Share

111. Felix Salvatore

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-12-20 14:10:37
"Kau pemilik gallery lukisan!"

Felix masih ingat lukisan yang ia pinta John membelinya untuk di dalam ruangan kerja Veronica memiliki kamera tersembunyi. Felix sebenarnya sudah pernah bertemu dengan pria pemilik gallery lukisan tersebut yang mengadu tentang perusahaan supplier milik keluarganya terancam bangkrut karena Alfred Mussolini terus meminta upeti.

Sang pria sudah berdiri, membungkukkan tubuhnya hormat pada Felix, "Ikutlah denganku, maka keponakan Anda akan aman."

Entah berapa banyak informasi yang didapatkan oleh pria di depannya, tapi bibir Felix menyeringaikan senyuman tipis dengan tatapan berkilat kejam memindai sang pria pemilik gallery lukisan.

"Kau tau tentang keponakanku?" pancing Felix seraya tersenyum seakan mengendorkan kewaspadaannya.

"Keponakan Anda menjadi inang racun The Queen. Bukankah Anda sedang mencari keberadaannya saat ini?" jawab sang pria ditanggapi anggukan samar Felix.

"Racun dalam tubuh Anda bisa memanggil inang The Queen kembali. Karena itu Anda h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ulyana
Uhuyyy hahahaa
goodnovel comment avatar
senja_awan
yg terbayang di otakku saat baca 3 bab belakang adegannya fast and furious....hehehheeh
goodnovel comment avatar
senja_awan
Luca bergerak melalui angin....wussshhhhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   112.

    "Sister ...!" Felix berteriak terkejut mendapati ruangan tengah kediamannya terang benderang, ada tujuh ranjang portable tersusun dengan tubuh anak buahnya di atasnya, sementara Zetha dan Simon masih belum selesai melakukan operasi darurat mengeluarkan peluru dari John.Hvitserk sudah dipindahkan ke dalam ruangan perawatan yang dijaga oleh ketat beberapa pelayan wanita.Luciano, Billy yang sudah terbiasa melihat tindakan perawat di rumah sakit Siniy Dom, Nyaksimvol, Rusia, serta para pelayan lainnya di kediaman ikut membantu membebat lengan, perut, menghentikan pendarahan para anak buah Felix yang terluka menunggu giliran ditangani oleh Zetha dan Simon,Charles di bagian dapur tidak bisa diam. Ia memerintahkan pelayan bawahannya menyiapkan bubur, minuman serta makanan besar untuk Zetha, Luciano, Simon serta Felix, juga pria itu bolak balik memastikan air hangat serta kain lap tersedia untuk membantu melancarkan pekerjaan Zetha serta Simon.&

    Last Updated : 2024-12-21
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   113. Ikatan Bathin

    Salju mulai turun mewarnai kota Amalfi Coast menjadi putih. Felix mengamuk sedih begitu ia terbangun dari tidur juga obat bius yang disuntikkan Zetha sewaktu melakukan perawatan padanya."Aku tidak pantas hidup!" Felix menyingkirkan tangan Simon yang berniat membantunya berdiri dari terjatuh terguling di lantai kamar. "Paman memang tak pantas hidup setelah membiarkan Zeze terkena suntikan racun oleh Arkada!" Wajah sedih Felix makin tergugu memandang Simon yang menyeringai sinis. "Sekarang paman ingin mati bukan? Matilah secara terhormat!" tegas Simon sembari menatap dalam ke netra Felix, "Minimal sembuhkan dulu tubuh paman, lalu bawa Arkada dan anak buahnya sebagai hadiah ke hadapan Mumma dan Didi." Usai mengucapkan kata-katanya, Simon membantu membawa Felix yang terdiam, naik kembali ke atas ranjang, lalu meninggalkannya. Di depan pintu kamar Felix yang terbuka, Zetha segera merengkuh tengkuk Simon untuk ia peluk erat. Sesedih apapun dalam hati Zetha, ia paling tidak bisa melihat

    Last Updated : 2024-12-27
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   114. Korban Pertama

