แชร์

121. Ramuan Obat Rahasia

ผู้เขียน: Lucy
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-04 10:00:22

Luciano membopong Zeze, membawanya ke kamar. Masih dinihari dan mereka berdua bisa mati kedinginan karena pakaian Luciano juga telah ikut basah dari memeluk Zeze.

Setidaknya Luciano yang kedinginan, Zeze tetap merasakan darahnya sangat panas membara dalam tubuhnya. 

"Ganti pakaianmu, lalu kita berdoa pagi bersama." bisik Luciano seraya memberikan kecupan ke pipi Zeze yang mengangguk cepat. 

Zeze mengambil pakaian kering untuk ia bawa masuk ke dalam kamar mandi, tapi baru saja gadis muda itu melepaskan pakaian bagian atasnya yang melekat ketat, sebuah lengan besar berbulu maskuln melingkari pinggangnya dari belakang. 

"Paman ..." tenggorokan Zeze tercekat memanggil Luca yang merundukkan wajah ke pundaknya dan semakin mengeratkan lengan memeluk. 

"Kau akan sembuh! Dengarkan paman, oke? Kau pasti sembuh!" bisik Luca seraya memutar tubuh Zeze yang segera ia sambar handuk kering untuk menutupi bagian depan tubuh keponakannya tersebut

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (4)
goodnovel comment avatar
ryzlnn
semua rahasia hanya lucyans yang tau jawabannya...up lg dah biar terjawab
goodnovel comment avatar
senja_awan
knp rahasianya ada di jantung grey???apa karna dia punya cinta yg tulus unk Zee dan eya.....atau darahnya murni??
goodnovel comment avatar
senja_awan
sukses bikin aku nangis fulllllll.....huhuuuuuu
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   122. Ingin Menjebak?

    Sudah sepekan Jonathan membawa Zeze dan semuanya pindah ke rumah tua Johnson. Selama itu, Zeze tidak lagi pergi keluar di tengah malam, namun Luca akan selalu menemani keponakannya bermain di dalam hutan. "Apakah tubuhmu masih panas? Kita sudah hampir satu jam di sni." Luca memanggil Zeze yang asyik berenang hilir mudik di dalam danau, sementara Luca harus memakai pakaian hangat berlapis-lapis. Zeze segera menepi ke dekat Luca, "Ada yang datang kemari." ucapnya seraya menatap lekat ke netra paman tampannya. "Jangan kuatir dan tak perlu takut. Semuanya akan baik-baik aja." Beberapa hari lalu kediaman Jonathan didatangi beberapa orang polisi, menyelidiki kematian warga desa tetangga yang tewas dengan jantung hilang, namun Artur berhasil membuat kesaksian jika Jonathan sekeluarga baru saja tiba di kediaman setelah kejadian orang tewas tersebut. Luca segera merentangkan jubah handuk untuk menangkap Zeze yang baru keluar dari danau ketika dua orang anggota polisi datang menghampiri mer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-04
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   123.

    Sepekan sudah berlalu sejak otot panggul Felix dijahit ulang oleh Simon dan berkat obat yang ditinggalkan oleh Zetha, jahitan otot panggul Felix cepat mengering pulih.Felix sudah bangun pagi-pagi, lari marathon di pantai, lalu sarapan, memeriksa pekerjaan di ruangan kerjanya dan menjelang sore melatih otot di ruangan gym. "Beberapa pria datang lagi ke depan gerbang kediaman," Knox datang ke dalam ruangan gym, melaporkan pada Felix mengenai beberapa pria mencurigakan tertangkap kamera cctv mendatangi depan kediaman. Belum sempat Felix menjawab, ponsel yang tidak jauh dari tempat Felix dan Knox berada, berdering sangat nyaring. "Kau tidak datang ke Somalia, dimana kau berada?" Felix langsung bertanya pada penelponnya yang tak lain adalah Lorenza. "Mereka menjebakku untuk menangkap Anda." Felix turun dari treadmill, meraih handuk untuk mengelap keringat, kemudian melangkahkan kakinya keluar ruangan gym diikuti oleh Knox di belakang.Felix menaiki tangga menuju lorong kamar dan masuk

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-05
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   124. Cinta Tak Sampai

