Home / Romansa / Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore / 117. Freyaa Sky Salvatore

Share

117. Freyaa Sky Salvatore

Author: Lucy
last update Last Updated: 2025-01-02 14:47:28
Freyaa mendesakkan ujung jemarinya masuk ke dalam mulut Zeze yang langsung kedua bola matanya melotot terkejut.

"Freyaa?!"

Pandangan Zeze beralih dari Freyaa ke Veronica di sebelahnya, lalu pada Dominic yang terbaring di atas lantai, wajahnya ditepuk pelan oleh Artur.

"A-aku yang membuatnya begini?" Zeze berjongkok di depan wajah Dominic, menoleh pada Veronica dan Freyaa juga Artur yang menganggukkan kepala perlahan.

"Oh, Tuhan!" Zeze memegangi kepalanya dengan kedua tangan dengan panik, "Apa yang harus ku lakukan?"

Freyaa membawa mangkuk ramuan obat untuk Zeze yang sudah hangat, "Habiskan obatmu!" cetus gadis kecil itu tegas menatap kedua netra panik Zeze.

Veronica berjongkok di depan wajah Dominic, meminumkan ramuan obat ke dalam mulut Dominic yang masih belum sadarkan diri, menggunakan sendok, "Apa kau bisa melakukan totokan untuk melancarkan peredaran darahnya? Kita harus menyadarkannya sesegera mungkin agar dia bisa meminum ramuan penguat energi tubuh sama sepertimu."

Zeze
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
senja_awan
lu nyamain zetha Ama Mak tiri lu di rumahhhh....woiiiii mimpiii yeeeee
goodnovel comment avatar
ryzlnn
cari mati tu atkadut......dah thor kasih end aj tu orang .....gemes jadinya.
goodnovel comment avatar
ryzlnn
terlalu ringan knp kuku aj yg di cabut....tu otot berurat juga cabut,siksaan arkadut nda sebanding dengan derita zee
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   118. Balasan Seru Zetha Untuk Arkada

    "Ku mohon, lepaskan aku. Aku janji, tak akan menuntut kalian ..." Zetha berpaling menoleh pada Felix, "Dia rupanya berpikir ingin menuntut kita, Fells. Bagaimana menurutmu? Kita lepaskan aja ya, aku takut ..." Felix menggetarkan tawa terbahak, menaikkan alis dan memajukan bagian atas tubuhnya perlahan ke arah Zetha, "Sejak kapan kau berubah jadi penakut, Sis?"Zetha tergelak merdu, bangkit dari duduknya di sudut meja depan Arkada, "Tolong perintahkan anak buahmu melindungiku, oke?"Felix semakin tergelak melihat ekspresi saudarinya yang mencibir pura-pura ketakutan akan ancaman Arkada yang menyiratkan pria itu memiliki kekuatan menuntut keluarga Salvatore.Memang tidak ada obatnya bagi manusia bodoh yang pongah! Arkada tidak tahu lawannya adalah keluarga mafia Salvatore yang selalu kompak satu sama lain dan memiliki kekuatan organisasi sangat solid. Zetha mengeluarkan jarum suntikan dari kantung pakaiannya. Melihat hal itu, Arkada kembali menggelengkan kepala kuat-kuat, membuat kedu

    Last Updated : 2025-01-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   119.

