Bab 51.Hakim.Dua hari berlalu, dibawah pengawasan Shizi, putri Lien Hua dan bayi kecil yang diberi nama Lu Ning berangsur pulih dengan cepat.Metode pengobatan Shizi benar benar efektif dalam penyembuhan sang bayi dan pemulihan kesehatan Lien Hua.Di dalam tenda utama." Tabib Shizi, terima kasih atas bantuanmu, nyonya tua ini benar benar berhutang budi kepadamu.Pertama, terima kasih telah menyelamatkan kami dari serangan para pembunuh yang menyergap kami.” " Kedua, terima kasih telah menyelamatkan menantu dan cucuku.” " Untuk kedua hal itu maka aku berhutang budi dan nyawa padamu.” Lanjutnya,” sebagai ucapan terima kasihku, aku telah menyiapkan beberapa hadiah, tolong terima dan tidak ada penolakan untuk itu!” Seru sang Nyonya sambil menunjuk setumpuk hadiah yang ada di atas meja.Adakah hal lain yang bisa kulakukan untukmu?” Tanya sang nyonya penuh harap.Shizi mengangguk tanda mengerti,ia pun berpikir sejenak menimbang apa yang akan dia minta dari Nyonya besar.“ Terima kasih a
Bab 52.Jujur.Shizi mendengarkan banyak informasi seputar ibukota dan kerajaan dari Lien Wei, dari sana ia dapat menyimpulkan jika situasi politik di ibukota begitu hangat semenjak terdapat dua perdana menteri yang membantu kepemimpinan raja.Dengan kekuasaan sang raja yang telah melemah ditambah dengan perebutan tahta putra mahkota antara ketiga pangeran membuat para pemimpin klan mulai menunjukan kekuatan dan kekuasaannya.Hal itulah yang menjadi pemicu perubahan tatanan kerajaan dimana dua perdana menteri kini berada di sisi raja.“ Ternyata situasi kerajaan begitu tidak kondusif! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib orang orang yang ada di bawah dengan situasi seperti ini!” Ucap Shizi serius.“ Kerajaan Tian ini berada dalam situasi rumit, memang tidak terlihat dari luar, namun jika telah memasuki istana hal itu bisa terlihat secara kentara.” “ Rakyat yang paling merasakan situasi ini karena banyak kebijakan yang memberatkan rakyat jelata.” Jelas Lien Wei yang membuat Tian
Bab 53. Mengembalikan.Setelah membicarakan banyak hal, Lien Wei membawa Shizi ke ruangan baca keluarga Lien.Itu dilakukannya atas permintaan Shizi agar ia bisa belajar banyak hal umum yang ada di ibukota terutama mengenai kerajaan dan jabatan yang ada di dalamnya.Dengan mengetahui informasi umum yang ada tentunya bisa membantu Shizi dalam mengenal dan memahami situasi ibukota dengan cepat.Tak lupa, Lien Wei pun mengenalkan Shizi pada para pelayannya, ia meminta agar mereka memperlakukan Shizi seperti anggota keluarga Lien lainnya.“ Anggap rumah sendiri, aku akan pergi dulu karena ada hal yang perlu kulakukan!” Ujar Lien Wei dengan santai.“ Baiklah, setelah selesai aku akan kembali ke kamarku.” Jawab Shizi.Perbincangan terhenti.Shizi larut dalam bacaan kitab yang dibacanya, sementara Lien Wei keluar dari kediamannya lalu bertemu seseorang yang telah menunggunya di luar kediamannya.“ Tuan muda, apa perintahmu!” Tanya sang pengawal yang menggunakan topi caping bambu dengan penuh
