All Chapters of Menantu Terhina Ternyata Nona Pewaris: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Luna Cemburu

#20Semua orang bertepuk tangan, menyambut sosok baru yang akan menjadi pemimpin perusahaan. Aleena sengaja memilih tempat untuk memperkenalkan sang adik sebagai pengganti posisinya yang semula di ruang rapat, kini berada di ruangan yang lebih luas.Selain itu, Aleena juga ingin melihat seberapa Nirma percaya diri dan mampu mengendalikan situasi. Tentu saja Aleena mendukung dari jarak jauh. Sebelum Nirma membuka suara di atas podium, Aleena maju lebih dulu untuk menyapa semua karyawan yang ada di sana. Mulai dari karyawan biasa dari semua divisi, sampai para petinggi perusahaan. Pandangan Andra tidak bisa lepas dari sosok wanita cantik yang berdiri tegap, anggun, dan tatapan yang tajam. “Pembawaan sikapnya sangat bertolak belakang dari Nirma yang aku kenal. Tapi, aku yakin dia memang orang yang sama.” Dia bergumam sendiri. Sementara itu, Luna yang sejak tadi memperhatikan suaminya juga menyadari bahwa Andra sedang fokus pada satu orang di depan sana. “Dia kenapa, sih?!” jengkelnya
Read more

Keberanian Nirma

#21Hari itu berjalan normal. Cukup normal untuk Nirma yang sebelumnya beranggapan bahwa dia akan berada di situasi sulit setelah perkenalan dirinya. Ruangan yang didominasi warna putih keabuan itu menjadi tempatnya sekarang. Meja dengan papan nama yang tertulis namanya beserta jabatan. Ruangan CEO yang pernah dia datangi sebelumnya tidak ada bedanya, hanya saja suasana hari Nirma berbeda dari sebelumnya. Beberapa hari yang lalu, dia datang dengan perasaan tertekan, malu dan sangat tidak percaya diri. Namun, saat ini hanya ada rasa percaya diri yang begitu kuat hingga jika ada yang mengejeknya tentang kehidupan masa lalu, dia sama sekali tidak peduli. Dia memulai pekerjaan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini. Beberapa jam berlalu dan pintu ruangannya diketuk. Nirma berseru pada orang itu untuk masuk. Lalu, seseorang masuk. Situasi seperti ini sudah Nirma prediksi akan terjadi. Andra datang ke ruangannya. Lelaki itu datang dengan membawa sebuah berkas yang Nirma tebak merupakan
Read more

Roda Kehidupan Berputar

#22Andra keluar dengan kepala tertunduk. Kepercayaan dirinya mendadak menciut dan rasa malu bersarang di hatinya. Andra menatap pintu ruangan CEO itu dengan tatapan tajam. “Sial! Kenapa malah aku yang dipermalukan seperti tadi?!” Pria itu menggeram kesal. Selama berada di dalam ruangan itu, dia mendapat banyak kejutan. Padahal sebelumnya dia sangat percaya diri, berniat untuk memprovokasi agar Nirma mengingat masa lalu mereka. Namun, yang terjadi justru dirinya sendiri yang dipermalukan. “Kenapa juga dia berbicara seolah dirinya bukan Nirma?!” Langkah kaki Andra menjauh dari sana. Dia terus mengomel sendiri seperti orang gila sepanjang lorong menuju ke ruangannya sendiri. Di satu sisi, Luna ternyata menunggu Andra keluar dari ruangan Nirma. Wanita itu berdiri dengan tatapan tajam dan tangan bersedekap, tak jauh dari ruangan Andra. Seolah petugas keamanan ruangan itu, dia memasang wajah sangat. Lalu, saat dia melihat kedatangan sang suami, hatinya semakin meradang. “Kenapa baru b
Read more

