Semua Bab Tabib Sakti Tak Terkalahkan: Bab 41 - Bab 50

78 Bab

Bab 41. Dengan elegan.

Bab 41. Dengan elegan.Malam menjelang.Dari sudut bangunan paviliun, Shizi melihat Sun Ce datang bersama dengan belasan orang. Sebagian dari mereka disambut oleh para wanita penghibur di lantai bawah, sedangkan Sun Ce dan sebagian lainnya pergi menuju lantai tiga dimana ketiga primadona Paviliun Dandelion berada.Er Lang dan Su Ji yang bersama Shizi pun ikut memperhatikan kedatangan rombongan tersebut dengan seksama.“ Yang datang kemari lebih banyak dari sebelumnya, dari informasi yang kudapat mereka semua adalah orang orang dari klan Song dan sebagian lainnya merupakan pengawal bayaran.” Ujar Su Ji menjelaskan.Mendengar nama klan Song membuat darah Shizi mendidih, entah mengapa ia merasa jika ketakutan di hatinya menghilang,berganti dengan keyakinan yang kuat.“ Klan Song, ya!” Ucap Shizi dingin.“ Ya, klan Song yang kini menjadi bagian kekuatan perdana menteri sayap kiri dan memegang jabatan penting di kerajaan.” Jawab Su Ji yakin.“ Darimana kau mendapatkan informasi ini?” Tanya
Baca selengkapnya

Bab 42. Menyaksikan.

Bab 42. Menyaksikan.Malam menjelang dini hari di sekitaran kediaman tabib Tong.Belasan orang bersembunyi di balik semak dan pepohonan yang ada di tempat tersebut. Sun Ce memperhatikan kediaman tabib Tong dengan sorot mata tajam sambil memperhatikan penerangan pada satu ruangan dimana sebuah bayangan orang berada.Di sebelahnya, seorang pemuda yang wajahnya hampir serupa dengan Sun Ce melakukan hal serupa dengannya.“ Aku tak menyangka jika kita berurusan dan menaruh dendam pada orang yang sama!” Seru Sun He, sang kakak dari Sun Ce.“ Cih, aku tak menyangka jika kau kalah dengan seorang budak, itu benar benar memalukan!” “ Gara gara hal itu kau sampai dibuang oleh keluarga pemimpin kota.” “ Parahnya lagi, selama ini kau tidak melakukan apapun untuk membalasnya!” “ Lihatlah, gara gara kau membiarkannya maka dia hampir menghancurkan rencana besar keluarga kita!” “ Beruntung saudara sepupu dari Song Ong mau menutup mulutnya hingga kita bisa mendapat kesempatan kedua!” Seru Sun den
Baca selengkapnya

Bab 43. Memulai perjalanan.

Bab 43. Memulai perjalanan.Keesokan harinya.Shizi menatap Nyonya Ren, Er Lang, Su Ji dan ketiga kakak angkatnya, Hua Shi, Mu Rong dan Lu Xiao serta semua anggota paviliun Dandelion.Tampak mereka semua menunjukan kegembiraannya untuk mengantarkan Shizi yang memutuskan berangkat ke ibukota lebih awal.Hatinya menghangat melihat mereka semua melepas kepergiannya.“ Kau yakin akan berangkat sekarang dan pergi seorang diri?” Tanya Lu Xiao mencari penegasan.“ Iya kak, aku yakin.” “ Berangkat sekarang akan membuatku lebih santai kedepannya dan aku juga bisa mencari pengalaman baru di luar sana.” Jawab Shizi yakin.“ Kenapa begitu mendadak, kalau begini aku tak bisa mendampingimu!” Seru Er Lang dengan kesal.“ Tidak apa kak, nanti kita bertemu di ibukota saja. Lagipula aku ingin melatih kemampuanku juga. Aku akan jaga diri jadi kakak tak perlu khawatir.” “ Jika ada bahaya maka aku lari secepatnya!” Seru Shizi.Nyonya Ren pun ikut berkata.” Ya, lari juga bukanlah hal yang buruk, itu ada
Baca selengkapnya

