Home / Fantasi / Tabib Sakti Tak Terkalahkan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tabib Sakti Tak Terkalahkan: Chapter 71 - Chapter 80

101 Chapters

Bab 71. Istana dalam.

Bab 71. Istana dalam.Shizi pergi menuju istana kerajaan, tentunya ia harus menuju kesana karena istana dalam letaknya berada di dalam kompleks istana kerajaan.Setelah masuk melalui gerbang utama istana ia kemudian berjalan menuju gerbang dalam sebelah barat untuk bisa menuju istana dalam.Tampak olehnya penjagaan masuk menuju istana dalam begitu ketat dimana setiap orang yang masuk kedalamnya diperiksa perizinannya dengan detail.“ Aku tabib Bumen Istana dalam yang baru.” Ujar Shizi sambil menunjukan lencana tabibnya dan gulungan yang dibawanya pada penjaga yang berjaga di pintu gerbang masuk.Seorang penjaga memeriksa surat yang dibawa Shizi, dari sana ia langsung berkata.” Tuan, silakan ikut aku.” Ujar sang penjaga yang memeriksa.Meski merasa aneh namun Shizi tak menolak permintaan sang penjaga, ia mengikutinya dan berjalan di belakangnya.Sang penjaga membawa Shizi ke sebuah kediaman yang memiliki banyak penjaga dan dayang. Bahkan ia melihat dua rombongan dayang istana berdiri d
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 72. Bertemu.

Bab 72. Bertemu.Pagi harinya.Shizi keluar dari klinik untuk menghirup udara segar setelah semalaman berjibaku membereskan bagian dalam klinik. Baru saja ia memijak halaman tampak seorang kasim telah berada di depan kliniknya.“ Salam tabib Shizi, namaku kasim Mo, aku ditugaskan oleh permaisuri untuk membantu tugasmu disini.” Ujarnya tanpa basa basi.Shizi menganggukan kepalanya tanda menerima hormatnya, dari sana ia pun angkat bicara.” Syukurlah, tadinya aku berpikir akan menjalani hari ini seorang diri, jika itu benar terjadi maka pastinya akan banyak membuang waktu yang ada.” Jawab Shizi yang membuat sang kasim keheranan.Shizi dengan cepat kembali masuk kedalam klinik, tak lama ia kembali menemui Kasim Mo sambil membawa secarik kertas yang ditulisnya.Shizi memberikan catatan tersebut kepada sang kasim.“ Ini rencana yang akan kulakukan hari ini, mohon bantuannya!” Seru Shizi dengan sopan.Kasim Mo tertegun melihat catatan yang dibuat Shizi, jelas sekali jika ia terkejut dengan i
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 73. Racun.

Bab 73. Racun.Shizi memilih mengalihkan tatapannya pada Zhun Yi dibanding menatap balik Wang Suyi, ia melakukan itu karena tahu betul kini pandangan semua orang terarah padanya.“ Tadi aku melihat para dayang selir ketiga membawa kembali makanannya, katanya itu diperintahkan oleh kau, apa benar?” Tanya Zhun Yi dengan nada gemulai namun dengan tatapan penuh intimidasi.“ Benar tuan.” Jawab Shizi dengan tenang.“ Kau juga yang memerintahkan untuk tidak memberikan obat yang kuresepkan pada selir ketiga, apa itu juga benar?” Tanyanya kembali.Zhun Yi menatap tajam pada Shizi,sorot matanya menunjukan ketidaksukaan yang besar padanya.” Siapa yang memberikanmu kualifikasi untuk melakukan itu? Apa kau lupa jika kau hanya seorang tabib tingkat delapan, tabib tingkat de-la-pan!” Seru Zhun Yi penuh penekanan dengan nada suara ditinggikan.Sontak hal itu membuat semua orang yang berada di area itu pandangannya tertuju pada mereka, sedikit keramaian saja sudah pasti menjadi bahan perhatian bagi p
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 74. Bersihkan.