    Lorenza yang berdiri memperhatikan Edward dan Felix dari luar kerangkeng, langsung bergerak cepat mengeluarkan pistol di sisi pahanya, menembaki anak buah Edward Suter, meski tembakannya meleset, tidak membunuh satu orangpun.Lorenza memang diam-diam baru-baru ini saja latihan menembak agar ia bisa menjadi mata-mata andalan Felix. Pistol yang Lorenza gunakan juga ia beli tanpa mengerti spesifikasinya dari seseorang di pasar gelap Amalfi. Namun gadis itu sangatlah amatir memegang senjata.Lorenza berhasil membuat perut pengawal Edward dalam kerangkeng mengucurkan darah, segera gadis itu meraih gantungan kunci dalam genggaman tangan sang pengawal, namun Edward menjegal kaki Lorenza yang bersepatu tumit tinggi hingga gadis itu terjatuh terduduk lalu terjerembab pada lantai dan gantungan kunci di sebelah tangannya terlempar jauh darinya dan Felix.Lorenza bangkit, mengarahkan pistolnya ke arah Edward yang hendak meraih gantungan kunci.Cklek ...ceklek!Peluru dalam pistol Lorenza sudah hab

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-05
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   125. Janji Felix

    Zeze sedang duduk santai di ruang keluarga, berbincang dengan Jonathan dan Freyaa sehabis makan malam, ketika gadis itu tiba-tiba berdiri gelisah, menatap nanar ke sekeliling dimana netranya berubah menjadi biru gelap pekat.Sebagai The Queen, induk dari turunan racun dalam tubuh Zeze, yang sekarang para inang turunan racunnya sedang panik terancam tewas, ternyata perasaan mereka terhubung pada Zeze. "Kendalikan dirimu, Young Lady." Jonathan bangkit berdiri, langsung merengkuh Zeze ke dalam pelukan besarnya saat merasakan kegelisahan cucunya tersebut. "Papa, aku mau mati ..." "Tarik napas, Sayang. Gunakan pernapasan perutmu ...Papa di sini, tak akan membiarkanmu mati." Zeze menggelengkan kepalanya gelisah dan Jonathan menangkup wajah lembut cucunya tersebut untuk ia tatap lekat-lekat."Zee, Young Lady ...Sayangnya Papa, Sayangnya Didi, Sayangnya Freyaa dan Sayangnya keluarga Salvatore, lihat Papa, Sayang ...""Dengankan Papa, tarik napasmu, gunakan pernapasan perut." Jonathan berka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-06
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   126.

    Felix menembaki pria yang memakai masker anti asap tepat berdiri di sebelahnya, sedang mensiagakan ujung senapan di lubang jendela.Felix juga menembaki orang-orang di sekelilingnya yang terkejut mendengar suara tembakan dari dalam gudang ke rekan mereka. "Itu Mister!" Knox spontan menyebut Felix dengan kata 'Mister' seperti sebelumnya ia sering memanggil majikannya tersebut. Hansel dan Quince langsung mengangkat tangan untuk pasukan Felix agar bergegas maju memberikan bantuan. Knox, Hansel dan Quince memang sudah dipersiapkan Felix untuk melacak keberadaannya yang ingin sengaja 'tertangkap' oleh anak buah Edward dan Alfred Mussolini. Felix tidak memiliki bukti untuk mengekspos tindakan terkutuk Edward dan Alfred untuk dibawa ke meja hukum. Jadi, hanya dengan cara ia 'ditangkap' adalah kesempatan Felix masuk ke sarang perangkap mereka. Sayang, Lorenza tidak bisa berlakon sampai akhir yang membuat rencana Felix menemui jalan buntu untuk menghancurkan Edward dan Alfred juga Mister M

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-06
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   127. Amarah Felix

    Felix menyandarkan tubuh Lorenza ke dinding di sudut gudang. Lalu pria itu meraih senapan dengan stok peluru melilit tubuh anak buah Alfred yang tewas ia tembaki sebelumnya. Seraya melingkarkan peluru dan memasang tali senapan membentuik huruf X pada tubuhnya, sebelah tangan Felix meraih ponsel dan langsung menekan tombol menghubungi Effren, kemudian menyimpannya kembali dalam kantung celana. "Datang ke Amalfi sekarang!" Felix berbicara menggunakan headset yang baru saja ia selipkan ke telinganya, begitu terdengar suara Effren menjawab telpon. Edward dan anak buahnya sungguh sangat ceroboh karena tidak menggeledah ponsel serta headset Felix. Terkadang memang keserakahan membuat otak seseorang berpikir bodoh, namun mereka seringkali merasa jauh lebih pintar dari manusia lain. "Ada apa denganmu?" Effren bertanya sengit mendengar suara Felix yang dingin memerintahnya datang ke Amalfi. "Tak perlu banyak tanya! Datang ke Amalfi sekarang dan jangan bawa Deristi!" Felix mengulangi perkat