    Freyaa berpura-pura masih mengajak anak ularnya bermain di ruang tengah rumah hutan, namun sudut matanya memperhatikan Zeze yang melangkahkan kaki memasuki kamar tidur. Freyaa memindai Veronica sedang membuat minuman hangat di pantry dan Artur memeriksa mesin pemanas ruangan berfungsi dengan baik. Dengan gerak cepat, Freyaa pergi ke kamar Artur, melihat Dominic yang sudah pulas. Kemudian mengeluarkan ponsel sepupunya itu dari dalam kantung celana, mengetik nama Luca Salvatore untuk mengirimkan pesan. [Zee sakit, keracunan][Dominic tertular Zee dan hampir tewas][Kami di rumah hutan Papa Jona]Setelah memastikan pesannya terkirim ke ponsel Luca, Freyaa menghapus kembali jejak pesannya di ponsel Dominic, meletakkannya di atas nakas sebelum pergi kembali ke ruang tengah untuk bermain dengan anak ularnya. Tak ada yang menduga jika Freyaa akan mengkhianati Zeze dengan memberitahukan lokasi mereka pada Luca. "Young Lady, mari istirahat di kamar." Veronica mengajak Freyaa ke kamar, di t

    Last Updated : 2025-01-03
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   120. Tangis Zeze

    Zeze kembali pergi menyelinap keluar lagi waktu tengah malam tiba dimana Veronica dan Freyaa telah pulas terlelap. "Halo, Grey!" sapa Zeze pada serigala besar berbulu abu-abu yang ia dan Freyaa beri nama 'Grey', telah menunggunya di dalam hutan. "Mari kita berburu!" ajak Zeze seraya meloncat dan berlari cepat di atas salju tebal yang tetap kaki gadis muda itu tidak tenggelam terperosok. Zeze terus berkeliling memindai dengan mata birunya yang seperti bercahaya di dalam gelap hutan, memeriksa tanah properti keluarga Johnson tersebut yang sering didatangi para pemburu liar dan dirinya juga sedang memiliki hasrat liar ingin membunuh."Hari ini tidak ada pemburu, kalau gitu aku mau ke danau aja." Zeze bergumam melangkahkan kakinya ke arah danau kecil jauh di tengah hutan gelap sebelum nanti memakan bunga anggrek beracun di bagian lain dalam hutan. Danau tengah hutan di properti keluarga Johnson tidak pernah membeku meskipun pada suhu minus sekalipun. Namun airnya sangatlah dingin. Seri

    Last Updated : 2025-01-03
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   121. Ramuan Obat Rahasia

    Luciano membopong Zeze, membawanya ke kamar. Masih dinihari dan mereka berdua bisa mati kedinginan karena pakaian Luciano juga telah ikut basah dari memeluk Zeze.Setidaknya Luciano yang kedinginan, Zeze tetap merasakan darahnya sangat panas membara dalam tubuhnya."Ganti pakaianmu, lalu kita berdoa pagi bersama." bisik Luciano seraya memberikan kecupan ke pipi Zeze yang mengangguk cepat.Zeze mengambil pakaian kering untuk ia bawa masuk ke dalam kamar mandi, tapi baru saja gadis muda itu melepaskan pakaian bagian atasnya yang melekat ketat, sebuah lengan besar berbulu maskuln melingkari pinggangnya dari belakang."Paman ..." tenggorokan Zeze tercekat memanggil Luca yang merundukkan wajah ke pundaknya dan semakin mengeratkan lengan memeluk."Kau akan sembuh! Dengarkan paman, oke? Kau pasti sembuh!" bisik Luca seraya memutar tubuh Zeze yang segera ia sambar handuk kering untuk menutupi bagian depan tubuh keponakannya tersebut

    Last Updated : 2025-01-04
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   122. Ingin Menjebak?

    Sudah sepekan Jonathan membawa Zeze dan semuanya pindah ke rumah tua Johnson. Selama itu, Zeze tidak lagi pergi keluar di tengah malam, namun Luca akan selalu menemani keponakannya bermain di dalam hutan. "Apakah tubuhmu masih panas? Kita sudah hampir satu jam di sni." Luca memanggil Zeze yang asyik berenang hilir mudik di dalam danau, sementara Luca harus memakai pakaian hangat berlapis-lapis. Zeze segera menepi ke dekat Luca, "Ada yang datang kemari." ucapnya seraya menatap lekat ke netra paman tampannya. "Jangan kuatir dan tak perlu takut. Semuanya akan baik-baik aja." Beberapa hari lalu kediaman Jonathan didatangi beberapa orang polisi, menyelidiki kematian warga desa tetangga yang tewas dengan jantung hilang, namun Artur berhasil membuat kesaksian jika Jonathan sekeluarga baru saja tiba di kediaman setelah kejadian orang tewas tersebut. Luca segera merentangkan jubah handuk untuk menangkap Zeze yang baru keluar dari danau ketika dua orang anggota polisi datang menghampiri me

