All Chapters of Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder : Chapter 181 - Chapter 190

216 Chapters

Bab 181

Malam hari, setelah makan malam bersama, Damian dan Laila asyik dengan cerita mereka. Laila menceritakan semua yang terjadi di kantor pada Damian. Begitupun sebaliknya, Damian yang menceritakan kesehariannya pada Laila apa saja yang dipelajari bersama kakeknya.“Jadi, ada wanita jahat di kantor Ayah?” tanya Damian dengan nada terkejut.“Benar, untung saja ada Laila, jika tidak, aku yakin Ayah akan diculik,” terangnya dengan bibir mengerucut.Mendengar cerita anaknya, Alice menatap tajam pada sang suami, mencoba tidak membahas ini di hadapan kakeknya.Horison yang berada di sebelah Laila dan Damian hanya membuang napas pelan, “Pecat saja. Jangan biarkan ada wanita tidak beretika di kantor, Leo.”“Kakek, dia adalah karyawan bagian pasar yang baru bergabung beberapa bulan, tidak–”“Jika dia berniat tidak baik, untuk apa dipertahankan? Andai saja cucuku yang cantik itu tidak berkunjung sudah pasti dia mengeluarkan–”“Kakek, ayo aku antar ke kamar. Ini sudah malam, jaga kesehatanmu.” Leo b
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 182

Setelah kejadian itu, Dara langsung mendapat imbas dari perlakuannya. Ia dikeluarkan dari tempat kerja yang baru beberapa bulan menerimanya. Tak ada yang bisa dilakukan setelah tahu, perusahaan kecil itu ternyata bergantung pada perusahaan besar milik Oscar.Luna yang mengetahui kejadian itu ikut geram. Belum kering pakaian yang dipakainya untuk bertemu dengan Dara, kini wanita itu kembali membuat ulah.“Sudah aku katakan, Ibu tidak perlu bertemu dengannya,” engah Alisa pada ibunya, “untung saja, nyonya Amanda tidak mengetahui hal ini, jika ia–”“Diamlah, Alisa. Kamu seharusnya mendoakan yang terbaik pada Ibu, bukan menakuti,” kesal Luna, ia hanya berniat baik, meminta Dara menjauhi anaknya, tetapi sekarang ia khawatir Dara akan memutar balikan fakta.“Ibu tenang saja. Aku yakin, kakak sudah membereskan Dara, dia–”Luna berdiri, wajahnya semakin khawatir. “Apakah Leo menemuinya?” engahnya dengan napas terengah, bagaimana jika itu benar terjadi dan Alice tahu.“Bukan kakak, tetapi pak
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 183

“Tuan, jam tangan Anda.”Leo menoleh dan mendapati wanita yang bekerja di pesawat berlari mengejarnya. Leo melirik pada apa yang dibawa, baru tersadar tatkala jam tangan miliknya tertinggal.“Terima kasih.” Leonardo meraih jam tangan miliknya dan memakannya.“Sama-sama, Tuan,” katanya dengan tatapan berbinar, “saya–”“Bos, silakan!” Bram datang lebih cepat tatkala menyadari niat buruk di wanita, pria yang tidak ingin terjadi rumor itu membawa bosnya menjauh.“Sialan! Belum berhasil sudah menghilang,” hentaknya menatap kesal pada Bram yang membawa Leo menjauh.Teman wanitanya mendekat, menepuk pundaknya pelan. “Kamu masih ada waktu untuk mendekatinya. Ayo!”Sementara Bram yang sudah berada di dalam mobil melirik pada wanita yang menjauh, ia menggeleng kepala karena selalu saja ada yang berusaha mendekati tuannya.“Kamu sudah memesan hotel untuk kita?” tanya Leo.“Sudah Pak. Semua sudah aman,” jawabnya.Leo mengangguk, ia mengeluarkan ponsel dan menghidupkan, seketika ia mendapati banya
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 184

