Home / Romansa / Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore: Chapter 101 - Chapter 110

184 Chapters

101. The Queen

Zeze beringsut turun perlahan dari ranjang, berjalan cepat menuju kamar mandi untuk muntah. "Zee ..." Veronica memanggil Zeze yang terpergok sedang muntah darah berwarna kehijauan di wastafel dalam kamar mandi.Sebenarnya Veronica kesulitan untuk tidur, pikirannya melayang mengingat Felix juga merindukan pelukan hangat pria itu yang akan selalu memeluknya sampai tertidur. Terlepas dari alasan Felix ingin membalas dendam, hati keclnya tetap peduli pada Veronica. "Kau ...sakit?" tanya Veronica terbata juga terkejut ketika matanya sempat melihat warna muntahan Zeze yang tak biasa, segera di bilas gadis muda itu dengan air. Veronica memijat tengkuk Zeze yang masih mengeluarkan gumpalan darah berwarna kehijauan lumut di wastafel. Seteah Zeze berkumur, Veronica segera menuntunnya kembali ke kamar, mendudukkannya pada sofa dan mengambil air minum hangat. "Wajahmu pucat. Apa yang terjadi? Apakah malam kemarin itu kau terluka ketika berkelahi?" cecar Veronica merasa sangat bersalah. Zeze
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

102.

Alfred sudah melayangkan lengannya naik ke atas hendak memberikan tamparan keras ke wajah putranya yang selalu saja membuat ulah, tetapi terhenti seketika setelah mendengarkan perkataan Arkada. "Aku menyuntikkannya pada keponakan Felix Salvatore!" "Apa kau bilang? Kau menyuntikkan The Queen ke keponakan Felix Salvatore?" tatapan mata Alfred langsung berubah licik menatap Arkada lekat-lekat. Arkada menganggukkan kepala dan mulai menceritakan awal mula dia menyuntikkan The Queen ke pinggang Zeze yang sebenarnya ia ingin suntikkan pada Veronica. "Dimana gadis itu sekarang?" Edward yang bertanya, Mister Meyer dan Alfred memandang Arkada, sangat penasaran."Aku tidak tau. Dia jarang terlihat dimana-mana. Aku mengetahui ia keponakan Felix setelah melihatnya akrab dengan Veronica dan mencari tahu tentang gadis itu." sahut Arkada sembari menganggukkan kepala pada ketika pria berpengaruh di depannya. Edward menoleh saling bertukar kata dalam pandangan dengan Alfred dan Mister Meyer. "Kena
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

103.

Erika masih menggenggam ponsel di tangannya, tanpa sadar telunjuknya menekan tombol panggilan. "Tak akan ada yang bisa menyelamatkanmu dariku! Cukup patuh saja padaku, aku akan memuaskanmu!" bisik Arkada yang telinganya mendengar nada panggilan berasal dari tangan Erika yang semakin ia desak ke dinding. Bibir Arkada menyeringai sinis ketika nada panggilan di ponsel Erika berhenti, "Tak perlu jual mahal! Harusnya kau beruntung karena aku memilihmu untuk ku cumbui!" Arkada semakin memajukan wajahnya hendak mencium bibir Erika, namun gadis muda itu melengos ke samping, sehingga ciuman Arkada mendarat pada pipinya. Melihat penolakan Erika, Arkada semakin beringas menciumi leher Erika juga meremas kasar gunung kembarnya, "Mendesahlah, Erika! Nikmati permainanku atau kau akan merasakan kesakitan!" Erika memejamkan kelopak matanya, berusaha menahan napas dimana tubuhny dikunci oleh Arkada, sama sekali tidak bisa bergerak meronta. "Hupits ...maaf!" jerit hati Erika sedih. Arkada sudah
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

