aditya menepisnya dengan kasar. Gelas tersebut melayang, pecah berkeping-keping di lantai. Suara kaca yang pecah menambah kegaduhan di ruangan itu.Barang-barang di sekitarnya satu per satu dilempar dengan kekuatan penuh; bantal, botol a

    Last Updated : 2024-10-08
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 20 Versi terbaru permainan panas lari-larian

    "Lihatlah dengan jelas, dia benar-benar istrimu?" kata Elsa tangannya memegang foto vulgar tersebut. Aditya melihat foto tersebut ingin marah, rasa cemburunya ingin meledak. Namun, terlintas kata-kata Aisyah dibenaknya, 'kamu percaya kepadaku meskipun tanpa kujelaskan.' Dia mencoba mencerna emosinya dan berfikir untuk membalas perkataan Elsa."Jika memang itu Aisyah? Kapan kejadiannya? Selama ini dia tidak pernah tidak bersamaku?" "Di waktu dia kabur dari rumahlah," sahut Shintya."Jika memang seperti itu, kenapa dia mau kembali bersamaku?" Aditya tidak ingin kepercayaannya hilang."Tentu saja ingin menghancurkanmu dan balas dendam," kata Elsa memprovokasinya."Jika ingin balas dendam, apakah dia sekarang mau merawatku dan bercinta setiap malamnya." Aditya tidak ingin kalah debat dengan mereka."Aditya, dia itu wanita nakal. Kenapa kamu selalu membelanya?" Elsa sedikit marah kepada Aditya."Lihatlah Aditya, wanita itu tersenyum." Shintya menunjuk ke arah Aisyah yang terlihat menahan

    Last Updated : 2024-10-10
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 21 Aisyah menikmatinya

    Aditya memberhentikan mobilnya, dia menarik napas dalam-dalam. Tangannya memegang wajah Aisyah yang sangat cantik. "Aisyah, aku tetap percaya kamu melarikan diri. Aku sangat mencintaimu, entar kita melakukan versi terbaru seperti apa yang kamu inginkan. Gimana?" ajak Aditya melepas wajah cantik sang istri lalu melanjutkan perjalanan sambil tersenyum. Aisyah membelalakkan matanya seakan bola mata ingin keluar. "Kaki kamu sudah sembuh?" tanya Aisyah. "Sudah. Gimana nanti malam jadi yak?" 'Ada apa dengan pria ini?' batin Aisyah bertanya-tanya yang tidak ada jawabannya. _______________ Di lain sisi, Shintya marah pada Rakka. "Tinggal minumin obat kuat yang aku kasih. Bisa-bisanya saat Aditya ke sana wanita itu malah kabur." "Apa! Kamu ingin mencicipi punyaku apa? Walaupun aku dibayar tetapi kamu tidak berhak memarahiku." Seketika Rakka marah mendorong tubuh Shintya ke dinding meminumkan obat kuat yang dia kasih untuk Aisyah. "Dasar bajingan, aku ini bos kamu!" "Di

    Last Updated : 2024-10-11
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 22 Mandi bersama

    Setelah sedikit marah, Aisyah ingat tujuan utama kembali pada suaminya. Dia melihat kamar mandi yang megah dengan desain modern dan mewah. Dindingnya dilapisi marmer putih yang berkilau, dengan aksen emas di setiap sudut. "Ngapain mikir Aditya berbicara dengan wanita atau tidak. Lebih baik nikmati mandi. Hem, baru kali ini melihat kamar mandi begitu mewah." Aisyah melihat sekeliling, ya meskipun selama setahun lebih masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menikmati kemewahan di rumah itu. Sekarang dia putuskan untuk menikmatinya tanpa takut.Di tengah ruangan, terdapat bathtub besar berbentuk oval dengan air hangat yang sudah menguap tipis, memancarkan aroma lavender yang menenangkan. Di sebelahnya, shower kaca dengan pancuran air yang bisa diatur, mengalir dari langit-langit seperti hujan. Lampu-lampu kristal tergantung di atas, memancarkan cahaya lembut yang membuat suasana semakin nyaman. Rak-rak kecil di sekitar ruangan dipenuhi dengan handuk putih lembut dan perlengkapan mandi ekskl

    Last Updated : 2024-10-12
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 23 Cemburu

