Share

BAB 68B

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2024-11-02 12:36:45

[Sebenarnya bukan itu yang ingin kutekankan, Mei. Cuma sekarang aku tahu, jika kita disakiti seseorang, sekalipun tak pernah membalas maka Allah membalas kedzaliman mereka agar mereka jera dan menyadari kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Jika mereka berpikir sih, cuma kalau nggak ya sama aja bodong. Aku dengar dari tetangga-tetangganya kalau mereka sekarang malu dan nggak pamer lagi seperti dulu. Biar kapok sudah nyakiti kamu bahkan tega usir kamu dan Aldo dari rumah tanpa bawa barang apapun. Kejam!]

Meira menghela napas panjang membaca pesan dari Una lagi. Tak banyak balasan yang diketiknya. Meira hanya berharap jika keluarga mantan suaminya itu kini menyadari kesalahan-kesalahan mereka dan tak lagi semena-mena pada orang lain bahkan pakai fitnah segala.

[Jujur aku lega, Na. Bukan karena Lina hamil di luar nikah tanpa tanggungjawab kekasihnya, hanya saja aku berharap mereka bisa introspeksi. Intinya sadar diri jika semua kedzaliman mereka akan dapat balasan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
susah ya kalau kulkas ngomong masalah perasaan,,,ngasih kode melulu...sok cuek tapi mau...
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
eeeaaaaa si gunung es dah meleleh meira juga malu2,,,cepet sah in aja mbk thoorrr,,,,,lanjuuuttttt,,,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 69

    "Bagaimana keadaan suami saya, Dok?" tanya Sundari saat Dokter Ismail keluar dari ruang perawatan Wicaksono. Sundari tampak lesu dan cemas melihat suaminya terbaring lemah di atas ranjang pasien. Rasa khawatir bertambah saat Vonny kritis. Sundari yakin berita tentang Vonny akan membuat suaminya semakin down. Sundari berharap jika anak tirinya itu bisa melewati masa kritisnya. Meski Vonny tak pernah menerima Sundari sebagai ibu sambungnya, tapi Sundari tak pernah menyerah untuk mendekatinya. Sundari hanya ingin berusaha menjadi pribadi yang baik, tak hanya pada anak sambung, tapi untuk siapapun."Alhamdulillah Pak Wicaksono sudah membaik, Bu. Namun, kondisinya belum terlalu stabil. Kita harus berusaha menenangkannya supaya tak berpikir terlalu berat. Tolong jangan bicara hal-hal yang membuatnya berpikir maksimal atau membuat bapak banyak pikiran. Kabarkan saja hal-hal yang baik supaya bapak tenang dan sakitnya tak kambuh lagi," ujar dokter sedikit memberi penjelasan. Sundari manggut

    Last Updated : 2024-11-02
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 69B

    Erina pun menghela napas panjang. Dia paham bagaimana perasaan dan keresahan Raka. Vonny adalah anak kesayangan papanya. Jika terjadi sesuatu yang buruk padanya pasti Wicaksono menjadi orang pertama yang shock. Kondisi itu akan memperparah sakit jantung yang dideritanya selama ini. Jika Wicaksono sakit, tentu Sundari juga akan ikut sakit. Keadaan makin memburuk jika mereka bertiga sakit bersamaan. "Innalilahi wa innailaihi rojiun. Kondisi Vonny separah itu, Ka?" tanya Sundari lirih. Raka mengangguk. "Ya Allah, semoga saja Vonny lekas sadar dan membaik. Dia pasti juga sangat shock jika tahu kakinya tak bisa digunakan dengan maksimal. Tante hanya bisa berdoa supaya dia lebih menerima dan berusaha ikhlas menerima takdirNya," ucap Erina lagi. Raka pun mengaminkan. Tak lupa mengucapkan terima kasih karena Erina dan Adrian selalu membantunya dalam keadaan apapun, tak hanya sekarang, tapi juga tahun-tahun sebelumnya. "Keadaan papa gimana, Tante?" tanya Raka saat menoleh pada Erina yang b

    Last Updated : 2024-11-02
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 70