    Last Updated : 2025-01-04
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   1. Felix Salvatore

    Felix sedang berdiri tegak menatap pemandangan di luar jendela kaca ruangannya yang menghadap pantai indah kota Cape Town. Cuaca sedang cerah sudah menjelang sore, riak-riak ombak terlihat jelas dari tempat Felix saat ini berdiri memperhatikan. Tok ...tok ...tok!"Masuk!"Felix beranjak dari depan jendela, kembali duduk pada kursi kerja kebesarannya, pura-pura membalikkan berkas di atas meja ketika Hvitserk, asisten sekaligus sahabatnya memasuki ruangan. "Simon sudah mendapatkan lokasi wanita itu, Veronica." Hvitserk berkata sembari meletakkan laporan dari sekretaris perusahaan ke atas meja, membuka kursi untuk dia duduki di depan Felix. "Kenapa Simon tidak menghubungiku?" "Kau sudah memeriksa ponselmu?" Hvitserk justru balik bertanya sinis pada Felix.Hvitserk sudah sangat hapal kebiasan baru Felix yang sering lupa mengisi daya ponselnya. "Ah, dayanya habis." Felix berujar santai setelah memeriksa layar ponselnya yang padam. "Dimana wanita itu?" tanyanya kembali pada topik lapo

    Last Updated : 2024-07-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   2. Amalfi Coast

    Waktu baru menunjukkan menjelang siang ketika Felix, Susie, Hvitserk beserta beberapa pengawal tiba di salah satu hotel terbaik berpemandangan lautan biru mediterania. "Ambu suka di sini?" tanya Felix sambil membuka tutup botol air mineral yang segera ia tenggak dan memberikannya satu botol minuman lainnya pada Susie. Belum sempat Susie menjawab jika pemandangan lautan mediterania ini mengingatkannya pada Marcella, Mommynya Felix dan anak-anak Salvatore, Felix sudah menambahkan, "Nanti kita akan mencari rumah untuk tinggal sementara di sini. Udaranya meskipun sama-sama panas dengan di Cape Town, Amalfi cukup menyenangkan." "Bagaimana dengan pekerjaanmu?" Selama ini Felix menolak berkumpul bersama keluarga besarnya di Palermo dengan alasan pekerjaannya sangat sibuk. Alasan yang sama juga dia selalu utarakan ketika ada yang bertanya mengenai pasangan hidupnya. "Ada Billy yang akan mengontrol di Cape Town sekaligus turun ke lapangan. aku bisa memantau secara online dari sini." jawab

    Last Updated : 2024-07-03
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   3. Dalam Perjalanan

    Suara deru motor yang bergaung bergema sedang melaju kencang itu tiba-tiba terhenti mendadak. Jalanan sedikit menanjak pada bagian depannya di tutup oleh tiga buah mobil mewah. "Apa maunya kalian?!" Veronica mendengkuskan napas kesal seraya melepaskan help penutup kepalanya, bertanya pada sekelompok anak muda yang sebelumnya berpesta di The Grill. Ada tiga orang pemuda sedang duduk pada atas mobil yang dibiarkan melintang menghalangi jalan. Jarak mereka sekitar tiga meter dari posisi Veronica menghentikan laju motor sportnya. Lima orang pemuda muncul di belakang Veronica, mulai berjalan pelan mendekati wanita muda yang masih tetap duduk di jok motor sportnya tersebut. Beruntung tadi, Selena pulang bersama Keanu, suaminya menggunakan mobil di jalur lain. Jika tidak, adik perempuan Veronica tersebut akan lepas kontrol jika perjalanan pulangnya dihadang sekelompok pemuda mabuk. "Veronica!"Salah satu pemuda berperawakan urakan dengan rambut panjang di ikat ke belakang kepalanya, mer

    Last Updated : 2024-07-06

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   122. Ingin Menjebak?