    Aditya duduk di sebelah Aisyah, matanya sesekali melirik ke arah istrinya yang sedang asyik berbincang dengan Aly, teman masa kecilnya. Hatinya terasa panas, rasa cemburu yang tak bisa dia kendalikan mulai menguasai dirinya. Dia melihat senyum lepas Aisyah, tawa ringan yang kerap dia dengar, kini terdengar begitu berbeda saat ditujukan pada Aly. Padahal saat bersama dirinya tidak pernah seperti itu.Aisyah dan Aly terlihat begitu akrab, seperti tak ada jarak di antara mereka. Mereka tertawa lepas, membicarakan hal-hal masa lalu, kenangan yang tak melibatkan Aditya. Piring lontong di depan Aditya tak lagi menggugah selera, meskipun aroma kuah santan yang harum memenuhi udara.Aditya berusaha menenangkan diri, tapi pikiran-pikirannya justru semakin liar. 'Apa yang mereka bicarakan? Apa Aisyah suka pria seperti Aly?' gumamnya dalam hati. Setiap detik yang berlalu, rasanya semakin berat baginya. Dia merasa tersisih, meski Aisyah tak sedikit pun bermaksud demikian.Aditya menggenggam sendo

    Last Updated : 2024-10-13
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 24 Pura-pura tetapi menikmatinya

    Sera dengan diam-diam mengikuti Aditya sampai di lantai hotel yang sepi, memperhatikan dengan saksama setiap langkah pria itu. Sesampainya di depan kamar Aditya, dia berhenti sejenak. Rencananya jelas—dia akan menginap di kamar yang tepat berada di seberang, menunggu kesempatan untuk mendekatinya. Dia sudah terbiasa mendekati pria. Sera merasa ini adalah satu-satunya cara untuk bisa lebih dekat dengan Aditya. Dia menunggu Aditya keluar lalu pura-pura menabrak tidak sengaja dengan baju yang kurang bahan.Brug "Oh, maaf!" Sera menabrak tubuh Aditya."Sera," ucap Aditya terkejut."Mas Aditya, di mana Aisyah? Kebetulan sekali kalian nginap di hotel sini?" Sera ingin masuk ke kamar Aditya. "Ngapain, jangan ganggu istriku." Aditya menarik lengan wanita itu agar tidak mengganggu Aisyah tidur."Hem, maukah ngobrol di loby sambil ngopi," ajak Sera. "Maaf, aku banyak kerjaan." Aditya langsung pergi dari hadapan wanita itu. Sera tidak tinggal diam, dia mengikuti Aditya dari belakang. "Mas,

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 93 Salah paham

    Beberapa bulan kemudian, Aisyah bercerita tentang Aditya di keluarga Glazer kepada Arjuna dan dia juga bertanya tentang kakaknya Arjuna yang bernama Andre. Ternyata dulu memang ada konflik besar antara perusahaan Pak Daniel dan perusahaan Glazer. Arjuna menghela napas panjang sebelum mulai bercerita. "Andre... Dia memang kakakku, tapi sejak kecil aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Konflik antara keluarga kami dan keluarga Glazer sudah berlangsung lama. Sejujurnya, aku juga tidak tahu detailnya, tapi Ayah dan Pak Daniel dulu adalah rekan bisnis yang akhirnya menjadi musuh," jelasnya.Aisyah mendengarkan dengan seksama, mencoba menyusun potongan-potongan puzzle yang semakin membingungkan. "Jadi... kalau benar Aditya adalah Andre, mungkin dia korban dari konflik keluarga ini? Apa mungkin identitasnya sengaja diubah?" tanyanya, berusaha mencari kebenaran.Arjuna mengangguk pelan. "Itu bisa saja terjadi. Aku pernah mendengar cerita bahwa saat kecil, kakakku menghilang di tengah konf

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aisyah tegar

    Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan."Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 88 Tanpa Aditya