Bab 74. Bersihkan.Shizi fokus kembali untuk menyembuhkan sang bayi, sedangkan selir kelima dan semua dayangnya terlihat kebingungan setelah mendengar kata kata Shizi. Mereka ingin bertanya lebih lanjut namun melihat Shizi lebih fokus pada penyembuhan bayi mereka pun urung melakukannya.Selir keempat angkat bicara.” Lalu bagaimana dengan putraku?” Tanyanya sambil menatap Shizi dan tabib Zhun Yi serta tabib wanita yang bersamanya.Zhun Yi yang tidak mau kehilangan muka lebih jauh lagi kemudian ia turun tangan, Wang Suyi pun dan beberapa tabib segera membantunya.Selir kelima menyerahkan bayi yang ada di pangkuannya pada Wang Suyi, dari sana Wang Suyi membaringkannya diatas ranjang.Bayi berbaring di ranjang, pada saat itu terjadi tangis bayi terdengar lebih keras dari sebelumnya, bahkan sang bayi sampai menangis tanpa suara.Tabib Zhun Yi segera memeriksanya dibantu Wang Suyi, tampak ada kerutan di kening mereka berdua yang jelas menunjukan tidak mengerti apa yang terjadi.Shizi menat
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 75. Cemas.

Bab 75. Cemas.Di halaman belakang kediaman selir keempat.Shizi sibuk membuat rebusan ramuan untuk kedua pangeran kecil. Mengingat usianya mereka berdua yang masih bayi maka ia pun hanya bisa memberikan keduanya obat melalui ibunya.Satu guci besar dan dua teko tanah liat kecil menjadi tempat untuk memasak ramuan obatnya. Dua teko tanah liat kecil itu tentunya untuk diminum selir keempat dan selir kelima, adapun ramuan yang direbus dalam guci besar adalah ramuan yang dibuat untuk para dayang.“ Ada yang bisa kubantu?” Tanya Wang Suyi pada Shizi yang sibuk mengipas bara api untuk memanaskan ramuan.Shizi menoleh ke arah sumber suara, tampak Wang Suyi lah yang berkata padanya.Belum sempat Shizi menjawab, Wang Suyi sudah mengambil sebuah kipas yang ada di tangan kiri Shizi, ia pun langsung mengambil sikap duduk dan mengipasi bara api yang digunakan untuk memanaskan ramuan.Shizi yang tidak bisa menolak akhirnya kembali melakukan tindakan serupa, kini keduanya mengipasi bara api tanpa a
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 76. Bandul.

Bab 76. Bandul.Shizi mengawasi pembersihan tanaman yang ada di sekitaran kediaman kedua selir yang semuanya ditangani oleh dayang dan kasim yang dipanggil Kasim Mo, tanaman tanaman beracun tersebut kemudian ia minta dipindahkan ke halaman kliniknya untuk diperiksa lebih lanjut.“ Kasim Mo, nanti aku akan menata ulang halaman dan tanaman herbal yang digunakan di dalam dan di luar ruangan, apakah itu tidak apa?” Tanya Shizi serius.“ Tentu saja tidak masalah, bahkan aku sudah mendapat perintah dari selir keempat dan kelima termasuk permaisuri untuk itu semua.” Jawab Kasim Mo dengan tenang.Shizi terkejut mendengarnya.” Permaisuri? Bagaimana permaisuri….” Kasim Mo memberi tanda pada Shizi, gesturnya meminta Shizi untuk tidak bertanya lebih lanjut tentang itu.Kasim Mo kembali berkata.” Tabib Shizi, aku sudah memerintahkan orangku untuk mengawasi disini, jadi tabib tak perlu mengkhawatirkan situasi disini.” Ujar Kasim Mo mengalihkan perhatian.Shizi mengangguk paham, daripada meributka
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 77. Kepastian.

Bab 77. Kepastian.Shizi fokus dengan latihan pemusatan tenaga dalamnya, dalam duduk silanya itu ia kemudian melakukan beberapa gerakan tangan secara terpadu dan serempak.Apa yang dilakukannya saat ini sesuai dengan isi kitab kedua yang dulu dibacanya dimana proses penyaluran tenaga dalam dilakukan.Satu telapak tangan Shizi didorong dengan lembut ke arah depan dimana sebuah lilin yang menyala di atas meja berada.Wush.Api lilin yang menyala pun seketika padam oleh gelombang energi kasat mata yang berasal dari tangannya itu.“ Berhasil!” Ujarnya dengan tenang.Shizi tak cepat berpuas diri, setelah mengerti prosesnya ia pun mulai membiasakan diri dan melangkah menuju tahap selanjutnya.Pagi menjelang Shizi keluar dari ruangan, ia kemudian mengolah raganya dengan melakukan aktivitas seperti pada saat berlatih dengan pasukan elit Jenderal Tang San.“ Aku harus menjadikan latihan ini sebagai makanan wajibku sehari hari, dengan tubuhku yang semakin terlatih maka aku bisa menggunakan tek
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 78. Kabar baik.

