Bab 72. Bertemu.Pagi harinya.Shizi keluar dari klinik untuk menghirup udara segar setelah semalaman berjibaku membereskan bagian dalam klinik. Baru saja ia memijak halaman tampak seorang kasim telah berada di depan kliniknya.“ Salam tabib Shizi, namaku kasim Mo, aku ditugaskan oleh permaisuri untuk membantu tugasmu disini.” Ujarnya tanpa basa basi.Shizi menganggukan kepalanya tanda menerima hormatnya, dari sana ia pun angkat bicara.” Syukurlah, tadinya aku berpikir akan menjalani hari ini seorang diri, jika itu benar terjadi maka pastinya akan banyak membuang waktu yang ada.” Jawab Shizi yang membuat sang kasim keheranan.Shizi dengan cepat kembali masuk kedalam klinik, tak lama ia kembali menemui Kasim Mo sambil membawa secarik kertas yang ditulisnya.Shizi memberikan catatan tersebut kepada sang kasim.“ Ini rencana yang akan kulakukan hari ini, mohon bantuannya!” Seru Shizi dengan sopan.Kasim Mo tertegun melihat catatan yang dibuat Shizi, jelas sekali jika ia terkejut dengan i
Bab 73. Racun.Shizi memilih mengalihkan tatapannya pada Zhun Yi dibanding menatap balik Wang Suyi, ia melakukan itu karena tahu betul kini pandangan semua orang terarah padanya.“ Tadi aku melihat para dayang selir ketiga membawa kembali makanannya, katanya itu diperintahkan oleh kau, apa benar?” Tanya Zhun Yi dengan nada gemulai namun dengan tatapan penuh intimidasi.“ Benar tuan.” Jawab Shizi dengan tenang.“ Kau juga yang memerintahkan untuk tidak memberikan obat yang kuresepkan pada selir ketiga, apa itu juga benar?” Tanyanya kembali.Zhun Yi menatap tajam pada Shizi,sorot matanya menunjukan ketidaksukaan yang besar padanya.” Siapa yang memberikanmu kualifikasi untuk melakukan itu? Apa kau lupa jika kau hanya seorang tabib tingkat delapan, tabib tingkat de-la-pan!” Seru Zhun Yi penuh penekanan dengan nada suara ditinggikan.Sontak hal itu membuat semua orang yang berada di area itu pandangannya tertuju pada mereka, sedikit keramaian saja sudah pasti menjadi bahan perhatian bagi p
Bab 74. Bersihkan.Shizi fokus kembali untuk menyembuhkan sang bayi, sedangkan selir kelima dan semua dayangnya terlihat kebingungan setelah mendengar kata kata Shizi. Mereka ingin bertanya lebih lanjut namun melihat Shizi lebih fokus pada penyembuhan bayi mereka pun urung melakukannya.Selir keempat angkat bicara.” Lalu bagaimana dengan putraku?” Tanyanya sambil menatap Shizi dan tabib Zhun Yi serta tabib wanita yang bersamanya.Zhun Yi yang tidak mau kehilangan muka lebih jauh lagi kemudian ia turun tangan, Wang Suyi pun dan beberapa tabib segera membantunya.Selir kelima menyerahkan bayi yang ada di pangkuannya pada Wang Suyi, dari sana Wang Suyi membaringkannya diatas ranjang.Bayi berbaring di ranjang, pada saat itu terjadi tangis bayi terdengar lebih keras dari sebelumnya, bahkan sang bayi sampai menangis tanpa suara.Tabib Zhun Yi segera memeriksanya dibantu Wang Suyi, tampak ada kerutan di kening mereka berdua yang jelas menunjukan tidak mengerti apa yang terjadi.Shizi menat
