Semua Bab Tabib Sakti Tak Terkalahkan: Bab 21 - Bab 30

78 Bab

Bab 21. Informasi?

Bab 21. Informasi?Waktu dengan cepat terlewati.Setahun sudah Shizi berada di kota Wu. Dalam kurun waktu tersebut ia masih dengan statusnya sebagai budak.Meski begitu, kehidupannya bisa dikatakan baik karena ia bekerja di dua tempat dan mendapatkan upah yang cukup layak.Dengan bekerja bersama Tabib Tong membuat Shizi lebih mendalami kemampuannya dalam hal pengobatan, segala urusan mengenai kesehatan di Paviliun Dandelion pun menjadi bagiannya.Hal itu membuatnya menjadi semakin dekat dengan para penghuni rumah bordil tersebut.“ Shizi, kau sudah datang! Syukurlah, aku kehabisan aromaterapi untuk di kamarku. Bisa kau siapkan?” “ Aku juga, sekalian aku memesan ramuan untuk berendam!” “ Aku juga! Aku juga!” Shizi mengacungkan satu jempolnya tanda mengiyakan permintaan para gadis penghibur itu. “ Jangan lupa bayarannya!” Ujarnya tanpa ragu.Shizi yang baru tiba di Paviliun pun langsung menuju ke bagian belakang paviliun dimana ruangan sekaligus kamarnya berada.Ia menurunkan tas rota
Baca selengkapnya

Bab 22. Perubahan rencana.

Bab 22. Perubahan rencana.Shizi mendatangi Nyonya Ren sambil membawa bambu kecil yang berisikan pesan tentang klan Song.Pikirannya campur aduk memikirkan situasi yang sedang dihadapinya saat ini. Tentu saja ia memiliki banyak pertanyaan dari semua yang baru diketahuinya itu.Shizi sampai di depan kamar Nyonya Ren, ia mengetuk pintu kamarnya lalu masuk setelah mendengar jawaban dari dalam.“ Ada apa?” Tanya Nyonya Ren yang sedang berdiri di depan jendela ruangannya sambil menatap ke arah taman diluar.“ Maaf nyonya, wanita yang keracunan itu menitipkan sesuatu untuk diberikan langsung pada nyonya.” Jawab Shizi sambil menunjukan potongan bambu kecil yang didalamnya berisikan sebuah gulungan kertas kecil. Ia menyodorkan benda tersebut pada nyonya Ren dengan kedua tangannya lalu berkata “ Wanita itu mengatakan ini pesan penting yang berkaitan dengan klan Song.” Ujar Shizi tanpa ragu.Nyonya Ren langsung menoleh ke arah Shizi, ia lalu menatap pesan yang ada di tangan Shizi dan mengambil
Baca selengkapnya

Bab 23. Perubahan.

Bab 23. Perubahan.Shizi mengenakan kembali tas rotan yang digunakannya untuk membawa bahan obat, ia menatap ke arah luar kamarnya, tampak langit mulai berwarna kemerahan yang menunjukan waktu menjelang sore hari.Pandangannya ia alihkan pada satu bangunanyang ada di seberang bangunan kamarnya..Tampak olehnya kamar Nyonya Ren yang masih dalam keadaan tertutup, menandakan pemilik ruangan masih berada di dalamnya.Shizi pun segera keluar dari kamarnya, dengan hati hati ia berjalan mendekat ke ruangan Nyonya Ren melalui taman kecil yang menjadi pemisah dua bangunan.Melihat situasi sekelilingnya aman, Shizi pun mulai merapatkan tubuhnya ke dinding ruangan persis di sebelah jendela ruangan berada.“ Benar dugaanku, nyonya Ren dan Nona Lu Xiao masih berbincang di dalam!” Batin Shizi sambil menempelkan telinganya di sela sela antara dinding dan celah jendela.“ Sial,dari sini pembicaraan mereka tidak terlalu terdengar dengan jelas!” “ Meski pelan tapi aku masih bisa mendengar sebagian pem
Baca selengkapnya

Bab 24.Tui Na.

