Semua Bab Keberuntungan Kedua: Pernikahan Tak Terduga: Bab 111 - Bab 120

143 Bab

Bab 111. Apa Ada Bukti?

“Loh, pria itu… Bukankah dia…” Emma berusaha mengingat-ingat pria tampan yang menggendong bayi dengan sangat telaten. Tiba-tiba Emma terperanjat.“Bukankah itu tuan Mendez? Raul Mendez? Lalu mengapa dia di sini? Dan bayi siapa itu? Apa dia sudah menikah?” gumam Emma pelan, diam-diam ia mengambil gambar Raul, lalu mengirimkannya pada Beatriz.[Beatriz, apakah ini benar Raul Mendez mantan suami kamu?] tanya Emma melalui sebuah jejaring chat. Tidak lama kemudian sebuah balasan singkat masuk.[Benar, nyonya. Apa Raul ada di sana? Lalu siapa bayi yang digendongnya?][Itu yang mau aku tanya, apa sekarang Raul sudah menikah?] Emma kembali bertanya.[Setahu aku belum, nyonya. Aku akan segera ke sana untuk memastikan, aku juga sangat rindu untuk bertemu Raul] Beatriz merasa punya kesempatan untuk kembali mendekati Raul.[Bodoh! Jangan coba-coba kamu menampakan diri di sini! Aku akan mengusirmu ke jalanan kalau kau berani-berani menentangku, ingat itu!] Emma mengancam, dia tidak mau rencananya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 112. Pemakaman

“Apa maksud Anda, nyonya? Dan apa Anda mempunyai bukti atas ucapan Anda itu?” Raul balik bertanya, kata-katanya tenang, namun tajam.“Bukti apa, tuan Mendez? Semua sudah jelas, kan? Keluarga Mendez tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keluarga Rodriguez. Dengan dinikahinya mantan istri Anda itu oleh Diego, martabatnya akan naik, dan Anda akan berpikir dia akan mewarisi harta Rodriguez. Lalu Anda mendekati Diego, yang Anda tahu punya penyakit mematikan, jadi saat Diego mati Anda akan mengambil kembali mantan istri Anda. Dengan begitu Anda akan mendapatkan keuntungan dua kali lpat. Perempuan itu, dan juga harta Rodriguez. Tapi Anda lupa, itu tidak akan terjadi, karena saya tidak akan membiarkannya.”Emma berkata dengan tajam dan sinis, namun Raul hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.“Ck,ck, hebat sekali prediksi Anda nyonya. Tapi sayang itu hanya prediksi kotor, buah dari hati yang busuk.” Raul merespon dengan santai, namun kata-katanya cukup menusuk.“Halah, janga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 113. Kursi Roda Istimewa

Tiba-tiba Emma teringat ucapan bibi Inez tadi, ‘Juan, siapa itu? Dan apa hubungannya dengan perempuan kampung itu?’ Emma membathin, diam-diam, ia menatap Elena yang terlihat tak berdaya, rasa penasaran terus menyergap, namun dia berusaha memendamnya.Setelah tiba di kediaman Rodriguez, Elena segera masuk ke kamar utama, ia termenung sendirian. Ruangan itu biasanya hangat dengan sambutan Diego setiap kali dia masuk, namun kini terasa sepi dan dingin.Perlahan Elena melangkah, ia mengedarkan pandangannya, semua masih sama. Tempat tidur besar tempat dia bercengkrama dan memadu kasih, lemari besar, meja dan sebuah kursi roda milik Diego.Perlahan Elena mendekati kursi roda kosong itu, ditatapnya lekat-lekat kursi roda kokoh dengan desaign dan perlengkapan modern. Elena memejamkan mata, Diego sedang tersenyum padanya.“Sayang, kemarilah.” Diego memanggil Elena dan meminta wanita itu duduk di atas kursi roda bersamanya, saat kursi roda itu baru pertama datang.“Diego, apa ini … tidak apa-a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 114. Lindungi Elena Dan Juan