Bab 75. Cemas.Di halaman belakang kediaman selir keempat.Shizi sibuk membuat rebusan ramuan untuk kedua pangeran kecil. Mengingat usianya mereka berdua yang masih bayi maka ia pun hanya bisa memberikan keduanya obat melalui ibunya.Satu guci besar dan dua teko tanah liat kecil menjadi tempat untuk memasak ramuan obatnya. Dua teko tanah liat kecil itu tentunya untuk diminum selir keempat dan selir kelima, adapun ramuan yang direbus dalam guci besar adalah ramuan yang dibuat untuk para dayang.“ Ada yang bisa kubantu?” Tanya Wang Suyi pada Shizi yang sibuk mengipas bara api untuk memanaskan ramuan.Shizi menoleh ke arah sumber suara, tampak Wang Suyi lah yang berkata padanya.Belum sempat Shizi menjawab, Wang Suyi sudah mengambil sebuah kipas yang ada di tangan kiri Shizi, ia pun langsung mengambil sikap duduk dan mengipasi bara api yang digunakan untuk memanaskan ramuan.Shizi yang tidak bisa menolak akhirnya kembali melakukan tindakan serupa, kini keduanya mengipasi bara api tanpa a
Bab 76. Bandul.Shizi mengawasi pembersihan tanaman yang ada di sekitaran kediaman kedua selir yang semuanya ditangani oleh dayang dan kasim yang dipanggil Kasim Mo, tanaman tanaman beracun tersebut kemudian ia minta dipindahkan ke halaman kliniknya untuk diperiksa lebih lanjut.“ Kasim Mo, nanti aku akan menata ulang halaman dan tanaman herbal yang digunakan di dalam dan di luar ruangan, apakah itu tidak apa?” Tanya Shizi serius.“ Tentu saja tidak masalah, bahkan aku sudah mendapat perintah dari selir keempat dan kelima termasuk permaisuri untuk itu semua.” Jawab Kasim Mo dengan tenang.Shizi terkejut mendengarnya.” Permaisuri? Bagaimana permaisuri….” Kasim Mo memberi tanda pada Shizi, gesturnya meminta Shizi untuk tidak bertanya lebih lanjut tentang itu.Kasim Mo kembali berkata.” Tabib Shizi, aku sudah memerintahkan orangku untuk mengawasi disini, jadi tabib tak perlu mengkhawatirkan situasi disini.” Ujar Kasim Mo mengalihkan perhatian.Shizi mengangguk paham, daripada meributka
Bab 77. Kepastian.Shizi fokus dengan latihan pemusatan tenaga dalamnya, dalam duduk silanya itu ia kemudian melakukan beberapa gerakan tangan secara terpadu dan serempak.Apa yang dilakukannya saat ini sesuai dengan isi kitab kedua yang dulu dibacanya dimana proses penyaluran tenaga dalam dilakukan.Satu telapak tangan Shizi didorong dengan lembut ke arah depan dimana sebuah lilin yang menyala di atas meja berada.Wush.Api lilin yang menyala pun seketika padam oleh gelombang energi kasat mata yang berasal dari tangannya itu.“ Berhasil!” Ujarnya dengan tenang.Shizi tak cepat berpuas diri, setelah mengerti prosesnya ia pun mulai membiasakan diri dan melangkah menuju tahap selanjutnya.Pagi menjelang Shizi keluar dari ruangan, ia kemudian mengolah raganya dengan melakukan aktivitas seperti pada saat berlatih dengan pasukan elit Jenderal Tang San.“ Aku harus menjadikan latihan ini sebagai makanan wajibku sehari hari, dengan tubuhku yang semakin terlatih maka aku bisa menggunakan tek
Bab 78. Kabar baik.Tujuh hari berlalu.Selama kurun waktu tersebut situasi istana dalam yang ada di bawah kendalinya kini berangsur angsur membaik. Dengan adanya pelarangan penggunaan kosmetik yang dikeluarkan oleh permaisuri dan kerajaan membuat jumlah orang yang sakit di istana dalam berangsur berkurang.Yang lebih mengejutkan lagi untuknya adalah kabar selanjutnya dimana ternyata bedak dan kosmetik yang masuk ke istana dalam semuanya merupakan barang yang dijual oleh Klan Song dan Klan Zhang, sontak hal itu memicu pergolakan politik yang membuat situasi menghangat.“ Ah, benar benar sangat tidak diduga, ternyata kedua klan itu menjadi pemasok utama dari bahan kosmetik ini.” Ujar Shizi sambil membereskan bahan obat yang datang ke kliniknya.Kasim Wen yang memberikan kabar lalu melanjutkan perkataannya.” Benar tabib, bahkan hal ini membuat situasi politik menjadi panas. Apalagi raja sampai marah dan memberikan hukuman untuk beberapa petinggi dari kedua klan yang ada di pemerintahan!
