"Soal Meira, kami yakin betul bagaimana sikapnya selama ini, Mbak. Dia perempuan yang baik dan tulus. Selama bekerja di sini, tak pernah sekalipun membuatku kecewa. Dia menyayangi Dee seperti anaknya sendiri. Dia juga menghormatiku dan Mas Wi. Sekalipun kini sudah tahu kalau dia anak Mas Adrian, tapi sikapnya masih tetap sama seperti sebelumnya. Kalem, anggun dan begitu sopan. Dia tak pernah jumawa atau merasa lebih," sambung Sundari panjang lebar membuat wajah Meira memerah karena malu. "Ibu terlalu berlebihan memuji. Jangan begitu, Bu. Saya nggak sebaik itu," balas Meira dengan senyum manisnya. Sundari tersenyum, begitu pula Erina yang kini bersirobok dengannya, sementara Meira cukup kaget saat melihat Raka fokus menatapnya tanpa kedip. Laki-laki yang duduk tak jauh darinya itu mendadak salah tingkah lalu buru-buru mengalihkan pandangannya. "Assalamualaikum." Salam terdengar saat Wicaksono masuk ke rumah. "Wa'alaikumsalam, Pa." Sundari menyambut Wicaksono lalu mencium punggung t
Last Updated : 2024-11-01 Read more