104. Nama Dari Freyaa

Hvitserk sudah menyiapkan tempat tinggal pribadinya di luar kediaman Felix, kini pria itu membawa Erika ke apartemen pribadinya tersebut. "Ini, tempat tinggalmu?"Erika mengikuti Hvitserk memasuki ruangan apartemen type studio yang hanya memiliki satu ruang kamar tidur menghadap laut tenang jauh dari hiruk pikuk peselancar ataupun pantai penuh turis. "Ya. Kau bisa tinggal di sini." Hvitserk yang berada di depan Erika menjawab cepat, lalu menoleh ke belakang, menangkup wajah Erika yang kini tepat berada di depannya tersebut dengan kedua tangan, "Arkada tidak akan tinggal diam sampai pria bajingan itu melecehkanmu." Erika bukan tipikal wanita yang mudah percaya pada pria, tetapi kini hatinya merasa nyaman tanpa keraguan pada Hvitserk yang sudah menarik satu pergelangan tangannya, membuka satu-satunya pintu kamar dalam unit apartemen tersebut. Melihat tatapan ragu dari Erika yang bahasa tubuhnya juga jelas terlihat sangat kikuk, Hvitserk memegangi kedua pundak gadisnya, "Aku tidak t
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

105. Tak Terduga

Luca kembali memutar ulang rekaman dari bandul kalung Zeze, "Aku keracunan dan tidak berselera makan ..." keningnya semakin berkerut dalam. Siapapun di keluarga Salvatore tahu jika Simon, Zeze dan Freyaa menuruni bakat kedua orangtua mereka, Zetha dan Luciano Sky yang kebal terhadap berbagai jenis racun. Namun kini, Zeze keracunan. Luca bisa memastikan itu bukanlah racun biasa yang alami melainkan sudah dimodifikasi. "Racun apa yang bisa membuat darahmu tercemar dan kekebalan tubuh kalian hancur?" Luca mengirimkan pesan pada Simon yang sudah berulang kali menghubungi Zeze, tetapi tidak tersambung. "Racun yang sudah dimodifikas dengan darah murni seperti penelitian Efka Reager dahulu." balas Simon menghubungi Luca dengan panggilan video, "Paman bisa menghubungi Zeze? Didi dan Mumma sudah menelponnya, tapi ponselnya tidak aktif." Sudah menjadi kebiasaan bagi Luciano akan menghubungi kedua putrinya setiap hari, entah sedang berada dimanapun ia, Zetha dan Simon berada. "Zeze bersama F
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

106.

"Fells? Ada apa?"Hvitserk yang sedang memperhatikan para artis di agency Mussolini memberikan pertunjukan penyambutan untuk para tamu di atas panggung, merasakan firasat tidak nyaman, langsung menoleh pada Felix di sebelahnya. "Perhatikan sekeliling, segera tangkap Ivar dan Bobby begtu mereka menampakkan diri." ucap Felix dengan nada bergetar sembari satu telapak tangan menekan dada kirinya yang terasa sangat sesak. Sebuah firasat juga dirasakan oleh Felix. Firasat yang membuatnya kesulitan bernapas sehingga harus menekan dadanya sedikit lebih kuat. "Kau ...kau kenapa? Apakah ada sesuatu dalam minuman itu?" Hvitserk mengerutkan keningnya kuatir melihat reaksi wajah Felix yang terlihat sedikit pucat. Felix menggelengkan kepalanya samar, "Fokus pada apa yang ku sebutkan tadi."Beberapa saat lalu, ketika Hvitserk sedang asyik mengedarkan pandangannya memindai para artis Mussolini, mencari keberadaan Erika yang sudah berjanji jika malam ini adalah hari terakhirnya ia berada di bawah
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

107. Lorenza Meyer

"Owh ...?!" telinga Arkada masih mendengar gumaman Hvitserk yang seolah pria itu maklum karena ada anak buahnya mengelilingi. Tapi ...Arkada si pemuda sombong lagi picik yang hanya peduli akan kebutuhan sela pahanya, sama sekali tidak menduga jika akan mendapat serangan secepat kilat dari Hvitserk.Hvitserk memberikan totokan ke urat nadi Arkada, menjalar ke siku bagian dalam dan pundaknya serta leher samping yang mengantarkan dorongan sesak ke rongga dada Arkada karena pasokan oksigen seakan terhenti selama beberapa detik sehingga otomatis genggamannya pada jemari Erika terlepas begitu saja. "Kau?" bibir Arkada berdesis emosi melihat Erika mengulum senyum memandang Hvitserk, dimana pinggang gadis itu sudah berada dalam rangkulan lengan Hvitserk. "Aku apa?" ejek Hvitserk menyeringaikan senyum sinis, "Sudah ku peringatkan, jangan coba-coba mendekati wanitaku. Ini kedua kalinya kau ku lepaskan, tapi tidak untuk ketiga kali!" tambah Hvitserk seraya membawa Erika pergi dari hadapan Ar
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