Bab 79. Kebetulan.Shizi datang ke tempat yang disebutkan Mi Ra padanya, mereka bertemu di sebuah penginapan kecil yang berada tak jauh dari lokasi istana.Setelah memasuki halaman penginapan, ia melihat Ho Rang menunggunya di depan penginapan tersebut, dari sana ia mengikuti Ho Rang ke kamar yang telah dipesan Lien Wei.Shizi memasuki kamar, tampak olehnya jika Lien Wei sudah menunggunya, terlihat pula jika ada beberapa kotak kayu yang cukup banyak di sampingnya.Lien Wei cukup terkejut melihat perubahan Shizi, tampak tubuhnya kini lebih tinggi dan badannya terlihat lebih berotot dan berisi.“ Apa benar ini kau saudara, kau benar benar terlihat sangat berbeda?!” Ujar Lien Wei sambil melihat penampilan Shizi yang benar benar berubah baik dari cara berpakaian dan juga tampang. Lanjutnya, “ Selain itu aku juga penasaran bagaimana kau bisa keluar dari istana dalam, bukankah ada larangan keluar untuk penghuninya?” Tanya Lien Wei penasaran.“ Itu rahasia.” Jawab Shizi diakhiri senyum leba
Bab 101. Ingin tahu.Esok harinya.Shizi menatap dalam wajah ibunya, tampak rona wajah dan warna kulit di tubuhnya kini tidak pucat seperti saat pertama kali datang.Hal itu tentu menjadi kabar gembira untuknya meski ibunya belum sadarkan diri.“ Aku tak mengerti dengan kondisi ibu saat ini, aku merasa janggal karena jalur energi yang dimiliki ibu begitu berbeda, entah kenapa bisa seperti ini!” Ujarnya tak mengerti.Meski ia memiliki pengetahuan pengobatan kuno dan tradisional, namun untuk pertama kalinya semua pengetahuan itu tidak bisa digunakan.Ia benar benar menemukan kebuntuan dalam menghadapi situasi dan kondisi ibundanya itu.“ Huft, inilah kenapa ada peribahasa di atas langit masih ada langit, jelas hal itu sebagai pengingat agar diri selalu membumi dan jangan pernah berpuas diri atas apa yang dimiliki.” ujarnya bermonolog.Shizi memperbaiki letak selimut yang menutupi tubuh ibunya, setelahnya ia kemudian beralih membetulkan posisi selimut gadis muda yang terbaring di si
Bab 100. Identitas tersembunyi.Setelah merawat Ibu Suri selama empat hari penuh, Shizi mendapat dua hari waktu untuk beristirahat.Waktu yang diberikan tentunya tidak disia siakan olehnya, ia menggunakan waktu yang ada untuk kembali ke kediamannya untuk merawat ibunya dan juga untuk melatih dirinya.Di halaman kediamannya, ia melakukan latihan fisik seperti pada saat berlatih bersama Lu Bian dan pasukan elit Jenderal Tang San.“Seratus sembilan puluh sembilan … dua ratus!” ucap Shizi sambil melakukan gerakan angkat tubuh.Keringat membasahi tubuhnya, tetes demi tetes keringat berjatuhan ke tanah sebagai tanda kelelahan yang mendera tubuhnya.Shizi bangkit dari posisinya, ia kemudian mengambil pedang besi yang diberikan Jenderal Tang San padanya.Shizi tersenyum masam, tampak tombak dengan pedang besar sebagai ujungnya itu sangat berat untuk digunakan.“Ini senjata ayah angkat pada saat dirinya menjadi komandan seribu pasukan. Bobot senjata ini tidak kurang dari lima puluh jin,orang b