Bab 54. Praduga. Di dalam kamar Kong Yan, Shizi fokus membalut lukanya, tak hanya itu saja, ia juga menggunakan ramuan yang ditumbuk untuk menghilangkan bengkak dan mempercepat penguatan jaringan sendi dari tulang. Ia menggunakan daun kentut, genjer dan rumput greges sebagai bahan untuk ramuan obat luar. Tuan Kong dan Lien Wei menunjukan raut wajah terkejutnya karena Shizi mengolah ramuan dengan cara tidak biasa. Ia memanaskan ketiga tanaman tersebut dengan api sampai sedikit layu lalu setelahnya ia menambahkan minyak di permukaan ramuan,baru setelahnya ia menempelkan ramuan tersebut ke arah luka dan mengikatnya dengan kain bebat. “ Kenapa kau memanaskan campuran tanaman itu?” Tanya Lien Wei yang sedari awal penasaran dengan prosesnya. “ Untuk beberapa macam tanaman herbal ada yang harus dipanaskan untuk mendapatkan esensinya, dari sana esensi tanaman tersebut kemudian diikat dengan minyak sehingga bisa dijadikan obat luar yang cukup efektif nantinya.” “ Setelah beberapa batang
Bab 55. Operasi.Shizi menatap dalam pada Wang Suyi dan Song Ong yang kini berjalan bersama menyusuri jalanan ibukota, tampak para pengawalnya pun berjalan mengikuti di belakang keduanya.Shizi akan melangkahkan kakinya untuk mengikuti rombongan tersebut namun satu pegangan erat pada lengannya membuatnya tak bergerak.Ia menoleh ke arah belakang,tampak Lien Wei lah yang menahan dirinya.“ Jika kau mengikuti mereka pastinya akan membuat para pengawal Song Ong mengetahui kau membuntuti mereka!” Jelas Lien Wei yang membuat Shizi sadar dengan tindakan bodoh yang hampir membuat dirinya terlibat masalah.“ Kau benar, maafkan aku! “ “ Saking penasarannya aku sampai lupa dengan situasinya!” Jawab Shizi yang seketika itu pula membuat Lien Wei melepaskan genggamannya.Keduanya pun berjalan mengambil arah yang berbeda dengan jalan yang diambil Song Ong dan Wang Suyi dimana keduanya memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Lien.Sambil berjalan.“ Kau kenal dengan Wang Suyi juga?” Tanya Lie
Bab 56. Pangeran. Shizi mulai mengambil tindakan, setelah semua peralatan yang dimintanya siap dan sang pemuda telah berbaring di atas meja segera Shizi pun memulai apa yang akan dilakukannya. Pertama, ia membuat sang pemuda tidak sadarkan diri dengan menusukan satu jarum akupunturnya di area leher sang pemuda. Setelah sang pemuda tak sadarkan diri sepenuhnya, Shizi mulai melakukan akupuntur di area perut dan bahu kanan yang tertancap anak panah. Begitu jarum akupuntur selesai ditancapkan, Shizi pun mulai menyayat kulit di area perut sang pemuda. Di sudut ruangan, Tuan besar Li dan Jenderal Lien Zhong menunjukan raut wajah seriusnya. Bagaimana tidak! Karena apa yang dilakukan Shizi adalah hal yang bisa dikatakan tabu di kalangan tabib kerajaan karena metodenya merupakan metode pengobatan kuno yang dilarang. “ Tuan, bagaimana ini?” Tanya Lien Zhong serius. “ Jika ia memang yakin dengan apa yang dilakukannya maka kita tidak bisa melarangnya.” “ Lagipula jika kita memanggil tabib
Bab 57. Bertemu?Selama sehari semalam Shizi menjaga dan memantau keadaan sang pangeran, selama observasi tersebut akhirnya Shizi yakin jika penyebaran racun sudah berhenti dan keadaan sang pangeran telah stabil kembali.“ Aku kurang beristirahat, bagaimana aku menjalani hari ini? Padahal hari ini waktu penerimaan sebagai tabib kerajaan!” Ujarnya pelan dengan wajah mengecut.Tak lama, Lien Wei pun datang.Shizi segera mendekatinya untuk berbicara.” Hari ini aku harus pergi jadi kau yang menjaganya!” Serunya sambil berbisik.Lien Wei terkejut namun setelah beberapa saat ia paham yang Shizi maksudkan.“ Aku paham, lalu aku harus mengatakan apa jika ayah dan tuan besar menanyakanmu?” Tanyanya serius.“ Katakan saja aku ada urusan penting, sisanya biar mereka yang putuskan. “ “ Aku yakin kau pasti ahli dalam urusan berkelit.” Jawab Shizi yang langsung disambut wajah kesal Lien Wei.“ Sekarang bantu aku keluar dari sini, tak mungkin aku bisa keluar dari sini dengan banyaknya pengawal di
