Share

Bab 55. Operasi.

Penulis: Zayn Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-30 22:32:19

Bab 55. Operasi.

Shizi menatap dalam pada Wang Suyi dan Song Ong yang kini berjalan bersama menyusuri jalanan ibukota, tampak para pengawalnya pun berjalan mengikuti di belakang keduanya.

Shizi akan melangkahkan kakinya untuk mengikuti rombongan tersebut namun satu pegangan erat pada lengannya membuatnya tak bergerak.

Ia menoleh ke arah belakang,tampak Lien Wei lah yang menahan dirinya.

“ Jika kau mengikuti mereka pastinya akan membuat para pengawal Song Ong mengetahui kau membuntuti mereka!” Jelas Lien Wei yang membuat Shizi sadar dengan tindakan bodoh yang hampir membuat dirinya terlibat masalah.

“ Kau benar, maafkan aku! “

“ Saking penasarannya aku sampai lupa dengan situasinya!” Jawab Shizi yang seketika itu pula membuat Lien Wei melepaskan genggamannya.

Keduanya pun berjalan mengambil arah yang berbeda dengan jalan yang diambil Song Ong dan Wang Suyi dimana keduanya memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Lien.

Sambil berjalan.

“ Kau kenal dengan Wang Suyi juga?” Tanya Lie
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 56. Pangeran.

    Bab 56. Pangeran. Shizi mulai mengambil tindakan, setelah semua peralatan yang dimintanya siap dan sang pemuda telah berbaring di atas meja segera Shizi pun memulai apa yang akan dilakukannya. Pertama, ia membuat sang pemuda tidak sadarkan diri dengan menusukan satu jarum akupunturnya di area leher sang pemuda. Setelah sang pemuda tak sadarkan diri sepenuhnya, Shizi mulai melakukan akupuntur di area perut dan bahu kanan yang tertancap anak panah. Begitu jarum akupuntur selesai ditancapkan, Shizi pun mulai menyayat kulit di area perut sang pemuda. Di sudut ruangan, Tuan besar Li dan Jenderal Lien Zhong menunjukan raut wajah seriusnya. Bagaimana tidak! Karena apa yang dilakukan Shizi adalah hal yang bisa dikatakan tabu di kalangan tabib kerajaan karena metodenya merupakan metode pengobatan kuno yang dilarang. “ Tuan, bagaimana ini?” Tanya Lien Zhong serius. “ Jika ia memang yakin dengan apa yang dilakukannya maka kita tidak bisa melarangnya.” “ Lagipula jika kita memanggil tabib

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 57. Bertemu?

    Bab 57. Bertemu?Selama sehari semalam Shizi menjaga dan memantau keadaan sang pangeran, selama observasi tersebut akhirnya Shizi yakin jika penyebaran racun sudah berhenti dan keadaan sang pangeran telah stabil kembali.“ Aku kurang beristirahat, bagaimana aku menjalani hari ini? Padahal hari ini waktu penerimaan sebagai tabib kerajaan!” Ujarnya pelan dengan wajah mengecut.Tak lama, Lien Wei pun datang.Shizi segera mendekatinya untuk berbicara.” Hari ini aku harus pergi jadi kau yang menjaganya!” Serunya sambil berbisik.Lien Wei terkejut namun setelah beberapa saat ia paham yang Shizi maksudkan.“ Aku paham, lalu aku harus mengatakan apa jika ayah dan tuan besar menanyakanmu?” Tanyanya serius.“ Katakan saja aku ada urusan penting, sisanya biar mereka yang putuskan. “ “ Aku yakin kau pasti ahli dalam urusan berkelit.” Jawab Shizi yang langsung disambut wajah kesal Lien Wei.“ Sekarang bantu aku keluar dari sini, tak mungkin aku bisa keluar dari sini dengan banyaknya pengawal di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 58. Hampir.

    Bab 58. Hampir.Shizi dan para tabib lainnya kini berbaris di halaman rumah sakit kerajaan, para tabib pria berbaris di samping kiri dan para tabib wanita berbaris di samping kanan, kain putih yang menjadi pembagi batas kedua kelompok tersebut.Dari arah dalam rumah sakit keluar rombongan para pejabat rumah sakit, ada yang menggunakan pakaian kerajaan berwarna merah, pakaian berwarna hijau, pakaian berwarna biru dan pakaian berwarna ungu.Dari pakaian yang mereka kenakan jelas menunjukan tingkatan mereka dimana pengguna pakaian kerajaan berwarna merah merupakan pemilik jabatan tertinggi.Pengguna pakaian kerajaan berwarna merah menunjukan tingkatannya berada di tingkat satu sampai tiga, hijau menunjukan tingkatan keempat dan kelima, biru tingkatan enam dan tujuh dan terakhir pakaian kerajaan berwarna ungu menunjukan tingkat terendah yaitu tingkat delapan dan sembilan.“ Jadi nantinya aku akan menggunakan pakaian kerajaan berwarna ungu jika sedang menghadiri acara istana?” Batin Shizi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 59. Penempatan.