    Salju semakin turun deras di pedesaan Aachen.Zeze mengajak Veronica dan Freyaa tinggal di rumah tengah hutan yang dibangunkan oleh Jonathan untuk kedua cucu cantik petualangnya itu. Alat pemanas berfungsi dengan baik di rumah hutan ketimbang rumah peninggalan keluarga Johnson yang sudah kuno. "Kita masih ada kentang, asparagus, jamur kering, beberapa daging serta tepung untuk membuat roti." Artur memberitahu Zeze akan isi gerobak yang baru saja ia pindahkan ke area dapur rumah hutan yang hanya terdiri satu lantai. "Kita bisa membuat soup dan siapkan roti untuk Bibiku jika ia lapar di tengah malam. Wanita hamil tidak boleh kelaparan!" ucap Zeze dianggukkan Artur dengan senyuman. Sebelumnya Veronica berkata pada Artur jika Zeze dan Freyaa tidak boleh kelaparan, sekarang Zeze juga mengatakan hal yang sama untuk Veronica. Tentu saja hati tua Artur merasa sangat hangat melayani Zeze, Freyaa dan Veronica yang sedang hamil darah daging Felix tersebut. Tidak banyak orang luar yang bisa

    Last Updated : 2024-12-29
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   115. Kebodohan Arkada

    "Jadi Hvitserk tidak tewas?" tanya Felix yang kemudian menggigit bibirnya kuat-kuat menahan perih karena otot panggulnya masih dalam perawatan Simon. "Kau meremehkanku dan Simon?" seringai Zetha sembari membuat simpul pada tali benang di jemarinya. Felix menarik napas panjang untuk melegakan tenggorokan, "Tapi Hvitserk tidak ada di kamarnya ..." "Hvitserk dan John diterbangkan ke Nyaksimvol setelah melewati masa kritis mereka. Dokter Dimi ingin anggotanya kembali." Simon yang memotong perkataan Felix, memberikan kecupan ke pipi Zetha seperti biasanya, "Aku sudah selesai, Mum." "Terima kasih banyak, Sis!" Felix hanya bisa berterima kasih pada Zetha karena Simon sudah pergi keluar dari kamarnya. Zetha memeriksa pekerjaan Simon yang sudah merapikan dan menempelkan hansaplas antiseptik di atas cidera otot panggul Felix. "Kau tau caranya berterima kasih. Ku tunggu paling lambat malam ini." Zetha berkata tegas dengan sorot mata tajam memandang Felix yang mengedipkan kelopak mata mengan

    Last Updated : 2024-12-31
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   116. Hasrat Liar

    Veronica terkejut melihat dua karung besar dan gerobak dengan tumpukan karung juga, sedang dipindahkan oleh Artur ke ruangan dapur. "Ini apa?" tanya Veronica spontan.Artur segera menuangkan isi dalam karung ke lantai untuk ia periksa, "Bahan makanan, rempah-rempah, susu hamil ...baju hangat, syal, kaus kaki ...." Artur juga terperanjat tak menduga saat melihat semua isi dalam karung juga yang ada di atas gerobak, talinya masih tergantung dengan roda telah basah oleh salju mencair. "Siapa yang membawanya?" Veronica bergumam lirih menoleh pada Freyaa yang baru saja selesai dari memberi anak ularnya minum susu sekaligus bermain di selasar yang tetap hangat tertutup jendela kaca. Freyaa segera berlari ke dalam kamar dan berteriak nyaring, "Dominic ...!" pekiknya ceria seraya berhambur ke gendongan Dominic yang bangkit turun dari ranjang Zeze. "Oh, kau semakin montok dan pipimu memerah!" Dominic mendongakkan wajah Freyaa yang memeluk lehernya, lalu ia peluk lagi erat-erat seraya menc

    Last Updated : 2025-01-01
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   117. Freyaa Sky Salvatore

    Freyaa mendesakkan ujung jemarinya masuk ke dalam mulut Zeze yang langsung kedua bola matanya melotot terkejut. "Freyaa?!" Pandangan Zeze beralih dari Freyaa ke Veronica di sebelahnya, lalu pada Dominic yang terbaring di atas lantai, wajahnya ditepuk pelan oleh Artur. "A-aku yang membuatnya begini?" Zeze berjongkok di depan wajah Dominic, menoleh pada Veronica dan Freyaa juga Artur yang menganggukkan kepala perlahan. "Oh, Tuhan!" Zeze memegangi kepalanya dengan kedua tangan dengan panik, "Apa yang harus ku lakukan?" Freyaa membawa mangkuk ramuan obat untuk Zeze yang sudah hangat, "Habiskan obatmu!" cetus gadis kecil itu tegas menatap kedua netra panik Zeze. Veronica berjongkok di depan wajah Dominic, meminumkan ramuan obat ke dalam mulut Dominic yang masih belum sadarkan diri, menggunakan sendok, "Apa kau bisa melakukan totokan untuk melancarkan peredaran darahnya? Kita harus menyadarkannya sesegera mungkin agar dia bisa meminum ramuan penguat energi tubuh sama sepertimu." Zeze