Mobil Alice meluncur dengan mulus ke arah rumah. Ia begitu prihatin mendengar laporan Silvia jika ibunya tidak ingin memperhatikan kesehatan lagi, wanita itu bahkan telah memutuskan hubungan dengan Eldhan setelah dirinya diceraikan oleh Oscar.Alice memandang ke luar jendela, mengingat semua yang terjadi pada hidupnya beberapa tahun yang lalu. “Ibu merindukan Ayah, ya,” tegur Laila yang menyadari ibunya tengah melamun.Alice menoleh dan menggeleng. “Tidak. Ini hanya teringat dengan nenekmu.”Damian mengerutkan kening halus, “Nenek yang mana? Luna atau Amanda?” tanyanya tak ingin menyebut satu neneknya yang lain.“Semuanya, mereka berdua adalah orang-orang yang sangat berarti untuk Ibu,” katanya, “nenek Delima juga, dia hanya sedang sakit jadi sedikit pemarah.”Laila dan Damian mengangguk. Mereka berdua mendengarkan apa saja yang ibunya katakan. Karena masih terlalu siang, Alice membawa kedua anaknya berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan.“Ibu, aku ingin bermain sebentar, ya.” Laila le
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 185

“Pak, saya dengar ponsel Anda bergetar sejak tadi,” kata Dara pelan, di sana sudah ada Bram dengan tatapan serius pada makanan mereka.Leo memang merasakannya, tetapi entah kenapa ia merasa malas saja. Namun, karena terlalu sering, ia pun akhirnya undur diri dan melihat siapa yang menelepon.Setelah jauh dari jarak antara dirinya dan Dara, ia merogoh ponsel di dalam kantong celana, melihat siapa yang menelepon dirinya sejak tadi.Matanya terbelalak, ia melupakan jika kemungkinan Alice akan menelepon. Sejak tadi, ia hanya mengira jika itu adalah perbuatan Alisa seperti biasa.“Halo.” Leo menerima panggilan dengan nada khawatir.“[Leon, apa aku mengganggumu? Damian sejak tadi ingin membicara,]” katanya memberitahu apa yang terjadi.“Ah, aku … ya, aku sedikit sibuk tadi,” jawabnya meredam debaran jantungnya, takut sekali jika Alice mengulik keberadaannya.“[Ah, maafkan aku. Jika masih sibuk aku–]”“Pak, ayo makan dulu.”Leo memejamkan mata, ia menoleh dan mendapati Dara tersenyum lembut
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 186

Sementara itu, di apartemen yang tidak terlalu besar, Dara duduk di ruang tamu dengan wajah dinginnya. Ia tahu jika Leo dan Alice kembali bermasalah karena dirinya. “Aku sudah katakan, aku akan merusak hubungan kalian lagi,” katanya dengan tekad yang kuat.“Wanita itu telah membawa Leo terlalu jauh,” katanya, “dan bodohnya Leo tetap saja berlari ke arahnya meski aku sudah berdiri dan menerima uluran tangan darinya.”Dara menghembuskan napas kasar. Ia merebahkan kepala pada sandaran sofa, memejamkan dengan bibir tersenyum tipis. Bayangan dirinya dan Leo di masa muda kembali terlintas dengan jelas di pelupuk mata.“Leonardo dan Dara, dua pasangan yang serasi,” gumamnya dengan jantung berdebar, cintanya pada Leo begitu besar, seperti cinta Leo padanya, itu yang Dara yakini.Sepanjang malam, wanita dengan wajah cantik itu masih setia di sofa, menunggu telepon dari Leo atau siapa pun yang bisa menemaninya. Namun, hingga hari berganti, tak seorang pun menelpon termaksud—Bram.Dara bangkit
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 187

Leo membuang napas pelan, lalu menatap pelayan di hadapannya yang terlihat kebingungan“Di mana istriku?” tanyanya dengan pelan.Baru saja si pelayan hendak bersuara, Leo kembali berucap, “Jangan mengatakan jika dia pergi dan kalian tidak ada yang bisa menghentikan.“Di mana istriku?” tanyanya lagi, mengulang pertanyaan awalnya.“Nyonya sudah pergi–”“Pergi? Sudah aku katakan jangan katakan hal yang menyakitkan hatiku!” sentak Leon.“Tuan …,” kata si pelayan ragu, ia tidak tahu apa yang terjadi.“Nyonya di belakang Anda,” katanya dengan suara teramat pelan seperti berbisik.Leo membeku, ia menoleh cepat dan menemukan Alice dengan tatapan datar pada dirinya. “Alice …,” cicit Leo.Alice meminta pelayan meninggalkam mereka, setelah itu berjalan melewati suaminya tanpa sepatah kata.Terlalu senang, Leo memeluk istrinya dari belakang, berharap ini bukan hanya mimpi.“Aku sangat takut,” katanya, “aku hampir saja mencari Arsen dan mematahkan tulangnya.”Alice tak mengatakan apa pun, ia teta
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 188