Bab 44.Nyawa lebih berharga

Bab 44.Nyawa lebih berhargaSetelah selesai memeriksa mereka semua kemudian Shizi memeriksa catatan catatan dan informasi yang dia minta baik dari penduduk yang sehat maupun yang sakit.Meng bersaudara duduk berkumpul bersama beberapa pemuda lainnya yang membantu Shizi.Mereka semua menyampaikan temuannya kepada Shizi , Shizi berpikir beberapa saat sambil menghubung hubungkan antara hasil pemeriksaan, informasi makanan yang dimakan, bahkan situasi lingkungan dalam beberapa hari kebelakang." Kalau begitu sudah jelas, kemungkinan besar para penduduk sakit karena keracunan, mereka keracunan setelah minum air dan mengkonsumsi ikan dari sungai" jawab Shizi tegas"Kakak Zhao tolong bawa beberapa orang periksa sepanjang pinggiran sungai ke hulu, apakah ada benda yang tak lazim yang ada di sekitar sungai, bila ada temuan apapun secepatnya kabari! "" Baik!" jawab Meng Zhao cepatShizi kemudian membuat ramuan obat anti racun ringan dan beberapa ramuan herbal lainnya untuk mengurangi ge
Baca selengkapnya

Bab 45. Serangan.

Bab 45. Serangan.Shizi mengeluarkan banyak bahan obat yang ada di tas rotannya, dari sana ia mulai meramu semua bahan obat itu lalu dimasaknya setelah semua siap.Ia membuat ramuan penghilang timbal terlebih dulu dengan cara memasaknya menggunakan pot masak obat yang tersedia.“ Benar, cangkang abalon ditambah hujan yang terus menerus lalu efek minuman arak. Dua dari tiga bahan ini saja telah membuat racun bagi tubuh. Itulah kenapa gejalanya berbeda beda.” “ Sepertinya aku perlu banyak melakukan percobaan lainnya untuk bisa menemukan hal hal aneh yang terjadi di alam.” Pikirnya sambil memasak ramuan obat.Karena banyaknya penduduk yang sakit akan sangat buang buang waktu untuk memasak obat dengan menggunakan pot obat kecil sehingga Shizi memilih menggunakan gentong tanah liat besar sebagai gantinya.Dalam tempo tiga dupa, ramuan obat penghilang racun timbal itu berhasil dibuat, proses pemberian obat pun berlangsung sampai menjelang malam hari.Mengobati puluhan orang dalam sekali
Baca selengkapnya

Bab 46. Tidak pilih pilih.

Bab 46. Tidak pilih pilih.Pasukan kota telah mundur jauh, Shizi menarik pisau nya dari leher wanita muda itu, Shizi membuat wanita muda itu pingsan dan menghentikan pendarahannya, lalu membawa wanita muda itu masuk ke balai ke desa.Shizi merasakan pria tua itu memperhatikannya meski dari jarak yang cukup jauh, namun Shizi tidak memperdulikannya. Prioritas utamanya adalah penduduk desa Awan.Dia mengkhawatirkan keadaan semua penduduk, belum selesai permasalahan keracunan, sekarang ditambah dengan penduduk yang terluka akibat serangan pasukan kota.Shizi memasuki balai desa, kepala desa dan penduduk berkerumun disana, hatinya terasa nyeri melihat belasan orang mati dengan panah yang menancap di tubuhnya.Melihat Shizi datang penduduk yang sedang berkerumun memberikan jalan padanya.Shizi menurunkan wanita muda yang masih tak sadarkan diri itu dari punggungnya dan meletakkannya di depan kepala desa." Tuan Meng Zi , Tuan kenal dengan wanita ini?” Tanya Shizi." Ah ini putri dari
Baca selengkapnya

Bab 47. Pergi.

Bab 47. Pergi.Shizi memejamkan matanya, dalam pikirannya ia merasa cukup aneh dengan dirinya saat ini. Bagaimana tidak! Insting yang tiba tiba muncul memberitahu situasi yang berbahaya, melempar pisau ke arah kegelapan dan fokus menjahit luka semua orang yang terluka.Semua hal itu benar benar tidak ia duga dan masih belum bisa dipahaminya kenapa ia bisa dengan sendirinya melakukan semua hal itu.“ Apakah ini terjadi karena kebiasaanku sewaktu berada di gua bawah sungai? Apa ini karena kebiasaanku yang suka naik turun bukit pada malam hari dan tinggal disana?” Batinnya penuh tanya.Semua ia pikirkan dengan baik baik karena pastinya ada sesuatu yang terjadi yang menyebabkan itu semua.Gua bawah sungai tempat selama ini dirinya terjebak nyatanya adalah tempat yang cukup berbahaya. Selain gelap dan banyak hewan melata beracun yang muncul dari dinding gua terkadang aliran sungai yang meluap pun memunculkan ular berbisa yang membuatnya cukup kewalahan.Belum lagi kegiatannya selama tingg
Baca selengkapnya

Bab 48.  Satu kematian sama dengan seribu kehidupan.