    Sudah sepekan Jonathan membawa Zeze dan semuanya pindah ke rumah tua Johnson. Selama itu, Zeze tidak lagi pergi keluar di tengah malam, namun Luca akan selalu menemani keponakannya bermain di dalam hutan. "Apakah tubuhmu masih panas? Kita sudah hampir satu jam di sni." Luca memanggil Zeze yang asyik berenang hilir mudik di dalam danau, sementara Luca harus memakai pakaian hangat berlapis-lapis. Zeze segera menepi ke dekat Luca, "Ada yang datang kemari." ucapnya seraya menatap lekat ke netra paman tampannya. "Jangan kuatir dan tak perlu takut. Semuanya akan baik-baik aja." Beberapa hari lalu kediaman Jonathan didatangi beberapa orang polisi, menyelidiki kematian warga desa tetangga yang tewas dengan jantung hilang, namun Artur berhasil membuat kesaksian jika Jonathan sekeluarga baru saja tiba di kediaman setelah kejadian orang tewas tersebut. Luca segera merentangkan jubah handuk untuk menangkap Zeze yang baru keluar dari danau ketika dua orang anggota polisi datang menghampiri me

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   121. Ramuan Obat Rahasia

    Luciano membopong Zeze, membawanya ke kamar. Masih dinihari dan mereka berdua bisa mati kedinginan karena pakaian Luciano juga telah ikut basah dari memeluk Zeze.Setidaknya Luciano yang kedinginan, Zeze tetap merasakan darahnya sangat panas membara dalam tubuhnya."Ganti pakaianmu, lalu kita berdoa pagi bersama." bisik Luciano seraya memberikan kecupan ke pipi Zeze yang mengangguk cepat.Zeze mengambil pakaian kering untuk ia bawa masuk ke dalam kamar mandi, tapi baru saja gadis muda itu melepaskan pakaian bagian atasnya yang melekat ketat, sebuah lengan besar berbulu maskuln melingkari pinggangnya dari belakang."Paman ..." tenggorokan Zeze tercekat memanggil Luca yang merundukkan wajah ke pundaknya dan semakin mengeratkan lengan memeluk."Kau akan sembuh! Dengarkan paman, oke? Kau pasti sembuh!" bisik Luca seraya memutar tubuh Zeze yang segera ia sambar handuk kering untuk menutupi bagian depan tubuh keponakannya tersebut

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   120. Tangis Zeze

    Zeze kembali pergi menyelinap keluar lagi waktu tengah malam tiba dimana Veronica dan Freyaa telah pulas terlelap. "Halo, Grey!" sapa Zeze pada serigala besar berbulu abu-abu yang ia dan Freyaa beri nama 'Grey', telah menunggunya di dalam hutan. "Mari kita berburu!" ajak Zeze seraya meloncat dan berlari cepat di atas salju tebal yang tetap kaki gadis muda itu tidak tenggelam terperosok. Zeze terus berkeliling memindai dengan mata birunya yang seperti bercahaya di dalam gelap hutan, memeriksa tanah properti keluarga Johnson tersebut yang sering didatangi para pemburu liar dan dirinya juga sedang memiliki hasrat liar ingin membunuh."Hari ini tidak ada pemburu, kalau gitu aku mau ke danau aja." Zeze bergumam melangkahkan kakinya ke arah danau kecil jauh di tengah hutan gelap sebelum nanti memakan bunga anggrek beracun di bagian lain dalam hutan. Danau tengah hutan di properti keluarga Johnson tidak pernah membeku meskipun pada suhu minus sekalipun. Namun airnya sangatlah dingin. Seri

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   119.