    Sundari masih bergeming di kursi tunggu tak jauh dari kamar perawatan Wicaksono. Dia memang sengaja ke luar kamar saat menelepon Raka karena tak ingin mengganggu tidur suaminya. Detik ini, Sundari masih sangat shock mendengar cerita Raka tentang golongan darah Vonny. "Bagaimana mungkin Vonny memiliki golongan darah AB, sementara papanya A dan maminya O? Bukankah kata dokter, jika orang tua bergolongan darah O dan A akan melahirkan anak-anak yang memiliki golongan darah A dan O juga bukan AB?" Sundari berujar lirih sembari menghela napas panjang. Dia benar-benar tak habis pikir kenapa itu bisa terjadi dan suaminya tak menyadarinya sejak dulu. Sundari berencana setelah Wicaksono membaik, dia akan menjelaskan perlahan apa yang diketahuinya saat ini. Dia juga berharap semoga saja suaminya mau tes DNA agar lebih akurat untuk membuktikan status Vonny. Dia benar-benar anak kandung Wicaksono atau lelaki lain. Setelah cuci muka dan lebih tenang, Sundari kembali ke kamar suaminya. Baru saja

    Last Updated : 2024-11-03
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 70B

    [Ka, kamu sudah balik ke rumah sakit belum? Gantian jagain papa ya, mama pengin lihat keadaan Vonny] "Mama sudah kirim pesan sama Raka. Nanti kalau sudah dibaca dia pasti ke sini, Pa. Papa yang tenang ya?" Wicaksono tersenyum lalu mengangguk pelan. "Mama nggak perlu khawatir misalkan nanti papa minta pengacara keluarga kita untuk datang ke sini. Bukan berarti papa berfirasat aneh atau ingin meninggalkan mama dan anak-anak, hanya saja papa ingin menghibahkan sebagian harta kita untuk anak-anak biar mereka mandiri. Semua akan papa atur sesuai porsi dan tak pilih kasih. Soal warisan, urusannya belakangan yang penting papa akan minta pengacara membagi sesuai aturan agama," ucap Wicaksono dengan penuh keyakinan. "Papa mau kasih anak-anak apa memangnya? Bukannya dulu papa bilang mau ngasih Vonny rumah sama salah satu kantor cabang kalau dia sudah menikah?" tanya Sundari memastikan. Dia mulai resah saat Wicaksono membahas soal hibah. Pasalnya, dia ragu status Vonny sebenarnya setelah tah

    Last Updated : 2024-11-03
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 71

    Saat Sundari keluar toilet, dia sangat shock melihat suaminya tak sadarkan diri. Berulang kali berusaha membuatnya sadar, tapi Wicaksono tetap bergeming. Sampai akhirnya Sundari melihat handphonenya jatuh dan pecah di lantai. Tak ingin terjadi sesuatu pada Wicaksono, Sundari segera memasukkan benda pipih itu ke saku gamisnya lalu menekan bel untuk memanggil perawat. Sembari menunggu perawat datang, Sundari mengusap-usap pelan lengan suaminya. Sundari benar-benar tak tahu kenapa suaminya bisa pingsan seperti itu. Setelah dokter dan perawat datang, Sundari keluar kamar karena dokter akan memeriksa kondisi Wicaksono kembali. Di kursi tunggu, Sundari kembali termangu. Dia mengingat-ingat apa yang dikatakannya pada Wicaksono sebelum pamit ke toilet lagi. Mendadak teringat dengan handphonenya yang pecah. Sundari gegas mengambil benda pipih itu dari saku gamisnya lalu memeriksa beberapa pesan dan panggilan yang masuk di sana. Tak ada siapapun yang menelepon. Jemarinya menggulir aplikasi hi

    Last Updated : 2024-11-03
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 71B

    "Soal hidup anakmu, Mas Baim yang tanggungjawab. Kamu nggak perlu menyakiti dirimu sendiri, Lin," lirih Soraya saat mendengar Lina menggedor-gedor pintu kamarnya. "Cari bajingan itu sampai ketemu, Mas! Enak saja dia menikah dan bahagia dengan perempuan lain sementara aku dan bayi ini ditinggalkannya sendirian!" Lina berteriak. Kata-kata itu selalu diulangnya setiap waktu. Dia benar-benar tak terima diabaikan kekasihnya setelah dia menikmati apa yang seharusnya tak dinikmatinya. Lina tak hanya kecewa dan terluka, tapi kejiwaannya juga terguncang. Bayangan-bayangan Meira sering menyelinap di benaknya. Wajar jika itu terjadi karena dulu Lina sering kali membuat Meira menitikkan air mata. Kini, Allah memutar balikan keadaan. Lina bahagia dengan hidupnya, sementara Lina mulai diselimuti luka, air mata dan penyesalan. Lina dulu sering melukai hati Meira, memfitnahnya bahkan mendukung sang kakak untuk menceraikan istrinya, kini seolah mendapatkan balasan sepadan karena hidupnya yang jauh

    Last Updated : 2024-11-04
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 72

