Bab 42. Menyaksikan.Malam menjelang dini hari di sekitaran kediaman tabib Tong.Belasan orang bersembunyi di balik semak dan pepohonan yang ada di tempat tersebut. Sun Ce memperhatikan kediaman tabib Tong dengan sorot mata tajam sambil memperhatikan penerangan pada satu ruangan dimana sebuah bayangan orang berada.Di sebelahnya, seorang pemuda yang wajahnya hampir serupa dengan Sun Ce melakukan hal serupa dengannya.“ Aku tak menyangka jika kita berurusan dan menaruh dendam pada orang yang sama!” Seru Sun He, sang kakak dari Sun Ce.“ Cih, aku tak menyangka jika kau kalah dengan seorang budak, itu benar benar memalukan!” “ Gara gara hal itu kau sampai dibuang oleh keluarga pemimpin kota.” “ Parahnya lagi, selama ini kau tidak melakukan apapun untuk membalasnya!” “ Lihatlah, gara gara kau membiarkannya maka dia hampir menghancurkan rencana besar keluarga kita!” “ Beruntung saudara sepupu dari Song Ong mau menutup mulutnya hingga kita bisa mendapat kesempatan kedua!” Seru Sun den
Bab 43. Memulai perjalanan.Keesokan harinya.Shizi menatap Nyonya Ren, Er Lang, Su Ji dan ketiga kakak angkatnya, Hua Shi, Mu Rong dan Lu Xiao serta semua anggota paviliun Dandelion.Tampak mereka semua menunjukan kegembiraannya untuk mengantarkan Shizi yang memutuskan berangkat ke ibukota lebih awal.Hatinya menghangat melihat mereka semua melepas kepergiannya.“ Kau yakin akan berangkat sekarang dan pergi seorang diri?” Tanya Lu Xiao mencari penegasan.“ Iya kak, aku yakin.” “ Berangkat sekarang akan membuatku lebih santai kedepannya dan aku juga bisa mencari pengalaman baru di luar sana.” Jawab Shizi yakin.“ Kenapa begitu mendadak, kalau begini aku tak bisa mendampingimu!” Seru Er Lang dengan kesal.“ Tidak apa kak, nanti kita bertemu di ibukota saja. Lagipula aku ingin melatih kemampuanku juga. Aku akan jaga diri jadi kakak tak perlu khawatir.” “ Jika ada bahaya maka aku lari secepatnya!” Seru Shizi.Nyonya Ren pun ikut berkata.” Ya, lari juga bukanlah hal yang buruk, itu ada
Bab 44.Nyawa lebih berhargaSetelah selesai memeriksa mereka semua kemudian Shizi memeriksa catatan catatan dan informasi yang dia minta baik dari penduduk yang sehat maupun yang sakit.Meng bersaudara duduk berkumpul bersama beberapa pemuda lainnya yang membantu Shizi.Mereka semua menyampaikan temuannya kepada Shizi , Shizi berpikir beberapa saat sambil menghubung hubungkan antara hasil pemeriksaan, informasi makanan yang dimakan, bahkan situasi lingkungan dalam beberapa hari kebelakang." Kalau begitu sudah jelas, kemungkinan besar para penduduk sakit karena keracunan, mereka keracunan setelah minum air dan mengkonsumsi ikan dari sungai" jawab Shizi tegas"Kakak Zhao tolong bawa beberapa orang periksa sepanjang pinggiran sungai ke hulu, apakah ada benda yang tak lazim yang ada di sekitar sungai, bila ada temuan apapun secepatnya kabari! "" Baik!" jawab Meng Zhao cepatShizi kemudian membuat ramuan obat anti racun ringan dan beberapa ramuan herbal lainnya untuk mengurangi ge
