Semua Bab DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA: Bab 71 - Bab 80

318 Bab

BAB 41B

"Atau perceraian kalian karena hubungan terlarang Baim dan Vonny? Benar begitu, Mei?" tanya Sundari begitu penasaran. Meira tersenyum tipis. "Nggak kok, Bu. Perpisahan kami terjadi karena Mas Baim menuduh saya berselingkuh dengan sahabatnya seperti yang saya ceritakan tempo hari. Saya kurang tahu bagaimana hubungan Mas Baim dan Non Vonny, tapi saya yakin kalau Mas Baim bukan tipe tukang selingkuh. Dia hanya plin-plan, gegabah dan mudah terhasut oleh ucapan-ucapan orang lain. Itu saja." Senyum Meira terlukis di kedua sudut bibirnya. Begitu manis dan mempesona. Meira hanya menceritakan yang dia tahu. Hal-hal yang masih meragukan tak mungkin dia sebutkan. Meira nggak mau menyebar fitnah seperti yang keluarga Baim lakukan. Baginya, semua ini adalah takdir yang harus dia jalani. Jika memang Vonny dan Baim menjalin hubungan spesial sebelum dia diceraikan, Meira tak peduli. Lagi-lagi semua menjadi urusan dan dosa masing-masing. "Yakin kamu nggak apa-apa, Mei?" ulang Sundari sebelum memasu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

BAB 42

"Mama cukup. Malu dilihat banyak orang," bisik Raka untuk kesekian kalinya karena Sundari belum puas mempermalukan Dahlia dan keluarga Baim yang semena-mena itu. "Bukan mama yang malu, tapi mereka semua, Ka. Mereka yang mempermalukan diri sendiri," ketus Sundari lagi. Raka melirik Meira dan berharap dia ikut membantunya menenangkan mamanya. Meira mendekat lalu menatap wajah majikannya beberapa saat. Senyum tipis itupun terlukis di kedua sudut bibirnya. Sundari balik menatap baby sitter cucunya itu dengan tatapan berbeda. Ada iba, bangga dan kagum yang kini dia rasa. Sundari belum pernah sekalipun menyaksikan perjuangan seorang perempuan yang begitu hebat seperti Meira. "Mei, maafkan saya. Tak bermaksud mempermalukanmu di depan umum begini. Kamu tahu maksud saya kan?" Sundari mulai sadar dan beristighfar saat menatap kedua mata Meira yang berkaca. Bukan karena bersedih, tapi karena bangga dan bahagia melihat majikannya begitu membela dan pasang badan untuknya. "Seharusnya saya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

BAB 42B

"Tutup mulut kamu, atau--"Atau apa, Ma? Sampai kapan mama akan membela anak haram itu?! Perempuan murahan sepertinya nggak layak dibela, apalagi sama mama. Mama bahkan rela mempermalukan diri sendiri hanya membela pembantu tak tahu diri itu? Wow! Jangan-jangan dia pakai pelet sampai membuat mama seperti ini. Maklum, janda miskin sepertinya pasti akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan ambisinya kan? Dia pasti ingin hidup mewah tanpa harus bersusah payah. Dia pasti sengaja cari muka di depan mama dan Mas Raka supaya terlihat baik dan begitu menyayangi Denada. Semua hanya untuk memuluskan rencananya menjadi menantu orang kaya!" ucap Dahlia begitu meradang. Dia benar-benar tak terima diperlakukan seperti itu oleh mantan mertuanya sendiri. Kepalang tanggung. Jika memang namanya buruk di depan banyak orang. Dia juga ingin melakukan hal yang sama pada mertua dan Meira. Dahlia jelas tak ingin malu sendirian. "Sudah. Sudah. Kalian nggak malu dilihat banyak orang begini? Acara yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