    "Tolong... ada yang bisa membantu saya?" Aisyah berteriak minta tolong.Beberapa orang yang lewat mulai memperhatikan keadaannya. Seorang wanita muda dengan cepat menghampiri Aisyah.Wanita paruh baya menghampiri Aisyah sambil berkata, "Bu, ibu baik-baik saja? Ini sudah mau melahirkan, ya?"Aisyah hanya mengangguk lemah sambil menahan rasa sakitnya."Tolong... saya butuh bantuan... saya sendirian..."Tepat pukul setengah dua siang, Aisyah yang sudah tidak tahan lagi merasakan gelombang kontraksi yang semakin hebat. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar, namun dia tetap mencoba bertahan. Kerumunan orang di sekitarnya mulai panik melihat kondisinya.Orang-orang sekitar, "Cepat, tolong bantu dia! Bawa ke rumah sakit!"Dengan sigap, beberapa pria membantu mengangkat Aisyah ke dalam mobil warga yang bersedia mengantarnya. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit terdekat, Aisyah terus menggenggam perutnya, menahan rasa sakit yang luar biasa.Aisyah dengan suara lemah, "Ya Allah... berikan aku ke

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 87 Cemas

    Hari-hari berlalu dengan penuh kesyukuran di kontrakan kecil mereka. Aditya dan Aisyah menjalani kehidupan sederhana dengan penuh cinta dan pengertian.Setiap pagi dimulai dengan sarapan bersama. Aditya sering kali membantu Aisyah menyiapkan makanan, sementara Aisyah selalu memastikan suaminya berangkat kerja dengan bekal dan doa.Malam harinya, mereka berbagi cerita tentang keseharian masing-masing. Aditya berbicara tentang pekerjaannya, rekan-rekan di kantor, dan bagaimana ia belajar lebih bersabar menghadapi berbagai tantangan. Sementara itu, Aisyah bercerita tentang tetangga-tetangga mereka, perkembangan kandungannya, dan mimpi-mimpinya untuk masa depan anak mereka."Abi, Umi bahagia banget. Meskipun kita nggak punya banyak, rasanya cukup karena kita saling mendukung."Aditya tersenyum, menggenggam tangan Aisyah saat duduk bersama, "Iya, Umi. Allah sudah kasih kita yang lebih berharga daripada harta. Keluarga kecil kita ini."Mereka saling terbuka tentang kekhawatiran dan harapan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 86 Semakin banyak masalah semakin mesra

    Setelah Aisyah bebas dari penjara, hubungan mereka bertiga semakin sering terlihat akrab. Arjuna selalu hadir saat Aditya dan Aisyah membutuhkan bantuan. Namun, Aditya mulai merasakan sesuatu yang ganjil dari sikap Arjuna. Setiap kali Aisyah berbicara atau memuji Arjuna, Aditya merasakan cemburu yang tak dapat ia kendalikan.Suatu malam, saat hanya mereka berdua di rumah, Aditya mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Aisyah."Umi, aku ingin bicara jujur. Aku nggak tahu apa aku yang terlalu sensitif atau bagaimana, tapi aku merasa nggak nyaman setiap kali kamu memuji Arjuna."Aisyah: tersenyum lembut mengerti apa yang dirasakan suaminya, "Abi, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku memang berterima kasih pada Arjuna karena dia sudah membantu kita, tapi bagiku, Abi adalah yang terbaik. Aku cinta sama Abi, nggak ada yang bisa menggantikan kamu."Aditya tersenyum lega mendengar penjelasan istrinya.Namun, di sisi lain, Arjuna memiliki niat tersembunyi. Ia sebenarnya diam-diam ingin memilik

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 85 Bersyukur

    Aditya duduk di tepi tempat tidur, menatap wajah Aisyah yang tertidur lelap. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu. Dia teringat betapa keras dan dinginnya dia terhadap Aisyah saat mereka pertama kali menikah. Salah paham yang membuat dirinya menilai Aisyah dengan buruk, padahal kenyataannya istrinya adalah wanita yang luar biasa.Air mata perlahan mengalir dari sudut matanya, bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur yang mendalam.Aditya (dalam hati): "Ya Allah, dulu aku begitu bodoh menilai dia dengan cara yang salah. Engkau menunjukkan kebenaran dengan cara yang unik, memperlihatkan siapa yang buruk dan siapa yang benar-benar tulus. Engkau gantikan hidupku yang penuh keburukan dengan Aisyah, wanita yang sabar dan baik hati. Aku sungguh beruntung."Dia menyeka air matanya dan tersenyum sambil menggenggam tangan Aisyah yang masih terlelap."Umi, kamu adalah jawaban dari doa-doa yang nggak pernah aku tahu aku butuhkan. Kamu membuat aku jadi orang yang lebih baik. Mulai sekarang,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status