Bab 45. Serangan.Shizi mengeluarkan banyak bahan obat yang ada di tas rotannya, dari sana ia mulai meramu semua bahan obat itu lalu dimasaknya setelah semua siap.Ia membuat ramuan penghilang timbal terlebih dulu dengan cara memasaknya menggunakan pot masak obat yang tersedia.“ Benar, cangkang abalon ditambah hujan yang terus menerus lalu efek minuman arak. Dua dari tiga bahan ini saja telah membuat racun bagi tubuh. Itulah kenapa gejalanya berbeda beda.” “ Sepertinya aku perlu banyak melakukan percobaan lainnya untuk bisa menemukan hal hal aneh yang terjadi di alam.” Pikirnya sambil memasak ramuan obat.Karena banyaknya penduduk yang sakit akan sangat buang buang waktu untuk memasak obat dengan menggunakan pot obat kecil sehingga Shizi memilih menggunakan gentong tanah liat besar sebagai gantinya.Dalam tempo tiga dupa, ramuan obat penghilang racun timbal itu berhasil dibuat, proses pemberian obat pun berlangsung sampai menjelang malam hari.Mengobati puluhan orang dalam sekali
Bab 46. Tidak pilih pilih.Pasukan kota telah mundur jauh, Shizi menarik pisau nya dari leher wanita muda itu, Shizi membuat wanita muda itu pingsan dan menghentikan pendarahannya, lalu membawa wanita muda itu masuk ke balai ke desa.Shizi merasakan pria tua itu memperhatikannya meski dari jarak yang cukup jauh, namun Shizi tidak memperdulikannya. Prioritas utamanya adalah penduduk desa Awan.Dia mengkhawatirkan keadaan semua penduduk, belum selesai permasalahan keracunan, sekarang ditambah dengan penduduk yang terluka akibat serangan pasukan kota.Shizi memasuki balai desa, kepala desa dan penduduk berkerumun disana, hatinya terasa nyeri melihat belasan orang mati dengan panah yang menancap di tubuhnya.Melihat Shizi datang penduduk yang sedang berkerumun memberikan jalan padanya.Shizi menurunkan wanita muda yang masih tak sadarkan diri itu dari punggungnya dan meletakkannya di depan kepala desa." Tuan Meng Zi , Tuan kenal dengan wanita ini?” Tanya Shizi." Ah ini putri dari
Bab 47. Pergi.Shizi memejamkan matanya, dalam pikirannya ia merasa cukup aneh dengan dirinya saat ini. Bagaimana tidak! Insting yang tiba tiba muncul memberitahu situasi yang berbahaya, melempar pisau ke arah kegelapan dan fokus menjahit luka semua orang yang terluka.Semua hal itu benar benar tidak ia duga dan masih belum bisa dipahaminya kenapa ia bisa dengan sendirinya melakukan semua hal itu.“ Apakah ini terjadi karena kebiasaanku sewaktu berada di gua bawah sungai? Apa ini karena kebiasaanku yang suka naik turun bukit pada malam hari dan tinggal disana?” Batinnya penuh tanya.Semua ia pikirkan dengan baik baik karena pastinya ada sesuatu yang terjadi yang menyebabkan itu semua.Gua bawah sungai tempat selama ini dirinya terjebak nyatanya adalah tempat yang cukup berbahaya. Selain gelap dan banyak hewan melata beracun yang muncul dari dinding gua terkadang aliran sungai yang meluap pun memunculkan ular berbisa yang membuatnya cukup kewalahan.Belum lagi kegiatannya selama tingg
Bab 48. Satu kematian sama dengan seribu kehidupan.Shizi berjalan menyusuri jalan hutan, selama perjalanan ia banyak berhenti untuk mengambil tanaman obat yang ditemuinya. Tak lupa ia juga mencatat letak tanaman obat yang jarang ditemuinya itu dalam catatan yang dibawanya.Shizi berhenti sejenak, ia menajamkan pendengarannya, setelah yakin dengan apa yang didengarnya Shizi segera berjalan cepat ke arah sumber keributan yang didengarnya.Shizi mengintip dari balik batang pohon besar, ia menatap ke arah jalan dimana pertarungan terjadi.Tampak sebuah kereta kuda mewah yang dijaga ketat oleh belasan orang prajurit dan beberapa pengawal,sedangkan di sekeliling mereka terdapat lebih dari tiga puluh orang berpakaian hitam dengan memakai penutup wajah mengepung mereka.Meski kalah jumlah, para prajurit dan pengawal tersebut bisa bertarung seimbang dengan para penyergap, dari kubu para prajurit tiga pengawal kereta kuda mewah itu bisa melawan beberapa orang penyergap sekaligus."Lindungi n