Ide Licik Bu Retno

#23Tampaknya kabar itu tidak membuat Retno terkejut, melainkan justru tertawa karena terdengar sangat tidak masuk akal baginya. “Ngawur kamu! Kalau mau ngelawak, nggak perlu segitunya, Andra!” Dia lanjut tertawa terbahak-bahak.Andra memutar bola matanya, merasa jengah dengan sikap sang ibu. “Aku serius, Bu. Lagian buat apa aku berbohong sampai bawa-bawa mantan istriku?”Tawa Bu Retno terhenti. Dia merasakan keseriusan di wajah putranya, tidak ada tanda bahwa Andra sedang bercanda. “Terus atas dasar apa kamu bilang kalau Nirma jadi bos kamu di kantor? Dia itu sebatang kara, bukan orang pintar, udah gitu jelek lagi. Perusahaan pasti bakal lihat-lihat dulu, dong, siapa yang pantas dan nggak pantas kerja di kantor sebesar kantor tempatmu bekerja?” Dia mencibir sambil menggelengkan kepala. “Nirma dari sudut mana pun juga nggak pantas berada di tempat itu. Lagian dia udah lama menghilang, ‘kan? Ibu kira dia udah mati.” Andra lantas mengeluarkan ponselnya. Dia membuka galeri foto dan di
Read more

Pedekate

#24Nirma benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Andra. Lelaki itu sangat tidak tahu malu. Meski Aleena sudah memberitahu kepadanya tentang kemungkinan Andra mendekatinya lagi, tetapi sikap tidak tahu diri sang mantan suami sungguh membuat Nirma muak. Namun, seperti yang sudah direncanakan, Nirma menerima permainan ini dengan baik. Wanita itu tidak menggubris ucapan Andra dan hanya melewati lelaki itu tanpa berkata apa pun lagi. Di samping itu, Luna yang berniat mengajak Andra makan bersama melihat suaminya yang bercengkrama dengan bisa baru mereka. Dia sengaja mengikuti Andra yang meninggalkan ruangan dan ternyata tujuan lelaki itu adalah Nirma. Luna masih sulit percaya bahwa sosok bos barunya adalah Nirma yang dulu pernah dia rendahkan. “Ini konyol! Tapi, bagaimana bisa Mas Andra sangat yakin kalau dia itu Nirma mantan istrinya yang jelek itu?!” Dia bergumam sendiri. Pandangannya menajam, lalu saat melihat Nirma meninggalkan Andra, dia melangkah memberanikan diri untuk menya
Read more

Serangan Pertama

#25Andra terkejut dengan pertanyaan Nirma. “Apa barusan kamu panggil aku ‘Mas’ lagi, Nir?” Sepasang matanya berbinar bahagia. “Apa sekarang itu penting, Mas?” Dia memotong steak dan menyuapkan ke mulutnya. Andra berdehem dan segera menggelengkan kepala. “Cuma kita kayak lagi bernostalgia ke masa lalu. Aku masih nggak nyangka kalau kamu jadi wanita hebat kayak gini, Nir.” Nirma sama sekali tidak tersanjung, justru dia merasa jijik dengan cara Andra berbicara. Pria yang penuh dengan tipu muslihat, Nirma sudah bertahun-tahun mengenal Andra, jadi dia tahu bagaimana sikap dan tabiat lelaki itu. “Jadi, sekarang kamu mau apa dariku?” tanyanya dingin. Andra sedikit gelagapan karena tidak menyangka bahwa ucapannya akan dibalas seperti itu. Dia tidak ingin terlihat jelas bahwa dirinya mendekati Nirma karena tujuan tertentu. Namun, mengingat bagaimana dirinya dan sang ibu yang memperlakukan wanita itu dengan buruk, pastilah image-nya terkesan buruk. “Aku mau minta maaf, Nir.” Nirma mengh
Read more

Pertengkaran

#26Nirma sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. “Kakak bisa melakukan apa saja yang kakak mau. Aku udah nggak peduli lagi bagaimana nasib Mas Andra dan keluarganya, Kak.” Dia tersenyum kecil. “Jadi, kapan Kakak akan melaporkan berkas ini?” Aleena menghela napas panjang. Dia bersandar pada punggung sofa dan bersedekap. “Rasanya ingin kakak laporkan dalam waktu dekat. Cuma kayaknya terlalu cepat buat bikin mereka hancur. Bagaimana menurutmu?” Nirma berpikir sejenak. Dia memang sangat ingin membuat Andra dan keluarganya menderita, merasa terhina, dihinakan dan hancur, sehancur-hancurnya. Namun, dia juga setuju dengan apa yang dikatakan Aleena. Ini terlalu cepat. Nirma belum puas dengan caranya untuk membuat mereka menderita. “Aku rasa belum saatnya, Kak. Masih banyak penderitaan yang ingin aku berikan kepada mereka.” Aleena mengangguk setuju. “Apa pun keinginanmu, Kakak pasti akan mendukungnya. Sekarang bukti ini aku simpan dan kapan aja kamu membutuhkannya, bilang aja.” Nirma
Read more

