All Chapters of Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder : Chapter 171 - Chapter 180

216 Chapters

Bab 171

Leonardo berdecak, ia menghempaskan dirinya di pinggir ranjang. Dadanya kembang kempis dengan napas terengah.“Aku tidak tahu, kenapa kamu sampai melakukan ini padaku,” kata Leo setelah beberapa saat terdiam. Ia kecewa marah dan juga gusar.“Mereka sudah dekat sejak bayi, wajar saja–”“Itu karena kamu yang tidak bisa bertahan menungguku. Andai saja, kamu menungguku kembali dan tidak meninggalkan rumah–”Alice yang mendengar itu mendengus, “Kenapa menyalahkan aku? Coba ingat, siapa yang membuat kesalahan pertama kali?” sarkasnya berhasil membungkam suaminya.“Kamu tidak tahu, bagaimana cemasnya aku malam itu, Leon. Kamu berlari menemui kekasihmu, apakah itu tidak menyakitkan?”Leo berdiri, ia mengepalkan tangan dengan wajah mengetat. “Lalu, kamu dengan bangga membalas perbuatan ku satu malam dengan pergi selama lima tahun? Kamu bahkan membiarkan anak-anakku memanggil priamu sebagai kekasih.”Mendengar tuduhan Arsen adalah kekasihnya, Alice tak terima ia pun ikut berdiri menatap tajam s
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 172

Laila dan Damian saling pandang lagi, seusia mereka mendengarkan fakta serius seperti ini terasa mengejutkan, tetapi tidak sampai histeris dan membenci ibunya.“Jadi, aku dan Laila memiliki dua ayah?” Laila terlihat lebih antusias, “yes!”Sementara Damian bersikap berbeda, ia mendekat pada Arsen dan memeluknya. Aksi haru yang tak bisa mereka lupakan untuk kedepannya.“Ayah, apakah kamu juga memiliki anak bonus? Seperti aku yang memiliki ayah bonus?”Hanya Oscar yang tertawa, baginya pria tua itu, apa pun yang cucu lelakinya katakan selalu saja terkesan menggemaskan. Bahkan ia sudah memikirkan rumah untuk Damian setelah berusia remaja. “Anak ayah hanya Damian dan Laila. Tidak boleh ada lagi,” kata Arsen cukup mengiris hati semua orang termasuk Silvia.“Sementara Damian dan Laila adalah anak hebat, pintar dan juga sangat beruntung sehingga memiliki banyak orang yang menyayangi.”Alice mengusap kepala anaknya, setidaknya ia sudah bisa memprediksikan jika kedua anaknya tidak menolak sama
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 173

“Ibu, kita tunggu saja dia menelepon,” kata Alisa ikut merasakan kekecewaan, “aku sangat ingin melihat keponakanku, dia kejam sekali.”Luna mendengus kasar, kabar kedatangan Alice begitu cepat terendus, bahkan beberapa postingan berhasil mendapat gambar menantunya.“Dia seperti menunjukkan pada kita bahwa dia orang paling terpandang,” gerutu Luna. “Ibu duduklah! Jaga kesehatanmu, aku akan membicarakan ini pada kakak.” Alisa sudah berdiri dan siap untuk bertemu kakaknya, tetapi pria yang menjadi kakaknya itu terlihat sangat terburu-buru.“Kak, mau kemana?”Leo menoleh dan mendapati ibu dan adiknya mendekat. Ibunya memang sengaja datang untuk melihat kabar anaknya yang Alisa rancang untuk cucunya kebetulan sekali, ia mendengar jika Alice sudah kembali.“Aku ingin ke rumah mertuaku, aku akan bawa kedua cucu ibu besok,” kata Leo serius.“Ibu tidak setuju,” bantah Luna, “jangan mencarinya, kita lihat apakah Alice akan membawa cucuku atau dia benar-benar tidak menghargai keluarga kita lagi
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 174

