All Chapters of DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA: Chapter 91 - Chapter 100

318 Chapters

BAB 51B

"Siang ini ke kantor Raka ya, Mei. Saya mau ajak dia makan siang di cafe langganan," ucap Sundari pada Meira yang masih sibuk membuatkan Dee segelas susu. "Baik, Bu. Nanti saya siapkan bekal buat Non Dee." Sundari manggut-manggut dengan senyum tipis. Entah apa yang direncanakan Sundari untuk anak sulungnya dan Meira, tapi binar di wajahnya tampak tak biasa-biasa saja.Meira menggendong Dee ke lantai bawah. Baru sampai sofa, terdengar keributan di garasi. Meira dan Sundari saling tatap lalu buru-buru melihat apa yang sebenarnya terjadi. Di garasi rumah Sundari yang luas itu, tampak seorang perempuan modis sedang berseteru dengan satpam baru di rumah itu. "Kamu satpam baru? Pantas nggak tahu siapa saya!" sentak perempuan itu sembari menunjuk-nunjuk laki-laki berseragam putih hitam di depannya. "Iya, Bu. Maaf, biar saya panggilkan ibu Sundari dulu," ujarnya sedikit gugup."Ada apa ini?" Sundari datang dengan tergesa ke pos satpam. Kedua orang itu pun menoleh bersamaan. Sundari cukup
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

BAB 52

"Stop, Mbak! Dia bukan selingkuhan Mas Adrian, tapi anak kandungnya yang telah lama tinggal di panti asuhan!" ucap Sundari cepat membuat Erina membisu seketika. Meira menutup mulutnya dengan telapak tangan. Tak menyangka jika Sundari akan terang-terangan menceritakan soal itu pada Erina. "Apa maksudmu?!" sentak Erina kemudian. Dia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar. "Apa maksudmu bilang begitu, heh?!" sentaknya lagi dengan suara bergetar. Erina maju selangkah demi selangkah ke arah Sundari yang masih bergeming di tempat. Dia tak takut menghadapi Erina yang benar-benarmenampakkan emosinya. "Meira Althafunnisa binti Rahmat Hidayat. Dia adalah anak Mas Adrian dengan almarhumah Mbak Siti. Bayi mungil yang terpaksa dititipkan ke panti asuhan 28 tahun silam karena Mas Adrian nggak mau melihatnya semakin tersiksa jika harus hidup bersamamu!" sentak Sundari tak mau kalah. Rasa hormat yang sebelumnya selalu dia perlihatkan pada Erina dan Adrian sebagai malaikat tak bersayap untu
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

BAB 52B

"Kamu terlalu bo doh makanya bisa ditipu oleh Wicaksono. Dia enak-enakan di luar sana bersama perempuan lain, tak peduli dengan perasaanmu yang terluka karena ulahnya. Dan sekarang, kamu pasti semakin tak tenang setelah anak tirimu tinggal di sini bukan?" Erina tersenyum sinis sembari bersedekap. Di lantai atas, Vonny mendengarkan obrolan mereka sedari tadi. Dia hanya tersenyum mendengar perdebatan mereka di lantai bawah, tepatnya di ruang keluarga. Perempuan itu sengaja tak ikut campur. Dia hanya ingin menyaksikan bagaimana penolakan Erina pada Meira. Melihat Meira tertunduk lesu dengan wajah ditekuk seperti itu membuat rasa berbeda di batin Vonny. Dia bahagia melihat perempuan yang sudah menghancurkan pertunangannya itu terluka. "Siapa bilang? Aku biasa saja bahkan bisa menerima kehadiran Vonny di sini. Sejauh apapun melangkah, Vonny tetaplah anak dari suamiku. Aku akan tetap menghargai kehadirannya karena itu sebagai bukti baktiku pada suami. Aku tak seegois kamu, Erina. Kamu ta
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

