Semua Bab Keberuntungan Kedua: Pernikahan Tak Terduga: Bab 121 - Bab 130

143 Bab

Bab 121. Selamat Datang

“Maksud tuan, Emma dan Clara bekerjasama? Tapi untuk apa? Dan apa kaitannya dengan Clara?” Mario bertanya sambil menatap Raul penasaran. Oke, memang masuk akal kalau Emma berniat buruk, karena dia pasti ingin membalas dendam. Tapi Clara? Wanita itu sama sekali tidak mempunyai alasan untuk membalas dendam, karena Diego tidak pernah merugikannya, justru sebaliknya, dia yang telah menyakiti Diego.“Kalau menurut cerita kalian, Emma dan Clara sebelumnya pernah terlibat pembicaraan, bukan? Dan Clara mempercayai ucapan-ucapan Emma. Jadi, bukan tidak mungkin sekarang keduanya bekerjasama.” Raul mencoba mengungkapkan pendapatnya.“Tapi, sudah lama sekali Clara menghilang. Dari info yang saya dapat, setelah Clara membatalkan pernikahannya dengan tuan, ia diusir oleh kedua orang tuanya, lalu pergi ke luar negri dan tidak pernah kembali ke mari lagi.” Mario menambahkan.“Nah itu yang harus kamu selidiki, Mario. Besar kemungkinan Clara kembali ke kota ini, dan secara tidak sengaja bertemu dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 122. Satu Permohonan

“Selamat datang kembali, nyonya.” Beberapa orang yang merupakan pelayan di kediaman Mendez berlutut sambil munundukan wajah. Elena tertegun, tentu saja ia mengenali wanita yang berada di barisan paling depan itu, dia adalah Carmen, kepala pelayan di kediaman Mendez.Elena menatap Raul dengan penuh tanya, namun pria itu hanya mengedikkan bahu, karena Raul sendiri tidak tahu mengapa para pelayan itu tiba-tiba berlutut. Namun ia bisa mengerti, pasti mereka meminta pengampunan pada Elena, mengingat sikap mereka yang memperlakukan Elena dengan buruk di masa lalu.“Apa-apaan ini, Carmen? Apa yang kalian lakukan?” tanya Elena bingung.“Nyonya, saya dan para pelayan di kediaman ini, memohon maaf dan pengampunan Anda, atas kelancangan dan perbuatan buruk yang pernah kami lakukan dulu, kami sangat menyesal nyonya.”Carmen berkata dengan suara bergetar dipenuhi rasa sesal yang dalam. Elena menghela napas, lalu mendekati Carmen. Perlahan ia menurunkan tubuhnya, lalu meraih Carmen dan membawanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 123. Aku Akan Coba Bicara

“Mama mohon, kembalilah pada Raul, Elena.” Nyonya Victoria berkata dengan kesungguhan dan permohonan di wajahnya. Elena tertegun, ia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Untuk sesaat ia hanya bisa terdiam.“Ma, mama tidak perlu memohon seperti ini, aku tetap putrimu. Berikan kesempatan pada Raul untuk mendapatkan wanita yang baik, yang pantas untuknya.”Elena berkata pada akhirnya, setelah ia berupaya kuat menetralkan perasaannya. Ia baru saja kehilangan Diego, kenangan-kenangan bersama Diego masih merekat erat di hatinya.“Tidak, Elena. Tidak ada wanita lain yang cocok dan pantas buat Raul. Karena, Raul tidak pernah tertarik dengan wanita mana pun. Di hati Raul hanya ada kamu, Elena. Raul hanya mencintai kamu.”Nyonya Victoria berkata dengan sungguh-sungguh. Sesunggguhnya ia juga pernah membujuk Raul agar mencari wanita lain, namun akhirnya ia menyerah dengan kekerasan hati putranya.“Mungkin belum bertemu yang cocok, Ma. Nanti seiring waktu, saat dia bertemu wanita yang cocok past
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-31
Baca selengkapnya

