Alan berdiri lalu di angkatnya lukisan itu dan di banting serta di rusak.“Istri, bercadarmu, memiliki hubungan terlarang dengan Abram,” ucap Risma.“Itu tidak benar,” bantah Zahira, diiring air mata yang luruh.“Tidak benar apanya, aku punya bukti lagi,” timpal Risma, memasang flasdisk di laptop, potongan rekaman cctv, terlihat di layar ponsel.“Lihat, Alan, Zahira masuk ke apartemen Abram, seakan telah terbiasa masuk, dan apa yang dilakukannya selama satu jam dalam apartemen,” kata Risma.“Mas, aku bisa jelaskan,” tukas Zahira.Gigi Alan sudah menyatu, rahangnya mengeras dan tatapnya menajam ke arah Zahira.“Apa yang kamu sembunyikan dariku Zahira, kamu tak ada bedanya dengan Amanda, pengkhianat. Ternyata kamu dan Kak Abram memiliki hubungan, menjijikan,” umpat Alan.”Aku baru ingat, nomer sandi apartemen Kak Abram, adalah tanggal kelahiranmu, dan waktu sebelum kamu kecelakaan, kamu menghubungi Kak Abram. Dan sekarang apa yang kamu lakukan di dalam apertemen, ahh!” bentak Alan deng
Read more