Bab 49. Peluang.Para prajurit mendirikan tenda untuk tempat istirahat Nyonya besar dan menantu perempuannya, sedangkan Shizi sibuk mengobati prajurit yang terluka akibat pertempuran sebelumnya.Dengan ditemani Fang An, Shizi mendatangi prajurit itu satu per satu dan mengobati luka luka yang dialaminya, Fang An yang melihatnya begitu terkagum kagum dengan kemampuannya dalam pengobatan.Terutama pada kemampuannya dalam menjahit luka dan obat salep luka buatan Shizi, jika biasanya obat luka berbentuk serbuk dan ditaburkan diatas luka, obat buatan Shizi berbentuk salep dan selain berfungsi mengobati luka, salep obatnya berfungsi seperti lem yang merekatkan antara kulit yang terluka.Hanya dalam waktu tiga batang dupa Shizi berhasil membereskan pekerjaannya itu."Aaarrghhhh…"Suara teriakan perempuan menggema di dalam tenda. Lin Dan, Fang An dan Fang Yuan segera menuju tenda Nyonya besar, sedang Shizi tetap diam di tempatnya."Nyonya besar apa yang terjadi?” Tanya Lin Dan serius." Men
Bab 139. Keputusan.Shizi mendengarkan penjelasan Xiao Tan dengan seksama, tampak ia sangat menyimak dan penasaran dengan penjelasannya.“ Jadi alkemis adalah seorang praktisi yang memiliki kemampuan untuk mengubah dan meningkatkan bahan-bahan alami menjadi obat-obatan, pil, atau senjata yang memiliki kekuatan spiritual dan fisik yang luar biasa!” “Mereka menggunakan pengetahuan tentang alam, kimia, dan spiritualitas untuk menciptakan bahan-bahan yang dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan ketahanan tubuh!” ujar Shizi menyimpulkan.“Itu benar!” jawab Xiao Tan.“Jadi apa yang Tuan lakukan tadi adalah teknik pembuatan pil yang dilakukan oleh seorang alkemis! Itu berarti Tuan adalah seorang alkemis!” ujar Shizi dengan mata berbinar.“Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Xiao Tan penuh arti.Dengan cepat Shizi mengambil sikap berlutut di depan Xiao Tan, dari sana ia langsung berkata. “ Tuan, aku mohon tolong selamatkan ibuku! Kudengar orang yang bisa menyelamatkan ibu hanyalah s
Bab 138. Alasan.Shizi duduk berhadapan dengan sang pria, ia mengenalkan dirinya sebagai Xiao Tan, sahabat dari Li Xiong Shi.Xiao Tan menjelaskan dialah orang yang memang diminta oleh Li Xiong Shi untuk bertemu dengan Shizi.“Jadi benar ayah yang meminta Tuan untuk bertemu denganku di sini?” tanya Shizi memastikan.“Benar, tadinya aku hanya ingin mengujimu saja. Namun, aku dikejutkan denganmu!” ujar Xiao Tan penuh arti.Shizi tersenyum, ia kemudian angkat bicara kembali. “ Tuan merendah, aku seperti ini karena bantuan Tuan, untuk itu aku berterima kasih banyak!” ucap Shizi tulus.Giliran Xiao Tan tersenyum, ia tak menyangka jika anak muda di depannya cukup rendah hati.“Karena kini kau seorang kultivator, maka kini kau perlu tahu tentang ranah dan juga tingkatannya. Ini penting untuk kau ketahui karena dalam beberapa hal ini sangatlah penting!” seru Xiao Tan penuh penekanan.Xiao Tan pun memberikan penjelasan mengenai ranah dan tingkatannya.Xiao Tan menjelaskan jika seorang Cultivat