BAB 53

Erina bercucuran darah di trotoar, sementara pengemudi mobil melesat entah ke mana. Raka dan Meira pun buru-buru membawa wanita paruh baya itu ke dalam mobil. Mereka akan ke rumah sakit Pratama Husada yang tak terlalu jauh dari rumah Wicaksono. "Assalamualaikum, Mei. Kamu nggak apa-apa kan?" Sundari begitu khawatir. Dia masih mengurus Dee yang baru saja bangun. "Wa'alaikumsalam, Bu. Alhamdulillah saya nggak apa-apa, Bu. Bu Erina pingsan dan tadi tertabrak mobil. Sekarang kami dalam perjalanan ke rumah sakit Pratama Husada." Meira sedikit gugup menjelaskan. "Ya Allah. Innalilahi wa innailaihi rojiun. Semoga Mbak Erina lekas membaik. Ibu nggak bisa ikut ya, Mei. Di rumah jagain Dee takutnya rewel kalau dititipin ke Yuni. Kasihan dia." "Iya, Bu. Maaf kalau tadi nggak izin dulu. Pak Raka buru-buru membawa Bu Rina ke mobil." "Nggak apa-apa, Mei. Memang seharusnya kamu sama Raka. Semoga saja Mbak Rina nggak kenapa-kenapa. Hati-hati ya, Mei. Kalau ada apa-apa kabari segera." Meira meng
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

BAB 53B

"Golongan darah saya AB, Sus. Ambil dari saya saja bisa?" Meira berujar lirih. Perawat itu pun mengangguk lalu meminta Meira menunggu karena dia akan menyiapkan alat dan tempat untuk transfusi darahnya. "Kamu yakin, Mei? Nggak apa-apa? Sehat kan?" Pertanyaan Raka membuat Meira kembali menoleh. Keduanya saling tatap lagi, tapi kali ini Raka yang salah tingkah. Dia buru-buru mengalihkan pandangan karena tak ingin Meira salah sangka dengan kekhawatirannya. "Ma-- maaf." "InsyaAllah saya baik-baik saja, Pak." Meira mengangguk pelan lalu tersenyum tipis. Raka menghela napas. Dia berusaha tenang meski dalam hati etap saja mengkhawatirkan keadaan Meira. Dia takut jika baby sitter anaknya itu kenapa-kenapa. Raka tak ingin melihatnya sakit karena itu akan berpengaruh pada Dee juga. Kedekatan Dee dan Meira membuat keduanya seperti ibu dan anak. Hal itu pula yang membuat Raka merasa sangat beruntung dan berhutang budi pada Meira yang mau mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menjaga Dee, pa
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

BAB 54

"Mas ...." Panggilan itu kembali terdengar. Raka menghela napas panjang saat melihat perempuan itu sudah berdiri tak terlalu jauh dari tempat duduknya. "Ngapain kamu di sini, Mas?" tanyanya lagi."Bukan urusanmu," balas Raka singkat sembari melirik Dahlia yang mendadak salah tingkah. "Mama sakit?" "Nggak. Ibunya Meira yang sakit." Akhirnya Raka sedikit menjelaskan. "Ibunya?" Kedua alis perempuan itu nyaris tertaut. Dahlia belum paham siapa yang dimaksud ibu oleh mantan suaminya itu."Sudahlah. Nggak perlu kepo." Raka mengalihkan pandangan sembari menghela napas panjang. "Istrinya Pak Adrian, Mbak." Kini, Meira yang membalas pertanyaan Dahlia. Perempuan itu pun manggut-manggut lalu tersenyum tipis saat Raka tak sengaja menoleh. "Aku mau ketemu Dee, Mas. Dua minggu ini aku ingin rutin menjenguknya setiap hari."Raka tercekat, begitu pula Meira yang cukup kaget mendengar kabar itu. Nyaris empat bulan bekerja sebagai pengasuh Dee, jangankan menjenguknya sekadar menanyakan kabar gadi
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

BAB 54B

"Aku ingin berubah, Mas. Aku ingin menjadi ibu yang baik buat Dee. Apa salah seorang ibu ingin mencurahkan sepenuh hati dan waktunya untuk anak kandungnya sendiri?" Dahlia mulai terisak. Raka tak paham apakah itu tangis penyesalan dan kecewanya pada jawaban Raka atau sekadar air mata buaya seperti sebelum-sebelumnya. Yang pasti, Raka tak mau terkecoh lagi. "Nggak ada yang salah, tapi nggak salah juga aku curiga ada udang di balik batu bukan? Kamu terlalu pintar bersandiwara, Dahlia. Berkali-kali kamu berdusta dan aku selalu percaya. Namun, kali ini aku ngga sudi kamu bohongi lagi!" sentak Raka dengan tatapan tajamnya. "Kenapa, Mas? Kenapa kamu selalu curiga jika aku nggak bisa menjadi ibu yang baik untuk Dee? Apa karena sudah ada dia yang menjaga Dee? Ingat, Mas! Dia hanya baby sitter, bukan ibu yang mengandung dan melahirkan Denada. Jadi, jangan samakan dia denganku karena jauh berbeda. Aku berhak atas semua yang ada pada Dee, sementara dia nggak!" sentak Dahlia begitu kesal. Dia t
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