Semakin Dekat

#27Luna terkejut mendengar bentakan ibu mertuanya itu. Sekarang bukan hanya Andra yang sudah berubah, melainkan Bu Retno pun demikian. “Kenapa Ibu malah ikut-ikutan membentakku?!”“Karena kamu salah. Berani-beraninya kamu memarahi Andra di depanku? Lagi pula apa yang dikatakan Andra memang benar, nggak semua hal selalu berkaitan sama kamu. Jadi, jangan terlalu percaya diri.”Entah sejak kapan air mata Luna mengalir di pipi. Dia mengusapnya dengan kasar dan menatap tajam kedua orang itu. “Kalian ini sebenarnya kenapa, sih? Kenapa kalian malah menyudutkanku? Apa Ibu juga percaya kalau Nirma yang kalian dulu pernah hina menjelma jadi orang kaya dan pemimpin di perusahaan?” Sedikit dia mendengar percakapan ibu dan anak itu, jadi rasa sakit di hatinya bukan tanpa alasan. Padahal saat ini yang menjadi istri dan menantu adalah dirinya. Nirma hanyalah masa lalu, jadi untuk apa mereka membahas orang yang sudah tidak ada kaitannya dengan mereka? “Cukup, Luna. Lebih baik kamu diam dan masuk
Read more

Balasan Untuk Pelakor

#28Hari ini adalah hari di mana Andra mengajak Nirma untuk makan siang. Beberapa karyawan memerhatikan lelaki itu yang berdiri di depan mobil Nirma, berlagak seolah mobil mewah itu adalah miliknya. “Beruntung aku udah belajar nyetir jauh sebelum ini. Nggak masalah kalau aku harus bertransformasi sebagai sopir, yang terpenting adalah aku bisa terus bersama Nirma.”Andra melirik jam tangannya, sudah lima menit berlalu, tetapi Nirma belum juga muncul. Mereka sudah memesan tempat di restoran mewah untuk makan siang bersama dan itu tentu saja atas usul dari Andra. Namun, yang datang bukanlah sosok mantan istrinya, melainkan istri sahnya. Luna melangkah lebar menuju ke arahnya dengan tatapan nanar. “Mau apa kamu ke sini?!” tegur Andra dengan suara yang tertahan. Dia melihat sekeliling, takut kalau tiba-tiba Nirma muncul dan merasa terganggu dengan kehadiran Luna.“Mas, sekarang jawab! Sebenarnya yang jadi istri Mas Andra aku atau si Nirma?!” Sejak melihat kedekatan suaminya yang hampir
Read more

Provokasi

#29Luna mencari rumah kontrakan yang agak kecil karena memang kondisi keuangannya tidak mendukung. Semenjak meninggalkan rumah suaminya itu, dia diserang stres sampai saat bekerja di kantor pun dia tidak bisa berpikir dengan jernih.Tidak hanya itu, kemesraan demi kemesraan semakin terlihat di antara Nirma dan suaminya. Lelaki itu sama sekali tidak terlihat menderita karena berjauhan dengannya. Itu membuat mental Luna semakin hancur, tetapi dia ingin memprotes pun tidak bisa. Nirma adalah pemimpin perusahaan di mana koneksinya juga sangat tinggi. Dibanding dengan dirinya, dia sama sekali tidak ada apa-apanya. Luna secara diam-diam mengamati mereka, meskipun tahu bahwa pada akhirnya dia juga yang akan merasakan sakit hati. Namun, di sisi lain dia juga ingin tahu apa sebenarnya tujuan Andra maupun Nirma. Apakah benar mereka kembali jatuh hati dan hendak bersama lagi? Bukankah itu artinya Luna benar-benar akan disingkirkan dari hidu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status