Bab 137. Membentuk dan membuka.Shizi membuka matanya, ia bangkit dari posisi tidurnya. Matanya membulat saat melihat luka di tubuhnya telah menghilang sepenuhnya.Ia menatap sekelilingnya, tampak olehnya jika dirinya kini berada di dalam sebuah gua yang cukup luas.Pandangannya beralih ke sudut ruangan. Tampak sang pria berjubah putih kini sedang duduk bersila dengan dua telapak tangannya menyentuh sebuah tungku hitam.Keterkejutan tergambar di wajahnya saat melihat kedua tangan sang pria berjubah memunculkan aura berwarna merah layaknya api yang berkobar.Tungku yang semula berwarna hitam kini berubah warna menjadi merah menyala, tak berselang lama, aroma wangi asing menyebar ke udara. Hal itu membuat Shizi tak bisa berkata-kata.“Apa yang sedang dilakukannya?” ujar Shizi pelan.Ia tetap fokus memperhatikan sang pria, aroma wangi yang memenuhi ruangan semakin membuatnya penasaran.Bagaimana tidak? Aroma yang keluar dari tungku telah membuat tubuhnya merasakan gejolak luar biasa.Tub
Bab 136. Jalan yang berbeda.Song Peng berlutut pada sosok berjubah hitam, di sampingnya Song Ong pun melakukan hal serupa.“Bagaimana mungkin! Padahal kau hampir menjadi seorang kultivator, tapi kau bisa dibuat babak belur seperti ini?” ujar sosok berjubah hitam dengan nada mencibir.“Master, anak muda itu bukan anak muda biasa, dia seorang praktisi tenaga dalam. Bahkan, keempat Taiyi Agung saja mengakui kemampuannya!” jelas Song Peng.“Pemilik tenaga dalam? Empat Taiyi Agung? Apa yang mereka lakukan di kerajaan kecil ini?” tanya sosok misterius itu penasaran.“Aku tidak tahu, Master. Hanya saja mereka telah pergi beberapa hari yang lalu tanpa diketahui siapa pun,” jawab Song Peng cepat.Sang Master hanya diam, jelas ia sedang memikirkan informasi yang didapatnya dari Song Peng.“Lalu sekarang bagaimana dengan Song Ong putraku,Master? tanya Song Peng memecahkan keheningan.Sang Master tak menjawab, melihat itu, Song Peng memberi tanda pada Song Ong agar membawa ‘persembahan’ yang mer
Bab 135. Dua hal.Song Peng menatap datar pada Song Ong yang terbaring di ranjang. Namun, raut wajahnya menunjukan hal yang berbeda, jelas ada gurat kebencian serta kemarahan di wajahnya itu.“Apa benar yang melakukan ini adalah Tabib Shizi itu?” tanya Song Peng pada pelayan Song Ong.“Benar, Tuan. Banyak saksi yang melihatnya, tak diragukan lagi, Tabib Shizi pelakunya!” jawabnya dengan yakin.Sang pelayan lanjut menceritakan apa yang terjadi dengan terperinci pada sang perdana menteri kiri itu.Wajah Song Peng mengecut setelahnya, ia hanya bisa menahan kesal yang bergelora di dalam dadanya.Bagaimana tidak? Dengan cerita sang pelayan sudah membuktikan jika kesalahan berada pada putranya dan tidak ada celah untuknya menghukum Shizi.“Siapkan kereta kuda, aku akan membawa Song Ong pergi sekarang!” ujarnya dengan penuh emosi.Pelayan langsung pergi menjalankan titah sang tuan, tak lama setelahnya, kereta kuda siap, Song Peng pun pergi membawa Song Ong ke satu tempat.Di tempat lainnya.