BAB 43

"Bu! Ibu kenapa?" Suara seorang perempuan terdengar begitu panik. Baim yang berdiri di samping Vonny pun menoleh ke belakang. Dia ikut shock saat melihat Sulastri pingsan di belakangnya.Suasana makin gaduh. Baim membawa ibunya ke sudut ruangan. Ruri sibuk mengoles bawah hidung ibunya dengan minyak angin agar lekas siuman, sementara Meira masih bergeming di tempatnya sedari tadi. Kegaduhan yang ada tak membuatnya beranjak dari tempatnya berdiri. Begitu pula dengan Adrian yang masih berdiri di tempat semula. Hanya dua langkah saja dari Meira. "An, kita bicara di luar," pinta Wicaksono setelah menyaksikan sesuatu hal yang tak terduga ini di acara spesial anak perempuannya. Sebelum pergi, Adrian nyaris menepuk pelan pundak Meira, tapi perempuan dengan balutan gamis pink itu buru-buru menghindar. Adrian cukup kaget melihat penolakan Meira, tapi dia memakluminya. Justru terselip rasa kagum dalam dirinya karena Meira begitu menjaga marwahnya sebagai seorang muslimah. "Mei ...." Sundari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

BAB 43B

"Jadi, Meira benar-benar anak Om Adrian? Anak semata wayangnya dong, kan sekarang Om dan tante Erina nggak punya anak." Vonny menutup mulutnya dengan telapak tangan. "Betul. Meira ini adalah anak semata wayang Om Adrian yang terpaksa dititipkan ke panti asuhan dua puluh delapan tahun lalu setelah Tante Siti meninggal dunia. Om Adrian panik dan nggak tahu bagaimana mengurus seorang anak, makanya cara yang paling aman menurutnya adalah membawanya ke panti asuhan." Wicaksono menjelaskan kisah itu pada Vonny dan keluarga kecilnya seperti yang diceritakan Adrian padanya beberapa menit lalu. "Nggak menyangka ya, Pa. Pantas saja Meira begitu kuat dan pantang menyerah. Ternyata, semua vibes positifnya itu tertular dari papanya yang memang selalu optimis di setiap hal. Semangatnya luar biasa dalam berbisnis sampai memiliki beberapa perusahaan besar di beberapa kota di Indonesia." Sundari begitu mengagumi Meira dan lelaki di sampingnya itu. Dia yang pernah menolong keluarga Wicaksono dari j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

BAB 44

"Silakan pergi dan jangan pernah mendekati anakku lagi! Laki-laki tak tahu diri sepertimu harusnya lekas punah. Tak tahu malu!" sentak Wicaksono sembari menunjuk arah pintu keluar. "Papa ...." Vonny kembali merajuk. Perempuan itu masih tetap berharap Baim meralat kembali kata-katanya dan mengucapkan maaf. Dia masih menginginkan laki-laki itu kembali. Cintanya pada Baim memang tergolong unik dan aneh. Entah apa yang dia lihat dari sosok laki-laki seperti Baim yang jelas semena-mena pada anak dan istrinya. "Vonny, sejak awal papa sudah ragu dengan laki-laki sepertinya, tapi kamu kekeuh mau bertunangan sama dia. Papa sudah izinkan karena tak ingin melihatmu kecewa, tapi apa nyatanya? Detik ini dia justru mempermalukan kamu di depan umum. Tak hanya kamu, tapi papa dan mama juga malu. Apa kamu masih tetap ingin bersama laki-laki tak tahu diri sepertinya? Sadar, Vonny. Laki-laki yang jauh lebih baik dibandingkan dia masih banyak. Jangan cinta buta!" sentak Wicaksono pada Vonny yang masi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

BAB 44B

Vonny masih meraung-raung tak karuan di kamarnya. Semua cara sudah dilakukan, tapi Vonny masih saja kesal dan kecewa karena pertunangannya batal. Dia semakin membenci Meira karena merasa dialah yang membuat Baim membatalkan acara spesialnya tadi. Padahal Meira sengaja mempertanyakan ini dan itu pada Baim agar Vonny mendengar kejujurannya. Dengan begitu dia bisa melihat siapa Baim sebenarnya. Sayangnya, tanggapan Vonny justru berbeda. Dia merasa dipermalukan dan dibandingkan sampai akhirnya acara dibatalkan. "Ini pemberian bunda setelah saya menikah." Meira meletakkan kotak usang itu di atas meja sesuai permintaan Adrian. Semua duduk di sofa sembari mendengarkan cerita Meira tentang masa lalunya dan alasan Adrian mengirimkan anak kandungnya itu ke panti asuhan. Sedikit gemetar Adrian mengambil kotak berwarna coklat itu lalu membuka isinya. Ternyata cincin dan selembad surat yang ditulis dengan air mata bercucuran itu masih tersimpan rapi di sana. Adrian masih mengingat semuanya begi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