“Mau ke mana tuan Mendez? Sepertinya terburu-buru sekali. Umm, saya lihat kalian ke luar dari kamar utama? Apa yang kalian lakukan di sana?” tanya Emma sinis.“Oh, nyonya Emma. Ini ibu saya, nyonya Victoria Mendez, kebetulan ibu saya berteman baik dengan nyonya Rodriguez, jadi tadi saya menemani ibu saya bertemu nyonya Rodriguez, untuk berpamitan.” Raul menjawab ramah dan diplomatis.“Hahaha, jangan bersandiwara di depan saya, tuan Mendez. Tentu saja kalian bertiga berteman dan berhubungan dekat, karena kalian satu komplotan. Mantan suami, mantan ibu mertua dan mantan menantu, berkomplot untuk mengakali harta Rodriguez.”“Jangan sembarangan bicara, nyonya! Apa maksud Anda berkomplot untuk mengakali harta Rodriguez? Keluarga Mendez memang tidak sebesar keluarga Rodriguez, tapi keluarga Mendez juga salah satu keluarga terpandang dan terhormat di kota ini. Kami tidak butuh harta Rodriguez atau harta siapapun, karena kami pun memiliki harta yang tidak akan habis dimakan tujuh turunan!”Ny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 115. Tuntutan Emma

“Saya di sini, nyonya Emma.” Entah dari mana datangnya tiba-tiba Mario sudah berdiri di belakang Emma. Wanita itu segera berbalik dan menatap Mario dengan sengit.“Bagus! Sekarang suruh orang-orangmu itu untuk minggir, aku mau masuk!” perintah Emma sambil meletakkan tangannya di pinggang.“Ada keperluan apa Anda ingin masuk ke kamar utama, nyonya Emma?” Mario balik bertanya, wajahnya tetap tenang.“Itu bukan urusanmu Mario! Aku ingatkan tempatmu, kamu hanya pesuruh Diego, sekarang Diego sudah tidak ada, jadi kamu tidak berhak melarang-larang aku, karena kamu bukan siapa-siapa!”“Anda benar, saya memang bukan siapa-siapa, saya hanya pesuruh tuan saya. Tapi, bukan berarti Anda bisa seenaknya, nyonya Emma. Saya mendapatkan mandat penuh dari tuan Diego untuk mengatur kediaman ini dan seluruh aset-aset keluarga Rodriguez, sampai diputuskannya hak dan ahli waris yang sah.”“Bagus, kalau begitu. Segera panggil kuasa hukum Rodriguez untuk pembagian harta warisan Rodriguez,” tuntut Emma.“Maaf
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 116. Ahli Waris

“Tunggu! Siapa bayi itu? Kenapa ada di sini?” teriak Emma sambil berdiri, ia menatap tajam pada bayi yang berada dalam gendongan pengasuh. Sontak semua terkejut, namun belum sempat mereka bereaksi Emma mendekati pengasuh bayi.“Heh pelayan, bayi siapa ini? Kenapa kamu bawa ke sini?” tanya Emma tegas, tentu saja pelayan itu ketakutan, namun dia mendekap bayi itu dengan Erat. Ketika Emma menjulurkan tangannya hendak meraih bayi di dalam gendongan pelayan, seketika Elena berdiri dan mendorong Emma menjauh.“Jangan sentuh anakku!” tegas Elena. Semula wanita itu lemas, namun seketika kekuatannya muncul manakala Emma mencecar putranya. Elena segera mengambil alih Juan yang berada dalam gendongan pengasuh.Sejenak Emma tertegun, namun kemudian tertawa terbahak-bahak.“Apa? Anakmu? Aku bisa tebak siapa bapak anak itu? Harusnya kamu bawa dia ke keluarga Mendez, bukan ke sini.”“Tutup mulutmu, Emma! Ini adalah bayi Diego Rodriguez, di sini adalah rumahnya.” Elena berkata tegas, semua yang had
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 117. Bukti Otentik

Ketua pengacara itu melihat pada Mario, Mario pun mengangguk, ia segera ke luar, lalu kembali lagi dengan beberapa orang, diantaranya adalah seorang wanita. “Siapa Mereka?” tanya Emma lantang, “kenapa bawa-bawa orang luar ke mari?”“Maaf nyonya Emma, bukankah Anda meminta bukti mengenai bayi nyonya Elena, kalau bayi itu adalah milik tuan Diego Rodriguez?” tanya ketua pengacara tenang.“Ya, lalu apa kaitannya dengan mereka?”“Mereka adalah para dokter ahli yang menangani pengobatan dan teraphy tuan Diego Rodriguez, dan juga seorang ahly obgyn yang menangani kehamilan hingga persalinan nyonya Elena.”“Hahaha, apa kamu pikir aku bodoh? Pasti mereka adalah para dokter gadungan, yang sudah kalian bayar.”“Maaf nyonya, kami adalah para tenaga ahli medis yang tersumpah di bawah kekuatan hukum untuk tidak menyalahgunakan tugas-tugas kami. Kami mempunyai surat izin resmi dan tersertifikasi.”Salah seorang dokter itu pun membantah tuduhan Emma. Ketua pengacara pun memperkenalkan mereka masing-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 118. Sosok Penyelamat

