Sinar mentari pagi menyusup melalui celah tirai, membelai lembut wajah Klein yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. Perlahan, kelopak matanya bergerak, menandakan kesadarannya yang mulai pulih. Ketika akhirnya matanya terbuka sepenuhnya, pemandangan langit-langit putih rumah sakit menyambutnya.Klein mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengumpulkan kesadarannya yang masih tercerai-berai. Ingatannya tentang pertarungan maut di Pulau Aurora mulai bermunculan, potongan demi potongan kejadian mengerikan itu berkelebat dalam benaknya. Namun, ekspresinya tetap tenang, tidak menunjukkan emosi apapun meski badai kenangan berkecamuk di dalam pikirannya."Klein!" Suara lembut yang familiar menyapa telinganya, diikuti oleh sentuhan hangat di tangannya.Klein menoleh perlahan, mendapati Rina Lee duduk di samping ranjangnya. Mata gadis itu berkaca-kaca, campuran antara kelegaan dan kekhawatiran terpancar jelas dari wajahnya yang cantik.Tanpa peringatan, Rina memeluk Klein erat, a
Read more