BAB 55

"Apa kata dokter, Lia? Kamu beneran hamil?" Suara seorang perempuan membuat Dahlia menoleh. Sundari dan Raka yang masih membicarakan keadaan Erina pun ikut membalikkan badan. Keduanya saling tatap lalu sama-sama menoleh pada Dahlia yang tercekat. "Hamil? Oh, kamu hamil, Lia?" Sundari ikut bertanya dengan senyum miringnya. "Keren ya. Dulu saat bersama Raka, kamu berusaha keras agar nggak hamil, tapi Allah berkehendak lain. Kamu pun tak tinggal diam, berusaha sekeras mungkin melenyapkan kehamilanmu. Ternyata setelah berpisah dan memilih lelaki lain, kamu ikhlas berbadan dua. Sehebat itu lelaki yang kamu puja itu, Lia. Baguslah." Sundari manggut-manggut. Berbeda dengan Raka yang melengos lalu menghela napas panjang. Ada rasa sesak yang tiba-tiba hadir di hatinya. Dia tak menyangka jika Dahlia bisa berubah secepat itu. Apa hebatnya lelaki tua yang bersamanya dibandingkan dia? Raka mulai menduga-duga. Namun, dia justru bersyukur karena lepas dari perempuan seperti Dahlia yang hanya meng
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

BAB 55B

"Sudah, Ma. Mama percaya sama aku. Nggak mungkin aku menerima seseorang yang sudah terang-terangan memilih meninggalkan suami dan anak kandungnya demi lelaki lain kan? Aku nggak sebo doh itu, Ma. Jikalaupun rasa cinta itu masih ada, aku pastikan membuangnya perlahan. Rasanya tak pantas seorang pengkhianat kupungut kembali bukan? Mama benar, ada banyak perempuan yang ingin menjadi pendampingku, tak perlu mengharapkan seseorang yang memang tak layak untuk diharapkan. Bukan begitu?" Raka menatap mamanya lekat. Dia paham bagaimana rasa sakit yang dirasakan Sundari selama ini. Bahkan rasa sakit itu dia yakini melebihi rasa sakitnya sendiri. Sundari sangat menyayangi kedua anaknya tanpa terkecuali, selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya pada dua jagoannya. Sundari ingin yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk soal jodoh. Dia tak pernah memaksakan soal jodoh pada Raka dan Keanu. Yang penting ada cinta tulus di antara mereka, Sundari akan mendukungnya. Namun, setelah tahu bagaimana
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

BAB 56

Erina termenung setelah mendengar cerita Sundari jika Meira yang menolongnya saat kecelakaan itu bahkan dia pula yang mendonorkan darahnya. Kata-kata yang sebelumnya sudah disiapkan matang oleh Erina lenyap seketika. Dia tak mampu bicara apapun setelahnya. Memilih diam dan merenungi nasibnya sendiri. Pertengkarannya dengan Adrian pun kembali membayang. Erina merasa tak ada seorang pun yang berpihak padanya. Siapa pengirim pesan dan foto Meira waktu itu pun dia tak tahu. Saat ini, Erina memilih diam. Dia nggak mau pusing memikirkan masalah itu dan memilih memendamnya sampai tubuhnya bisa diajak kompromi dan sehat kembali. "Maafkan mamamu, Mei. Dia pasti sangat shock dengan masalah ini dan belum bisa menerimamu sepenuh hati. Percayalah, papa akan berusaha meyakinkannya jika kamu tak layak dibencinya sedemikian rupa." Adrian mengusap pelan punggung Meira. Mereka mengobrol banyak hal, terutama tentang perceraian Meira dan Baim yang sudah ketuk palu. Tinggal menunggu surat cerai saja dar
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
1
...
89101112
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status