    Bab 59. Penempatan.Shizi menunggu giliran namanya dipanggil oleh Cao Yongjing, ia harap harap cemas menunggu akan dimana ia ditempatkan.Ia menatap ke sekelilingnya, dari raut wajah para tabib baru itu terlihat jelas ada yang sama cemas seperti dirinya dan untuk sebagiannya lagi terlihat percaya diri dengan penempatan yang akan mereka dapat.“ Yang cemas pastinya tidak memiliki orang dalam, sedangkan orang orang yang percaya diri kebanyakan adalah para tabib yang sebelumnya berkumpul dan menyapa para pejabat kerajaan yang datang.” Batinnya penuh keyakinan.Dari kasak kusuk yang sebelumnya ia dengar dari para tabib baru ini ketika menunggu upacara, sedikit banyaknya ia mengetahui jika ada tiga tempat yang dihindari oleh mereka.Yang pertama adalah rumah sakit kerajaan karena kebanyakan pasien di tempat ini adalah rakyat jelata dan bentuk pengobatannya gratis sehingga tidak bisa menjadi tempat untuk meraih keuntungan.Yang kedua adalah klinik pasukan kerajaan, selain tidak bisa digunak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 60. Menjahit.

    Bab 60. Menjahit.Setelah mendapatkan perlengkapan dan pakaian tabib kerajaan, Shizi pun berangkat menuju ke bagian timur kota kerajaan dimana markas pasukan kerajaan berada.Dari sekian banyak tabib baru yang diangkat,hanya dia seorang yang ditugaskan untuk membantu disana. Tentunya hal itu membuatnya sempat berpikiran buruk tentang hal tersebut.Meski begitu ia membuang jauh jauh pemikiran tersebut karena ia mengingat ini adalah tugas yang mulia.Shizi tidak pergi sendiri, ia pergi bersama tiga orang tabib senior dimana Cao Yongjing menjadi salah seorang diantaranya. Karena hal itu jugalah yang membuatnya tidak mau berpikiran buruk tentang situasi tersebut.Di dalam kereta kuda yang membawa mereka, Cao Yongjing pun menyampaikan pesan pada semua orang yang ikut bersamanya.“ Semuanya, dengarkan arahanku dengan seksama.” Lanjutnya.” Keberangkatan kita ke markas pasukan kerajaan ini untuk membantu para tabib yang ada disana.” “ Situasinya cukup rumit mengingat pasukan Jenderal Tang San

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 61. Merayap punggung.

    Bab 61. Merayap punggung.Cen Du dan Fu Long saling menatap,mendengar kata menjahit saja sudah sangat aneh untuk mereka karena biasanya untuk pengobatan luka terbuka hanya akan menggunakan racikan ramuan saja.Adapun untuk luka panah yang menancap di tubuh biasanya mereka hanya akan melakukan sayatan besar untuk mengeluarkan mata panahnya dan setelahnya baru mereka akan menggunakan racikan ramuan untuk menutup luka yang dibuat.“ Perawat Sun, perawat Li, kalian dampingi tabib Shizi, sediakan bahan dan alat yang ia minta.” Titah Cen Du tanpa banyak bertanya lagi.Kedua perawat senior langsung menjalankan perintah Cen Du, dari sana Shizi pun langsung bergerak menuju pasien yang ada di dekatnya.Begitu juga dengan Cen Du, Fu Long dan Su Ong, mereka pun pergi menuju barisan pasien yang ada.“ Tuan prajurit, tolong bawakan meja itu untukku, tempatkan disini!” Seru Shizi pada prajurit yang membantu membawa rekan rekannya.Segera mereka melakukan perintah Shizi, setelah melakukan apa yang d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 62. Permintaan.