Oscar menepuk pundak Arsen berulang kali dengan pelan. Pria muda yang semangatnya luar biasa ini sudah pantas mendapat hadiah ini.“Paman, Anda memiliki menantu, bukankah lebih baik–”“Leo akan menolak. Dia adalah pimpinan di perusahaan miliknya. Jika dia diberikan tanggung jawab ini, aku khawatir dia tidak akan mampu,” katanya, “lagipula, ini sudah lama paman rencanakan, jauh sebelum Alice menikah dengan Leo.”“Paman …,” ucap Arsen merasa tidak enak.“Setelah acara pertunangan Silvia, bersiaplah, kamu akan aku tugaskan di sana. Paman juga sudah menyediakan satu rumah untukmu.”Menggeleng tidak enak. “Paman jangan seperti ini, aku akan terima tanggung jawab dari Paman, tetapi dengan rumah sepertinya sangat berlebihan.”Oscar kembali tertawa, “Tidak ada yang berlebihan untuk seorang anak. Kamu sudah aku anggap seperti putraku, jadi jangan katakan hal-hal yang bisa menyakiti hatiku,” katanya pelan tetapi tegas.“Maafkan aku Paman. Aku akan lakukan apa pun untukmu.”Membuang napas kasar
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 175

“Jadi, apa saja yang pria itu lakukan saat aku tidak di sampingmu?” tanya Leo, saat ini mereka sudah terbaring dengan saling memeluk.“Tidak ada.” “Kenapa membelanya? Katakan saja, apa saja yang dilakukan? Aku bisa–”“Jangan mulai, aku dan Arsen masih waras. Tidak mungkin saling berpelukan ketika tak memiliki hubungan,” bibir Alice sengaja ingin menyentil Leo.“Alice, aku tahu aku salah, tetapi mengungkit kesalahanku terus menerus seperti menikamku berkali-kali.”Terkekeh pelan, Alice mendesah, “Aku mengantuk, jika kamu masih ingin bercerita, katakan saja, aku akan mendengar.” “Tidurlah! Aku belum menemui ayah. Apakah dia sudah tidur?” bisik Leo merasa tidak sopan, datang dan pergi tampan diundang.“Ayah masih di ruang kerjanya. Ada Arsen juga bersamanya,” jelas Alice mulai melemah, ia mengangguk dan sangat lelah.Mendengus kasar, Arsen selalu bisa mencuri hati mertuanya. Akan tetapi, kali ini, Leo merasa sedikit lega karena tahu, istrinya tak berpaling darinya.“Lebih baik tidur, b
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 176

Oscar terus tertawa, ia mendengarkan ocehan Laila yang dirias oleh ayahnya dengan asal. Pria tua itu, terlihat sangat bahagia hingga terlihat ada air di sudut mata.“Ayahmu memang tidak berpengalaman,” timpal Oscar mengusap air matanya. “Benar,” kata Laila membenarkan, ia pun juga ikut tertawa senang. Menyaksikan kehangatan anak dan ayahnya, Alice tersenyum kecil, ia senang karena masih bisa melihat ayahnya yang tertawa seperti itu.“Ayahmu sangat bahagia,” kata Amanda melihat ke arah yang sama dengan putrinya.“Hum, aku senang karena masih bisa melihat ayah sebahagia itu,” tukasnya lagi.Amanda mengangguk. Ia mengusap lengan putrinya. Begitu banyak derita yang pernah Alice alami selama di rumah mertuanya, satu tahun lamanya, anaknya dijadikan pelayan di rumah suaminya sendiri.“Ibu mertuamu, maafkan karena terlambat menyadari jika mereka–”“Ibu, semua sudah berlalu. Lagipula, itu sudah sangat lama, lebih baik kita tidak perlu membahas ini, ya,” kata Alice memotong ucapan ibunya.Am
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 171

Laila dan Damian menatap takjub pada kamar baru mereka. Di lantai bawah dan lantai atas, sama sama desainnya, hanya saja. Damian lebih menyukai di lantai atas.“Bagaimana, apakah kalian suka?” Horison bertanya setelah keduanya turun lagi ke lantai bawah di kawal oleh dua pelayan sekaligus.“Suka, Laila suka yang di atas,” katanya yang diangguki oleh Damian juga, “tetapi Kakek jangan bersedih, aku juga suka yang di lantai bawah.”Horison tertawa mengangguk. Ia meraih kedua bocah kesayangan untuk di peluk, keduanya sangat mirip dengan Leo dan Alice.“Kakek senang, karena kalian akhirnya mengunjungi kakek tua ini,” katanya mulai terdengar sedih.Alice yang berada di sana pun ikut merasakan kesedihan itu, merasa bersalah.“Kakek, jangan bersedih. Aku dan Damian akan sering berkunjung, benarkan Ibu,” kata Laila meminta persetujuan dari ibunya.Alice mengangguk. “Kita bisa berkunjung setelah Laila dan Damian libur sekolah.”Leo yang baru tahu kedua anaknya bersekolah lantas ikut bersuara, “
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 178