    Last Updated : 2025-01-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   118. Balasan Seru Zetha Untuk Arkada

    "Ku mohon, lepaskan aku. Aku janji, tak akan menuntut kalian ..." Zetha berpaling menoleh pada Felix, "Dia rupanya berpikir ingin menuntut kita, Fells. Bagaimana menurutmu? Kita lepaskan aja ya, aku takut ..." Felix menggetarkan tawa terbahak, menaikkan alis dan memajukan bagian atas tubuhnya perlahan ke arah Zetha, "Sejak kapan kau berubah jadi penakut, Sis?"Zetha tergelak merdu, bangkit dari duduknya di sudut meja depan Arkada, "Tolong perintahkan anak buahmu melindungiku, oke?"Felix semakin tergelak melihat ekspresi saudarinya yang mencibir pura-pura ketakutan akan ancaman Arkada yang menyiratkan pria itu memiliki kekuatan menuntut keluarga Salvatore.Memang tidak ada obatnya bagi manusia bodoh yang pongah! Arkada tidak tahu lawannya adalah keluarga mafia Salvatore yang selalu kompak satu sama lain dan memiliki kekuatan organisasi sangat solid. Zetha mengeluarkan jarum suntikan dari kantung pakaiannya. Melihat hal itu, Arkada kembali menggelengkan kepala kuat-kuat, membuat kedu

    Last Updated : 2025-01-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   119.

    Freyaa berpura-pura masih mengajak anak ularnya bermain di ruang tengah rumah hutan, namun sudut matanya memperhatikan Zeze yang melangkahkan kaki memasuki kamar tidur. Freyaa memindai Veronica sedang membuat minuman hangat di pantry dan Artur memeriksa mesin pemanas ruangan berfungsi dengan baik. Dengan gerak cepat, Freyaa pergi ke kamar Artur, melihat Dominic yang sudah pulas. Kemudian mengeluarkan ponsel sepupunya itu dari dalam kantung celana, mengetik nama Luca Salvatore untuk mengirimkan pesan. [Zee sakit, keracunan][Dominic tertular Zee dan hampir tewas][Kami di rumah hutan Papa Jona]Setelah memastikan pesannya terkirim ke ponsel Luca, Freyaa menghapus kembali jejak pesannya di ponsel Dominic, meletakkannya di atas nakas sebelum pergi kembali ke ruang tengah untuk bermain dengan anak ularnya. Tak ada yang menduga jika Freyaa akan mengkhianati Zeze dengan memberitahukan lokasi mereka pada Luca. "Young Lady, mari istirahat di kamar." Veronica mengajak Freyaa ke kamar, di t

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   15. Awas Hot, baca malam saja

    Setelah makan malam bersama di istana, Felix permisi membawa Veronica kembali pulang ke mansion. Ia harus bekerja dan melacak keberadaan Knox, jika benar pengawalnya tersebut diculik. "Kabari aku lebih dulu jika kau akan melahirkan, jangan Mike!" ucap Felix di depan Lucy seraya melempar senyum pada Mike yang tertawa cengengesan. "Lebih dulu satu menit, tak masalah. Tetap aku dan Mawar juga yang akan tiba lebih dulu ke sini." tukas Mike tak mau kalah dari Felix. "Apakah mereka berdua sering merepotkanmu?" Felix puira-pura mengabaikan perkataan Mike, "Tugas kegiatan sosialmu sudah diserahkan pada Mawar dan Zahra 'kan? Kau sudah tidak boleh sibuk, pun setelah melahirkan." Lucy tergelak manis sedangkan Ibrahim mengusap ujung hidung mancungnya yang tak gatal, melihat Felix masih memanjakan istrinya seperti gadis kecil. Mereka bahkan sudah memilki delapan anak, jelang ke sembilan. "Cepatlah pulang. Veronica sedang hamil, tak baik terpapar angin malam Dubai. Tadi bukannya paman bilang a

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   14. Gadis Tomboi

    Zeze bergaya tengil, menjalin jari jemarinya di belakang kepala, berkata santai, "Sekarang semua orang sudah menikah, sepertinya aku juga mau menikah ahh ..." "Tidak!" Luca menjawab cepat perkataan Zeze. "Me-nikah?" Luciano dan Simon berkata serempak dengan kening berkerut dalam. Tetapi Jonathan menatap Zeze dengan pandangan antusias, "Benarkah?" Zeze menggerakkan dagunya maju mundur ke arah Jonathan, "Papa setuju?" tanyanya riang, tak mempedulikan wajah Luca yang memandangnya masam. "Aish ...kenapa paman tampanku berwajah kecut begini? Apakah cemburu jika aku akan menikahi seorang pra yang jauh lebih tampan darimu?" kekeh Zeze melingkarkan sebelah lengan ke pundak Luca. "Kau masih terlalu kecil, tunggu sepuluh tahun lagi, baru boleh menikah!" "Apa?!" bukan Zeze yang menjawab melainkan Aghna, Anjo, Deristi, Ariana dan Susie histeris berkata serempak. Zetha hanya bisa berdecih melihat sifat over protektif adik lelakinya terlihat jauh melebihi Luciano Sky. Tetapi sebenarnya Luci

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   13.

