"Selamat sore. Maaf mengganggu ya, mau main sama Denada," ucap seseorang dari pintu utama. Senyumnya merekah dengan wajahnya berbinar. Tak seperti tempo hari saat Meira dan Raka bertemu dengannya di rumah sakit. "Dahlia?" lirih Raka saat masih ngobrol dengan Meira tentang perkembangan Dee. Kedua orang itu menoleh bersamaan ke sumber suara. "Mbak Lia, silakan," ucap Meira dengan senyum tipisnya. Dia mempersilakan Dahlia duduk di tempatnya, sementara dirinya beranjak dari sana untuk pindah ke kursi lain. Namun, lengannya dicekal Raka. Meira menoleh cepat dengan dada berdebar hebat. Kedua mata mereka bertemu lalu Raka buru-buru minta maaf dan melepaskan cekalannya. "Di sini saja, biar Dahlia mencari tempat lain," lirih Raka tanpa menoleh pada mantan istrinya itu. Dahlia yang sebelumnya sempat tersenyum lebar, kini mulai berwajah masam. Meira ingin pindah, tapi lagi-lagi Raka menarik pelan lengan gamisnya agar tetap di tempat semula. Mau tak mau Meira mengikuti perintah atasannya itu.
Terakhir Diperbarui : 2024-10-24 Baca selengkapnya