    Freyaa berpura-pura masih mengajak anak ularnya bermain di ruang tengah rumah hutan, namun sudut matanya memperhatikan Zeze yang melangkahkan kaki memasuki kamar tidur. Freyaa memindai Veronica sedang membuat minuman hangat di pantry dan Artur memeriksa mesin pemanas ruangan berfungsi dengan baik. Dengan gerak cepat, Freyaa pergi ke kamar Artur, melihat Dominic yang sudah pulas. Kemudian mengeluarkan ponsel sepupunya itu dari dalam kantung celana, mengetik nama Luca Salvatore untuk mengirimkan pesan. [Zee sakit, keracunan][Dominic tertular Zee dan hampir tewas][Kami di rumah hutan Papa Jona]Setelah memastikan pesannya terkirim ke ponsel Luca, Freyaa menghapus kembali jejak pesannya di ponsel Dominic, meletakkannya di atas nakas sebelum pergi kembali ke ruang tengah untuk bermain dengan anak ularnya. Tak ada yang menduga jika Freyaa akan mengkhianati Zeze dengan memberitahukan lokasi mereka pada Luca. "Young Lady, mari istirahat di kamar." Veronica mengajak Freyaa ke kamar, di t

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   118. Balasan Seru Zetha Untuk Arkada

    "Ku mohon, lepaskan aku. Aku janji, tak akan menuntut kalian ..." Zetha berpaling menoleh pada Felix, "Dia rupanya berpikir ingin menuntut kita, Fells. Bagaimana menurutmu? Kita lepaskan aja ya, aku takut ..." Felix menggetarkan tawa terbahak, menaikkan alis dan memajukan bagian atas tubuhnya perlahan ke arah Zetha, "Sejak kapan kau berubah jadi penakut, Sis?"Zetha tergelak merdu, bangkit dari duduknya di sudut meja depan Arkada, "Tolong perintahkan anak buahmu melindungiku, oke?"Felix semakin tergelak melihat ekspresi saudarinya yang mencibir pura-pura ketakutan akan ancaman Arkada yang menyiratkan pria itu memiliki kekuatan menuntut keluarga Salvatore.Memang tidak ada obatnya bagi manusia bodoh yang pongah! Arkada tidak tahu lawannya adalah keluarga mafia Salvatore yang selalu kompak satu sama lain dan memiliki kekuatan organisasi sangat solid. Zetha mengeluarkan jarum suntikan dari kantung pakaiannya. Melihat hal itu, Arkada kembali menggelengkan kepala kuat-kuat, membuat kedu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   117. Freyaa Sky Salvatore

    Freyaa mendesakkan ujung jemarinya masuk ke dalam mulut Zeze yang langsung kedua bola matanya melotot terkejut. "Freyaa?!" Pandangan Zeze beralih dari Freyaa ke Veronica di sebelahnya, lalu pada Dominic yang terbaring di atas lantai, wajahnya ditepuk pelan oleh Artur. "A-aku yang membuatnya begini?" Zeze berjongkok di depan wajah Dominic, menoleh pada Veronica dan Freyaa juga Artur yang menganggukkan kepala perlahan. "Oh, Tuhan!" Zeze memegangi kepalanya dengan kedua tangan dengan panik, "Apa yang harus ku lakukan?" Freyaa membawa mangkuk ramuan obat untuk Zeze yang sudah hangat, "Habiskan obatmu!" cetus gadis kecil itu tegas menatap kedua netra panik Zeze. Veronica berjongkok di depan wajah Dominic, meminumkan ramuan obat ke dalam mulut Dominic yang masih belum sadarkan diri, menggunakan sendok, "Apa kau bisa melakukan totokan untuk melancarkan peredaran darahnya? Kita harus menyadarkannya sesegera mungkin agar dia bisa meminum ramuan penguat energi tubuh sama sepertimu." Zeze

