Home / Romansa / Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore: Chapter 111 - Chapter 120

184 Chapters

111. Felix Salvatore

"Kau pemilik gallery lukisan!" Felix masih ingat lukisan yang ia pinta John membelinya untuk di dalam ruangan kerja Veronica memiliki kamera tersembunyi. Felix sebenarnya sudah pernah bertemu dengan pria pemilik gallery lukisan tersebut yang mengadu tentang perusahaan supplier milik keluarganya terancam bangkrut karena Alfred Mussolini terus meminta upeti.Sang pria sudah berdiri, membungkukkan tubuhnya hormat pada Felix, "Ikutlah denganku, maka keponakan Anda akan aman." Entah berapa banyak informasi yang didapatkan oleh pria di depannya, tapi bibir Felix menyeringaikan senyuman tipis dengan tatapan berkilat kejam memindai sang pria pemilik gallery lukisan."Kau tau tentang keponakanku?" pancing Felix seraya tersenyum seakan mengendorkan kewaspadaannya. "Keponakan Anda menjadi inang racun The Queen. Bukankah Anda sedang mencari keberadaannya saat ini?" jawab sang pria ditanggapi anggukan samar Felix. "Racun dalam tubuh Anda bisa memanggil inang The Queen kembali. Karena itu Anda h
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

112.

"Sister ...!" Felix berteriak terkejut mendapati ruangan tengah kediamannya terang benderang, ada tujuh ranjang portable tersusun dengan tubuh anak buahnya di atasnya, sementara Zetha dan Simon masih belum selesai melakukan operasi darurat mengeluarkan peluru dari John.Hvitserk sudah dipindahkan ke dalam ruangan perawatan yang dijaga oleh ketat beberapa pelayan wanita. Luciano, Billy yang sudah terbiasa melihat tindakan perawat di rumah sakit Siniy Dom, Nyaksimvol, Rusia, serta para pelayan lainnya di kediaman ikut membantu membebat lengan, perut, menghentikan pendarahan para anak buah Felix yang terluka menunggu giliran ditangani oleh Zetha dan Simon,Charles di bagian dapur tidak bisa diam. Ia memerintahkan pelayan bawahannya menyiapkan bubur, minuman serta makanan besar untuk Zetha, Luciano, Simon serta Felix, juga pria itu bolak balik memastikan air hangat serta kain lap tersedia untuk membantu melancarkan pekerjaan Zetha serta Simon.&
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

113. Ikatan Bathin

Salju mulai turun mewarnai kota Amalfi Coast menjadi putih. Felix mengamuk sedih begitu ia terbangun dari tidur juga obat bius yang disuntikkan Zetha sewaktu melakukan perawatan padanya."Aku tidak pantas hidup!" Felix menyingkirkan tangan Simon yang berniat membantunya berdiri dari terjatuh terguling di lantai kamar. "Paman memang tak pantas hidup setelah membiarkan Zeze terkena suntikan racun oleh Arkada!" Wajah sedih Felix makin tergugu memandang Simon yang menyeringai sinis. "Sekarang paman ingin mati bukan? Matilah secara terhormat!" tegas Simon sembari menatap dalam ke netra Felix, "Minimal sembuhkan dulu tubuh paman, lalu bawa Arkada dan anak buahnya sebagai hadiah ke hadapan Mumma dan Didi." Usai mengucapkan kata-katanya, Simon membantu membawa Felix yang terdiam, naik kembali ke atas ranjang, lalu meninggalkannya. Di depan pintu kamar Felix yang terbuka, Zetha segera merengkuh tengkuk Simon untuk ia peluk erat. Sesedih apapun dalam hati Zetha, ia paling tidak bisa melihat
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