Bab 99. Mulai bergerak.Dua hari berlalu.Selama kurun waktu tersebut Shizi fokus merawat Ibu Suri mulai dari menyiapkan makanan untuknya, kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan tentunya perihal pengobatan.Dalam kurun waktu itu pula Ibu Suri melarang siapapun untuk menemuinya, hanya Shizi dan Putri Nara saja yang bisa bertemu dengannya.Sontak hal itu membuat Selir Pertama dan orang orang yang ada di belakangnya merasa kesal dan khawatir dengan situasi tersebut.“ Terima kasih tabib, hanya dalam dua hari aku merasa lebih bugar dari sebelumnya.” “ Dan kosmetik buatanmu ini sangat lembut di kulit dan menyegarkan, aku yang sudah tua saja bisa merasakan kulitku menjadi lebih kencang!” Jelas Ibu Suri dengan sumringah.Namun, setelah beberapa saat wajah Ibu Suri berubah kembali, terlihat jelas ada sesuatu yang dipikirkannya.Melihat itu, Shizi pun angkat bicara kembali.“ Yang Mulia Ibu Suri, jika Yang Mulia memiliki sesuatu masalah perlu Ibu Suri bicarakan.” “Untuk seumuran Ib
Bab 98. Debat dan pembuktian.Shizi menatap Ibu Suri dengan sorot mata teduh, ia pun menjawab pertanyaan Ibu Suri dengan tenang.“ Sebelum aku menjawab pertanyaan Yang Mulia, ijinkan aku bertanya, apakah Yang Mulia masih merasakan mual dan ingin muntah?” “Apakah perut Yang Mulia kini terasa hangat dan tidak tegang seperti sebelumnya?” Tanyanya dengan tenang.Ibu Suri terdiam sesaat, dari sana ia kemudian menyentuh perutnya yang kini terasa tidak keras seperti sebelumnya.“ Ya, aku tidak merasakan mual lagi dan perutku tidak sekencang sebelumnya.” Jawab Ibu Suri jujur.Shizi tersenyum, ia pun kemudian lanjut berkata.” Jadi kenapa aku melakukan ini? Ini karena tugasku sebagai seorang tabib yang harus mencari cara untuk menyembuhkan pasiennya.” Jawab Shizi dengan penuh penekanan.Selir Pertama langsung angkat bicara.” Tetap saja itu tidak bisa diterima! Kau telah membuat Ibu Suri memakan makanan yang dibencinya!”“Lagipula kau menipu Ibu Suri dengan menyebutkan nama makanan ini dengan
Bab 97. Bawang Putih. Shizi fokus membuat makanan yang diperuntukan untuk Ibu Suri, dengan telaten dan hati hati ia membuat makanan tersebut. Di luar dapur kerajaan. Para dayang istana yang bertugas mengurus dapur terlihat sangat penasaran dengan apa yang akan dibuat oleh Sang Tabib Muda. Tak berselang lama, selir pertama dan rombongan dayangnya pun mendatangi dapur istana. Langkah sang selir tertahan di pintu depan halaman karena Kasim Utama dan Kasim bawahannya melarangnya masuk lebih jauh. “Kenapa kau menghalangiku? Biarkan aku masuk ke sana!” Seru Selir Pertama dengan tegas. “ Yang Mulia Selir Pertama, Permaisuri sudah memerintahkan siapapun untuk tidak masuk dan mengganggu apa yang Tabib Shizi lakukan, jadi tolong Yang Mulia kembali.” Jawab Kasim Utama dengan sopan namun penuh ketegasan. Selir pertama terdiam, ia tahu jika ia tak mungkin bisa berdebat dengan pria tua yang ada di depannya itu. Selain akan membuat prestisnya turun hal ini juga akan membuat rumor buruk nanti
Bab 96. Pilih pilih.Shizi, apa yang kau lakukan, kenapa kau malah memancing emosinya! Itu akan membuat kau dalam masalah nantinya!” Seru Wang Suyi dengan nada khawatir.Dengan tenang Shizi menjawab.” Semua hal pasti ada resikonya,lagipula menghindar terus pun tidak akan membuat ia berhenti menggangguku.” Jawabnya dengan penuh keyakinan.“Tapi kau tidak harus melakukan seperti itu!” Ujar Wang Suyi kembali.“Ya sudah, jika kau tidak suka dengan tindakanku maka kembali saja ke sana.” Ujar Shizi dengan tenang sambil berbalik badan dan pergi dari sana.Melihat Shizi yang pergi meninggalkannya sontak membuat Wang Suyi kesal, dengan cepat ia pun menyusul Shizi dan berjalan di sampingnya.“Kenapa kau malah meninggalkanku?” Ucap Suyi dengan ketus.“Aku tak ingin berdebat, itu saja.” Jawab Shizi singkat.“Apa kau tak ingin tahu kenapa Song Ong memaksaku untuk berbicara empat mata dengannya?” Tanyanya serius.Dengan tenang Shizi menjawab.” Tidak, itu bukan urusanku, Lagipula aku tak punya hak u