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-07
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   128. Penyesalan Effren

    Felix memasuki ruangan kamar dan Effren terus mengikuti beberapa langkah di belakang. Sudah lewat tengah malam dan salju masih turun seperti hujan gerimis di luar. Felix melangkahkan kaki menuju wall in closet, melucuti pakaian basah pada tubuhnya dan memilih pakaian kering berwarna gelap untuk ia pakai. "Siapa dia? Siapa wanita yang kau baringkan di atas meja makan? Dia tewas karena melindungimu? Apa kau baik-baik aja?" Effren mencecar Felix seraya menyandarkan sisi tubuhnya pada pintu wall in closet, menatap punggung Felix yang meraih jubah. "Kau sungguh tidak bisa mengenalinya? Tidak ada getaran apapun pada hatimu? Dan otak jeniusmu gagal menebak siapa dia?" Felix menyahut dingin, mendelikkan tatapan sinisnya pada Effren. Punggung Effren tiba-tiba menegak tegang, "Jangan bilang dia putri Daddy yang kau temukan!?" tanyanya seraya menatap lekat bola mata dingin Felix yang mendengkuskan napas kasar. Felix melewati Effren yang masih berdiri di depan pintu wall in closet, "Dia bahka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-08
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   129.

    Matahari pagi bersinar cerah, membuat beberapa bagian pulau Efge yang tertutupi salju terlhat sangat indah dengan salju mencair seperti kristal bening. Peti mati Lorenza baru saja terkubur di samping makam saudaranya, putranya Effren bersama Deristi. Effren mengukir sendiri nama inisial L.S pada papan kayu untuk ia tancapkan di atas makam Lorenza, "Selamat berbahagia di sana, putrinya Ayah, Lorenza Salvatore." bisik Effren seraya tersenyum pedih.Para penduduk pulau Efge berjanji pada Effren dan Felix, akan tutup mulut mengenai makam Lorenza di sebelah Michael, putranya Effren tersebut. Felix dan Effren melangkahkan kaki ke rumah tua milik Michael Salvatore yang masih kokoh tegak berdiri di puncak pulau Efge. Charles dibantu oleh para wanita penduduk pulau Efge sudah menyiapkan sarapan untuk Felix, Effren dan semua anak buah Felix yang ikut datang ke pulau Efge. Usai sarapan bersama dalam hening, Felix dan Effren mengajak pasukan kembali ke Amalfi menggunakan helikopter seperti ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-08

บทล่าสุด

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   15. Awas Hot, baca malam saja

    Setelah makan malam bersama di istana, Felix permisi membawa Veronica kembali pulang ke mansion. Ia harus bekerja dan melacak keberadaan Knox, jika benar pengawalnya tersebut diculik. "Kabari aku lebih dulu jika kau akan melahirkan, jangan Mike!" ucap Felix di depan Lucy seraya melempar senyum pada Mike yang tertawa cengengesan. "Lebih dulu satu menit, tak masalah. Tetap aku dan Mawar juga yang akan tiba lebih dulu ke sini." tukas Mike tak mau kalah dari Felix. "Apakah mereka berdua sering merepotkanmu?" Felix puira-pura mengabaikan perkataan Mike, "Tugas kegiatan sosialmu sudah diserahkan pada Mawar dan Zahra 'kan? Kau sudah tidak boleh sibuk, pun setelah melahirkan." Lucy tergelak manis sedangkan Ibrahim mengusap ujung hidung mancungnya yang tak gatal, melihat Felix masih memanjakan istrinya seperti gadis kecil. Mereka bahkan sudah memilki delapan anak, jelang ke sembilan. "Cepatlah pulang. Veronica sedang hamil, tak baik terpapar angin malam Dubai. Tadi bukannya paman bilang a

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   14. Gadis Tomboi

    Zeze bergaya tengil, menjalin jari jemarinya di belakang kepala, berkata santai, "Sekarang semua orang sudah menikah, sepertinya aku juga mau menikah ahh ..." "Tidak!" Luca menjawab cepat perkataan Zeze. "Me-nikah?" Luciano dan Simon berkata serempak dengan kening berkerut dalam. Tetapi Jonathan menatap Zeze dengan pandangan antusias, "Benarkah?" Zeze menggerakkan dagunya maju mundur ke arah Jonathan, "Papa setuju?" tanyanya riang, tak mempedulikan wajah Luca yang memandangnya masam. "Aish ...kenapa paman tampanku berwajah kecut begini? Apakah cemburu jika aku akan menikahi seorang pra yang jauh lebih tampan darimu?" kekeh Zeze melingkarkan sebelah lengan ke pundak Luca. "Kau masih terlalu kecil, tunggu sepuluh tahun lagi, baru boleh menikah!" "Apa?!" bukan Zeze yang menjawab melainkan Aghna, Anjo, Deristi, Ariana dan Susie histeris berkata serempak. Zetha hanya bisa berdecih melihat sifat over protektif adik lelakinya terlihat jauh melebihi Luciano Sky. Tetapi sebenarnya Luci

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   13.