114. Korban Pertama

Salju semakin turun deras di pedesaan Aachen.Zeze mengajak Veronica dan Freyaa tinggal di rumah tengah hutan yang dibangunkan oleh Jonathan untuk kedua cucu cantik petualangnya itu. Alat pemanas berfungsi dengan baik di rumah hutan ketimbang rumah peninggalan keluarga Johnson yang sudah kuno. "Kita masih ada kentang, asparagus, jamur kering, beberapa daging serta tepung untuk membuat roti." Artur memberitahu Zeze akan isi gerobak yang baru saja ia pindahkan ke area dapur rumah hutan yang hanya terdiri satu lantai. "Kita bisa membuat soup dan siapkan roti untuk Bibiku jika ia lapar di tengah malam. Wanita hamil tidak boleh kelaparan!" ucap Zeze dianggukkan Artur dengan senyuman. Sebelumnya Veronica berkata pada Artur jika Zeze dan Freyaa tidak boleh kelaparan, sekarang Zeze juga mengatakan hal yang sama untuk Veronica. Tentu saja hati tua Artur merasa sangat hangat melayani Zeze, Freyaa dan Veronica yang sedang hamil darah daging Felix tersebut. Tidak banyak orang luar yang bisa
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

115. Kebodohan Arkada

"Jadi Hvitserk tidak tewas?" tanya Felix yang kemudian menggigit bibirnya kuat-kuat menahan perih karena otot panggulnya masih dalam perawatan Simon. "Kau meremehkanku dan Simon?" seringai Zetha sembari membuat simpul pada tali benang di jemarinya. Felix menarik napas panjang untuk melegakan tenggorokan, "Tapi Hvitserk tidak ada di kamarnya ..." "Hvitserk dan John diterbangkan ke Nyaksimvol setelah melewati masa kritis mereka. Dokter Dimi ingin anggotanya kembali." Simon yang memotong perkataan Felix, memberikan kecupan ke pipi Zetha seperti biasanya, "Aku sudah selesai, Mum." "Terima kasih banyak, Sis!" Felix hanya bisa berterima kasih pada Zetha karena Simon sudah pergi keluar dari kamarnya. Zetha memeriksa pekerjaan Simon yang sudah merapikan dan menempelkan hansaplas antiseptik di atas cidera otot panggul Felix. "Kau tau caranya berterima kasih. Ku tunggu paling lambat malam ini." Zetha berkata tegas dengan sorot mata tajam memandang Felix yang mengedipkan kelopak mata mengan
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

116. Hasrat Liar

Veronica terkejut melihat dua karung besar dan gerobak dengan tumpukan karung juga, sedang dipindahkan oleh Artur ke ruangan dapur. "Ini apa?" tanya Veronica spontan.Artur segera menuangkan isi dalam karung ke lantai untuk ia periksa, "Bahan makanan, rempah-rempah, susu hamil ...baju hangat, syal, kaus kaki ...." Artur juga terperanjat tak menduga saat melihat semua isi dalam karung juga yang ada di atas gerobak, talinya masih tergantung dengan roda telah basah oleh salju mencair. "Siapa yang membawanya?" Veronica bergumam lirih menoleh pada Freyaa yang baru saja selesai dari memberi anak ularnya minum susu sekaligus bermain di selasar yang tetap hangat tertutup jendela kaca. Freyaa segera berlari ke dalam kamar dan berteriak nyaring, "Dominic ...!" pekiknya ceria seraya berhambur ke gendongan Dominic yang bangkit turun dari ranjang Zeze. "Oh, kau semakin montok dan pipimu memerah!" Dominic mendongakkan wajah Freyaa yang memeluk lehernya, lalu ia peluk lagi erat-erat seraya menc
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

117. Freyaa Sky Salvatore

Freyaa mendesakkan ujung jemarinya masuk ke dalam mulut Zeze yang langsung kedua bola matanya melotot terkejut. "Freyaa?!" Pandangan Zeze beralih dari Freyaa ke Veronica di sebelahnya, lalu pada Dominic yang terbaring di atas lantai, wajahnya ditepuk pelan oleh Artur. "A-aku yang membuatnya begini?" Zeze berjongkok di depan wajah Dominic, menoleh pada Veronica dan Freyaa juga Artur yang menganggukkan kepala perlahan. "Oh, Tuhan!" Zeze memegangi kepalanya dengan kedua tangan dengan panik, "Apa yang harus ku lakukan?" Freyaa membawa mangkuk ramuan obat untuk Zeze yang sudah hangat, "Habiskan obatmu!" cetus gadis kecil itu tegas menatap kedua netra panik Zeze. Veronica berjongkok di depan wajah Dominic, meminumkan ramuan obat ke dalam mulut Dominic yang masih belum sadarkan diri, menggunakan sendok, "Apa kau bisa melakukan totokan untuk melancarkan peredaran darahnya? Kita harus menyadarkannya sesegera mungkin agar dia bisa meminum ramuan penguat energi tubuh sama sepertimu." Zeze
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