    Bab 62. Permintaan.Cao Yongjing, Cen Du, Fu Long dan Jenderal Tangsan melihat dan memeriksa hasil kerja Shizi dengan seksama, tampak mereka semua tidak bisa berkata kata dengan apa yang mereka lihat.“ Dengan membuat luka tertutup seperti ini akan membuat lukanya cepat kering dan sembuh.” Ujar Tang San yakin.“ Tapi teknik seperti ini membutuhkan keahlian khusus dan perlu ketelitian, tidak boleh ada benda lain yang tertinggal di dalam bekas luka karena itu akan membuat masalah yang baru!” Jelas Fu Long.“ Karena itulah teknik pengobatan kuno ini dilarang penggunaannya karena dulu banyak kasus seperti itu dimana sisa serpihan luka ada yang tertinggal sehingga menyebabkan luka dalam dan akhirnya menyebabkan kematian.” Timpal Cen Du.“ Tentu saja itu terjadi karena prosesnya menyakitkan, namun dengan apa yang kita lihat dimana para prajurit itu seperti tertidur maka semua masalah itu kecil kemungkinan terjadi!” “ Jangan lupakan tentang proses penghentian darah, penjahitan bagian otot,d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 63. Penyakit kulit langka.

    Bab 63. Penyakit kulit langka. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Shizi dan rombongan bertandang ke kediaman Jenderal Tang San, tampak oleh Shizi jika kediaman sang jenderal yang memimpin dua puluh ribu prajurit itu begitu mewah dan luas. Tampak juga banyak penjaga berjaga di kediamannya, tentunya hal itu cukup menarik rasa penasaran Shizi mengenai status sang jenderal dan juga istrinya. Jenderal Tang San langsung membawa Shizi dan rombongan ke ruang utama kediamannya. Shizi melihat dua orang wanita telah menunggu disana, satu wanita berusia 40 tahunan duduk di kursi dan seorang lainnya berdiri di samping sang wanita dimana ia menggunakan pakaian semacam jubah yang menutupi seluruh tubuhnya. “ Tabib semua, ini adalah istri dan putriku.” Ujar Tang San memperkenalkan keduanya. Istri sang jenderal bernama Dian Ning dan putrinya bernama Tang Rui. Sebelumnya Shizi sudah mendengar apa yang terjadi pada keduanya dimana Nyonya Dian Ning mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 158. Membangunkan harimau tidur.

    Bab 158. Membangunkan harimau tidur.Tubuh Shizi terus menerima pukulan dari Song Ong, darah mengalir dari wajahnya yang lebam. Ia tidak bisa melawan karena kehabisan energi.Tian Zhi yang melihat kejadian itu merasa sangat marah dan sedih. Ia berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan Er Lang dan Si Fu, tetapi keduanya terlalu kuat."Ayah... Shizi...!" teriak Tian Zhi dengan putus asa.Er Lang dan Si Fu mencoba untuk menenangkannya, tetapi Tian Zhi terus berusaha untuk melepaskan diri.Sementara itu, Song Ong terus memukuli Shizi dengan kejam. Ia tidak peduli dengan keadaan Shizi yang sudah lemah.“ Hahahaha, rasakan ini, bajingan!” seru Song Ong sambil terus menghantamkan tinjunya ke arah wajah Shizi.Jelas dari tindakannya jika ia berniat menyiksa Shizi sepuasnya. Hal ini tentunya membuat geram semua orang yang melihatnya.Er Lang tidak kuasa menahan emosinya lagi, dengan cepat ia mengambil keputusan, ia berlari ke arah Song Ong sambil menghunuskan pedangnya.“Bajingan, kubunuh k

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 157. Pengorbanan.

    Bab 157. Pengorbanan.Shizi menatap tajam ke arah pria berjubah hitam yang masih mencengkram leher Tian Di dengan kuat.“ Lepaskan dia!” teriak Shizi.Sosok berjubah mendengus, setelahnya ia berkata. “ Kau memerintahku?” ujarnya dengan dingin.Selesai berkata, ia memunculkan auranya yang langsung memberikan tekanan besar pada Shizi dan Raja Tian.“ Sial … ini … orang itu berada di ranah tubuh emas!” seru Raja Tian sambil menahan tekanan yang mendera tubuhnya.Sosok berjubah hitam melemparkan tubuh Tian Gi ke tempat di mana Shizi dan Raja Tian berada.Keduanya menunjukan wajah khawatirnya, bagaimana tidak? Dengan tubuh Tian Di dilempar dari jarak sejauh itu tentunya akan berbahaya untuknya. Apalagi mereka berdua tidak bisa menahan jatuhannya karena tekanan sang sosok berjubah membuat mereka tidak bisa bergerak.“ Aku tak bisa membiarkan ini terjadi!” batinnya.Shizi berusaha melawan tekanan yang mengekang tubuhnya.“ Bergerak … bergerak … bergerak!” teriak Shizi pada dirinya sendiri

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 156. Pertempuran.