    Luca mengerjapkan kelopak matanya, kemudian mengambil alih membopong Zeze yang mimisan, darah mengucur kental keluar dari lubang hidungnya. "Maafkan aku ..." bisik Luca merasa bersalah.Bagaimana tidak bersalah?Zeze bisa disebut sebagai keponakan kesayangannya Luca. Siapapun yang menyakiti Zeze, Luca tak akan segan melenyapkan orang itu. Tapi sekarang, ia sendiri yang melukainya, membuat tulang hidung Zeze sedikit bengkok terkena tinju sehingga darah kental mengalir keluar dari lubang hidungnyaBelum lagi ditambah memar pada pipi putih mulus Zeze. Menyakiti Zeze, sama dengan menyakiti diri Luca sendiri. Zeze mengelap darah yang keluar dari lubang hidungnya menggunakan punggung tangan, kepalanya menggeleng pelan menanggapi perkataan Luca. "Cepat panggil Zetha kemari. kenapa kau diam aja seperti orang mati otak di situ?" Luca berteriak, masih ada sisa-sisa amarahnya pada Massimo.Zeze memberikan tatapan pada Freyaa yang langsung mengerti. Freyaa menarik pergelangan tangan Massimo me

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   12.

    Setelah memastikan Veronica cukup istirahat di mansion, pagi ini Felix mengajak istri cantiknya itu pergi mengunjungi Lucy di istana. Felix baru saja membuka pintu penumpang, membantu Veronica turun dari mobil, tetapi teriakan anak-anak Lucy sudah membahana berlarian sampai ke halaman. "Bibi Nicca!" pekik Rayya langsung memeluk Veronica seakan Tuan Putri cantik itu telah sangat mengenal Veronica. Di belakang Rayya ada kembar tiga yang berlari terhuyung-huyung, berseru, "Pipi ...Niccaaa ..." Felix tergelak melihat keponakannya, "Dari mana kalian tau jika bibi kalian dipanggil Nicca?" "Freyaa." sahut Rayya sambil menggosokkan wajah lembutnya ke bagian perut Veronica. "Ya, ya ...Eyaa yang kasih tau." tiga anak kembar ikut berkata dan mengangguk serempak. Veronica sangat senang, bibirnya tersenyum lebar dengan mata menyipit indah, "Oh, kalian sangat manis sekali, cantik dan tampan-tampan!" "Bibi Nicca juga sangat cantik!" tukas Rayya seraya menggandeng lengan Veronic

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   11. Kenakalan Zeze dan Michele

    Seperti biasa, Zeze tidak bisa terlelap di malam hari. Setelah menidurkan Freyaa hingga pulas, mendengar suara dengkuran halus Simon dan Dominic di lantai atas yang menandakan kedua pria itu juga telah terlelap, Zeze berjalan pelan keluar dari kamar.Zeze hanya duduk sendiri pada sofa di lorong. Teringat pada Pierre yang kebal terhadap racun dalam tubuhnya juga rasa kenyal bibir pria itu yang membuatnya candu ingin mengulangi lagi.Tiba-tiba daun telinga Zeze bergetar dan ia tanpa sadar menegakkan tulang punggungnya duduk pada sofa."Kau pikir bisa menghalangiku mendekati Massimo, anak pungut?!" dengkus Cecilia menggetarkan tawa seraya berjalan menuju kamar Massimo, membawa sebotol jus segar."Anak pungut aja belagu! Betapa bodohnya Luca Salvatore yang terperangkap pada drama palsumu!" tambah Cecilia masih menggerutu.Sudut bibir Zeze tersenyum samar. Telinganya bisa mendengar langkah kaki Cecilia tidak beraturan menje

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   10.

