All Chapters of Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder : Chapter 191 - Chapter 200

216 Chapters

Bab 191

Hari berganti hari, acara pertunangan Silvia akhirnya berlangsung sesuai dengan harapan. Wanita itu, tak bisa menghentikan semua meski Arsen tak datang dengan satu wanita pun.“Selamat atas pertunanganmu,” katanya, menatap Silvia yang menatap datar ke arahnya. “Aku tidak percaya kamu sampai melakukan ini, Arsen,” desis Silvia, ia melihat sekeliling, para tamu tengah asyik dengan tunangannya, sementara dirinya yang tak suka dengan acara berlangsung memilih menyendiri dengan minumannya.“Aku tidak ingin menyakiti siapa pun, Silva,” jawabnya, “kamu wanita baik, harus mendapat pria yang baik yang bisa membuatmu bahagia, bukan aku.”Silvia mendengus kasar, ia memalingkan wajah menahan air mata yang hendak keluar. “Pergilah! Bukankah ini yang kamu inginkan? Sengaja datang terlambat agar semua terjadi? Lihat, sekarang semua sudah terjadi seperti keinginanmu.”Senyum kecil di bibir Arsen terpatri, ia menghembuskan napas pelan, “Silvia. Kamu mengerti dengan perasaanku. Kamu tahu bagaimana aku
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 192

Keduanya menoleh tatkala pintu terbuka. Delima berdecak melihat wanita cantik masuk dengan anggunnya.“Selamat malam, Delima.” Amanda mendekat dengan anggun, berdiri di sebelah suaminya yang tersayang.Delima mendengus, ia menatap Amanda dengan tatapan tak suka, “Apakah kamu ingin memamerkan keberhasilanmu? Berdiri di depan umum saja tidak berani,” katanya mencemooh.“Deli–”“Jika aku berdiri di depan umum, bukankah namamu juga yang rusak? Dunia akan tahu bagaimana jahatnya wanita yang menyebabkan putriku menjadi gelandangan di luaran sana,” cibir Amanda berhasil membungkam Delima.Oscar meminta Amanda untuk duduk dulu dan memberinya waktu untuk berbicara pada Delima. Wanita itu, tak keberatan, ia duduk menjauh, meninggalkan suaminya dengan mantan istrinya yang pernah disayang.“Untuk kali ini, tolong jangan lakukan apa pun. Biarkan Silvia bahagia dengan pilihannya sendiri,” pinta Oscar, “bukankah kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, rumah dan dan tempat usaha?”Delima mende
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 193

Silvia terduduk lemas di ujung koridor, wanita itu, menatap nanar pada sosok yang semakin menjauh masuk ke dalam mesin besi yang membawanya turun kelantai bawah.Silvia meremas lutut, hatinya hancur tak berkeping, tamparan yang diterima begitu menyakitkan apalagi dengan perkataan Arsen yang mengatakan dirinya bukan wanita baik.“Kamu begitu tega, Arsen. Aku … aku hanya menginginkan kamu, tetapi mengapa tidak mengerti juga?” desahnya dengan napas terengah.Silvia berdiri dengan lemah sembari berpegang pada dinding yang dingin. Saat berbalik dan hendak ke kamarnya, ia terkejut mendapati pria dengan wajah datar menatap dengan tatapan yang—dingin.“Da–daniel,” katanya dengan terbata. Ia menelan ludah kasar.Si pria terlihat melangkah ke arahnya, tangan masih berada di kantong dengan aura yang kuat.“Di sini dingin, ayo kita masuk ke dalam,” katanya langsung merubah wajah menjadi bersahabat.“Daniel, kamu … aku–”“Ingin aku gendong atau jalan sendiri?” katanya memotong ucapan Silvia yang
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 194