    Luca mengerjapkan kelopak matanya, kemudian mengambil alih membopong Zeze yang mimisan, darah mengucur kental keluar dari lubang hidungnya. "Maafkan aku ..." bisik Luca merasa bersalah.Bagaimana tidak bersalah?Zeze bisa disebut sebagai keponakan kesayangannya Luca. Siapapun yang menyakiti Zeze, Luca tak akan segan melenyapkan orang itu. Tapi sekarang, ia sendiri yang melukainya, membuat tulang hidung Zeze sedikit bengkok terkena tinju sehingga darah kental mengalir keluar dari lubang hidungnyaBelum lagi ditambah memar pada pipi putih mulus Zeze. Menyakiti Zeze, sama dengan menyakiti diri Luca sendiri. Zeze mengelap darah yang keluar dari lubang hidungnya menggunakan punggung tangan, kepalanya menggeleng pelan menanggapi perkataan Luca. "Cepat panggil Zetha kemari. kenapa kau diam aja seperti orang mati otak di situ?" Luca berteriak, masih ada sisa-sisa amarahnya pada Massimo.Zeze memberikan tatapan pada Freyaa yang langsung mengerti. Freyaa menarik pergelangan tangan Massimo me

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   12.

    Setelah memastikan Veronica cukup istirahat di mansion, pagi ini Felix mengajak istri cantiknya itu pergi mengunjungi Lucy di istana. Felix baru saja membuka pintu penumpang, membantu Veronica turun dari mobil, tetapi teriakan anak-anak Lucy sudah membahana berlarian sampai ke halaman. "Bibi Nicca!" pekik Rayya langsung memeluk Veronica seakan Tuan Putri cantik itu telah sangat mengenal Veronica. Di belakang Rayya ada kembar tiga yang berlari terhuyung-huyung, berseru, "Pipi ...Niccaaa ..." Felix tergelak melihat keponakannya, "Dari mana kalian tau jika bibi kalian dipanggil Nicca?" "Freyaa." sahut Rayya sambil menggosokkan wajah lembutnya ke bagian perut Veronica. "Ya, ya ...Eyaa yang kasih tau." tiga anak kembar ikut berkata dan mengangguk serempak. Veronica sangat senang, bibirnya tersenyum lebar dengan mata menyipit indah, "Oh, kalian sangat manis sekali, cantik dan tampan-tampan!" "Bibi Nicca juga sangat cantik!" tukas Rayya seraya menggandeng lengan Veronic

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   11. Kenakalan Zeze dan Michele

    Seperti biasa, Zeze tidak bisa terlelap di malam hari. Setelah menidurkan Freyaa hingga pulas, mendengar suara dengkuran halus Simon dan Dominic di lantai atas yang menandakan kedua pria itu juga telah terlelap, Zeze berjalan pelan keluar dari kamar.Zeze hanya duduk sendiri pada sofa di lorong. Teringat pada Pierre yang kebal terhadap racun dalam tubuhnya juga rasa kenyal bibir pria itu yang membuatnya candu ingin mengulangi lagi.Tiba-tiba daun telinga Zeze bergetar dan ia tanpa sadar menegakkan tulang punggungnya duduk pada sofa."Kau pikir bisa menghalangiku mendekati Massimo, anak pungut?!" dengkus Cecilia menggetarkan tawa seraya berjalan menuju kamar Massimo, membawa sebotol jus segar."Anak pungut aja belagu! Betapa bodohnya Luca Salvatore yang terperangkap pada drama palsumu!" tambah Cecilia masih menggerutu.Sudut bibir Zeze tersenyum samar. Telinganya bisa mendengar langkah kaki Cecilia tidak beraturan menje

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   10.