    Baim bergeming. Kata-kata sang ibu begitu membekas di hatinya. Baim tak menyangka jika ibunya masih sematrealistis itu, padahal berbagai ujian sudah datang di saat mereka hanya mengejar materi dan kekayaan. Andai dulu tak mendzalimi Meira dan mengusirnya dari rumah hanya demi Vonny yang kaya, tentu dia benar-benar memiliki besan kaya raya. Namun, begitulah balasan Allah. DIA membuktikan jika keserakahan dan kedzaliman hanya akan menciptakan kesengsaraan. Sayangnya, sudah diberi teguran seperti itu pun mereka belum sadar juga. Masih saja licik dan mencari segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Mau kemana, Im?" tanya Soraya saat melihat Baim keluar kamar dengan kopernya. "Mau jenguk Pak Wicaksono sama Vonny, Bu. Sekalian minta maaf karena sudah mempermalukan mereka. Sekalipun aku sudah minta maaf sama Vonny lewat WhatsApp, tapi nggak ada salahnya minta maaf langsung. Rasanya benar-benar nggak tenang saat tahu Vonny kecelakaan bahkan sekarang masih koma," ujar Baim l

    Last Updated : 2024-11-04
  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 72B

    Baim menginap di hotel yang tak jauh dari mall ternama di Jogja. Dia sengaja menginap di sana agar tak terlalu jauh saat ingin ke rumah Vonny, sekalian bertemu dengan Aldo karena sudah cukup lama tak bertemu dengan anak semata wayangnya itu. Selama berpisah dengan Meira, Baim tak pernah memberi nafkah pada anaknya karena dia merasa jika keluarga Meira sudah punya segalanya. Uang satu atau dua juta yang dia berikan tentu tak ada apa-apanya dibandingkan kekayaan yang Adrian punya. Awalnya Baim juga ingin mengirimkan nafkah bulanan, hanya saja lagi dan lagi ibunya melarang. Soraya selalu membujuk dan mengompori Baim agar tak ikut campur masalah Aldo karena dia sudah memiliki kakek sultan, katanya. Soraya lantas membandingkan Aldo dengan Angga, anak semata wayang Rumi. Angga yang tak mendapatkan jatah bulanan dari bapaknya dan Rumi yang harus berjuang sendirian untuk anak lelakinya. Soraya meminta Baim untuk memberikan jatah Aldo pada Angga saja karena dia jauh lebih membutuhkan, pada

    Last Updated : 2024-11-04

Latest chapter

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 273

    "Berhari-hari nggak pulang, apa harus seperti ini sikapmu sama istri sendiri?!" sentak Rena lagi sembari membuka pintu utama dengan kasar lalu membantingnya. Ken yang akan beranjak dari tepi ranjang pun mengurungkan niatnya. Hanum menarik lengan suaminya agar duduk kembali. Mereka sepakat untuk tak ikut mencampuri urusan rumah tangga Rena dan Azziz. Membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kecuali jika ada kekerasan, barulah mereka akan turun tangan. "Istri? Kamu masih begitu luwes menyebut diri sendiri sebagai istri, Ren? Setelah apa yang kamu lakukan selama ini, hah?!" sentak Azziz dengan mata memerah. "Apa seperti itu sikap seorang istri yang wajib dinafkahi, diberikan kasih sayang, cinta dan diperjuangkan hidupnya? Kamu nggak buta dan nggak tuli kan? Namamu sudah buruk di mata banyak orang setelah video itu viral, Rena. Sadar!" bentak Azziz lagi sembari memukul meja ruang tengah. Beberapa barang di atas meja itu berhamburan ke lantai. Di dalam kamar, Hanum mengucap

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 272

    "Sayang, aku punya sesuatu," ujar Ken saat masuk ke kamarnya. Hanum sudah ada di kamar sejak satu jam sebelumnya. Dia tengah menikmati senja di kamar sembari membaca novel online favoritnya. "Punya apa, Mas?" tanya Hanum saat menoleh ke arah pintu. Ken tersenyum lalu menyerahkan benda kecil ke tangan Hanum. "Apa ini, Mas?" tanya Hanum lagi sembari membolak-balik benda kecil itu. Ken duduk di tepi ranjang sembari menatap lekat istrinya yang terlihat penasaran dengan benda di tangannya. "Perekam suara ya, Mas?" tebaknya kemudian. Ken tersenyum lalu mengangguk. "Benar, Sayang. Itu alat perekam suara," balas laki-laki itu yakin. Hanum manggut-manggut lalu menatap suaminya. "Apa ada rekaman suaranya di dalam?" Lagi-lagi Ken mengangguk. "Suara siapa, Mas?" tanya Hanum lagi. Ken mengambil kembali alat perekam mini itu lalu menyambungkannya dengan USB di laptop. Hanum mendengarkan isi percakapan yang terekam di sana. "Suara Mbak Rena?" lirihnya seolah bertanya pada diri sendiri. Ken