Bab 78. Kabar baik.Tujuh hari berlalu.Selama kurun waktu tersebut situasi istana dalam yang ada di bawah kendalinya kini berangsur angsur membaik. Dengan adanya pelarangan penggunaan kosmetik yang dikeluarkan oleh permaisuri dan kerajaan membuat jumlah orang yang sakit di istana dalam berangsur berkurang.Yang lebih mengejutkan lagi untuknya adalah kabar selanjutnya dimana ternyata bedak dan kosmetik yang masuk ke istana dalam semuanya merupakan barang yang dijual oleh Klan Song dan Klan Zhang, sontak hal itu memicu pergolakan politik yang membuat situasi menghangat.“ Ah, benar benar sangat tidak diduga, ternyata kedua klan itu menjadi pemasok utama dari bahan kosmetik ini.” Ujar Shizi sambil membereskan bahan obat yang datang ke kliniknya.Kasim Wen yang memberikan kabar lalu melanjutkan perkataannya.” Benar tabib, bahkan hal ini membuat situasi politik menjadi panas. Apalagi raja sampai marah dan memberikan hukuman untuk beberapa petinggi dari kedua klan yang ada di pemerintahan!
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 79. Kebetulan.

Bab 79. Kebetulan.Shizi datang ke tempat yang disebutkan Mi Ra padanya, mereka bertemu di sebuah penginapan kecil yang berada tak jauh dari lokasi istana.Setelah memasuki halaman penginapan, ia melihat Ho Rang menunggunya di depan penginapan tersebut, dari sana ia mengikuti Ho Rang ke kamar yang telah dipesan Lien Wei.Shizi memasuki kamar, tampak olehnya jika Lien Wei sudah menunggunya, terlihat pula jika ada beberapa kotak kayu yang cukup banyak di sampingnya.Lien Wei cukup terkejut melihat perubahan Shizi, tampak tubuhnya kini lebih tinggi dan badannya terlihat lebih berotot dan berisi.“ Apa benar ini kau saudara, kau benar benar terlihat sangat berbeda?!” Ujar Lien Wei sambil melihat penampilan Shizi yang benar benar berubah baik dari cara berpakaian dan juga tampang. Lanjutnya, “ Selain itu aku juga penasaran bagaimana kau bisa keluar dari istana dalam, bukankah ada larangan keluar untuk penghuninya?” Tanya Lien Wei penasaran.“ Itu rahasia.” Jawab Shizi diakhiri senyum leba
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 80. Harap.

Bab 80. Harap.Shizi menyelesaikan perbincangannya dengan Lien Wei, setelah menyepakati beberapa hal dengan mereka ia pun meninggalkan tempat pertemuan.Setelah meninggalkan penginapan, Shizi tidak langsung kembali, merasa situasi aman ia pun berputar arah untuk menuju kediaman perdana menteri sayap kiri.Ia bersembunyi di gang yang gelap,dari sana ia memperhatikan suasana kediaman perdana menteri dengan seksama.“ Sesuai dengan informasinya, tempat ini memang benar benar dijaga ketat!” Shizi menunjukan senyum sinisnya.“ Seseorang yang tidak merasa bersalah pastinya tak akan peduli dengan rumor yang ada. Namun dengan penjagaan seketat ini jelas menunjukan ada hal yang dijaga dan ditutupi.” Ujarnya pelan.Shizi mengambil sapu tangan dari balik pakaiannya, dari sana ia kemudian menggunakannya untuk menutupi setengah wajahnya di bagian hidung dan mulut.Situasi malam yang tanpa bintang ditambah kumpulan awan hitam yang menghias langit membuat situasinya benar benar pas untuk Shizi mela
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status