108. Jujur

Mengetahui Zeze pergi menghilang membawa Veronica dan Freyaa bersamanya, Zetha, Luciano Sky dan Simon langsung meninggalkan pekerjaan mereka pada team dokter Siniy Dom, terbang menggunakan jet tempur menuju Amalfi membawa Billy, asisten Felix. Bagaimanapun, Zetha dan Luciano berharap, Freyaa yang jenius bisa meninggalkan 'pesan' diam-diam untuk mereka di kediaman Felix. Zetha dan Lucano hanya tidak menduga, Freyaa sama sekali belum mengetahui keadaan Zeze yang keracunan. Jika tidak, tak mungkin gadis jenius itu tidak akan bertindak meninggalkan remah nasi agar ditemukan oleh Luca, Simon, dan kedua orangtua mereka. "Apa kau tak bisa makan lagi? Ada apa denganmu? Kenapa kau masuk anginnya lama sekali?!" Freyaa menghampiri Zeze yang duduk termenung di balkon kamar, menatap kegelapan malam yang sengaja gadis itu matikan beberapa lampu, membuat cahaya sangat redup.Sebelumnya Zeze meninggalkan Freyaa dan Veronica di meja makan dengan alasan buang air. namun sebenarnya memuntahkan cairan
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

109. Pengorbanan Sahabat Setia

"Mister Salvatore ..." Lorenza menyentuh lembut lengan Felix, karena tiba-tiba bos tampannya itu terdiam setelah mendengar perkataannya. "Aku harus pergi. Jaga dirimu, Lo!"Felix bangkit berdiri dari duduknya, menoleh sekilas pada Lorenza ketika mengucapkan perkataannya, kemudian beralih menatap lurus ke netra Hvitserk yang reflek mengikuti bangkit dari kursinya dengan tetap tidak melepaskan lengan dari pinggang Erika. "Arkada menyuntikkan racun modifikasi pada Zee," bisik Felix ke Hvitserk yang refleks mengeratkan pelukan lengannya ke pinggang Erika. Erika tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi melihat wajah tegang Felix dan Hvitserk yang semakin mengeratkan lengan, gadis itu tdak banyak berkata, refleks mengikuti Hvitserk. "Ku pikir kalian sibuk menggoda wanita, tak akan pernah tau jika Zeze sedang kritis!" sebuah suara bergema masuk melalui headset mini dalam telinga Felix dan Hvitserk. "Ku pikir kau mencintai Veronica ..." ejek Luca terdengar sinis di telinga Felix. San
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

110.

Felix berhasil menarik tubuh besar Hvitserk keluar dari mobil dan membawanya menjauh sebelum van meledak dengan api membubung tinggi. "Perintahkan yang lain menangkap mereka semuanya, Knox! Jangan ada satupun yang lolos!" titah Felix pada Knox yang sudah melompat melindungi bosnya itu dari tembakan dengan membidik tepat sasaran menjatuhkan anak buah Alfred yang bersembunyi di dalam gedung, atas atap serta gang-gang gelap. Tangan Hvitserk menggapai mencengkeram bagian depan pakaian Felix yang memeluknya, "Temukan istrimu sebelum Edward membunuhnya dalam kecelakaan." "Simpan tenagamu, jangan banyak bicara!" Felix berusaha memapah Hvitserk menuju mobilnya. "Edward, dia adalah sepupunya Veronica dan pria itu ingin istrimu mati dalam kecelakaan." Hvitserk tidak menghiraukan teguran Felix, ia tetap menyampaikan info dengan lancar dalam satu tarkan napasnya sebelum semuanya terlambat. Felix membolakan netranya memandang Hvitserk yang menggerakkan kepala membuat anggukan dan susah payah
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
PREV
1
...
910111213
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status