    Bab 156. Pertempuran.Raja Tian dan Shizi berjalan ke tengah area pertempuran, begitu juga dengan Song Ong dan tiga orang yang bersamanya.Song Ong dan orang-orangnya langsung mengambil tindakan pertama, keempatnya langsung mengepung Raja Tian dan Shizi dari empat arah berbeda.“Sepertinya kau takut kalah jika bertarung dengan adil … tapi … ini tidak aneh, jika tidak begini maka itu bukan dirimu!” ujar Shizi sambil menatap datar pada Song Ong.“Ini pertarungan nyata dan tidak ada aturan untuk itu! Salahkan sendiri kesialanmu itu!” serunya dengan angkuh.Shizi menunjukan senyum lebarnya, ia kemudian berkata kembali. “ Sial, mungkin saja. Tapi sepertinya yang sial itu kau, bukan aku!” jawab Shizi dengan nada mencemooh.“ Kau percaya diri sekali, apa kau kira aku akan kalah lagi seperti waktu itu? Itu tak akan mungkin karena aku kini telah menjadi seorang kultivator!” “ Kau menang karena curang dan itu tidak akan terjadi lagi!” serunya dengan angkuh.“ Aku curang? Ya … ya … ya…. Itu ter

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 155. Yang tidak diduga.

    Bab 155. Yang tidak diduga.Song Ong dan tiga orang yang bersamanya melompat dari atap gerbang, mereka bergerak turun seperti daun yang jatuh ke tanah, perlahan dan lembut, seakan gravitasi tidak mempengaruhi berat tubuh mereka.Tap.Mereka mendarat lembut di tanah tepat di depan Tian Di.“ Akhirnya kau datang juga,” ujar Tian Di dengan angkuh.“Ada hal mendesak yang harus dilakukan, rencana pertama kita gagal, orang-orang yang tadinya dijadikan sandera dan akan dijadikan alat penawaran telah kabur karena dia!” seru Song Ong sambil menunjuk ke arah Shizi.Mendengar itu, Tian Di menunjukan kegeramannya, Tentunya ia paham dengan penjelasan Song Ong tersebut.“ Jadi ibuku telah melarikan diri dari istananya?” tanya Tian Di mencari penegasan.“ Ya, karena hal itu pula aku dan mereka tidak bisa menjalankan apa yang diminta masterku!” ujarnya dengan kesal.Sementara itu, Raja Tian dan yang lainnya yang mendengarkan pembicaraan keduanya hanya bisa tertegun karenanya, tampak mereka kebingunga

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 154. 

    Bab 154. Di halaman Istana Utama.Raja Tian memimpin pasukan penjaga istana yang tersisa, tampak di depannya, Pasukan yang dipimpin Tian Zhi bertarung sengit dengan pasukan yang dipimpin Tian Di.Pertarungan berjalan seimbang. Namun, kedatangan pasukan lain dari gerbang istana barat membuat situasi pertempuran menjadi tidak berimbang.“ Tampaknya pasukan yang dipimpin Lien Wei tidak berhasil memancing dan meredam kekuatan mereka. Tapi, kenapa mereka belum tiba kemari?” ujar Raja Tian bermonolog.Raja Tian menarik pedang dari sarungnya.“Giliran kita, hancurkan para pengkhianat ini!” teriaknya lantang sambil mengacungkan pedangnya ke udara.“ Heyaaa!” teriakan para prajurit pengawal raja menggema, setelahnya mereka berlari memasuki arena pertempuran yang ada di depan mereka.Raja Tian tidak tinggal diam, ia pun ikut bertempur dengan gagahnya. Setiap sabetan pedang yang dilakukannya langsung membuat penyerangnya terbelah menjadi dua “ Para prajurit ini, mereka pasukan Kerajaan Turk!”

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 153. Dua gadis.