Bab 48. Satu kematian sama dengan seribu kehidupan.Shizi berjalan menyusuri jalan hutan, selama perjalanan ia banyak berhenti untuk mengambil tanaman obat yang ditemuinya. Tak lupa ia juga mencatat letak tanaman obat yang jarang ditemuinya itu dalam catatan yang dibawanya.Shizi berhenti sejenak, ia menajamkan pendengarannya, setelah yakin dengan apa yang didengarnya Shizi segera berjalan cepat ke arah sumber keributan yang didengarnya.Shizi mengintip dari balik batang pohon besar, ia menatap ke arah jalan dimana pertarungan terjadi.Tampak sebuah kereta kuda mewah yang dijaga ketat oleh belasan orang prajurit dan beberapa pengawal,sedangkan di sekeliling mereka terdapat lebih dari tiga puluh orang berpakaian hitam dengan memakai penutup wajah mengepung mereka.Meski kalah jumlah, para prajurit dan pengawal tersebut bisa bertarung seimbang dengan para penyergap, dari kubu para prajurit tiga pengawal kereta kuda mewah itu bisa melawan beberapa orang penyergap sekaligus."Lindungi n
Baca selengkapnya

Bab 49.  Peluang.

Bab 49. Peluang.Para prajurit mendirikan tenda untuk tempat istirahat Nyonya besar dan menantu perempuannya, sedangkan Shizi sibuk mengobati prajurit yang terluka akibat pertempuran sebelumnya.Dengan ditemani Fang An, Shizi mendatangi prajurit itu satu per satu dan mengobati luka luka yang dialaminya, Fang An yang melihatnya begitu terkagum kagum dengan kemampuannya dalam pengobatan.Terutama pada kemampuannya dalam menjahit luka dan obat salep luka buatan Shizi, jika biasanya obat luka berbentuk serbuk dan ditaburkan diatas luka, obat buatan Shizi berbentuk salep dan selain berfungsi mengobati luka, salep obatnya berfungsi seperti lem yang merekatkan antara kulit yang terluka.Hanya dalam waktu tiga batang dupa Shizi berhasil membereskan pekerjaannya itu."Aaarrghhhh…"Suara teriakan perempuan menggema di dalam tenda. Lin Dan, Fang An dan Fang Yuan segera menuju tenda Nyonya besar, sedang Shizi tetap diam di tempatnya."Nyonya besar apa yang terjadi?” Tanya Lin Dan serius." Men
Baca selengkapnya

Bab 50. Kagum.

Bab 50. Kagum.Shizi sibuk mengurus banyak hal yang belum diselesaikannya sembari memeriksa dengan seksama dan secara berkala keadaan Lien Hua serta bayinya, disana ia juga memutar otaknya memikirkan berbagai cara dan metode untuk mengobati bayi merah tersebut.Disisi lain, Nyonya besar menatap Shizi dari posisinya dengan tatapan penuh arti, selain ia menelisik wajah Shizi ia juga tak habis pikir dengan metode pengobatan yang Shizi lakukan.“ Jelas itu metode pengobatan kuno, tapi di tangan anak muda ini pengobatan yang dilarang itu menjadi penyelamat nyawa untuk menantu dan cucuku!” “ Teknik bedah kuno ini sudah menghilang sejak lama dan penggunaannya masih selalu diperdebatkan di kalangan tabib kerajaan!” Batin sang nyonya besar berperang dengan logikanya.Tak dipungkiri, sang nyonya besar Klan Li itu sangat kagum pada Shizi sekaligus bingung dengan situasi yang dihadapinya. Namun ia menghilangkan semua pemikiran buruk yang ada di kepalanya.Di tempat yang sama, Shizi menatap sang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status