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   116. Hasrat Liar

    Veronica terkejut melihat dua karung besar dan gerobak dengan tumpukan karung juga, sedang dipindahkan oleh Artur ke ruangan dapur. "Ini apa?" tanya Veronica spontan.Artur segera menuangkan isi dalam karung ke lantai untuk ia periksa, "Bahan makanan, rempah-rempah, susu hamil ...baju hangat, syal, kaus kaki ...." Artur juga terperanjat tak menduga saat melihat semua isi dalam karung juga yang ada di atas gerobak, talinya masih tergantung dengan roda telah basah oleh salju mencair. "Siapa yang membawanya?" Veronica bergumam lirih menoleh pada Freyaa yang baru saja selesai dari memberi anak ularnya minum susu sekaligus bermain di selasar yang tetap hangat tertutup jendela kaca. Freyaa segera berlari ke dalam kamar dan berteriak nyaring, "Dominic ...!" pekiknya ceria seraya berhambur ke gendongan Dominic yang bangkit turun dari ranjang Zeze. "Oh, kau semakin montok dan pipimu memerah!" Dominic mendongakkan wajah Freyaa yang memeluk lehernya, lalu ia peluk lagi erat-erat seraya menc

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   115. Kebodohan Arkada

    "Jadi Hvitserk tidak tewas?" tanya Felix yang kemudian menggigit bibirnya kuat-kuat menahan perih karena otot panggulnya masih dalam perawatan Simon. "Kau meremehkanku dan Simon?" seringai Zetha sembari membuat simpul pada tali benang di jemarinya. Felix menarik napas panjang untuk melegakan tenggorokan, "Tapi Hvitserk tidak ada di kamarnya ..." "Hvitserk dan John diterbangkan ke Nyaksimvol setelah melewati masa kritis mereka. Dokter Dimi ingin anggotanya kembali." Simon yang memotong perkataan Felix, memberikan kecupan ke pipi Zetha seperti biasanya, "Aku sudah selesai, Mum." "Terima kasih banyak, Sis!" Felix hanya bisa berterima kasih pada Zetha karena Simon sudah pergi keluar dari kamarnya. Zetha memeriksa pekerjaan Simon yang sudah merapikan dan menempelkan hansaplas antiseptik di atas cidera otot panggul Felix. "Kau tau caranya berterima kasih. Ku tunggu paling lambat malam ini." Zetha berkata tegas dengan sorot mata tajam memandang Felix yang mengedipkan kelopak mata mengan

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   114. Korban Pertama

    Salju semakin turun deras di pedesaan Aachen.Zeze mengajak Veronica dan Freyaa tinggal di rumah tengah hutan yang dibangunkan oleh Jonathan untuk kedua cucu cantik petualangnya itu. Alat pemanas berfungsi dengan baik di rumah hutan ketimbang rumah peninggalan keluarga Johnson yang sudah kuno. "Kita masih ada kentang, asparagus, jamur kering, beberapa daging serta tepung untuk membuat roti." Artur memberitahu Zeze akan isi gerobak yang baru saja ia pindahkan ke area dapur rumah hutan yang hanya terdiri satu lantai. "Kita bisa membuat soup dan siapkan roti untuk Bibiku jika ia lapar di tengah malam. Wanita hamil tidak boleh kelaparan!" ucap Zeze dianggukkan Artur dengan senyuman. Sebelumnya Veronica berkata pada Artur jika Zeze dan Freyaa tidak boleh kelaparan, sekarang Zeze juga mengatakan hal yang sama untuk Veronica. Tentu saja hati tua Artur merasa sangat hangat melayani Zeze, Freyaa dan Veronica yang sedang hamil darah daging Felix tersebut. Tidak banyak orang luar yang bisa

DMCA.com Protection Status