Bab 124. Permintaan Elena

“Oh, Elena? Kamu kah itu?” tanya Raul seakan tak percaya. Elena menghela napas, tatapannya masih menerawang ke isi kamar yang dulu pernah menjadi kamarnya itu. “Apa kamu mabuk lagi, sehingga berhalusinasi kalau orang lain adalah Elena?”Raul tertegun mendengarkan ucapan Elena, bagaimana Elena bisa tahu? Namun kemudian dia tersenyum sambil mendekati Elena.“Tidak Elena, aku sudah lama berhenti minum, karena pengaruh alkohol saat mabuk, bisa menjadikan kita lengah dan hal itu bisa dimanfaatkan oleh musuh.”“Tapi kamu menikmatinya, kan?” sindir Elena.“Maksudmu?” tanya Raul menatap Elena.“Bukan apa-apa, lupakan,” sahut Elena berusaha mengalihkan tatapan Raul dan hendak mendekati Juan, namun Raul menarik tangannya dengan lembut, hingga jarak keduanya sangat dekat.“Elena, tolong jangan membuat aku penasaran, apa maksud ucapanmu itu?” desak Raul.“Kamu menikmati saat mabuk, kan? Sehingga bisa tidur dengan wanita lain,” jawab Elena spontan.“Tidak, Elena. Saat aku mabuk, asistenku akan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya

Bab 125. Kita Jaga Jarak

“Lupakan aku, Raul. Menikahlah dengan wanita lain.” Elena menatap Raul dengan segala keberanian yang ia kumpulkan. Dia sendiri ragu, apa yang dia katakan itu benar atau tidak, tapi mungkin itu yang terbaik. Karena, dia sendiri masih sangat berat dengan Diego.Raul menghela napas, ia berjalan mendekati pagar pembatas balkon. Di edarkannya tatapan ke langit biru.“Itu tidak mungkin Elena, aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, hanya ada seorang wanita yang bisa menikah denganku, yaitu kamu. Selain itu, aku juga sudah berjanji dengan dua orang yang menaruh kepercayaan besar padaku. Aku tidak pantas disebut laki-laki, jika aku sampai melanggarnya.” Raul berkata sambil tetap menatap langit.“Dua orang? Siapa?” tanya Elena bingung.“Dua orang yang sudah beristirahat dengan tenang di sana. Kalau aku melanggar janjiku, mereka pasti tidak akan tenang.” Raul terdiam sesaat sambil menengadahkan kepalanya ke langit.“Pertama adalah nenek Maria, beliau sangat mewanti-wanti agar aku selalu bersa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-31
Baca selengkapnya

Bab 126. Kedatangan Tamu

Raul tertegun, seketika ia menoleh pada Elena, “Maksudmu?”“Sebaiknya kita jangan sering bertemu, Raul. Aku hanya ingin lebih yakin dengan hatiku,” jawab Elena pelan.“Baiklah Elena, tapi tolong jangan larang aku bertemu Juan, karena aku harus memastikan setiap hari kalau Juan baik-baik saja.”“Tenang saja Raul, Juan akan baik-baik saja, aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padanya, di sana banyak pelayan dan keamanan akan terjaga.”“Tidak Elena, aku tidak bisa toleransi untuk hal ini, Juan adalah tanggung jawabku.”“Tapi Raul…” Suara Elena menggantung ketika terdengar suara ketukan pintu.“Tuan, nyonya. Makan siang sudah siap, nyonya besar sudah menunggu di meja makan untuk makan bersama.” carmen memberitahu.“Ayo Elena, mama sudah menunggu,” ajak Raul sambil menarik tangan Elena pelan, Elena hanya mengaangguk lalu mengikuti Raul ke luar.Raul tidak melepaskan tangan Elena, ia menggengamnya erat meskipun wanita itu berupaya melepasnya.“Raul lepasin,” bisik Elena pelan, ketika m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya

Bab 127. Claim Clara

“Apa maksud Anda nyonya? Siapa anak ini?” tanya Mia bingung.“Ini adalah putraku, Hugo Diego Rodriguez,” jawab wanita itu.“Ah, putra Anda? Tapi mengapa memakai nama Diego Rodriguez?” Mia semakin bingung, ditatapnya lekat-lekat balita berumur tiga tahun itu, sama sekali tidak ada kemiripan dengan Diego.Wanita itu menghela napas sambil mengusap-usap rambut putranya. “Mau bagaimana lagi, Mia. Karena papanya adalah Diego Rodriguez?”“Apa? Anak tuan? Bagaimana mungkin? Bukankah Anda sendiri yang membatalkan rencana pernikahan dengan tuan, nyonya Clara?”“Memang benar, Mia. Saat itu aku memang sangat takut mendengar penjelasan Emma, karenanya aku langsung memutuskan sepihak untuk membatalkan pernikahan dengan Diego.”Clara terdiam sejenak, wajahnya tertunduk sedih. “Aku harus membayar mahal keputusanku itu, karena aku diusir oleh kedua orang tuaku. Akhirnya, aku pergi ke Paris. Aku baru menyadari kehamilanku setelah tiba di sana, aku bingung saat itu, mau kembali ke mari aku takut, akhir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Bab 128. Apa Buktinya?