Amanda mengusap tangan Silvia, mengingatkan jika saat ini ada banyak orang. Wanita itu mengusap air matanya dan meminta maaf pada Luna dan juga Alisa.“Maafkan saya Nyonya, saya begitu terharu karena bisa diterima dalam keluarga ini,” katanya dengan suara yang terdengar pelan.Alice mengusap lengan adiknya, kemudian menatap Luna dan Alisa, “Aku membawa sesuatu untukmu di mobil, nanti supir akan membawanya untuk kalian.”Luna mengerutkan kening, “Sesuatu?”“Ya, beberapa alat make up yang Leo beli terlalu banyak. Semoga Ibu cocok. Ada untuk Alisa juga,” katanya cepat.“Aku juga membawa beberapa untukmu Ibu,” kata Alice pada ibunya. Amanda tersenyum kecil, “Dia beli sebanyak apa?”Alice terkekeh dan menceritakan semuanya. Mendengar itu, Alisa dan Luna saling lirik, uang seperti itu sangat banyak hanya untuk alat make up saja. “Sebanyak itu?” kata Amanda.“Iya, Ibu sebanyak itu. Kami bahkan sudah berniat meminta Silvia menjualnya sebagia.”“Aku akan membantu kalian menjualnya kembali, K
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 195

Luna menghembuskan napas berat, ia berharap setelah kedatangannya ke rumah Oscar, hatinya bisa sedikit lega, tetapi tetap saja hatinya tidak nyaman“Ibu, kenapa lagi?” tanya Alisa melihat kemurungan ibunya.Luna berdecak, “Apakah kamu merasa jika nyonya Amanda sengaja menyindir kita?” katanya merasa setiap ucapan dari Amanda menyindir dirinya.“Ibu, tidak ada yang seperti itu, nyonya Amanda hanya khawatir jika ada wanita yang mendekati kakak dan Alice–”“Sama saja, intinya dia meragukan putraku, dia tidak percaya dengan Leo,” bantahnya dengan wajah kesal.Alisa membuang napas pelan, sebenarnya ia merasa jika ibunya hanya merasa bersalah saja. Setiap kali tertangkap basah menemui Dara yang jelas-jelas ingin merusak keluarga kakaknya.“Bagaimana kalau kita ke rumah sakit, aku khawatir padamu, Ibu.” Alisa meraih ponselnya di dalam tas, hendak menelpon seseorang, tetapi dengan cepat Luna mencegahnya.“Kamu pikir Ibu gila? Lebih baik kita segera pulang setelah itu, kami berangkat ke kantor
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 196

Alice datang dengan tergesa, ia tidak membawa Damian dan juga Laila, karena keduanya telah tertidur di kamar ayahnya.“Ibu, bagaimana keadaanmu?” tanyanya khawatir.Luna yang sudah mendapatkan pengobatan dari dokter sudah mulai mengantuk, tetapi ia masih bisa mengetahui jika menantunya hanya datang seorang diri.“Di mana cucuku?” katanya tak menjawab pertanyaan Alice.Alice duduk di kursi dekat dengan ranjang mertuanya. Wanita itu begitu cemas ketika Leo memberitahu tentang keadaan Luna yang sakit.“Aku hanya membutuhkan cucuku, kenapa tidak membawanya?” katanya lagi, “apakah karena aku tidak sekaya keluargamu?” sinisnya pada sang menantu.Alice menghela napas, ia mengusap lengan ibunya yang terdapat selang kecil di sana.“Mereka tertidur, aku tidak tega membangunkan mereka, Ibu,” katanya masih berkata lembut.Luna mendengus kasar, “Katakan saja jika–” Luna merasa semakin mengantuk, “jika kamu–”Alice mendesah pelan tatkala ibunya tertidur, wanita itu begitu prihatin dan menyesal kare
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 197

Leonardo menepikan mobil di pinggir jalan. Jantungnya berdebar begitu kencang dengan pertanyaan Laila padanya. Pria itu menoleh, menatap pada kedua anaknya dengan seksama.“Fo-foto apa yang kalian lihat?”Laila menghembuskan napas pelan, “Foto Tante yang saat itu memarahi Laila, di mall,” ucapnya, “jika Ayah lupa, dia adalah tante yang datang ke rumah kita saat itu.”Leonardo membeku mendengar ucapan putrinya. Ia merasa dikuliti terang-terangan oleh Laila dan tatapan Damian.“Di mana foto itu sekarang?” tanyanya pelan, “maksud Ayah, apakah foto itu ada yang melihat selain kalian bersih?”Laila mengangguk. “Ibu yang mengambil dan menyimpannya.”“I-ibu?” tanyanya tergagap.“Benar. Kami memberikannya pada ibu saat itu,” jawabnya polos, “dan ibu menyimpannya.”Leo menelan ludah kasar, mengetahui Alice melihat dan mendengar cerita Laila pasti situasi saat itu sangat mencekam.“Ayah ada apa?” tanya Laila memperhatikan wajah ayahnya yang tiba-tiba pucat dan berkeringat.“Ayah baik-baik saja,
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 198