Bab 24.Tui Na. Shizi berjalan ke tempat kediaman tabib Tong, keningnya berkerut saat melihat ada tandu di halaman depan kediaman sang masternya itu. Er Lang yang berada di luar kediaman tabib Tong dan melihat kedatangan Shizi langsung menghampirinya. “ Adik,kenapa kau baru datang kemari, apa ada masalah?” Tanyanya serius. “ Tidak ada kak, hanya saja ada beberapa tambahan pekerjaan di Paviliun.” Jawab Shizi dengan santai.Lanjutnya,” memangnya ada apa kak? Lalu siapa yang datang?” Tanya Shizi sambil menatap tandu yang biasa digunakan untuk membawa para tuan besar. “ Pasien.” Jawab Er Lang singkat. Shizi mengernyitkan keningnya, jawaban Er Lang sedikit membuatnya keheranan karena tidak biasanya ia menjawab seperti itu. Hanya satu alasan yang langsung ada di pikirannya, pasti pasien yang datang adalah tamu penting yang memiliki jabatan sehingga identitasnya dirahasiakan. Shizi pun menganggukan kepalanya lalu berkata.“ Ah begitu, kalau begitu aku….” Er Lang langsung memotong kata
Baca selengkapnya

Bab 25. Teringat.

Bab 25. Teringat.Shizi menunjukan wajah tegangnya saat merasakan ujung pedang sang pengawal menyentuh kulit lehernya.Tampak juga olehnya pedang Er Lang terarah pada leher sang pengawal yang mengatakan sang pengawal akan mati jika melakukan satu gerakan yang salah.“ Turunkan pedangmu,aku baik baik saja!” Seru Tuan Qin dengan lirih.Sang pengawal menurunkan pedangnya, Er Lang mengikuti setelahnya Tuan Qin tampak berkeringat wajahnya, ada raut wajah pucat yang ditunjukan darinya.Tuan Qin yang masih terduduk lemas dengan tangan terjuntai kemudian menatap ke arah Shizi lalu berkata setelahnya.“ Anak muda, kau licik!” Ujarnya penuh arti.Shizi tersenyum canggung, dari sana ia mendekat ke arah Tuan Qin sambil memeriksa kembali kedua bahu pria tua bermata sipit itu.“ Seharian ini tangan tuan pasti akan mati rasa, tapi itu hanya untuk dua hari saja paling lama. Setelah itu semuanya akan berkali kali lipat lebih baik dari sebelumnya.” Ujar Shizi sambil memeriksa kedua area bahu Tuan Qin.
Baca selengkapnya

Bab 26. Yang tersembunyi.

Bab 26. Yang tersembunyi.Pagi menjelang.Shizi telah menyelesaikan apa yang harus dikerjakannya. Tak ada tanda kelelahan dari wajahnya meski ia hanya beristirahat beberapa batang dupa saja.Setelahnya ia mendatangi tempat tuan Qin beristirahat, tampak pria tua itu telah bangun dari tidurnya, rona wajahnya terlihat berbeda, lebih cerah dari sebelumnya yang menandakan keadaannya lebih baik dari sebelumnya.“ Pagi, tuan! Aku akan melepas ramuan herbal yang kubalurkan di bahu tuan.” Ujar Shizi dengan sopan.Tuan Qin menganggukan kepala tanda memberi izin, sambil melepas balutan kain pada kedua bahu tuan Qin, Shizi melanjutkan kata katanya.” Aku telah menyiapkan makanan untuk tuan makan nanti.” “ Namun sebelum itu tuan perlu berolahraga terlebih dahulu untuk melenturkan sendi bahu tuan, nanti aku akan membantu tuan melakukannya.” “ Setelah itu tuan lakukan sendiri setiap harinya selama tiga puluh hari penuh.” Jelas Shizi.“ Baiklah, aku akan menuruti kata katamu.” Jawab Tuan Qin.Shizi
Baca selengkapnya

Bab 27. Bedak.

Bab 27. Bedak.Shizi dengan lembut mengusap keringat yang bercucuran di dahi Mu Rong menggunakan ujung kain basah, gerakannya penuh perhatian. Wajahnya sendiri, yang beberapa waktu lalu tampak murung, kini berubah menjadi lebih cerah. "Huh, syukurlah! Sekarang keadaannya sudah tidak seburuk tadi," katanya sambil sibuk membersihkan sisa riasan yang masih menempel di wajah Mu Rong. Nyonya Ren, Hua Shi, dan Lu Xiao yang semula cemas, kini raut wajah mereka berubah, terselip senyum lega. "Memangnya apa yang terjadi pada Mu Rong?" tanya Nyonya Ren, suaranya penuh kekhawatiran. "Ia keracunan," jawab Shizi tanpa menoleh, fokus dengan tugasnya merawat Mu Rong.Tegang mulai menyelimuti ruangan, saat mata semua orang saling bertautan, mencoba meresapi tiap kata yang Shizi ucapkan tentang racun misterius. Nyonya Ren, dengan kerutan di dahi dan suara serius, berkata, "Racun… racun apa? Dari mana asalnya, apakah dari makanan?" Shizi, yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya berhe
Baca selengkapnya

Bab 28. Rekomendasi.