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 271

    Dua hari setelah penyelidikan diam-diam Hanum dan Ken di butik Clarissa, Ken duduk di warung kopi kecil dengan Bara. Pria berkacamata itu tampak serius sambil mengeluarkan benda kecil seukuran kancing dari tasnya."Ini alat perekam suara. Ukurannya kecil banget, bisa kamu selipin di tas, mobil atau kantong celana mereka. Baterainya tahan tiga hari, dan otomatis nyimpan suara kalau ada pembicaraan di radius 3 meter," ujar Bara menjelaskan. Ken mengangguk."Pas banget. Kita cuma butuh satu rekaman jelas buat Hanum tahu pasti niat buruk mereka berdua. Hanum masih nggak percaya kalau kakak tirinya bisa sejahat itu, sampai sekongkol dengan perempuan yang ingin menghancurkan rumah tangga kami." Ken menghela napas. "Soal foto-foto di hotel gimana, Bro? Kamu nggak langsung seret Rissa ke penjara?" tanya Bara sembari menatap Ken serius. "Sebenarnya aku masih kasih dia kesempatan untuk berubah, Bar. Aku masih lihat kebaikan mamanya selama ini dan hubungan kekerabatan kami. Tapi kalau dia maki

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 270

    Malam itu, Hanum duduk di ruang tengah sambil menatap layar ponsel. Ken duduk di sebelahnya sembari menyeruput teh hangat buatan istrinya. Potongan bolu terhidang di piring kecil sebagai pendamping. "Mbak Rena bilang mau ke butik bareng Clarissa, Mas. Tapi butik mana?" Hanum bergumam sambil membuka media sosial milik saudara tirinya itu. "Mbak Rena itu orangnya narsis. Biasanya dia update story tiap lima menit. Meski perempuan di sampingnya sengaja diblur, tapi Hanum yakin itu Rissa." Hanum kembali berujar lirih. Ken ikut melongok."Apa ada yang aneh, Sayang?" tanya Ken sembari menikmati sepotong bolu. Hanum menggulir layar ponselnya."Lihat deh, Mas. Tiga puluh menit lalu, Mbak Rena upload video di mobil bareng Clarissa. Meski wajahnya diblur, Hanum yakin itu style Rissa. Captionnya itu makin membuat Hanum bertanya-tanya," ujar Hanum lagi. "Memangnya dia bikin caption apa, Sayang?" Lagi-lagi Ken terlihat cukup tenang dan tak sepanik Hanum."Dia bilang persiapan untuk kejutan spesi

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 269

    "Sayang, kamu siap?" Ken berseru dari ruang tamu sambil merapikan kerah kemejanya. Rambutnya disisir rapi ke samping, dan aroma parfumnya menyusup masuk ke kamar.Hanum keluar dari kamar sambil tersenyum, membawa tas tangan kecil warna krem yang matching dengan gamis biru lembut yang dikenakannya."Siap! Kamu ganteng banget hari ini, Mas," godanya sambil menyentuh dagu Ken pelan. Ken nyengir. "Harus dong. Istri aku cantik, masa suaminya nggak pantes disandingin. Memangnya cuma hari ini aja gantengnya? Hari biasanya buruk rupa ya?" balas Ken sembari menjawil balik dagu istrinya. Hanum tertawa kecil dan mereka pun keluar rumah menuju mobil Ken yang terparkir di halaman. Rencananya mereka ingin jalan-jalan sekalian belanja di mall. Angin siang ini menampar wajah mereka, tapi suasana hati keduanya hangat. Keduanya masuk ke mobil dan memasang seat belt masing-masing. Perjalanan ke mall tak membutuhkan waktu lama. Sekitar setengah jam mereka sudah sampai mall yang dituju. Di mall, mereka