    Sudah menjadi kebiasaan di keluarga Salvatore untuk makan bersama terutama pada saat sarapan atau makan malam. Tetapi sekarang mereka sedang lliburan, tentu saja makan siang pun menjadi sangat istimewa untuk semua orang berkumpul, makan bersama. Terdapat beberapa meja bundar ukuran besar, kapasitas delapan-sembilan orang untuk keluarga Salvatore makan siang juga beberapa meja bundar ukuran kecil. Massimo mendudukkan Michele depan meja bundar kecil, kapasitas lima kursi."Duduklah, aku mau bicara." Michele menarik lengan Massimo agar duduk di sebelahnya. "Katakan, ada apa? Sebentar, apa kau mau minum susu oat?" Belum sempat Michele menjawab, Massimo sudah menolehkan kepalanya memandang Cecilia di belakang, "Bisa ambilkan susu oat di pelayan untukku?" Cecilia menganggukkan kepala tanpa kata tetapi sorot matanya terlihat berbinar karena akhirnya Massimo mau meminta tolong padanya. Cecilia rela membuat dirinya dimanfaatkan oleh Massimo, dengan begitu ia bisa selangkah lebih dekat untu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   9. Kekuatan Zeze, Kekuatiran Zetha

    Halaman samping penginapan terdapat hamparan landai ditutupi salju. Biasanya itu adalah lapangan untuk bermain tenis outdoor. Sekarang, menjadi tempat keluarga besar Salvatore bermain tarik tambang. Suara suporter para wanita bersorak riuh dengan semangat, keceriaan dan gelak tawa. Bahkan para pelayan keluarga Salvatore dan pelayan penginapan ikut menjadi suporter, bersorak-sorai. Entah siapa yang punya ide, para pria keluarga Salvatore untuk melakukan lomba tarik tambang di hamparan salju. Kenyataannya mereka para pria terlihat bersemangat. "Ah, tidak, kalian curang lagi!" Gerardo berteriak tidak terima karena sudah lima kali kalah berturut-turut. Kelompok Gerardo terdiri dari Massimo, Simon, dan Sandi berlawanan dengan kelompok Effren, Fernando, Rooney dan Timothy. "Ari, liat suamimu ...makin tua makin pengecut dia! Apakah kau ingin ganti suami? Akan ku carikan untukmu, pria yang tampan seperti aku!" Timothy tidak pernah menahan perkataannya menggoda Ariana terang-terangan di

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   8. Paman dan Keponakan

    Setelah membeli gelang tali tiga warna dengan asesories batu alam dan pendulum untuk Zeze dan Freyaa, Dominic juga Simon ikut membeli gelang tali tiga warna tanpa asesories untuk mereka.Meski sudah mendapatkan gelang tali, Freyaa tetap ngotot menginginkan kalung berliontin lambang love seperti yang dipakai Zeze.Ketika Dominic melakukan pembayaran untuk kalung, sambil menggendong Freyaa ke depan kasir, diam-diam Simon membuka liontin kalung Zeze. Ia sama sekali tidak terkejut melihat ada photo Knox bersama seorang wanita di dalam liontinnya."Jangan berpikiran macam-macam. Knox berkata dia pergi menjalankan misi dan ku lihat ia sangat menganggap penting kalung ini yang tak pernah ia lepaskan. Jadi aku memintanya agar nanti ia kembali bisa mengambilnya padaku.""Misi?" ulang Simon menyipitkan kelopak mata memandang Zeze."Apakah tak ada misi? Aku dibohongi? Atau memang ada misi rahasia dari Paman Felix?" cecar Zeze menatap l

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   7.

    Zetha mengerutkan alisnya memandang wajah muram Luca, "Kesalahan apa yang kau lakukan? Kau akhirnya khilaf dan meniduri Megan?""Itu konyol! Aku tak mungkin melakukan kebodohan seperti itu!" dengkus Luca cepat, lalu menghadap Luciano yang diam tetapi jelas menunggunya bicara."Aku menegur Zeze ..." Luca menceritakan apa yang diberitahukan oleh Markus sehingga ia bergegas pergi ke penginapan Anne dan berkata jika ia menolak hubungan Zeze bersama Pierre Bastien."Aku bersalah, aku membentaknya keras dan ...Zeze membalasku dengan mengatakan jika ia keturunan Johnson, bukan gadis Salvatore."Baru saja Luca menyelesaikan kalimatnya, Luciano sudah pergi keluar dari kamar mencari Zeze. Luciano sangat paham perasaan putrinya, meskipun ia sendiri pun juga masih belum rela jika Zeze mengenal pria secara spesial di luar sana.Di dalam kamar, Zetha belum berkomentar, hanya memandang Luca dengan tatapan rumit. Baru saja ia merasa b

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status