“OK, terus selidiki siapa pria itu, dan laporkan secepatnya!” Mario memberi perintah, ia menghela napas setelah memutuskan panggilan, lalu menoleh pada Raul yang sedang memperhatikannya.“Apa ada kabar terbaru?” tanya Raul penasaran.“Ya tuan, ternyata setelah di Paris Clara bekerja sebagai seorang seorang waitres, lalu ia dekat dengan seorang pria, dan dari penelusuran agen yang bekerjasama dengan orang kami kalau Clara menikah dengan lelaki itu.”“Wah menarik, semakin memperkuat dugaanku kalau anak itu memang bukan anak Diego,” ujar Raul antusias. Mario mengangguk membenarkan.Sementara itu Elena termenung sendirian di kamarnya, ia mencoba memejamkan mata, namun apa yang dilaporkan Mia mengenai Clara, telah mengusik pikirannya. Apa benar yang di klaim wanita itu, kalau dia mempunyai anak dari Diego?Elena mencoba kembali mengingat-ingat cerita Diego tentang Clara, kalau lelaki itu sangat membencinya. Di mata Diego, Clara sudah tidak ada, ia sama jahat dan buruknya dengan Emma.“Tapi,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 129. Penuturan Clara

“Apa ini?” tanya Elena sambil memperhatikan sebuah amplop yang diberikan oleh Clara.“Tadi kamu menanyakan bukti, buka? Nah lihat sendiri, bukti otentik ada di situ.” Clara berkata dengan penuh percaya diri. Elena segera membukanya, seketika matanya terbelalak.Isi amplop itu adalah hasil test DNA yang menyatakan bahwa hubungan antara Hugo Diego Rodriguez dan Diego Eduardo Rodriguez adalah anak dan ayah. Spontan Elena menatap anak yang duduk di samping Clara, diperhatikannya lekat-lekat, sedikitpun tidak ada kemiripan, sedangkan Clara tersenyum penuh kemenangan.“Bagaimana, apa kamu masih belum percaya?” sindir Clara. Elena hanya terdiam, untuk sesaat ia menjadi bingung, apa yang harus dikatakan dan dilakukannya?“Selamat siang nyonya,” sapa Mario yang baru datang bersama Raul.“Oh, Mario. Kamu sudah datang,” sahut Elena sedikit lega, ia memang harus mendiskusikan masalah ini dengannya. Elena pun menyerahkan amplop itu pada Mario.Mario segera membuka amplop itu dan membaca isinya den
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Bab 130. Rencana Mario

“Kecuali apa?” desak Clara penasaran.“Kecuali Anda menyerahkan putra Anda pada nyonya Elena, karena beliau adalah istri sah tuan Diego, jadi jika harus dicatatakan maka ibu dari putra Anda adalah nyonya Elena Rodriguez,” jelas Mario.“Apa?!” teriak Clara terkejut, spontan ia menatap Elena yang masih duduk dengan tenang. “Tidak mungkin, dia adalah anak kandungku, darah dagingku, bagaimana mungkin dipisahkan dariku?”“Itu terserah Anda, nyonya. Karena hanya anak yang melalui perkawinan yang sah yang bisa dicatatkan.”Clara terdiam, ia mencoba berpikir. Sebenarnya ia ingin meminta pendapat Emma karena ini semua adalah gagasannya. Tapi bagaimana caranya? Bisa ketahuan nanti.“Itu artinya, anakku akan tinggal di sini?” tanya Clara lagi.“Ya,” jawab Mario singkat.“Itu berarti Hugo akan menjadi ahli waris Rodriguez?” “Jika sudah resmi disahkan pengadilan, maka otomatis akan menjadi ahli waris Rodriguez.”“Apa aku boleh menjadi walinya?” tanya Clara antusias, “karena aku adalah ibu kandung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status