Bab 58. Hampir.Shizi dan para tabib lainnya kini berbaris di halaman rumah sakit kerajaan, para tabib pria berbaris di samping kiri dan para tabib wanita berbaris di samping kanan, kain putih yang menjadi pembagi batas kedua kelompok tersebut.Dari arah dalam rumah sakit keluar rombongan para pejabat rumah sakit, ada yang menggunakan pakaian kerajaan berwarna merah, pakaian berwarna hijau, pakaian berwarna biru dan pakaian berwarna ungu.Dari pakaian yang mereka kenakan jelas menunjukan tingkatan mereka dimana pengguna pakaian kerajaan berwarna merah merupakan pemilik jabatan tertinggi.Pengguna pakaian kerajaan berwarna merah menunjukan tingkatannya berada di tingkat satu sampai tiga, hijau menunjukan tingkatan keempat dan kelima, biru tingkatan enam dan tujuh dan terakhir pakaian kerajaan berwarna ungu menunjukan tingkat terendah yaitu tingkat delapan dan sembilan.“ Jadi nantinya aku akan menggunakan pakaian kerajaan berwarna ungu jika sedang menghadiri acara istana?” Batin Shizi.
Bab 128. Menunjukan diri.Keempat Taiyi Agung, Cui Shu, Lui An, Zheng Yin dan Zhao Yi memperhatikan tindakan yang diambil Shizi saat ini.Tampak anak muda tersebut menyiapkan delapan cawan kecil yang di dalamnya diisi empat ramuan yang telah disiapkannya.“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Cui Shu, sang Taiyi Agung wanita dengan penasaran.“ Apa yang terjadi pada Ibu Suri dan Permaisuri jelas keracunan, maka dari itu aku akan mencari jenis racun yang digunakan dengan melakukan percobaan pada darah mereka.” jelas Shizi dengan yakin.Keempat Taiyi Agung menunjukan keterkejutannya, bagaimana tidak! Itu karena teknik yang Shizi lakukan adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan dan juga tidak banyak yang dapat menggunakan teknik tersebut.Bahkan keempat Taiyi Agung pun belum tentu bisa menggunakan teknik kuno tersebut.“Jangan bercanda, anak muda. Apa yang kau lakukan itu adalah hal yang sulit dilakukan, bahkan kami saja belum tentu mampu melakukannya.” ujar Lui An serius.“Apa yang membu
Bab 127.Pagi menjelang.Shizi kembali menjalankan pekerjaannya, kedatangannya disambut sukacita semua anggota Klinik Istana Dalam dan Klinik Nushi.Shizi menatap semua dayang, tabib dan kasim yang ada di ruangan, tampak semuanya hadir, hanya tiga orang yang tidak ada di sana. “Dayang Sun, Tabib Rin Na dan Wang Suyi. Hanya mereka yang tidak ada disini. Tampaknya Wang Suyi mendapat tekanan dari Klannya.” Batin Shizi.Kasim Mo angkat bicara.” Tabib Shizi, aku mendapat kabar dari Menteri Qin, ia memberitahukan jika Tabib Wang Suyi tidak akan bersama kita lagi, ia resmi mengundurkan diri hari ini.” jelasnya.“Bagus.” “Aku senang mendengarnya.” “Benar, ia tak tahu malu.” Respon para Tabib Nushi terdengar jelas di telinganya, bisa dikatakan mereka semua meluapkan emosi dan ketidaksukaannya atas kejadian sebelumnya.“Sudah, kita tak perlu mengotori hati dan pikiran kita dengan hal yang sudah terjadi. Yang lebih penting saat ini adalah kedepannya.” “Kejadian kemarin adalah bukti jika sit