Silvia bergabung dengan Amanda dan juga Alice. Keduanya terlihat saling tertawa bersama. Menyaksikan itu, Silvia merasa cemburu, selama ini, ibunya tak pernah sekalipun mengajaknya tertawa bersama.“Eh, Silvia. Kemarilah!” Amanda meminta Silvia yang terlihat melamun di depan pintu.Wanita yang sebentar lagi melakukan proses lamaran itu mendekat dengan senyum yang masih terpatri cantik.“Ibu, maaf karena aku merusak momen kalian,” katanya.Amanda menepuk sebelah sisinya. “Duduklah. Kami hanya membicarakan Laila dan Damian yang semakin pintar.”Silvia duduk di sebelah Amanda, di sambut oleh Alice yang tak keberatan sama sekali. “Kenapa tidak membawa mereka, Kak?” tanyanya pada Alice.“Mereka ingin menjaga Ayahnya. Leo ... dia sakit,” jawab Alice ragu.Amanda dan Silvia saling lirik. “Sakit? Bukankah suamimu ke luar kota?”“Hum, pagi tadi dia kembali, alasannya karena merindukan Laila dan Damian,” kilah Alice tak ingin ibunya tahu apa yang telah terjadi.Wanita cantik itu tersenyum lemb
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 189

Setibanya di rumah, Alice langsung bergegas ke lantai atas, memastikan keberadaan tiga orang kesayangannya. Sepanjang perjalanan ia memikirkan semua. Jika ia menyerah, ada dua orang yang Kana tersakiti. Laila dan Damian tidak akan memaafkan dirinya karena telah memisahkan mereka lagi.Langkah kakinya terhenti tatkala mendengar tawa renyah kedua anaknya. Alice melangkah pelan dan mengintip melalui celah pintu yang tidak tertutup rapat.“Ayah, jangan seperti itu, ini sangat aneh,” kata Laila sembari tertawa terbahak.Alice memicingkan mata, mencari sosok yang anaknya tertawakan. Matanya terbelalak tak percaya ketika mendapati Leo yang tengah berpose menggelikan di depan cermin.“Apa yang kalian lakukan?” pekik Alice tidak tahan. Bagaimana tidak, Leo mengenakan pakaian tidur miliknya yang bermotif bunga dengan hiasan bando di atas kepala.Sementara Leo yang begitu terkejut, ia sampai terjatuh karena malu bercampur kaget.Laila dan Damian yang senang karena ibunya kembali langsung berhamb
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 190

“Ibu, aku dengar jika kakak ada di rumahnya,” lapor Alisa pada ibunya.Luna yang akan bersiap untuk istirahat, kembali menegakkan tubuh dan duduk di pinggir ranjang dengan kening mengkerut.“Bukankah dia di luar kota? Siapa yang memberitahumu?” Luna bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah sofa, duduk di sebelah Alisa yang baru saja kembali dari kantor.“Pelayan yang kita bayar. Pagi sekali, kakak kembali ke rumah dengan wajah yang cemas,” kata Alisa lagi, “apakah Ibu tahu jika sebelumnya kakak bertemu dengan Dara?”“Dara? Apa maksudmu?” Luna sampai menoleh karena terkejut.“Kakak dan Bram memang pergi untuk bekerja mengurus restoran yang akan dihadiahkan untuk Alice, tetapi tanpa ada yang tahu, di sana ternyata ada Dara,” bisik Alisa dengan wajah yang serius.“Ya ampun, Leo. Apakah dia tidak mengerti jika apa yang dilakukannya itu sangat berbahaya,” kata Luna, “sudah sering Ibu ingatkan, jika tidak lagi mencintai wanita itu lebih baik bercerai.”“Ibu …,” tegur Alisa.“Ini lebih
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status