Bab 28. Rekomendasi.Setelah selesai mengerjakan semua tugasnya Shizi pun kembali ke tempat tabib Tong. Ia cepat kembali karena hari ini adalah gilirannya untuk memeriksa pasien di kediaman gurunya itu.Dari kejauhan,tampak olehnya barisan pasien yang telah menunggu untuk diperiksa,dari sana ia segera mempercepat langkahnya untuk segera sampai di kediaman tabib Tong tersebut.“ Kau terlambat anak muda!” Seru tabib Tong sambil menatapnya dengan tajam.“ Maaf tabib, ada kejadian tak terduga di paviliun.” Jawab Shizi singkat.“ Tetap saja alasanmu tidak bisa aku terima, tambah waktu praktekmu sebagai gantinya!” Ucap tabib Tong dengan tegas.“ Baik!” Jawab Shizi tanpa ragu.Ia pun memulai prakteknya, satu persatu pasien yang datang ia layani dan ia periksa dengan seksama.Setiap pasien ia tangani dengan hati hati, diperiksa dengan teliti dan tak lupa ia mencatat semuanya pada catatan yang telah disiapkan.Pasien yang datang kebanyakan merupakan pasien dari kalangan rakyat jelata dimana pe
Baca selengkapnya

Bab 29. Jalan.

Bab 29. Jalan.Menjelang pagi Shizi berangkat menuju Paviliun Dandelion,selama perjalanannya ia memikirkan dengan seksama perbincangan yang terjadi semalam.“ Aku harus memutuskan seperti apa sekarang?” Pikirnya.Tentunya ia dalam dilema mengenai masalah ini karena tujuan utamanya adalah untuk mencari keberadaan ibunya dan juga asal usul dirinya.Meski dengan bekerja di istana akan membuatnya menemukan tujuan tentang orangtuanya dan jati dirinya namun saat ini yang menjadi prioritasnya adalah mencari keberadaan ibunya.Informasi mengenai ibunya belum sama sekali ia dapatkan, baru secercah harapan yang didapat dimana Du Yong dan Si Fu membawa kabar mengenai klan Song.Tanpa terasa ia telah tiba di paviliun, ia pun segera memfokuskan pikirannya untuk mengerjakan pekerjaannya lebih dahulu.Setelah semua rutinitas pekerjaannya diselesaikan segera Shizi mencari keberadaan Du Yong dan Si Fu di ruangannya.Shizi mengetuk pintu kamar mereka, setelah ada jawaban ia pun masuk kedalam ruangan
Baca selengkapnya

Bab 30. Jangan melihat sampulnya.

Bab 30. Jangan melihat sampulnya.Hari hari berlalu dengan cepat, Shizi fokus untuk melatih kemampuannya dalam pengobatan lebih serius dari sebelumnya.Setiap waktu senggang yang dimilikinya digunakan untuk membaca dan berlatih. Untuk latihan, yang diperdalam olehnya adalah teknik akupuntur yang menjadi pengobatan umum yang biasa dipergunakan di istana kerajaan.Kabar mengenai Shizi yang akan mengikuti ujian tabib pun sudah didengar oleh seluruh penghuni Paviliun Dandelion, hal itu membuat mereka tidak banyak mengganggunya dengan banyak permintaan.“ Sangat tidak biasa sekali melihat kalian berdiam disini dan memperhatikan Shizi dari jauh. Biasanya kalian akan mengganggunya begitu melihat ia memiliki waktu santai.” Ujar Su Ji yang melihat Lu Xiao, Hua Shi dan Mu Rong berdiri di pelataran lantai dua sambil menatap Shizi yang sedang berlatih akupuntur di halaman paviliun dalam.Su Ji dan Er Lang menghampiri mereka bertiga dan keduanya pun ikut memperhatikan Shizi yang sedang fokus berl
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status