Bab 126. Informasi.Shizi kembali ke kediamannya, kedatangannya langsung disambut rasa sukacita dari semua penghuni kediamannya tersebut.“Tuan Muda, selamat datang kembali.” ujar Dayong sembari memimpin semua orang memberikan penghormatan pada Shizi.“Terima kasih sambutannya.” jawab Shizi diakhiri dengan memberikan senyumannya.Dayong kembali angkat bicara.” Tuan Muda, kami telah menyiapkan jamuan khusus untuk menyambut kedatangan Tuan Muda.” “Karena itu–” Shizi langsung memotong perkataan Dayong.”Terima kasih, tapi itu nanti saja, ada hal penting yang harus kulakukan terlebih dahulu.” ujar Shizi sambil menunjukan raut wajah seriusnya.Melihat keseriusan Shizi membuat Dayong dan yang lainnya bisa mengira jika Tuan Mudanya akan mengambil tindakan atas suatu hal.Segera mereka mengikuti Shizi yang pergi menuju ruangan dimana ibunya berada.Shizi duduk di samping sang ibunda tercinta, dari sana ia kemudian memeriksa ibunya dan juga gadis yang terbaring di samping ibunya.Setelah me
Bab 125. Taiyi Agung.Shizi memperhatikan empat orang yang bersama Perdana Menteri Kerajaan Langit, tampak keempat orang itu memeriksa kondisi jasad Dayang Sun dengan seksama.Pandangan Shizi terarah pada Raja Tian dan anggota keluarga inti kerajaan, di matanya terlihat Selir Pertama begitu gelisah dengan kehadiran kelima orang itu.Namun, ia tak bisa menebak siapa orang yang membuat Sang Selir Pertama gelisah.“Yang Mulia, kami berempat telah berembuk dan hasilnya kami memutuskan jika apa yang dikatakan anak muda itu benar adanya. Tidak ada satupun diagnosanya yang salah.” ujar pria tua pertama yakin.Sang wanita dalam kelompok tersebut pun ikut angkat suara.” Benar, Yang Mulia. Keputusan kami bulat tentang itu … Dan, mungkin Taiyi Qingyun mau memberikan penilaiannya untuk mengimbangi diagnosa kami?” Tutur pria tua kedua penuh arti.Dengan cepat Qingyun pun menjawab.” Aku…aku tentu tak akan berani mengintervensi penilaian keempat Taiyi Agung, jelas aku setuju penilaian Master berempa
Bab 124. Mayat yang berbicara. Shizi menatap prajurit yang membawa jasad Dayang Sun, tampak mereka meletakan jasadnya di atas meja yang telah disiapkan sebelumnya dan ditempatkan di tengah ruangan. Kini jasad Dayang Sun terbaring di atas meja dengan tubuh seluruhnya tertutupi oleh anyaman bambu yang biasa digunakan untuk membungkus mayat. Disisi lain, Song Ong pun mendatangkan seorang pria tua berambut putih dan berjenggot panjang. Dari ciri ciri pria tua tersebut jelas ia adalah Taiyi yang menjadi perbincangan. Song Ong pun segera angkat bicara.” Yang Mulia, kami telah berbincang dengan Tabib Sakti Qingyun, sebagai tabib yang telah malang melintang di dunia pengobatan ia mengatakan jika tidak mungkin ada hal seperti yang tersangka katakan.” “Jelas sekali jika ia sedang membohongi kita semua!” Tuturnya dengan menggebu gebu. Tabib Qingyun pun ikut berbicara.” Yang Mulia, aku telah bekerja di beberapa sekte dan di Kekaisaran Sun, banyak Taiyi hebat disana dan dari sekian banyak t
Bab 123. Kesaksian.Hari persidangan.Brakk.Song Ong memukul meja di depannya dengan kuat hingga terbelah, tampak wajahnya memerah karena amarah.“Kenapa bisa begini, kenapa Pengadilannya tidak dilakukan di Bumen Kehakiman dan malah dipindahkan ke Istana!” “Kenapa bisa begini!” teriaknya penuh emosi.Pejabat Kementerian Kehakiman yang memberi kabar pada Song Ong pun melanjutkan perkataannya.“Tuan Muda, hal ini terjadi karena Pangeran Pertama dan Pangeran Ketiga meminta hal tersebut, hal itu didukung pula oleh Perdana Menteri Kanan dan juga Menteri Kesehatan.” “ Alasan mereka meminta hal ini karena mereka tidak ingin kesalahan yang terjadi di Istana Dalam terulang kembali.” jelasnya dengan nada ketakutan.Song Ong geram, ia lanjut berkata.” Apa kedua Pangeran itu bodoh? Jelas jelas Ibu dan nenek mereka yang teracuni dan kondisi mereka masih belum bisa dipastikan. Tapi mereka mengambil tindakan sejauh ini, benar benar tidak masuk akal!” ujarnya dengan penuh emosi.“ Tuan Muda, kuden