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 268

    "Ya Allah, Rena! Ternyata semua gosip yang beredar itu benar!" pekik seseorang diantara kerumunan pengunjung. Ren amendelik saat tahu siapa yang berteriak dan kini jatuh pingsan di depan matanya itu. "Ibu! Ngapain ibu ke sini?!" teriaknya sembari berhamburan ke arah ibunya yang limbung. Azziz yang kini berdiri di sampingnya menatap tajam. Rahangnya mengeras. Dia benar-benar emosi melihat sepak terjang istrinya. Seolah tak ada kesempatan lagi, Azziz sudah muak dan tak ingin berkompromi lagi. Dia menyerah, apalagi saat tekad kuatnya untuk melunasi hutang demi membahagiakan istri justru dibalas dengan pengkhianatan demi pengkhianatan seperti ini. Harga dirinya sebagai suami dan kepala rumah tangga seakan mati. Azziz benar-benar melambaikan tangan ke kamera. Dia menyerah di pernikahannya yang menginjak di bulan ke enam. "Mau dibawa kemana, Mas?!" tukas Rena saat melihat Azziz membopong ibu mertuanya. "Minggir kamu! Urus saja bahagiamu sendiri! Puas-puasin sebelum kamu menyesal di kem

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 267

    "Papa! Gila, ini selingkuhan papa?!" sentak perempuan bernama Tamara itu sembari menunjuk wajah Rena yang kini mulai memerah. Beberapa pengunjung mall mulai merekam keributan itu dengan handphone masing-masing. Rena benar-benar benci hal ini. Nyaris tiga bulan berhubungan dengan Pramono, tak pernah terbesit sedikit pun di benaknya akan mengalami hal memalukan seperti ini. "Papa benar-benar kelewatan. Lihat usianya, Pa! Seumuran aku!" oceh Tamara lagi. Dia menggeleng-geleng tak percaya. "Tamara ... dengerin papa dulu," ujar Pramono sembari menenangkan putri bungsunya. Pramono memiliki dua orang putri bernama Salsa dan Tamara. Saat ini istrinya terbaring di rumah karena stroke yang dideritanya selama setahun belakangan. "Dengerin apalagi, Pa? Papa mau beralasan apa? Jelas-jelas papa begitu mesra dengan perempuan jalang itu!" sentak Tamara lagi. "Tutup mulutmu!" tukas Rena menepis telunjuk Tamara yang tepat di depan wajahnya. "Heh! Tutup mulutku apa?! Jelas-jelas Lo cuma manfaati

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 266

    Rena melirik jam tangannya yang berkilau di bawah cahaya lampu cafe. Dia duduk manis di pojokan, memainkan sedotan dalam segelas mocktail warna pink sambil sesekali membetulkan rambutnya."Maaf lama, Ren. Tadi agak macet." Suara berat dan dewasa terdengar dari belakang. Pramono, pria paruh baya dengan jas abu-abu yang necis, menyapa dengan senyum genit. Seperti biasa, mereka pun cipika-cipiki tiap kali bertemu. "Kamu telat dua puluh menit, Om. Aku sampai jamuran nunggu di sini." Rena merajuk, bibirnya manyun manja."Maaf dong, jalanan macet. Tapi lihat deh ... masa Om telat masih disambut sama wajah secantik ini?" Pram mencubit dagu Rena lembut. Rena hanya tertawa kecil.Mereka menikmati hidangan sambil sesekali beradu pandang. Beberapa pasang mata mulai melirik ke arah mereka. Usia mereka terlalu jauh dan kemesraan itu terasa janggal. Meski tak ada yang menegur dan seolah tak peduli, tapi tetap saja pandangan aneh dan tak biasa terlihat. Namun, Rena cuek saja. Dia tak peduli dengan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 265

    "Sayang, bubur kacang hijaunya dihabisin ya? Biar kamu nggak mual-mual lagi." Ken menyiapkan bubur di mangkok untuk istrinya. "Iya, Mas. Temani makan ya?" balas Hanum dengan senyum tipis. Hanum berusaha tetap tenang, meski beberapa menit lalu hatinya bergemuruh kesal, emosi dan muak. Beragam pesan yang dikirimkan oleh Clarissa benar-benar membuat moodnya nggak karuan. Namun, di depan Ken dia berusaha untuk tetap tersenyum seolah tak terjadi apa-apa. "Sini, duduk!" pinta Ken sembari menarik kursi di sampingnya. Hanum mendekat lalu duduk di samping suaminya. "Habiskan selagi masih hangat." Lagi-lagi Hanum mengangguk. "Kamu juga ikut makan, Mas. Ayo." Hanum membuka sebungkus bubur lalu menyiapkannya untuk Ken. "Tadinya mau barengan aja sekalian nyuapin kamu, Sayang." "Barengan juga boleh. Sini Hanum yang nyuapin." Sepasang suami istri itu saling melempar senyum. Hanum menyuapi Ken dengan semangkok buburnya, sementara Ken menyuapi Hanum dengan bubur miliknya. Setelah bubur habis,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status