    Sudah menjadi kebiasaan di keluarga Salvatore untuk makan bersama terutama pada saat sarapan atau makan malam. Tetapi sekarang mereka sedang lliburan, tentu saja makan siang pun menjadi sangat istimewa untuk semua orang berkumpul, makan bersama. Terdapat beberapa meja bundar ukuran besar, kapasitas delapan-sembilan orang untuk keluarga Salvatore makan siang juga beberapa meja bundar ukuran kecil. Massimo mendudukkan Michele depan meja bundar kecil, kapasitas lima kursi."Duduklah, aku mau bicara." Michele menarik lengan Massimo agar duduk di sebelahnya. "Katakan, ada apa? Sebentar, apa kau mau minum susu oat?" Belum sempat Michele menjawab, Massimo sudah menolehkan kepalanya memandang Cecilia di belakang, "Bisa ambilkan susu oat di pelayan untukku?" Cecilia menganggukkan kepala tanpa kata tetapi sorot matanya terlihat berbinar karena akhirnya Massimo mau meminta tolong padanya. Cecilia rela membuat dirinya dimanfaatkan oleh Massimo, dengan begitu ia bisa selangkah lebih dekat untu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   9. Kekuatan Zeze, Kekuatiran Zetha

    Halaman samping penginapan terdapat hamparan landai ditutupi salju. Biasanya itu adalah lapangan untuk bermain tenis outdoor. Sekarang, menjadi tempat keluarga besar Salvatore bermain tarik tambang. Suara suporter para wanita bersorak riuh dengan semangat, keceriaan dan gelak tawa. Bahkan para pelayan keluarga Salvatore dan pelayan penginapan ikut menjadi suporter, bersorak-sorai. Entah siapa yang punya ide, para pria keluarga Salvatore untuk melakukan lomba tarik tambang di hamparan salju. Kenyataannya mereka para pria terlihat bersemangat. "Ah, tidak, kalian curang lagi!" Gerardo berteriak tidak terima karena sudah lima kali kalah berturut-turut. Kelompok Gerardo terdiri dari Massimo, Simon, dan Sandi berlawanan dengan kelompok Effren, Fernando, Rooney dan Timothy. "Ari, liat suamimu ...makin tua makin pengecut dia! Apakah kau ingin ganti suami? Akan ku carikan untukmu, pria yang tampan seperti aku!" Timothy tidak pernah menahan perkataannya menggoda Ariana terang-terangan di

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   8. Paman dan Keponakan

    Setelah membeli gelang tali tiga warna dengan asesories batu alam dan pendulum untuk Zeze dan Freyaa, Dominic juga Simon ikut membeli gelang tali tiga warna tanpa asesories untuk mereka.Meski sudah mendapatkan gelang tali, Freyaa tetap ngotot menginginkan kalung berliontin lambang love seperti yang dipakai Zeze.Ketika Dominic melakukan pembayaran untuk kalung, sambil menggendong Freyaa ke depan kasir, diam-diam Simon membuka liontin kalung Zeze. Ia sama sekali tidak terkejut melihat ada photo Knox bersama seorang wanita di dalam liontinnya."Jangan berpikiran macam-macam. Knox berkata dia pergi menjalankan misi dan ku lihat ia sangat menganggap penting kalung ini yang tak pernah ia lepaskan. Jadi aku memintanya agar nanti ia kembali bisa mengambilnya padaku.""Misi?" ulang Simon menyipitkan kelopak mata memandang Zeze."Apakah tak ada misi? Aku dibohongi? Atau memang ada misi rahasia dari Paman Felix?" cecar Zeze menatap l

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   7.

    Zetha mengerutkan alisnya memandang wajah muram Luca, "Kesalahan apa yang kau lakukan? Kau akhirnya khilaf dan meniduri Megan?""Itu konyol! Aku tak mungkin melakukan kebodohan seperti itu!" dengkus Luca cepat, lalu menghadap Luciano yang diam tetapi jelas menunggunya bicara."Aku menegur Zeze ..." Luca menceritakan apa yang diberitahukan oleh Markus sehingga ia bergegas pergi ke penginapan Anne dan berkata jika ia menolak hubungan Zeze bersama Pierre Bastien."Aku bersalah, aku membentaknya keras dan ...Zeze membalasku dengan mengatakan jika ia keturunan Johnson, bukan gadis Salvatore."Baru saja Luca menyelesaikan kalimatnya, Luciano sudah pergi keluar dari kamar mencari Zeze. Luciano sangat paham perasaan putrinya, meskipun ia sendiri pun juga masih belum rela jika Zeze mengenal pria secara spesial di luar sana.Di dalam kamar, Zetha belum berkomentar, hanya memandang Luca dengan tatapan rumit. Baru saja ia merasa b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status