BAB 45

"Kamu memaafkan papa kan, Mei?" Pertanyaan itu kembali terdengar. Meira tersenyum lalu mengangguk pelan."Mei sudah maafkan kok, Pa. Mei bersyukur bertemu dengan papa. Setelah sekian lama memendam semua tanya itu sendiri, akhirnya terjawab sudah. Mei tak lagi menduga-duga dan tak akan menyalahkan keputusan papa saat itu. Mei paham posisi papa. Terima kasih papa sudah mau datang dan memperkenalkan Meira pada banyak orang sebagai anak kandung papa. Itu adalah kado terindah yang selama ini Mei impikan. Papa tak perlu terus merasa bersalah. Mei ikhlas dengan semuanya dan tak pernah menyesali takdir yang sudah ditetapkanNya." Meski agak canggung memanggil papa, tapi Meira berusaha menghargai dan menghormati papanya. Kedua Meira kembali berkaca. Rasa sesak dalam dadanya memang masih begitu terasa, tapi Mei yakin semua akan memudar dan menghilang dengan sendirinya setelah teka-teki dalam hidupnya terbuka. Mei bahagia bertemu dengan lelaki yang bisa disebut papa untuk pertama kalinya. Setid
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

BAB 45B

"Eh, nggak apa-apa kalau kamu mau pulang, Mei. Sekarang kita semua sudah tahu siapa orang tuamu. Masa iya putri semata wayang Adrian Hidayat bekerja sebagai baby sitter di sini?" Sundari ikut menimpali. Lagi-lagi tawa terdengar di ruang keluarga Wicaksono itu. "Benar itu, Mei. Kamu boleh pulang, soal kontrak kerja itu anggap saja hangus. Nggak mungkin juga kami tega mempekerjakan anak sahabat sendiri, apalagi anak pengusaha ternama di negeri ini." Wicaksono ikut berkomentar. "Jangan berlebihan, Wi. Bisa besar kepala aku nanti." Adrian menonjok lengan kanan Wicaksono. Kedua lelaki itu kembali terkekeh. "Nggak apa-apa, Bu. Mei di sini dulu sampai kontrak habis. Lagipula kasihan Aldo kalau pindah sekolah lagi. Dia baru seneng-senengnya sekolah di sana." "Ohya, Aldo cucuku sekolah di mana, Wi?" Adrian menoleh pada Wicaksono yang baru saja beranjak dari sofa dan pamit ke kamar mandi. "Hayam Wuruk, An. Rama yang mengantarnya ke sana sebulan lalu. Sepertinya dia memang senang sekolah di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

BAB 46

"Gara-gara ibu semua hancur berantakan!" sentak Baim setelah kembali ke Jakarta. "Kamu nyalahin ibu?" Sulastri meradang dan tak terima dengan tuduhan anak lelakinya. Baim menjatuhkan bobotnya ke sofa ruang tengah. Pikirannya kacau. Dia kembali menyesal telah menjatuhkan talak pada Meira yang ternyata anak orang kaya bahkan anak dari pemilik perusahaan dimana dia bekerja. Baim benar-benar ingin merajut kembali pernikahannya dengan Meira. Dia tak ingin berpisah sekalipun bayang-bayang perselingkuhan itu masih belum sepenuhnya dia terima. Namun, Baim merasa jika bersama Meira hidupnya akan lebih terjamin. Lagipula dia belum sepenuhnya move on, sekalipun sudah berusaha membuka hati untuk Vonny. "Ibu selalu menyalahkan Meira, menyudutkan dia dan mengomporiku untuk menalaknya. Bahkan sengaja menjodohkanku dengan Vonny saat Meira masih sah menjadi istriku." "Kalau kamu nggak suka, kamu bisa menolak. Nyatanya kamu mengikuti saran ibu. Iya kan?" Lagi-lagi Sulastri tak terima. "Kapan aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
32
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status