Bab 134. Melawan.Tujuh hari berlalu begitu saja. Meski orang-orang Shizi berupaya keras mendapatkan informasi yang ia inginkan. Namun, tidak ada informasi lagi yang didapat.Karena hal itu, ia hanya bisa menunggu kabar untuk mendapatkan kepastian dalam mengambil keputusan.Di Klinik Istana Dalam.Shizi fokus dengan rutinitasnya, tak berapa lama, seorang dayang memasuki ruangan untuk menemuinya.“Tabib Shizi, di luar ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, “ ujarnya dengan cemas.“Siapa?” tanya Shizi.“Orang itu … orang itu Hakim Daerah, “ ujarnya sambil menunjukan kecemasan.Shizi mengernyitkan keningnya.“Song Ong, mau apa dia menemuiku?” batinnya penuh tanya.Shizi meninggalkan pekerjaannya, ia kemudian pergi menemui Song Ong.Setibanya di luar klinik, Shizi melihat Song Ong berdiri di halaman sambil menunjukan keangkuhannya, tampak kedua tangannya tertaut di punggungnya sambil menatap dirinya dengan tatapan penuh ejekan.“Dilihat dari tampangnya sepertinya dia sedang mencari g
Bab 133. Percobaan.Shizi menatap kepergian sang gadis bersama keempat Taiyi Agung, mereka pergi menggunakan kereta kuda yang telah disiapkan.“Aku yakin ini keputusan yang tepat untuk kebaikan gadis itu, semoga!” gumam Shizi pelan.Setelah kereta kuda menghilang dari pandangan matanya, ia pun memasuki kediamannya kembali.Ia kembali pergi ke ruangan percobaannya untuk melakukan uji coba pada serbuk putih tersebut.Sesampainya di ruangan, ia menatap serbuk putih yang ada di atas meja, kembali ia mengingat apa yang dipelajarinya dan juga perbincangan dengan keempat Taiyi Agung.Setelah beberapa waktu berpikir dan mengingat, ia pun bersiap untuk melakukan percobaannya. Namun, suara langkah kaki yang mendekat ke ruangannya membuat ia mengurungkan niatnya.Pintu terbuka.Dayong memasuki ruangan dengan tergesa-gesa.“Tuan Muda, aku sudah mendapatkan informasi tentang serbuk putih itu!” ujarnya serius. Lanjutnya, “ Jenderal Tang San meyakini jika kemungkinan besar serbuk putih ini adalah b
Bab 132. Serbuk putih.Shizi kembali ke kediamannya. Di ruangan tempat ibu dan gadis asing berada, ia menatap keduanya yang masih terbaring tak sadarkan diri. Shizi kemudian mendekat ke arah sang gadis, ia memiringkan tubuh sang gadis untuk melihat tanda dua bintang samar yang pernah ia lihat di punggungnya.“Ternyata benar, gadis ini yang mereka cari!” ujar Shizi datar.Setelah mengembalikan posisi sang gadis pada posisi semula, ia pun kembali ke tempatnya.“Jadi, menurut keempat senior, jika gadis ini ditemukan dan dikembalikan pada Master Sekte itu maka yang menemukannya akan mendapat hadiah,” “Mereka tentu saja bersemangat dengan hal itu karena dengan begitu mereka miliki kesempatan untuk menjadi kultivator sejati,” batin Shizi.Shizi menatap wajah sang gadis, kembali pikirannya melayang mengingat masalah yang gadis itu hadapi.“Aku tak tahu apa yang terjadi pada gadis ini. Lidah yang memiliki simbol aneh, belum lagi ia tidak bisa bicara, dan yang lebih utama dari itu semua ada
Bab 131. Dicari?Shizi keluar dari Paviliun Putra Mahkota dengan memasang wajah seriusnya, saking seriusnya, ia bahkan tidak merespon orang-orang yang menyapanya.Shizi tidak terburu buru kembali ke Klinik Istana Dalam, sepanjang jalan ia memikirkan perbincangannya dengan Tian Zhi dan Tian Gi.“Jadi, kejadian terlukanya Pangeran Tian Zhi waktu itu adalah karena ia sedang menyelidiki masalah Pangeran Tian Di,” “Dan karena itu dia hampir mati karenanya.” batin Shizi.Shizi menghentikan langkah kakinya, ia kemudian menoleh ke arah sebelah barat di mana Paviliun Pangeran Tian Di berada.Tampak olehnya ada kesibukan di Paviliun tersebut.“ Pangeran Tian Di adalah putra dari Raja Tian dari Selir Pertama, tapi, jika dilihat lebih seksama aku merasa wajahnya tidak terlalu mirip dengan Raja Tian,” lanjutnya, “ beda hal nya dengan Putra Putri Raja dari Permaisuri, mereka memiliki ciri dan kemiripan yang kental dengan Raja dan Ratu.” ujar Shizi bermonolog.Pikirannya kembali melayang, ia menelaa