118. Balasan Seru Zetha Untuk Arkada

"Ku mohon, lepaskan aku. Aku janji, tak akan menuntut kalian ..." Zetha berpaling menoleh pada Felix, "Dia rupanya berpikir ingin menuntut kita, Fells. Bagaimana menurutmu? Kita lepaskan aja ya, aku takut ..." Felix menggetarkan tawa terbahak, menaikkan alis dan memajukan bagian atas tubuhnya perlahan ke arah Zetha, "Sejak kapan kau berubah jadi penakut, Sis?"Zetha tergelak merdu, bangkit dari duduknya di sudut meja depan Arkada, "Tolong perintahkan anak buahmu melindungiku, oke?"Felix semakin tergelak melihat ekspresi saudarinya yang mencibir pura-pura ketakutan akan ancaman Arkada yang menyiratkan pria itu memiliki kekuatan menuntut keluarga Salvatore.Memang tidak ada obatnya bagi manusia bodoh yang pongah! Arkada tidak tahu lawannya adalah keluarga mafia Salvatore yang selalu kompak satu sama lain dan memiliki kekuatan organisasi sangat solid. Zetha mengeluarkan jarum suntikan dari kantung pakaiannya. Melihat hal itu, Arkada kembali menggelengkan kepala kuat-kuat, membuat kedu
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

119.

Freyaa berpura-pura masih mengajak anak ularnya bermain di ruang tengah rumah hutan, namun sudut matanya memperhatikan Zeze yang melangkahkan kaki memasuki kamar tidur. Freyaa memindai Veronica sedang membuat minuman hangat di pantry dan Artur memeriksa mesin pemanas ruangan berfungsi dengan baik. Dengan gerak cepat, Freyaa pergi ke kamar Artur, melihat Dominic yang sudah pulas. Kemudian mengeluarkan ponsel sepupunya itu dari dalam kantung celana, mengetik nama Luca Salvatore untuk mengirimkan pesan. [Zee sakit, keracunan][Dominic tertular Zee dan hampir tewas][Kami di rumah hutan Papa Jona]Setelah memastikan pesannya terkirim ke ponsel Luca, Freyaa menghapus kembali jejak pesannya di ponsel Dominic, meletakkannya di atas nakas sebelum pergi kembali ke ruang tengah untuk bermain dengan anak ularnya. Tak ada yang menduga jika Freyaa akan mengkhianati Zeze dengan memberitahukan lokasi mereka pada Luca. "Young Lady, mari istirahat di kamar." Veronica mengajak Freyaa ke kamar, di t
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

120. Tangis Zeze

Zeze kembali pergi menyelinap keluar lagi waktu tengah malam tiba dimana Veronica dan Freyaa telah pulas terlelap. "Halo, Grey!" sapa Zeze pada serigala besar berbulu abu-abu yang ia dan Freyaa beri nama 'Grey', telah menunggunya di dalam hutan. "Mari kita berburu!" ajak Zeze seraya meloncat dan berlari cepat di atas salju tebal yang tetap kaki gadis muda itu tidak tenggelam terperosok. Zeze terus berkeliling memindai dengan mata birunya yang seperti bercahaya di dalam gelap hutan, memeriksa tanah properti keluarga Johnson tersebut yang sering didatangi para pemburu liar dan dirinya juga sedang memiliki hasrat liar ingin membunuh."Hari ini tidak ada pemburu, kalau gitu aku mau ke danau aja." Zeze bergumam melangkahkan kakinya ke arah danau kecil jauh di tengah hutan gelap sebelum nanti memakan bunga anggrek beracun di bagian lain dalam hutan. Danau tengah hutan di properti keluarga Johnson tidak pernah membeku meskipun pada suhu minus sekalipun. Namun airnya sangatlah dingin. Seri
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status