“Baiklah, kalau kamu mau melihat anak ini mati. Aku hitung mundur,” ujar Emma sambil mengangkat bayi Elena tinggi-tinggi, “tiga … dua … sa….”“Tidak!” teriak Elena sambil berlutut di lantai. “Pak pengacara, tolong turuti permintaan Emma. Aku tidak peduli soal harta, yang penting putraku selamat.” Elena berkata dengan suara bergetar. Ketua tim pengacara itu hanya menghela napas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepala.“Baiklah nyonya Emma, tapi tolong turunkan bayi itu dulu, berikan pada ibunya. Kasihan dia menangis keras sekali.” Pengacara berkata dengan suara memohon.“Banyak omong! Makanya cepat selesaikan. Berikan semua bagian bocah ini atas nama Emma Rodriguez. Aku masih berbaik hati membiarkan bagain yang seperempat buat Elena dan bocah ini, itu lebih dari cukup buat orang kampung seperti dia.”“Baik-baik, nyonya Emma, akan segera saya lakukan.”Pengacara senior itu kembali duduk, lalu mengambil beberapa berkas dari timnya. Suasana di ruangan itu menjadi tegang, Mereka menah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 119. Wanita Dari Masa Lalu

Mata Emma terbelalak melihat wanita itu. “Dia ….”Emma mengerutkan kening, berusaha membongkar ingatannya tentang wanita yang serasa tidak asing itu. Tiba-tiba Emma tersenyum, sekilas rencana licik melintas di benaknya.Emma segera menghabiskan minumannya, lalu merapihkan penampilannya, setelah itu dia berdiri mendekati wanita itu.“Selamat siang, nyonya Clara,” sapa Emma. Demi mendengar ada yang memanggil namanya wanita itu mengangkat wajahnya.“Selamat siang, Anda siapa? Apakah saya mengenal Anda?” tanya wanita itu sambil memperhatikan Emma dari ujung rambut sampai ujung kaki.Emma tersenyum manis, “Boleh saya duduk?” tanya Emma ramah, wanita itu mengangguk, Emma pun duduk di hadannya.“Sudah lama sekali kita tidak pernah bertemu, kamu pasti lupa.”“Katakan, kamu siapa? Dan bagaimana kamu mengenal saya, karena saya baru saja datang ke kota ini.” Wanita itu mendesak sambil mengerutan kening.“Apa kamu masih ingat dengan keluarga Rodriguez?” tanya Emma mengingatkan. Wanita itu terdia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 120. Rencana Emma

“Apa?!” Clara terbelalak, ia menatap Emma dengan tatapan aneh dan bingung. “Kamu gila, bagaimana mungkin bisa berpikiran seperti itu.”Emma menghela napas dalam. “Percayalah Clara, masa depan anakmu akan terjamin dengan menjadi bagian keluarga rodriguez.”“Sebentar, sebagai anggota keluarga Rodriguez, kamu adalah salah satu ahli waris Diego. Lalu, mengapa kamu menawarkan sesuatu yang konyol ini? Apa untungnya buatmu?” Clara menyela ucapan Emma, ia benar-benar bingung dan tidak habis pikir, mengapa Emma menawarkan anaknya untuk menjadi ahli waris Rodriguez kalau ada ahli waris yang sah? Jauh di hatinya, Clara menangkap sesuatu yang tidak beres, tidak mungkin Emma melakukan itu hanya karena kasihan, pasti dia akan memanfaatkan anaknya untuk keuntungan Emma sendiri.“Kamu benar, aku memang anggota keluarga Rodriguez, tapi aku hanyalah sepupu Diego. Selama Diego tidak mempunyai ahli waris yang sah, dalam hal ini anak, maka aku akan mendapatkan bagian.” Emma berkata datar, ia berusaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status