    Bab 153. Dua gadis.Shizi dan semua orang mengejar Song Heon yang kabur ke dalam istananya. Namun, hal tak terduga terjadi. Mereka tidak menemukan batang hidung Song Heon dan orang-orangnya meski seluruh bagian Istana telah diperiksa.“Bagaimana mungkin mereka menghilang begitu saja, itu sangat tidak masuk akal!” seru Permaisuri dengan geram.“Itu benar, pastinya mereka memiliki jalan rahasia atau tempat persembunyian di tempat ini! timpal Ibu Suri dengan geram.“ Yang Mulia, biar kami mencari sekali lagi, kami akan lakukan lebih teliti lagi di setiap sudutnya!” ujar Lu Bian penuh hormat.Dengan cepat Shizi berkata, “ Tidak, urusan mereka kita kesampingkan dulu, tujuan utama dari rencana ini adalah membebaskan semua anggota keluarga kerajaan!” “ Yang harus diutamakan saat ini adalah keselamatan Raja dan cara menyelesaikan masalah yang ada … terutama masalah kudeta ini!” ujar Shizi dengan serius.Er Lang ikut berkata. “ Benar, situasinya belum aman untuk kita semua terutama untuk kelu

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 152. Bantuan?

    Bab 152. Bantuan?Shizi dan Song Heon saling beradu tatap, sang Selir Pertama itu terlihat serius saat melihat ke arah Shizi.Song Heon bangkit dari duduknya, ia kemudian berjalan dua langkah ke depan sambil menatap Shizi dan kerusakan yang dibuatnya.“Aku sudah mengira jika kau memang bukan orang biasa. Namun, aku tak menyangka jika kau sudah mencapai tingkat ini!” ujarnya diakhiri dengan senyum tipisnya.Shizi tak merespon, ia hanya diam dan menunggu sambil melihat situasi yang terjadi.Song Heon kembali berkata, “Dengan kau berada di sini sudah menjadi satu bukti untukku, kau pastinya terkait dengan kontra rencana yang diambil oleh Raja, benar begitu, bukan?” tanyanya serius.Shizi hanya tersenyum tipis dalam menanggapi pertanyaan dari Song Heon tersebut.“ Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak menjawab dan memilih diam saja? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau terpesona olehku?” ujarnya dengan nada menggoda.Shizi tersenyum, ia pun akhirnya angkat bicara. “ Mari kita akhi

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 151. Tekad.

    Bab 151. Tekad.Dua ratus pasukan penjaga Istana yang dipimpin seorang sosok berjubah membantu pasukan penjaga gerbang. Namun, belum sempat mereka membantu, pasukan mereka sudah dihadang satu pasukan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kiri, Song Peng.“ Siapa kau, kenapa kau memimpin pasukan penjaga Istana?” tanya Song Peng sambil menelisik tubuh sosok berjubah tersebut.Tak ada jawaban dari sosok tersebut, yang terlihat oleh Song Peng hanyalah sebuah tanda ditunjukan sosok berjubah tersebut yang langsung disambut pergerakan prajurit penjaga Istana.Song Peng terkejut saat pasukan yang dipimpinnya dihujani bola bola kain yang menyebarkan serbuk putih dan hitam di mana hal itu menyebabkan pasukan yang dipimpinnya menjadi kacau balau.Setelah mereka selesai menyerang, semua pasukan penjaga istana yang dipimpin sosok berjubah tersebut langsung berpencar ke segala arah, melarikan diri dari tempat pertempuran singkat itu.“ Apa-apaan mereka? Sebenarnya siapa yang memimpin pasukan itu?” uja

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 150. Kontra rencana.

    Bab 150. Kontra rencana.Tian Zhi memimpin dua ratus prajurit utama Istana, saat ia tiba di sana terlihat sejumlah pasukan dengan kekuatan dua kali lipat lebih besar dari pasukannya bersiaga di depan gerbang masuk Istana Dalam.Pasukan yang berjumlah lima ratus orang itu membentuk sebuah formasi pertahanan dengan sempurna dan menutup setiap celah masuk ke dalam Istana Dalam.Di belakang pasukan tersebut, Tian Di yang menunggangi kudanya menatap kedatangannya dengan tatapan penuh cemoohan.“ Tian Di … apa maksudnya ini?” teriak Tian Zhi sambil menatapnya dengan dingin.Dengan tenang Tian Di menjawab, “ Pertanyaan macam apa itu? Sebagai seorang Putra Mahkota apa kau tidak bisa menduganya?” jawabnya dengan nada mengejek.“Aku bisa menebaknya. Namun, aku tidak ingin berprasangka buruk pada adikku sendiri!” jawab Tian Zhi dengan dingin.“ Hahahaha, kata-kata yang indah. Sejak kapan kau mengakui aku sebagai adikmu?” balasnya dengan sinis.Lanjutnya, “ Meski kau mengakuiku sebagai adik, tap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status