Bab 95. Tanda. Dengan ujung jarinya Shizi mencuil sedikit bubuk putih yang ada di dalam bungkusan, ia kemudian memeriksa teksturnya secara cermat,dari sana ia kemudian mencoba rasa dari serbuk putih itu kemudian meludahkannya kembali setelah beberapa saat. “ Ini seperti serbuk bedak namun tekstur dan kandungannya berbeda.” “ Ini hampir mirip dengan ramuan yang kubuat dari tanaman beracun yang ada di dalam istana.” “ Meski sama namun dari segi efek ini benar benar berbeda. Sayangnya tubuhku tidak bisa merasakan efeknya secara langsung!” Ujar Shizi bermonolog. Di sisi lain, Tang Rui tampak memperhatikan serbuk putih yang ada di atas bungkusan dengan seksama,tampak dari raut wajahnya jika ia sepertinya mengenali serbuk putih seperti tepung itu. “ Aku seperti pernah melihatnya, tapi aku lupa dimana!” Ujarnya sambil menepuk nepuk keningnya dengan telapak tangan kanannya. “Tak apa jika kau tak ingat, nanti beritahu aku jika kau sudah mengingatnya.” Ujar Shizi menenangkan. “ Ya, sec
Bab 94. Bungkusan.Shizi memberikan totok di beberapa titik tubuh ibunya, setelahnya ia pun meminta Lien Wei untuk memposisikan ibunya naik di punggungnya.“ Lien Wei, tolong bantu dia juga!” Pinta Shizi sambil melirik ke arah wanita yang menjaga ibunya.Lien Wei mengangguk paham, ia pun membopong gadis yang terlihat sangat lemah tersebut.Mereka keluar dari ruangan sel, dari sana Shizi meminta orang orang Lien Wei untuk membuka seluruh kunci sel terlebih dahulu sebelum meninggalkan area penjara tersebut.Setelah selesai mereka pun segera pergi dari sana.Di persimpangan mereka melihat Ho Rang telah menunggu mereka, tampak.orang kepercayaan Lien Wei itu membawa satu kantong besar di tangannya.“ Kita pergi dulu dari sini!” Ujar Shizi cepat yang membuat Lien Wei yang tadinya akan bertanya pada Ho Rang langsung mengurungkan niatnya.Gegas mereka keluar dari sana.Di Dalam gudang Er Lang yang berjaga di atas membantu mereka semua naik, dari sana Ho Rang pun kembali memimpin jalan.Semua o
Bab 93. Pangeran?Menjelang dini hari.Shizi dan yang lainnya berkumpul di halaman belakang kediamannya, tampak Er Lang, Ho Rang, Lien Wei dan beberapa orang bawahan Lien Wei telah bersiap untuk menjalankan apa yang telah direncanakan sebelumnya.Mereka semua menggunakan pakaian serba hitam dan memakai penutup wajah berupa kain hitam untuk menutupi identitasnya,total ada sekitar lima belas orang seluruhnya.“ Mereka adalah orang orang terbaik, jadi kau tidak perlu khawatir dengan kemampuan mereka.” Ucap Lien Wei meyakinkan.Tang Rui pun ikut angkat bicara.” Kakak Shizi, kenapa kakak tidak menunggu saja di sini? Sangat bahaya jika kau ikut dengan mereka!” Ujarnya yang langsung dibenarkan oleh Lien Wei dan Ho Rang.Tentunya mereka sependapat karena Shizi bukanlah seorang praktisi beladiri, meski sekarang penampilan dan tubuhnya sudah berbeda dan terlihat lebih kekar namun tanpa kemampuan bela diri tentunya itu akan jadi masalah.“Kalian tak perlu khawatir perihal adik angkatku, meski ia