Luna masuk kembali ke dalam rumahnya. Merasa lega karena akhirnya Alice mau membawa kedua cucunya untuk bertemu. Akan tetapi, wanita itu masih tetap merasa ada yang kurang.“Ibu ingin bertemu dengan Dara, kamu tahu di mana dia tinggal sekarang?”Alisa yang hendak ke kamarnya langsung berbalik. Terlihat raut tidak suka dari adik Leonardo itu. “Ibu, untuk apa menemui dia lagi,” kata Alisa tidak setuju, “bagaimana jika kakek atau bahkan nyonya Amanda tahu.” Luna mendengus, “Ibu hanya ingin memperingati dirinya. Alice sudah kembali, sudah seharusnya dia menjauh dan tidak membuat masalah baru lagi.”Menggeleng kuat. “Aku yang akan bicara pada Dara. Ibu lebih baik jangan terlihat bersama Dara atau nyonya Delima dulu, ya.”“Semua karena Alice. Andai saja dia tidak berpura-pura menjadi gadis miskin, ini tidak akan terjadi. Ibu merasa dijebak oleh semua orang.”Alisa mendekat kemudian mengusap lengan ibunya lembut. “Lebih baik Ibu istirahat saja. Aku sepertinya akan ke kantor saja, kasihan p
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 179

“Pekerjaan apa sampai memeluk?” cibir Alice sambil berdecak kecil.Leo melangkah dan mendekat, ia berdiri di sebelah sang istri dan langsung mengangkat dengan satu tangan. Alice yang sadar tak boleh membangunkan kedua anaknya langsung menutup mulut menghadap dada bidang sang suami.Leo membawa Alice keluar dari kamar dengan langkah lebarnya. “Jangan sampai berteriak atau Damian dan Laila terbangun.”Alice memukul punggung suaminya pelan. “Turunkan aku!”“Tidak akan,” balas Leo menyeringai, “aku akan menghukummu.”Tiba di dalam kamar mereka. Leo membawa Alice ke dalam ruang pribadi miliknya, ruang yang menjadi saksi bagaimana sedihnya dirinya selama kepergian sang istri.Ia meletakkan Alice dengan hati-hati di atas kasur, kemudian menutup pintu kamar dan menguncinya.“Kenapa dikunci? Bagaimana jika Laila dan Damian terbangun?”“Mereka anak-anak yang pintar, tahu jika ayahnya tengah dalam kerinduan besar,” kata Leo tersenyum tipis.“Jangan menatapku seperti itu, aku masih marah padamu,
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 180

Leonardo meminta karyawan baru itu untuk segera meninggalkan mereka. Setelahnya, baru membawa putrinya masuk ke dalam ruangan yang langsung disambut hangat oleh Alisa.“Wah, keponakan Tante yang paling cantik,” sambutnya sumringah, Leo tidak memberitahu jika Laila ikut ke kantor. “Di mana si tampan?” tanyanya mencari keberadaan Damian.Laila menggeleng dengan bibir tersenyum. “Damian menemani kakek. Dan aku bertugas menjaga Ayah dari orang jahat.”Alisa melirik kakaknya yang hanya mengedikkan bahu, kemudian melangkah ke arah meja miliknya.“Kemarilah, Tante ingin mendengar bagaimana bisa kalian berdua berpisah, sudah biasa?” tanya Alisa penasaran, dia menyukai semangat Laila.“Ini pertama kalinya, tadi Damian ingin ikut, tetapi karena kami lupa ada kakek di rumah, Damian memutuskan untuk tinggal,” jawabnya dengan wajah sedih, “sebelum makan siang, tolong Tante antar Laila pulang, ya.”Alisa melirik kakaknya dan mengangguk. “Siap tuan putri. Jadi, tugasmu adalah menjaga ayahmu? Siapa
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status