Bab 122. Berhadapan.Shizi mendekam di dalam penjara kerajaan,tampak olehnya banyak anggota Bumen Kehakiman dan penjaga Istana menjaga ketat area tersebut. Tak seorang pun diizinkan masuk untuk menemuinya.Dari tempatnya ia bisa mendengar keriuhan yang terjadi di luar penjara yang menunjukan jika para penjaga mempersiapkan acara persidangan untuknya.Shizi duduk di lantai, ia memikirkan apa yang terjadi hari ini dan kemungkinan yang ada.“ Wang Suyi, Rin Na dan Dayang Sun…., meski aku menampik semua logika yang muncul dalam pikiranku namun semua kemungkinan tertuju pada kalian bertiga.” “Kuharap ini tidak seperti yang aku pikirkan … tapi, aku tak menyangka jika ayah dari Wang Suyi yang terkenal bijak bisa bertindak sejauh ini.” batinnya.Lamunannya buyar tatkala penjaga yang menjaga sel nya kini telah berganti. Dua orang penjaga baru kini menjaga di luar sel nya.Tuk.Penjaga yang berada di sisi sebelah kanan melemparkan sebuah bungkusan di dekatnya.“Tabib, kami prajurit dari Pasuka
Bab 121. Ditangkap.Menjelang sore.Shizi fokus pada perawatan pasien yang ditanganinya, tiba tiba ia mendengar banyak banyak langkah kaki dan keriuhan di depan klinik.Sha Zhi memasuki ruangan Shizi dengan terburu buru.“Tabib Shizi, gawat, di luar … di luar ada pasukan Istana Dalam dan juga pasukan dari Kehakiman!” ucapnya dengan penuh kekhawatiran.Shizi mengernyitkan keningnya, ia sampai menghentikan tindakannya setelah mendengar ucapan Sha Zhi.“Memangnya apa yang terjadi, apakah ada masalah?” tanya Shizi serius.Belum sempat Sha Zhi berkata, beberapa orang dari Bumen Kehakiman memasuki ruangan Shizi, dengan kasar mereka mendorong Sha Zhi ke samping lalu empat orang diantara mereka menghunuskan pedang dan mengarahkannya pada Shizi.Di belakangnya, seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian menteri kerajaan masuk bersama orang orangnya.“Tabib Shizi, aku Wang Wei, Menteri Kehakiman. Atas perintah Perdana Menteri Kiri aku akan menangkapmu karena melakukan upaya pembunuhan pada
Bab 120. Jebakan.Menjelang pagi hari Shizi kembali klinik Istana Dalam. Seperti biasa, tampak olehnya jika para penghuni Istana Dalam sudah mengantri untuk mendapatkan pelayanan medis dari kliniknya.Kedatangan Shizi disambut tatapan kagum dari semua orang, jelas dari sorot mata dan raut wajah mereka semua ada perasaan berbeda saat menatap sosok Shizi saat ini.“Tabib Shizi, seperti biasanya, kau datang lebih awal.” ujar Kasim Mo saat melihat Shizi memasuki ruangannya.“Yah, mengawali lebih awal selalu menyenangkan dan juga akan memperpanjang waktu senggang nantinya.” jawab Shizi dengan santai.“Dengan begini aku bisa tenang, setiap giliranmu libur selalu menjadi masalah tersendiri di Istana Dalam.” Keluh Kasim Mo penuh arti.Tentu saja perkataan sang Kasim bukan tanpa sebab, memang hal tersebut menjadi rutinitas nyata yang berulang.Shizi hanya tersenyum sebagai ungkapan jawaban, ia sadar betul meski catatan dan pengetahuannya telah dibagikan pada semua tabib Istana Dalam, namun itu