Leonardo menelan ludah kasar, ia menarik lembut tangan istrinya ke tempat yang lebih sepi. Setelah merasa aman, lelaki yang sepanjang waktu merasa khawatir itu, memeluk istrinya.“Sayang, tolong maafkan aku.”Alice membuang napas kasar, ia membalas pelukan Leo dan mengusap punggungnya dengan lembut. “Sudah aku maafkan.”“Aku sudah membuang semuanya, tetapi entah bagaimana bisa ada yang terselip,” katanya dengan frustasi.Mendengarkan pengakuan itu, Alice menghentikan gerakan tangan, ia fokus pada ucapan Leo yang terdengar aneh. Sementara Leo yang merasa dirinya bersalah, terus melanjutkan ucapannya, “Aku tidak tahu harus menjelaskan bagaimana padamu, tetapi hatiku hanya untukmu.”“Leo, ada ap–”Alice kembali dipeluknya, ketika wanita itu hendak melepas pelukan mereka. Leo tidak sanggup mendapatkan kemarahan saat lelah dan seperti ini.“Alice, aku sungguh tidak tahu foto itu ada di dalam laci, buang saja, bakar atau apa pun asal kamu bisa percaya padaku,” imbuhnya lagi.Alice melepas p
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 199

“Selamat pagi.” Suara seseorang terdengar begitu ramah. Semua anggota keluarga menoleh.“Selamat pagi, semua.” Bram melambaikan tangan ke arah semuanya. Ia melangkah dengan percaya diri dengan barang bawaannya.“Bram, kemarilah. Sudah lama kita tidak bermain catur,” sambut Horison ramah.“Senang melihatmu sehat-sehat, Kakek,” kata Bram, “aku begitu sibuk karena seseorang tiba-tiba melimpahkan semua pekerjaan padaku,” adunya melirik Leo dan Alisa bergantian.Horison tertawa ramah, “Minta gaji yang lebih, aku melihat wajahmu semakin tua saja, cepatlah cari kekasih, Bram.”Mendengarkan ucapan Horison Bram hampir tersedak liur sendiri, pria itu melirik semua orang yang terkekeh kecil mengejeknya.“Tidak akan ada yang mau dengan pria tua sepertinya Kakek, ya selain wanita tua juga,” kekeh Alisa senang membalas kekesalan pada Bram.Mendengus kasar, Bram mengabaikan itu, ia melirik kedua anak yang menggemaskan di dekat Alice, kemudian memanggilnya mendekat.“Ada apa, Paman?” Laila sudah berd
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 200

“Sudah, lebih baik kita memikirkan masa depan. Arsen mungkin memang tidak ditakdirkan untuk menjadi menantu kita,” kata Amanda, “tetapi dia telah menjadi anak lelaki kita.”Oscar mengangguk, ia menyayangkan hal itu. Akan tetapi, tak menampik jika Leo juga sangat membanggakan. Pria itu begitu gigih dan hebatnya, hanya saja, memiliki hati yang begitu baik sehingga tak mampu menolak orang lain.“Sudahlah, aku ingin segera tidur. Aku berharap besok lagi, Laila dan Damian mengunjungiku. Aku ingin memberikan hadiah luar biasa di perayaan ulang tahun besok.”Amanda hanya berdehem, ia sama rindunya dengan sang suami, tetapi tidak bisa melakukan apa pun melihat Alice juga memiliki keluarga yang lain.Wanita itu, masih tetapi memikirkan kehidupan Delima yang terlihat tak sehat lagi, wanita itu bahkan sudah mengeluarkan dirinya dari perkumpulan para istri kalangan atas.“Delima, dia sungguh sulit dimengerti,” gumamnya, sedang sudah membiarkan mantan istri suaminya untuk menjadi ketua.________“
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status